Anda di halaman 1dari 17

Idenifikasi Pencemaran Tanah Berdasarkan Banyaknya Sampah Anoranik Dan

Organik Yang Terdapat Di TPS Pulasari Kelurahan Gading Kasri Kota


Malang, Jawa Timur

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Pencemaran Lingkungan

yang dibimbing oleh Dr.H. Sueb, M.kes

Offering GHL

Kelompok 1

Devy Atika Farah (150342605754)

Rina Fiji Lestari (150342608273)

R.R. Adetiyas Fara Ulil M. (150342607686)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

BIOLOGI

Maret 2017

1
Idenifikasi Pencemaran Tanah Berdasarkan Banyaknya Sampah Anoranik Dan
Organik Yang Terdapat Di TPS Pulasari Kelurahan Gading Kasri Kota
Malang, Jawa Timur
Devy Atika Farah, Rina Fiji Lestari, R.R. Adetiyas Fara Ulil M.,
Dr. Sueb M.Kes

Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Malang
sueb.fmipa@um.ac.id, rinafijilestari97@gmail.com
Abstrak : Pencemaran tanah ialah masuknya atau dimasukannya suatu
senyawa organik atau anorganik atau makhluk hidup yang dapat
menurunkan kualitas tanah dan merusak organisme di sekitarnya.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui identifikasi
pencemaran tanah berdasarkan banyaknya sampah anorganik dan
organik yang dihasilkan setiap hari. Penelitian ini dilakukan di TPS
Pulosari Kelurahan Gading Kasri, Malang Jawa Timur. Penelitian ini
merupakan penelitian Deskriptif dan Teknik pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Insidental
Sampling. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu sampah yang
berada di TPS Pulosari dikelompokkan menjadi 2 yaitu sampah
organik dan sampah anorganik. Total perkiraan sampah anorganik di
TPS Pulosari diperoleh data sebesar 297,6 kg. Kemudian perkiraan
sampah tiap KK dan diperoleh data sebesar 10 kg. Dengan demikian
jika dilihat dari besarnya sampah yang dibuang setiap harinya maka
sudah terjadi pencemaran tanah.
Kata Kunci : sampah organik, sampah anorganik dan pencemaran tanah.
Abstrack : Soil pollution is the inclusion or exclusion of an organic or inorganic
compounds or things that can degrade the quality of the soil and damage
the organisms in the vicinity. The purpose of this study is to determine
the identification of soil contamination by organic and inorganic
garbage generated every day. This research was conducted at the
polling stations Pulosari Gading Village Kasri, Malang, East Java. This
research is descriptive and sampling technique used in this study is
incidental sampling technique. Results obtained from this research that
the garbage that is in TPS Pulosari grouped into two namely organic
and inorganic waste. The approximate total inorganic waste in TPS
Pulosari data obtained by 297.6 kg. Then calculated the estimated
waste generation for each household and the data obtained by 10 kg.
Thus, if seen from the amount of waste dumped every day then it
happened soil contamination.
Keyword : organic waste, anorganic waste and pollution soil.

2
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tanah merupakan lapisan kerak bumi yang mengandung berbagai senyawa


organik dan anorganik. Tanah adalah lapisan terluar bumi, adapun lautan atau sungai
pun akan memiliiki dasar berupa tanah. Karakteristik tanah akan berbeda pada suatu
wilayah dengan wilayah lain. Pembentukan tanah dipengaruhi oleh senyawa organik
di sekitarnya. Tanah terbentuk dari pelapukan bebatuan atau pelapukan organisme.
Karakter tanah dapat dilihat dari tekstur dan warnanya. Misalnya tanah yang berwarna
hitam merupakan tanah yang paling baik, hal ini dikarenakan tanah jenis ini terbentuk
dari proses pembusukan organisme sehingga mengandung banyak sekali senyawa
organik (Brevik dan Sauer, 2015).

Pencemaran tanah ialah masuknya atau dimasukannya suatu senyawa organik


atau anorganik atau makhluk hidup yang dapat menurunkan kualitas tanah dan
merusak organisme di sekitarnya. Pencemaran tanah dapat terjadi akibat terjadinya
pencemaran air dan udara. Hal ini karena air dan udara adalah bagian dari tanah.
Masuknya polutan ke dalam tanah dapat salah satunya dibawa oleh kedua komponen
tersebut. Tanah merupakan komponen yang penting bagi makhluk hidup. Selain untuk
menopang organisme, tanah merupakan habitat dari semua organisme darat. Kualitas
tanah sangat mempengaruhi organisme di dalamnya (Brevik dan Sauer, 2015).

Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah adalah sesuatu


yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang
berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Undang-Undang
Pengelolaan Sampah Nomor 18 tahun 2008 menyatakan sampah adalah sisa kegiatan
seharihari manusia dan/atau dari proses alam yang berbentuk padat (Suprapto, 2010).

Para ahli kesehatan masyarakat Amerika membuat batasan, sampah (waste)


adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang
dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya. Dari
batasan ini jelas bahwa sampah adalah hasil kegiatan manusia yang dibuang karena
sudah tidak berguna. Dengan demikian sampah mengandung prinsip (1) Adanya
sesuatu benda atau bahan padat (2) Adanya hubungan langsung/tidak langsung dengan

3
kegiatan manusia dan (3) Benda atau bahan tersebut tidak dipakai lagi (Mohan dan
Sajayan, 2015).

Sumber Sampah dapat dibedakan berdasarkan asalnya yaitu berasal dari


pemukiman, Sampah yang berasal dari industri (industrial wastes) (domestic wastes),
Sampah yang berasal dari pertambangan (Gangadhar, 2014), Sampah yang berasal dari
perkantoran, Sampah yang berasal dari jalan raya (Mohan & Sajayan, 2015) dan
Sampah yang berasal dari pertanian/perkebunan (Ranieri et al, 2016).

Dilihat dari banyaknya sumber sampah tersebut, kami ingin mengetahui


pencemaran tanah yang diakibatkan oleh banyaknya sampah yang dihasilkan oleh
rumah pada setiap harinya. Dengan demikian kami memliki TPS Pulosari sebagai
tempat observasi penelitian kami karena terdapat sekitar 3.000 KK yang terdapat di
Kelurahan Gading Kasri yang membuang sampah di TPS tersebut.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana identifikasi


pencemaran tanah berdasarkan banyaknya sampah anoranik dan organik yang
dihasilkan setiap hari?

Tujuan

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui identifikasi pencemaran


tanah berdasarkan banyaknya sampah anorganik dan organik yang dihasilkan setiap
hari

4
METODELOGI PENELITIAN

Tempat & Waktu

Penelitian ini dilakukan di TPS Pulosari Kelurahan Gading Kasri, Malang Jawa
Timur. Pengambilan sampel dilaksanakan pada hari selasa tanggal 28 Februari 2017
pada pukul 05.00-06.00.

Gambar 1. Peta Lokasi TPS Polosari

Google Maps

Populasi & Sampel

Data yang diambil dari kajian pencemaran tanah ini adalah berat sampah yang
dihasilkan. Kemudian jumlah keluarga ditiap RW datanya di analisis secara kuantitatif
dan kualitatif. Serta dibandingan dengan rujukan artikel Nasiolnal maupun
Internasional.
Teknik Pengambilan Sampel

Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif dimana kami akan mempelajari


sampel dari sampah yang telah ditambang sebanyak seperempat gerobak kemudian
dibandingkan dengan jumlah keluarga dalam satu kelurahan. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Insidental Sampling, yaitu
pengambilan sampel secara tidak sengaja dengan menggunakan pertimbangan-
pertimbangan yang dianggap tepat dan sesuai terhadap fenomena yang diteliti. Berat

5
sampah di ambil dari 1/8 grobak kemudian di letakkan pada 5 karung kecil, tiap karung
kecil di timbang sebanyak 3 kali.

Alat & Bahan

1. Timbangan sampah
2. Karung
3. Kamera
4. Alat tulis

Prosedur Kerja

Dipilih sampah yang akan ditimbang

Dimasukkan kedalam karung

Timbangan sampah digantung, kemudian ditekan tombol ON

Ditekan tombol Scale

Sampah yang telah dimasukkan dalam karung digantung pada timbangan


sampah

Dicatat hasilnya

Setelah selesai, ditekan tombol OFF

Analisis Data

Dari data yang ada, setelah dianalisis secara kuantitatif maka sampah yang
dihasilkan setiap KK di kelurahan Gading Kasri yaitu

Jenis Sampah Jumlah Sampah setiap


KK/Hari
Anorganik 10 kg
Organik 6,23 kg

6
Data yang diperoleh dari kunjungan ke Kantor Kelurahan Gading Kasri Kota
Malang diperoleh data pada Kelurahan Gading Kasri terdapat 6 RW dan terdiri dari 50
RT dengan jumlah kartu keluarga yang terdaftar sebesar 3000 KK. Tetapi data tersebut
belum valid karena jumlah penduduk yang terdaftar bedasarkan KK belum termasuk
jumlah pendatang seperti anak kos, santri dst yang juga tinggal di wilayah Kelurahan
Gading Kasri tetapi tidak terdaftar di dalam Kartu Keluarga.

