Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk anak
yang diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan anak.
Status gizi juga didefinisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh
keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrient. Penelitian status gizi
merupakan pengukuran yang didasarkan pada data antropometri serta biokimia dan
riwayat diit (Beck. 2000 : 1).
Manfaat Nutrisi
Dengan makanan bergizi, tubuh manusia tumbuh dan dipelihara. Semua organ
tubuh dapat berfungsi dengan baik. Bagian tubuh yang rusak diganti. Kulit dan
rambut terus berganti, sel sel tubuh terus bertumbuh. Sel-sel tubuh memasak
dan mengolah zat makanan yang masak agar zat makanan dapat dipakai untuk
pekerjaan tubuh
Dengan makanan bergizi, tubuh manusia tumbuh dan dipelihara. Semua organ
tubuh dapat berfungsi dengan baik. Bagian tubuh yang rusak diganti. Kulit dan
rambut terus berganti, sel sel tubuh terus bertumbuh. Sel-sel tubuh memasak
dan mengolah zat makanan yang masak agar zat makanan dapat dipakai untuk
pekerjaan tubuh.
Untuk itu, setelah sakit kita perlu banyak makan makanan bergizi. Begitu juga
untuk yang menjalani operasi atau yang baru melahirkan.
Kenaikan berat badan ibu hamil secara tepat tidak diketahui. Hal ini diketahui
bahwa kenaikan berat badan ibu selama kehamilan memberikan kontribusi yang
sangat penting bagi proses dan output persalinan. Peningkatan berat badan yang
adekuat akan memperkecil terjadinya resiko terjadinya persalinan small gestational
age (SGA) atau preterm.Kebutuhan peningkatan berat badan untuk setiap wanita
berbeda-beda. Faktor yang mempengaruhi besarnya kebutuhan berat badan ditentukan
oleh tinggi badan dan berat badan, apakah wanita tersebut memiliki berat badan
normal, kurang atau lebih sebelum kehamilan. Metode yang biasa digunakan dalam
menentukan kondisi berat badan dan tinggi badan adalah body mass index (BMI).
Formula ini digunakan untuk menghitung BMI adalah
BMI = Berat/Tinggi2
Wanita dengan kategori rendah, peningkatan berat badan idealnya saat hamil
adalah 12,5 sampai dengan 18 kg. Sedangkan untuk wanita dengan BMI normal,
peningkatan berat badan idealnya pada saat hamil adalah 11,5 sampai dengan 16 kg
dan untuk wanita dengan BMI yang lain, peningkatan berat badannya antara 7 sampai
dengan 11,5. Remaja disarankan untuk meningkatkan berat badannya lebih dari porsi
yang ditetapkan karena ditakutkan jika mengikuti porsi diatas maka janinnya kecil.
Remaja yang mengalami sakit selama 2 3 tahun setelah memperoleh haid
pertamanya diperkirakan memiliki resiko tinggi disebabkan oleh permasalahan nutrisi
karena telah ditetapkan bahwa ibu dan janin memliki ketergantungan pada
nutrisi.Telah ditemukan bukti bahwa wanita yang memiliki usia sampai dengan 19
tahun kebutuhan nutrisinya pada saat kehamilan harus sangat diperhatikan terutama
melalui bimbingan. Wanita dengan tinggi badan kurang dari 157 cm kenaikan berat
badannya disarankan mendekati batas bawah kenaikan berat badan yang
direkomendasikan untuk mengurangi meningkatnya resiko akibat timbulnya
komplikasi yang sifatnya mekanis.
Untuk kehamilan kembar pada saat ini belum ditemukan rekomendasi yang
sesuai dengan menggunakan dasar BMI. Pada kehamilan kembar untuk memperoleh
hasil yang terbaik disarankan untuk menaikan berat badan sebesar 20 kg (Wong, 1997
: 180).
