ABSTRAK
Jona Immanuel Perangin-angin*), Prof. Dr. Ir. Kelin Tarigan, MS**), Ir. H. Hasman
Hasyim, M. Si**)
*) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
**) Staf Pengajar di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera
Utara
JL. Prof. A. Sofyan No. 3, Medan
HP. 0852 9727 5657, e-mail : jona_immanuel@yahoo.com
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak erupsi Gunung Sinabung
terhadap produktivitas tanaman (kubis dan wortel) di daerah penelitian dan untuk
menganalisis dampak erupsi Gunung Sinabung terhadap pendapatan petani (kubis
dan wortel) di daerah penelitian. Metode penelitian menggunakan metode
deskriptif. Daerah penelitian ditetapkan secara purposive sampling (sengaja).
Dengan pertimbangan bahwa populasi petani (kubis dan wortel) yang dapat
menggambarkan populasi di daerah penelitian dan memiliki jarak 7 km dari kaki
gunung sinabung yang memiliki dampak nyata dalam peran pertanian. Hasil
penelitian dengan melihat produktivitas tanaman dan pendapatan petani, maka
terdapat beberapa kesimpulan yang menarik yaitu produktivitas tanaman (kubis
dan wortel) yang menurun cukup drastis, terdapat biaya tambahan ketika erupsi,
tetapi pendapatan petani (kubis dan wortel) meningkat.
1
ABSTRACT
Jona Immanuel Perangin-angin (100304053) with the title of the thesis "THE
IMPACT OF ERUPTION SINABUNG MOUNTAIN ON PRODUCTIVITY AND
FARMERS INCOME". The case study research in Perteguhen Village, Simpang
Empat, Karo. Guided by Bapak Prof. Dr Ir. Kelin Tarigan, MS and Bapak Ir. H.
Hasman Hasyim, M.Sc.
The purpose of this study is to analyse the impact of the eruption of Sinabung
Mountain on the productivity of plants (cabbage and carrots) in the area of
research and to analyse the impact of the eruption of Mount Sinabung on the
incomes of farmers (cabbage and carrots) in the study area.
The research method using descriptive methods. Research areas defined by
purposive sampling (intentionally). Considering that the population of farmers
(cabbage and carrots) which can describe the population in the study area and
has a distance of 7 km from the foot of Mount Sinabung in which have a real
impact in the role of agriculture.
The results of research by examining the productivity of crops and farmers'
income, then there are some interesting conclusions that the productivity of plants
(cabbage and carrots) were decreased quite dramatically, in case of an additional
charge when the eruption, but the income of farmers (cabbage and carrots)
increases.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor
pertanian sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Dengan
demikian, sebagian besar penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor
pertanian. Kenyataan yang terjadi yakni sebagian besar penggunaan lahan di
wilayah Indonesia diperuntukkan sebagai lahan pertanian dan hampir 50% dari
total angkatan kerja masih menggantungkan nasibnya bekerja di sektor pertanian
(Husodo, 2004).
2
sayur-sayuran yaitu, Kubis, Wortel, dan Tomat. Tanaman buah-buahan, yaitu
Jeruk. Tanaman perkebunan, yaitu Kopi. Dengan lahan yang cukup luas dan
petani yang cukup banyak mengusahatanikannya. Sedangkan terdapat pula
tanaman-tanaman lain yang diusahatanikan di daerah tersebut seperti, Terung,
Buncis, Cabe, Kol Bunga, Brokoli, dan Padi. Tetapi dengan jumlah petani yang
sangat sedikit dan lahan yang sangat terbatas.
Oleh karena itu pada penelitian ini, subjek yang diteliti lebih
memfokuskan kepada tanaman yang memiliki kuantitas tertinggi dan petani yang
banyak mengusahatanikan beberapa tanaman di daerah tersebut, yaitu Kubis dan
Wortel.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka diidentifikasi beberapa
masalah yaitu :
1. Bagaimana dampak erupsi Gunung Sinabung terhadap Produktivitas
tanaman(Kubis dan Wortel) di daerah penelitian?
2. Bagaimana dampak erupsi Gunung Sinabung terhadap Pendapatan Petani
(Kubis dan Wortel) di daerah penelitian?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk menganalisis dampak erupsi Gunung Sinabung terhadap
Produktivitas tanaman (Kubis dan Wortel) di daerah penelitian.
2. Untuk menganalisis dampak erupsi Gunung Sinabung terhadap
Pendapatan Petani (Kubis dan Wortel) di daerah penelitian.
