Observasi 4
Observasi 4
Offering GHL
Kelompok 1
BIOLOGI
Maret 2017
1
Idenifikasi Pencemaran Tanah Berdasarkan Banyaknya Sampah Anoranik Dan
Organik Yang Terdapat Di TPS Pulasari Kelurahan Gading Kasri Kota
Malang, Jawa Timur
Devy Atika Farah, Rina Fiji Lestari, R.R. Adetiyas Fara Ulil M.,
Dr. Sueb M.Kes
Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Malang
sueb.fmipa@um.ac.id, rinafijilestari97@gmail.com
Abstrak : Pencemaran tanah ialah masuknya atau dimasukannya suatu
senyawa organik atau anorganik atau makhluk hidup yang dapat
menurunkan kualitas tanah dan merusak organisme di sekitarnya.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui identifikasi
pencemaran tanah berdasarkan banyaknya sampah anorganik dan
organik yang dihasilkan setiap hari. Penelitian ini dilakukan di TPS
Pulosari Kelurahan Gading Kasri, Malang Jawa Timur. Penelitian ini
merupakan penelitian Deskriptif dan Teknik pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Insidental
Sampling. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu sampah yang
berada di TPS Pulosari dikelompokkan menjadi 2 yaitu sampah
organik dan sampah anorganik. Total perkiraan sampah anorganik di
TPS Pulosari diperoleh data sebesar 297,6 kg. Kemudian perkiraan
sampah tiap KK dan diperoleh data sebesar 10 kg. Dengan demikian
jika dilihat dari besarnya sampah yang dibuang setiap harinya maka
sudah terjadi pencemaran tanah.
Kata Kunci : sampah organik, sampah anorganik dan pencemaran tanah.
Abstrack : Soil pollution is the inclusion or exclusion of an organic or inorganic
compounds or things that can degrade the quality of the soil and damage
the organisms in the vicinity. The purpose of this study is to determine
the identification of soil contamination by organic and inorganic
garbage generated every day. This research was conducted at the
polling stations Pulosari Gading Village Kasri, Malang, East Java. This
research is descriptive and sampling technique used in this study is
incidental sampling technique. Results obtained from this research that
the garbage that is in TPS Pulosari grouped into two namely organic
and inorganic waste. The approximate total inorganic waste in TPS
Pulosari data obtained by 297.6 kg. Then calculated the estimated
waste generation for each household and the data obtained by 10 kg.
Thus, if seen from the amount of waste dumped every day then it
happened soil contamination.
Keyword : organic waste, anorganic waste and pollution soil.
2
PENDAHULUAN
Latar Belakang
3
kegiatan manusia dan (3) Benda atau bahan tersebut tidak dipakai lagi (Mohan dan
Sajayan, 2015).
Rumusan Masalah
Tujuan
4
METODELOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di TPS Pulosari Kelurahan Gading Kasri, Malang Jawa
Timur. Pengambilan sampel dilaksanakan pada hari selasa tanggal 28 Februari 2017
pada pukul 05.00-06.00.
Google Maps
Data yang diambil dari kajian pencemaran tanah ini adalah berat sampah yang
dihasilkan. Kemudian jumlah keluarga ditiap RW datanya di analisis secara kuantitatif
dan kualitatif. Serta dibandingan dengan rujukan artikel Nasiolnal maupun
Internasional.
Teknik Pengambilan Sampel
5
sampah di ambil dari 1/8 grobak kemudian di letakkan pada 5 karung kecil, tiap karung
kecil di timbang sebanyak 3 kali.
1. Timbangan sampah
2. Karung
3. Kamera
4. Alat tulis
Prosedur Kerja
Dicatat hasilnya
Analisis Data
Dari data yang ada, setelah dianalisis secara kuantitatif maka sampah yang
dihasilkan setiap KK di kelurahan Gading Kasri yaitu
6
Data yang diperoleh dari kunjungan ke Kantor Kelurahan Gading Kasri Kota
Malang diperoleh data pada Kelurahan Gading Kasri terdapat 6 RW dan terdiri dari 50
RT dengan jumlah kartu keluarga yang terdaftar sebesar 3000 KK. Tetapi data tersebut
belum valid karena jumlah penduduk yang terdaftar bedasarkan KK belum termasuk
jumlah pendatang seperti anak kos, santri dst yang juga tinggal di wilayah Kelurahan
Gading Kasri tetapi tidak terdaftar di dalam Kartu Keluarga.
Bedasarkan data yang diperoleh dapat diuraikan sampah yang berada di TPS
Pulosari dikelompokkan menjadi 2 yaitu sampah organik dan sampah anorganik.