Kenaikan berat badan yang tidak adekuat (kurang dari 1 kg perbulan untuk
wanita normal, 0,5 kg perhari untuk wanita dengan berat badan kurang) atau kenaikan
berat badan berlebih (3 kg / bulan) harus segera memperoleh perhatian. Kemungkinan
penyimpangan dari berat yang direkomendasikan diantaranya adalah kesalahan
pengukuran, kesalahan pencatatan, pengaruh berat pakaian, dan terjadinya akumulasi
cairan. Kenaikan berat badan yang terlalu tinggi disebabkan oleh akumulasi cairan,
kenaikannya lebih dari 3 kg perbulan, terutama setelah 21 minggu usia kehamilan,
dan dapat menyebabkan terjadinya hipertensi (Wong, 1997 : 180). Penelitian yang
dilakukan oleh Yudomustopo (2007) menunjukkan adanya hubungan antara hipertensi
dengan terjadinya persalinan preterm, dimana pada 68% ibu yang menderita
hipertensi, mengalami persalinan preterm.
Menurut National Academy of Science, variasi kenaikan berat badan ibu hamil
tergantung pada berat badan ibu sebelum hamil. Khususnya bisa diketahui dengan
menilai body mass index (BMI). Berikut rekomendasi yang disarankan untuk
kenaikan total berat badan pada ibu hamil berdasarkan berat badan sebelum hamil.
Untuk bisa mencukupi dan menyeimbangkan gizi pada saat hamil dan
menyusui, komposisi zat gizi harus diperhatikan. Kalori dicukupi namun jangan
terlalu banyak, hanya 17%, protein 25% dan vitamin dan mineral 20 100%.
Pemberian suplemen vitamin dan mineral ternyata masih merupakan pro dan
kontra. Menurut keterangan yang bersumber dari Institute of Medicine (USA), semua
suplemen vitamin dan mineral kecuali Fe tidak ada menfaatnya. Namun tetap saja hal
itu menjadi pro dan kontra sehingga beberapa pihak dari kalangan medis masih
menjadikan suplemen vitamin dan mineral sebagai suplemen ibu hamil untuk
menjamin tercukupinya zat gizi pada bumil tersebut.
Ibu hamil seharusnya memiliki kadar hemoglobin (Hb) > 11 g/dl. Pada saat
post partum minimal harus 10 g/dl. Jika ibu mengalami anemia terutama penyebab
yang paling sering adalah karena kekurangan zat besi (Fe) risiko persalinan yang
abnormal akan meningkat, demikian pula dengan risiko infeksi ibu dan
kecenderungan perdarahan yang akan berdampak pada morbiditas dan mortalitas ibu
dan bayi. Kondisi anemia kekurangan zat besi puncaknya sering terjadi pada trimester
II dan III. Kondisi tersebut bisa saja disebabkan karena asupan Fe yang kurang,
adanya infeksi parasit dan interval kehamilan yang pendek. Keadaan anemia
seringkali menyebabkan ibu jatuh dalam kondisi mudah lelah, kekuatan fisik
menurun, timbulnya gejala kardiovaskuler, predisposisi infeksi, risiko peripartum
blood loss, dan risiko gangguan penyembuhan luka. Sedangkan bagi janin kondisi
kekurangan Fe hingga < 9 g/dl meningkatkan risiko persalinan preterm, intrauterine
growth retardation (IUGR), dan intrauterine fetal death (IUFD). Plasenta pun terkena
imbasnya yaitu bisa mengalami hipoksia kronik dan angiogenesis. Hipotesis Baker
mengatakan bahwa terdapat hubungan antara gangguan pada plasenta dan
pertumbuhan janin yang mempengaruhi risiko berkembangnya penyakit pada janin
tersebut setelah dewasa seperti timbulnya penyakit kardiovaskuler dan diabetes
mellitus.
Kebutuhan kalium dan fosfor umumnya pada ibu hamil tidak meningkat.
Namun jika diet kalsium rata-rata kurang dari yang dianjurkan untuk orang sehat dan
normal yaitu sejumlah < 600 per hari ditakutkan akan meningkatkan risiko terjadinya
pre eklampsia dan kualitas bayi yang menurun. Namun hal ini masih menjadi
perdebatan pula tentang kebenarannya.