Bedasarkan data yang diperoleh dapat diuraikan sampah yang berada di TPS
Pulosari dikelompokkan menjadi 2 yaitu sampah organik dan sampah anorganik.
Untuk penghitungan sampah anorganik dalam 18 gerobak sampah dilakukan 3 kali
ulangan dan diperoleh data pada ulangan ke-1 sebesar 2,96 kg,pada ulangan ke-2
sebesar 2,94 kg dan ulangan ke-3 sebesar 3,40 kg. Kemudian diperoleh data rata-rata
sebesar 3,1 kg. Kemudian dihitung total perkiraan sampah anorganik dalam 1 gerobak
sebesar 24,8 kg.Setelah itu dihitung total perkiraan sampah anorganik di TPS
Pulosari diperoleh data sebesar 297,6 kg. Kemudian dihitung perkiraan sampah tiap
KK dan diperoleh data sebesar 10kg.

Data sampah Organik yang diperoleh dari TPS Pulosari dalam 1 gerobak
8

sampah pada ulangan ke-1 sebesar 5,22 kg kemudian ulangan ke 2 diperoleh data 4,54
kg dan ulangan ke 3 diperoleh data 5,28 kg. Setelah itu diperoleh data rata-rata 5,02
kg.Setelah itu dihitung total perkiraan sampah organic dalam 1 gerobak sebesar
20,08 kg.Kemudian dihitung total perkiraan sampah anorganik di TPS Pulosari
sebesar 40,16 kg. Setelah itu dihitung total perkiraan sampah anorganik di TPS
Pulosari diperoleh data sebesar 481,92 kg dan perhitungan sampah tiap KK sebesar
6,23 kg tiap KK.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Data Kelurahan Gading Kasri

No RW RT Jumlah KK
1 1 1-8 497
2 2 9-16 501

7
3 3 17-24 497
4 4 25-32 499
5 5 33-41 504
6 6 42-50 502
TOTAL 3000
Keterangan:

Jumlah KK di Kelurahan Gading Kasri=3000 KK


Jumlah RW di Kelurahan Gading Kasri= 6
Jumlah RT di Kelurahan Gading Kasri = 50

Sampah Anorganik

NO Ulangan ke -
1 2 3
1 0,40 0,42 0,46
2 0,58 0,48 0.76
3 0,48 0,76 0,52
4 0,68 0,82 0,78
5 0,82 0,46 0,88
TOTAL 2,96 2,94 3,40

Sampah Organik

NO Ulangan ke-
1 2 3
1 1,8 0,58 1,4
2 0,88 0,48 0,68
3 1,2 0,68 0,72
4 0,56 1,2 0,88
5 0,78 1,6 1,6
TOTAL 5,22 4,54 5,28

8
Dari perhitungan ini kami tidak mengikuti prosedur karena setelah terjun
kelapangan ukuran grobak sangat besar sehingga kami hanya mengambil sampah 1/8
dari gerobak. Kemudian kami memilahnya menjadi 2 jenis sampah yaitu anorganik
dan organik. Pada masing-masing jenis sampah kami meletakkannya pada 5 karung
yang berukuran kecil kemudian tiap karung di timbang sebanyak 3 kali.

Pembahasan

Sampah Anorganik

Sampah anorganik umumnya adalah sampah yang tidak dapat membusuk


karena sulit didegadrasi oleh mikroorganisme, dan biasanya butuh beberapa puluh
tahun untuk dapat terdegradasi oleh mikroorganisme. Hal ini sesuai dengan pernyataan
dari (Harmayani & Konsukartha, 2007) bahwa Bahan buangan anorganik pada
umumnya berupa limbah yang tidak dapat membusuk dan sulit didegradasi oleh
mikroorganisme. Apabila bahan buangan anorganik ini masuk ke air lingkungan maka
akan terjadi peningkatan jumlah ion logam di dalam air, sehingga hal ini dapat
mengakibatkan air menjadi bersifat sadah karena mengandung ion kalsium (Ca) dan
ion magnesium (Mg). Selain itu ion-ion tersebut dapat bersifat racun seperti timbal
(Pb), arsen (As) dan air raksa (Hg) yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia.

