(Icananda Fransiska)
Ya, uangmu!
Bukan uang gajimu yang setebal buku kamus itu melainkan, selembar uang seribu
yang kau bayarkan untuk parkir motorku pada malam itu, dikala aku lupa
membawa dompetku.
Ya, selembar uang seribu itulah, yang sudah membuatku jatuh hati padamu.
Ia, mengalahkan seribu buaian kata cinta yang biasanya kau ucapkan padaku saat
ini.
Bahkan cincin nikah yang kau sematkan dijari manisku pada saat akad, masih
kalah manisnya dengan uang seribu untuk parkir motorku malam itu.
Dan hingga cinta ini tumbuh sebesar ini pun, semua itu karena uang seribu darimu.