TINJAUAN PUSTAKA
Landasan Teori
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman bergantung pada faktor iklim
dan faktor tanah. Cuaca adalah keadaan atmosfer yang berkaitan dengan suhu,
intensitas cahaya matahari, pergerakan udara, dan gejala meteorologi lain dalam
jangka pendek. Selain itu, iklim juga berpengaruh terhadap perkembangan cuaca
dan kondisi tanah. Menurut Hukum Vant Hoff, hukum fisika ini menyatakan
3
bahwa setiap 10 C peningkatan suhu, laju produksi bahan kering atau
pertumbuhan meningkat dua kali. Tanggapan ini secara umum disebut sebagai
faktor Q10; namun, hal ini biasanya hanya berlaku pada suhu sekitar 5-35C dan
Letusan tahun 800-1000 dicirikan oleh aliran awan panas (aliran block-dan
abu) tanpa didahului erupsi plinian. Endapannya tersebar di tenggara lereng
G.Sinabung. Aliran awan panas ini dihasilkan dari perulangan guguran lava pijar
dari kubah lava. Aliran awan panas saat ini diestimasikan masih sama dengan
kejadian sebelumnya (800-1000 tahun lalu), namun demikian awan abunya dapat
lebih panjang 1-2 km dari ujung endapan awan panas (PVMBG, 2013).
METODE PENELITIAN
Metode Penentuan Daerah Penelitian
Metode penentuan Daerah Penelitian dilakukan secara purposive sampling
atau secara sengaja, yaitu teknik penentuan sampel data dilakukan dengan
4
pertimbangan tertentu yang telah dibuat terhadap obyek yang sesuai dengan
tujuan (Sugiyono, 2010).
5
Untuk Hipotesis 2 digunakan analisis deskriptif yaitu dengan melihat
besar pendapatan yang diperoleh petani dari usahatani tanaman Kubis dan Wortel
yang terkena dampak erupsi Gunung Sinabung di daerah penelitian.
6
sebelum erupsi memiliki produktivitas rata-rata 39.472 kg/ha menjadi 26.446
kg/ha. Begitu pula terhadap tanaman wortel di daerah penelitian, menunjukkan
bahwa terjadi penurunan produktivitas rata-rata tanaman wortel di daerah
penelitian yang sebelum erupsi memiliki produktivitas rata-rata 26.088 kg/ha
menjadi 18.262 kg/ha, maka memiliki selisih 4.302 kg/ha atau terjadi penurunan
sebesar 33%.
Pendapatan petani (Kubis dan Wortel) sebelum dan sesudah erupsi Gunung
Sinabung di Desa Perteguhen, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten
Karo.
7
wortel di daerah penelitian, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pendapatan
rata-rata petani wortel yang cukup drastis di daerah penelitian yang sebelum
erupsi memiliki pendapatan rata-rata Rp.5.568.139 menjadi Rp.14.422.606, maka
memiliki selisih pendapatan rata-rata petani wortel Rp.8.854.467 atau naik sebesar
159,02%. Kenaikan pendapatan ini sangat tinggi dikarenakan harga jual wortel di
sentra produksi saat sesudah erupsi naik cukup tinggi.
8
3. Terdapat biaya tambahan saat terjadi Erupsi, yaitu biaya tambahan tenaga
kerja untuk penyiraman dan pembersihan debu vulkanik, dan biaya
pembelian air untuk menyiram dan membersihkannya.
4. Kenaikan Pendapatan Petani Kubis dan Wortel sesudah erupsi Gunung
Sinabung dikarenakan Pasokan akan kebutuhan terhadap Kubis dan
Wortel yang menurun sehingga harga jual di sentra produksi meningkat,
namun hal ini tidak menjamin harga akan tetap naik, sebab kualitas
daripada tanaman Kubis dan Wortel juga harus diperhatikan..
Saran
Saran untuk Praktisi atau Pemerintah
DAFTAR PUSTAKA
9
Rubatzky, Vincent E, 1998. Sayuran dunia 1 : prinsip, produksi, dan gizi.
Bandung. ITB Press
Sapuan dan Chrisman S, 1994. Prosiding Seminar : Pembangunan Pertanian
dalam Menanggulangi Kemiskinan. Jakarta. PERHEPI
Soekartawi. 1995. Analisis Usahatani. Jakarta. Penerbit Universitas Indonesia
10