Dari hasil analisis kualitataif kami didapat jumlah sampah anorganik yang
dihasilkan setiap KK perharinya mencapai 10 kg. Jumlah ini sangatlah besar untuk
1 KK. Hal ini dimungkinkan karena kami tidak memilah antara KK biasa, anak kos
dan KK yang memiliki rumah makan. Sehingga, jumlah yang dihasilkan tidak valid.
Banyaknya sampah anorganik juga dapat disebabkan oleh padatnya penduduk di
kelurahan Gading Kasri, dari data yang kami peroleh adalah sekitar 3000 KK. Hal ini
sesuai dengan (Marliani, 2007) yang menyatakan bahwa Pertambahan jumlah
penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup masyarakat telah meningkatkan
jumlah timbulan sampah, jenis, dan keberagaman karakteristik sampah. Meningkatnya
daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis bahan pokok dan hasil teknologi serta
meningkatnya usaha atau kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga
memberikan kontribusi yang besar terhadap kuantitas dan kualitas sampah yang
dihasilkan. Meningkatnya volume timbulan sampah memerlukan pengelolaan.

9
Pengelolaan sampah yang tidak mempergunakan metode dan teknik pengelolaan
sampah yang ramah lingkungan selain akan dapat menimbulkan dampak negatif
terhadap kesehatan juga akan sangat mengganggu kelestarian fungsi lingkungan baik
lingkungam pemukiman, hutan, persawahan, sungai dan lautan.

Sampah Organik

Bahan buangan organik pada umumnya berupa limbah yang dapat membusuk
atau terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga hal ini dapat mengakibatkan semakin
berkembangnya mikroorganisme dan mikroba patogen pun ikut juga berkembang biak
di mana hal ini dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit (Harmayani &
Konsukartha, 2007). Beberapa metode konvensional dapat dikutip seperti reduse dan
reuse, kerja bahan degradable, recycle dan pembakaran (Soccol et al,. 2003).

Dari hasil penelitian kami sampak organik yang dihasilkan oleh setiap KK per
hari yaitu sebesar 6,23 kg. Ini menandakan timbunan sampah organik setiap hari
sangat banyak, sampah organik menjadi berbahaya karena dapat menumbuhkan
mikroorganisme yang patogen apabila tidak segera ditangani. Hal ini sesuai dengan
(Patoyo, 2005) Pembuangan sampah yang tidak dilakukan dengan baik misalnya
dilahan kosong atau TPA yang dioperasikan secara sembarangan akan menyebabkan
lahan setempat mengalami pencemaran akibat tertumpuknya. Sampah organik dan
mungkin juga mengandung Bahar Buangan Berbahaya (B3). Bila hal ini terjadi maka
akan diperlukan waktu yang sangat lama sampai sampah terdegradasi atau larut dari
lokasi tersebut. Selama waktu itu lahan setempat berpotensi menimbulkan pengaruh
buruk terhadap manusia dan lingkungan sekitamya.

Penelitian yang dilkukan oleh (Warith, 2003) yaitu tentang analisis disajikan
produksi di seluruh dunia mungkin metana dari anaerobikpembusukan limbah kota
dan industri organik di tempat pembuangan sampah. Jumlahmetana dilepaskan ke
atmosfer dari sumber ini sekarang mungkin di kisaran30-70 x 106 T / tahun, yaitu
antara 6% dan 18% dari total CH, sumber. Sejauh ini, sebagian besar emisi ini berasal
dari dunia industri. tarif rilis dari negara-negara tersebut telah meningkat terus selama
dekade terakhir, namun tingkat pertumbuhan sekarang secara bertahap stagnan. Di
masa depan, kontribusi dari negara-negara berkembang diperkirakan akan tumbuh

10
pesat karena meningkatnya populasi dan urbanisasi. Akibatnya, metana rilis dari
tempat pembuangan sampah dapat menjadi salah satu sumber utama metana atmosfer
di abad berikutnya.

11
PENUTUP

Simpulan

Bedasarkan data yang diperoleh dapat diuraikan sampah yang berada di TPS
Pulosari dikelompokkan menjadi 2 yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Total
perkiraan sampah anorganik di TPS Pulosari diperoleh data sebesar 297,6 kg.
Kemudian dihitung perkiraan sampah tiap KK dan diperoleh data sebesar 10 kg.
Dengan demikian jika dilihat dari besarnya sampah yang dibuang setiap harinya maka
sudah terjadi pencemaran tanah.