Zinc, termasuk mineral yang penting dikonsumsi oleh ibu. Diet rendah zinc
akan meningkatkan risiko janin lahir prematur, berat badan lahir rendah dan cacat
bawaan. Zinc ditengarai mampu meningkatkan berat lahir dan lingkar kepala. Untuk
itu, konsumsi Zinc paling tidak harus sudah dimulai sejak hamil 19 minggu dengan
dosis 15 mg/hari.
Jika mengamati suplemen ibu hamil, beberapa komponen diantaranya adalah
asam folat, AA DHA, FOS (Prebiotik) dan Ginger. Kekurangan Asam folat kurang
dari 0,24 mg/hari pada kehamilan < 28 minggu akan meningkatkan risiko cacat pada
janin, persalinan kurang bulan, serta berat bayi lahir rendah, misalnya meningocele.
Defisiensi asam folat juga mengganggu pertumbuhan sistem saraf pusat, jika terjadi
gangguan pada hari ke-16 pasca fertilisasi akan berdampak pada pembentukan kepala
yang terjadi pada hari ke-22 hingga 26 sehingga bisa terjadi encephali, bayi tanpa
tempurung kepala dan otak. Hal tersebut juga bisa berdampak pada gangguan
pembentukan tulang belakang sehingga janin bisa menderita spina bifida.
Pada ibu yang mengalami kondisi defisiensi asam folat disertai dengan
defisiensi vitamin B6, B12, penyakit ginjal, hati, serta minum obat-obatan akan terjadi
hiperhomosisteinemia. Keadaan ini berpotensi menyebabkan berbagai cacat bawaan
seperti kelainan jantung, pembuluh darah, kelainan saraf pusat, abortus, prematuritas,
solusio plasenta, janin mati dalam kandungan (IUFD), pre-eklamsia, maupun
eklamsia. Pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan pemenuhan kebutuhan
vitamin B6, B12 dan asam folat selama hamil. Kebutuhan asam folat untuk wanita
tidak hamil adalah sebesar 100 mg/hari sedangkan untuk wanita hamil adalah berkisar
antara 500 1000 mg/hari. Bagi ibu-ibu yang pernah melahirkan bayi dengan
kelainan saraf pusat dianjurkan untuk mengkonsumsi asam folat dengan dosis 4000
mg (4 mg)/hari mulai 1 bulan sebelum hamil sampai dengan usia hamil 3 bulan.
Rekomendasi yang dianjurkan CDC tahun 1992 terbagi dalam dosis profilaksis 0,4
mg / hari untuk wanita usia reproduksi serta dosis 4 mg / hari mulai 1 bulan sebelum
rencana kehamilan sampai dengan trimester 1, untuk wanita dengan risiko terjadinya
kecacatan syaraf janin. Asam folat banyak terdapat pada kacang-kacangan dan buah-
buahan. Namun dalam makanan ini keadaan bahan asam folat yaitu poliglutamat,
bersifat tidak stabil. Mengonsumsi suplemen asam folat, karena dalam suplemen ia
berbentuk monoglutamat yang lebih stabil.
Lemak yang baik bagi pertumbuhan janin adalah jenis LC PUFA (long chain
poly-unsaturated fatty acid) yang terdiri dari asam amino, DHA dan asam lemak tak
jenuh yang diperlukan untuk pembentukan otak, hati dan retina. Dengan cukupnya
zat-zat tersebut diharapkan bayi akan lahir dalam usia cukup bulan. AA dan DHA
berperan dalam pembentukan membran sel, endothel, serta jaringan saraf. Pada
kehamilan bermanfaat untuk mencapai berat lahir yang optimal, mencukupkan usia
kehamilan dan mencegah preeklampsia. Pada ibu menyusui juga bermanfaat untuk
mencapai tumbuh kembang bayi yang optimal.