Untuk penghitungan sampah anorganik dalam 18 gerobak sampah dilakukan 3 kali
ulangan dan diperoleh data pada ulangan ke-1 sebesar 2,96 kg,pada ulangan ke-2
sebesar 2,94 kg dan ulangan ke-3 sebesar 3,40 kg. Kemudian diperoleh data rata-rata
sebesar 3,1 kg. Kemudian dihitung total perkiraan sampah anorganik dalam 1 gerobak
sebesar 24,8 kg.Setelah itu dihitung total perkiraan sampah anorganik di TPS
Pulosari diperoleh data sebesar 297,6 kg. Kemudian dihitung perkiraan sampah tiap
KK dan diperoleh data sebesar 10kg.
Data sampah Organik yang diperoleh dari TPS Pulosari dalam 1 gerobak
8
sampah pada ulangan ke-1 sebesar 5,22 kg kemudian ulangan ke 2 diperoleh data 4,54
kg dan ulangan ke 3 diperoleh data 5,28 kg. Setelah itu diperoleh data rata-rata 5,02
kg.Setelah itu dihitung total perkiraan sampah organic dalam 1 gerobak sebesar
20,08 kg.Kemudian dihitung total perkiraan sampah anorganik di TPS Pulosari
sebesar 40,16 kg. Setelah itu dihitung total perkiraan sampah anorganik di TPS
Pulosari diperoleh data sebesar 481,92 kg dan perhitungan sampah tiap KK sebesar
6,23 kg tiap KK.
Hasil
No RW RT Jumlah KK
1 1 1-8 497
2 2 9-16 501
7
3 3 17-24 497
4 4 25-32 499
5 5 33-41 504
6 6 42-50 502
TOTAL 3000
Keterangan:
Sampah Anorganik
NO Ulangan ke -
1 2 3
1 0,40 0,42 0,46
2 0,58 0,48 0.76
3 0,48 0,76 0,52
4 0,68 0,82 0,78
5 0,82 0,46 0,88
TOTAL 2,96 2,94 3,40
Sampah Organik
NO Ulangan ke-
1 2 3
1 1,8 0,58 1,4
2 0,88 0,48 0,68
3 1,2 0,68 0,72
4 0,56 1,2 0,88
5 0,78 1,6 1,6
TOTAL 5,22 4,54 5,28
8
Dari perhitungan ini kami tidak mengikuti prosedur karena setelah terjun
kelapangan ukuran grobak sangat besar sehingga kami hanya mengambil sampah 1/8
dari gerobak. Kemudian kami memilahnya menjadi 2 jenis sampah yaitu anorganik
dan organik. Pada masing-masing jenis sampah kami meletakkannya pada 5 karung
yang berukuran kecil kemudian tiap karung di timbang sebanyak 3 kali.
Pembahasan
Sampah Anorganik
Dari hasil analisis kualitataif kami didapat jumlah sampah anorganik yang
dihasilkan setiap KK perharinya mencapai 10 kg. Jumlah ini sangatlah besar untuk
1 KK. Hal ini dimungkinkan karena kami tidak memilah antara KK biasa, anak kos
dan KK yang memiliki rumah makan. Sehingga, jumlah yang dihasilkan tidak valid.
Banyaknya sampah anorganik juga dapat disebabkan oleh padatnya penduduk di
kelurahan Gading Kasri, dari data yang kami peroleh adalah sekitar 3000 KK. Hal ini
sesuai dengan (Marliani, 2007) yang menyatakan bahwa Pertambahan jumlah
penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup masyarakat telah meningkatkan
jumlah timbulan sampah, jenis, dan keberagaman karakteristik sampah. Meningkatnya
daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis bahan pokok dan hasil teknologi serta
meningkatnya usaha atau kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga
memberikan kontribusi yang besar terhadap kuantitas dan kualitas sampah yang
dihasilkan. Meningkatnya volume timbulan sampah memerlukan pengelolaan.
9
Pengelolaan sampah yang tidak mempergunakan metode dan teknik pengelolaan
sampah yang ramah lingkungan selain akan dapat menimbulkan dampak negatif
terhadap kesehatan juga akan sangat mengganggu kelestarian fungsi lingkungan baik
lingkungam pemukiman, hutan, persawahan, sungai dan lautan.