Saran

Dalam penelitian ini masyarakat seharusnya lebih mengurangi memakai bahan


yang menghasilkan sampah. Kemudian disediakan tempat antara sampah anorganik
dan organik sehingga memudahkan samah untuk di daur ulang.

12
DAFTAR PUSTAKA

Brevik, E.C., Sauer, T. J. 2015. The Past, Present, and Future of Soils and Human
Health Studies. Corperinus Publications Europan Geosciences Union,
vol. 3, no. 10, pg. 35-46.

Gangadhar & Zaware Sandeep. 2014. Environmental Impact Assessment on Soil


pollution Issue about Human Health. International Research Journal of
Environment Sciences, vol. 3, no. 11, pg. 78-81.

Harmayani, K.D., & Konsukartha, I G. M. 2007. Pencemaran Air Tanah Akibat


Pembuangan Limbah Domestik Di Lingkungan Kumuh Studi Kasus
Banjar Ubung Sari, Kelurahan Ubung. Jurnal Permukiman Natah Vol.
5 No. 2 Agustus 2007 : 62 108.

Marliani, N. 2014. Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga (Sampah Anorganik) Sebagai


Bentuk Implementasi Dari Pendidikan Lingkungan Hidup. Jurnal
Formatif 4(2): 124-132, 2014 ISSN: 2088-351X.

Mohan, Anusree., Sajayan, & Jyothi. 2015. Soil Pollution-A Momentous Crisis.
International Journal of Herbal Medicine, vol. 3, no. 1, pg. 45-47.

Patoyo. 2005. Analisis Indeks Kualitas Tanah Pertanian Di Lahan Pasir Pantai Samas
Yogyakarta. Ilmu Pertanian Vol. 12 No.2, 2005 : 140 151.

Ranieri, E., Bombardelli, F., Gikas, P., & Chiaia, B. 2016. Soil Pollution Prevention
and Remediation. Hindawi Publshing Corporation, Vol. 4, no. 15, pg. 10-
11.

Soccol, C.R., Vandenberghe, L.P.S., Woiciechowski, A.L., Thomaz-SoccoI, V.,


Correia, C.T., Pande, A. 2003. Bioremediation: An important alternative
for soil and industrial wastes clean-up. Indian Journal of Experimental
Biology Vol. 4 1, Scptember 2003, pp. 1030-1045.

Suprapto. 2010. Dampak Masalah Sampah Terhadap Kesehatan Masyarakat. Jurnal


Mutiara Kesehatan Indonesia, vol. 1, no. 2.

13
Warith, M.A. 2003. Solid Waste Management: New Trends In Landfill Design.
Emirates Journal for Engineering Research, 8 (1), 61-70 (2003).

14
LAMPIRAN

Perhitungan Analisis Data

1. Perkiraan Total Sampah Anorganik (Dalam 1 Gerobak) =


8
Ulangan 1 + Ulangan 2 + Ulangan 3

2,96+2,94+3,40
= 3

9,3
=
3

= 3,1 kg

2. Perkiraan Total Sampah Anorganik (1 Gerobak) = Perkiraan Sampah Anorganik (18


Gerobak) 8

= 3,1 kg 8

= 24,8 kg

3. Total Sampah Anorganik (Dalam 1 TPS) = Perkiraan sampah anorganik 1


gerobak jumlah gerobak sampah

= 24,8 kg 12

= 297,6 kg

1
4. Perkiraan sampah rumah tangga/ KK = 1

3000
= 297,6

= 10 kg

Sampah Organik :

1. Perkiraan Total Sampah Anorganik (Dalam 1 Gerobak) =


8
Ulangan 1 + Ulangan 2 + Ulangan 3

15
5,22+4,54+5,28
= 3

15,04
= 3

= 5,02 kg

2. Perkiraan Total Sampah Anorganik (1 Gerobak) = Perkiraan Sampah Anorganik ( 18


Gerobak) 8

= 5,02 kg 8

= 40,16 kg

3. Total Sampah Anorganik (Dalam 1 TPS) = Perkiraan sampah anorganik 1


gerobak jumlah gerobak sampah

= 40,16 kg 12

= 481,92 kg

1
4. Perkiraan sampah rumah tangga/ KK = 1

3000
= 481,92

= 6,23 kg

LAMPIRAN GAMBAR

Gerobak sampah Gerobak sampah

16
Penimbangan sampah

Selfie bersama

17

Anda mungkin juga menyukai