Salah satu komposisi suplemen ibu hamil yaitu Zingiber officinale yang di
Indonesia dikenal dengan nama jahe. Bahan ini sebenarnya masih dipertanyakan efek
terapeutiknya. Menurut Tyler dan Foster, 1996, fungsinya saat ini merupakan obat
herbal untuk memperbaiki distress saluran pencernaan. Misalnya untuk mengurangi
insiden mual dan muntah selama kehamilan. Menurut Backon 1991, jahe
meningkatkan aktivitas tromboksan sintetase yang berdampak pada testosteron
binding, memodifikasi sex steroid dependent serta diferensiasi otak janin. Namun hal
tersebut masih dipertanyakan pula oleh para ahli. Efek jahe tersebut tergantung pula
pada dosis dan durasi konsumsinya.
Salah satu lagi bahan yang bermanfaat bagi ibu hamil adalah prebiotik. Bahan
berasal dari jenis fruktoolgisakarida (FOS), tidak dihidrolisis maupun diabsorbsi di
saluran cerna bagian atas. Memiliki mekanisme kerja merangsang pertumbuhan
bakteri komensal dalam kolon (Bifidobacteria dan Lactobacillus), merubah mikroflora
menjadi bermanfaat, menjaga kesehatan usus, menambah jumlah spesimen
saccharolitic serta mengurangi mikroorgansime yang patogen. Oligosakarida dalam
makanan diubah mnejadi fruktosa kemudian dibuah lagi mnejadi fruktooligosakarida
(FOS) sehingga berfungsi sebagai prebiotik. Prebiotik ini juga berfungsi untuk
melindungi mukosa saluran cerna dari infeksi, menurunkan pH usus, menekan
pertumbuhan bakteri patogen, menghasilkan vitamin K, mengaktifkan fungsi usus,
maupun menstimulasi respon imun.
Mendukung metabolisme tubuh ibu dalam memelihara berat badan sehat, kadar
gula darah, dan tekanan darah.
Seorang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan energi yang meningkat. Energi ini
digunakan untuk pertumbuhan janin, pembentukan plasenta, pembuluh darah, dan
jaringan yang baru. Selain itu, tambahan kalori dibutuhkan sebagai tenaga untuk proses
metabolisme jaringan baru. Namun dengan adanya pertambahan kebutuhan kalori ini
tidak lantas menjadikan anda terlalu banyak makan. Tubuh anda memerlukan sekitar
80.000 tambahan kalori pada kehamilan. Dari jumlah tersebut, berarti setiap harinya
sekitar 300 tambahan kalori dibutuhkan ibu hamil. Memang cukup sulit untuk
mengetahui berapa kalori yang telah dikonsumsi setiap harinya. Untuk jangka pendek,
gunakanlah rasa lapar anda sebagai panduan kebutuhan kalori. Monitorlah berat badan
anda untuk membantu menilai apakah anda mengkonsumsi makanan sejumlah kalori
yang tepat. Mungkin saja anda membutuhkan bantuan dokter ataupun ahli gizi untuk
membantu anda dalam mencukupi kebutuhan kalori selama kehamilan.
sumber protein. Selain itu protein juga bisa didapat dari tumbuh-tumbuhan seperti
kacang-kacangan, biji-bijian, tempe, tahu, oncom, dan lainnya.
Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein di sel darah merah
yang berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selama kehamilan, volume darah
bertambah untuk menampung perubahan pada tubuh ibu dan pasokan darah bayi. Hal
ini menyebabkan kebutuhan zat besi bertambah sekitar dua kali lipat. Jika kebutuhan zat
besi tidak tercukupi, ibu hamil akan mudah lelah dan rentan infeksi. Risiko melahirkan
bayi tidak cukup umur dan bayi dengan berat badan lahir rendah juga lebih tinggi.
Kebutuhan zat besi bagi ibu hamil yaitu sekitar 27 mg sehari. Selain dari suplemen, zat
besi bisa didapatkan secara alami dari daging merah, ikan, unggas, sereal sarapan yang
telah difortifikasi zat besi, dan kacang-kacangan.