Sampah Organik
Bahan buangan organik pada umumnya berupa limbah yang dapat membusuk
atau terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga hal ini dapat mengakibatkan semakin
berkembangnya mikroorganisme dan mikroba patogen pun ikut juga berkembang biak
di mana hal ini dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit (Harmayani &
Konsukartha, 2007). Beberapa metode konvensional dapat dikutip seperti reduse dan
reuse, kerja bahan degradable, recycle dan pembakaran (Soccol et al,. 2003).
Dari hasil penelitian kami sampak organik yang dihasilkan oleh setiap KK per
hari yaitu sebesar 6,23 kg. Ini menandakan timbunan sampah organik setiap hari
sangat banyak, sampah organik menjadi berbahaya karena dapat menumbuhkan
mikroorganisme yang patogen apabila tidak segera ditangani. Hal ini sesuai dengan
(Patoyo, 2005) Pembuangan sampah yang tidak dilakukan dengan baik misalnya
dilahan kosong atau TPA yang dioperasikan secara sembarangan akan menyebabkan
lahan setempat mengalami pencemaran akibat tertumpuknya. Sampah organik dan
mungkin juga mengandung Bahar Buangan Berbahaya (B3). Bila hal ini terjadi maka
akan diperlukan waktu yang sangat lama sampai sampah terdegradasi atau larut dari
lokasi tersebut. Selama waktu itu lahan setempat berpotensi menimbulkan pengaruh
buruk terhadap manusia dan lingkungan sekitamya.
Penelitian yang dilkukan oleh (Warith, 2003) yaitu tentang analisis disajikan
produksi di seluruh dunia mungkin metana dari anaerobikpembusukan limbah kota
dan industri organik di tempat pembuangan sampah. Jumlahmetana dilepaskan ke
atmosfer dari sumber ini sekarang mungkin di kisaran30-70 x 106 T / tahun, yaitu
antara 6% dan 18% dari total CH, sumber. Sejauh ini, sebagian besar emisi ini berasal
dari dunia industri. tarif rilis dari negara-negara tersebut telah meningkat terus selama
dekade terakhir, namun tingkat pertumbuhan sekarang secara bertahap stagnan. Di
masa depan, kontribusi dari negara-negara berkembang diperkirakan akan tumbuh
10
pesat karena meningkatnya populasi dan urbanisasi. Akibatnya, metana rilis dari
tempat pembuangan sampah dapat menjadi salah satu sumber utama metana atmosfer
di abad berikutnya.
11
PENUTUP
Simpulan
Bedasarkan data yang diperoleh dapat diuraikan sampah yang berada di TPS
Pulosari dikelompokkan menjadi 2 yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Total
perkiraan sampah anorganik di TPS Pulosari diperoleh data sebesar 297,6 kg.
Kemudian dihitung perkiraan sampah tiap KK dan diperoleh data sebesar 10 kg.
Dengan demikian jika dilihat dari besarnya sampah yang dibuang setiap harinya maka
sudah terjadi pencemaran tanah.
Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Brevik, E.C., Sauer, T. J. 2015. The Past, Present, and Future of Soils and Human
Health Studies. Corperinus Publications Europan Geosciences Union,
vol. 3, no. 10, pg. 35-46.
Mohan, Anusree., Sajayan, & Jyothi. 2015. Soil Pollution-A Momentous Crisis.
International Journal of Herbal Medicine, vol. 3, no. 1, pg. 45-47.
Patoyo. 2005. Analisis Indeks Kualitas Tanah Pertanian Di Lahan Pasir Pantai Samas
Yogyakarta. Ilmu Pertanian Vol. 12 No.2, 2005 : 140 151.
Ranieri, E., Bombardelli, F., Gikas, P., & Chiaia, B. 2016. Soil Pollution Prevention
and Remediation. Hindawi Publshing Corporation, Vol. 4, no. 15, pg. 10-
11.
13
Warith, M.A. 2003. Solid Waste Management: New Trends In Landfill Design.
Emirates Journal for Engineering Research, 8 (1), 61-70 (2003).
14
LAMPIRAN
2,96+2,94+3,40
= 3
9,3
=
3
= 3,1 kg
= 3,1 kg 8
= 24,8 kg
= 24,8 kg 12
= 297,6 kg
1
4. Perkiraan sampah rumah tangga/ KK = 1
3000
= 297,6
= 10 kg
Sampah Organik :
15
5,22+4,54+5,28
= 3
15,04
= 3
= 5,02 kg
= 5,02 kg 8
= 40,16 kg
= 40,16 kg 12
= 481,92 kg
1
4. Perkiraan sampah rumah tangga/ KK = 1
3000
= 481,92
= 6,23 kg
LAMPIRAN GAMBAR
16
Penimbangan sampah
Selfie bersama
17