Dari beberapa studi dilaporkan bahwa ibu hamil yang memiliki kadar zar seng rendah
dalam makanannya berisiko melahirkan prematur dan melahirkan bayi dengan berat
lahir rendah. Sedangkan uji klinis suplementasi zat seng tidak didapatkan kejelasan
mengenai keuntungan mengkonsumsi seng dalam jumlah yang lebih tinggi. Namun
mengkonsumsi zat seng dalam jumlah cukup bagi merupakan langkah antisipatif yang
dapat dilakukan. Zat seng dapat ditemukan secara alami pada daging merah, gandum
utuh, kacang-kacangan, polong-polongan, dan beberapa sereal sarapan yang telah
difortifikasi. Pada umumnya, wanita tidak membutuhkan tambahan suplemen. Namun
anda dapat mengkonsumsi suplemen (sekitar 25 mg zat seng sehari) jika anda dalam
kondisi yang kurang sehat.
Vitamin C yang dibutuhkan janin tergantung dari asupan makanan ibunya. Vitamin C
merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan untuk
membentuk kolagen dan menghantarkan sinyal kimia di otak. Wanita hamil setiap
harinya disarankan mengkonsumsi 85 mg vitamin C per hari. Anda dapat dengan mudah
mendapatkan vitamin C dari makanan seperti tomat, jeruk, strawberry, jambu biji, dan
brokoli. Makanan yang kaya vitamin C juga membantu penyerapan zat besi dalam
tubuh.
Vitamin A memegang peranan penting dalam fungsi tubuh, termasuk fungsi penglihatan,
imunitas, serta pertumbuhan dan perkembangan embrio. Kekurangan vitamin A dapat
mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah. Vitamin A dapat
ditemukan pada buah-buahan dan sayuran berwarna hijau atau kuning, mentega, susu,
kuning telur, dan lainnya.
Menjadi ibu hamil membawa banyak perubahan keseharian anda. Salah satu perubahan
yang cukup besar adalah perubahan pola makan. Berikut beberapa tips mengenai pola
makan bagi ibu hamil:
Konsumsilah makanan dengan jumlah lebih banyak
dari piramida makanan bagian bawah. Kemudian
tambahkan dengan sayuran dan protein, buah,
produk susu, dan terakhir makanan berlemak.
Dengan konsep paramida, makin ke bawah, makin
besar kebutuhan yang harus dipenuhi setiap
harinya.
Menu yang bervariasi pada makanan sangat
penting. Hal ini membantu mendapatkan
kebutuhan vitamin dan mineral dari makanan yang
anda konsumsi. Variasi menu juga membantu
mencegah kebosanan.
Makanlah dalam jumlah sedikit jika anda memiliki masalah mual atau muntah
atau pengurangan ruang di perut ketika hamil. Mengkonsumsi makanan dalam
jumlah kecil (namun sering) dapat membantu mengatur kadar gula darah yang
membuat anda merasa nyaman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Selalu ingat bahwa penambahan berat badan saat kehamilan merupakan bagian
penting dari kehamilan. Hindari diet ataupun pantang pada makanan tanpa
berdiskusi dengan praktisi kesehatan anda. Makan baik selama kehamilan dapat
memastikan pertambahan berat badan dan mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
selama hamil.
Yang perlu diingat adalah bahwa mengkonsumsi makanan selama kehamilan untuk dua
orang (ibu dan si jabang bayi) bukan berarti jumlah makanan tidak terkontrol. Yang
penting adalah kandungan makanan dalam jumlah yang cukup. Semoga kehamilan
anda berjalan lancar.
Seiring pertambahan usia kandungan, maka kebutuhan gizi ibu hamil akan meningkat,
terutama setelah memasuki kehamilan trimester kedua. Sebab pada saat itu, pertumbuhan
janin berlangsung pesat terutama perkembangan otak dan susunan syaraf dan
membutuhkan asupan gizi yang optimal.
* Kalori
* Protein
Kebutuhan protein bagi wanita hamil adalah sekitar 60 gram. Artinya, wanita hamil
butuh protein 10-15 gram lebih tinggi dari kebutuhan wanita yang tidak hamil. Protein
tersebut dibutuhkan untuk membentuk jaringan baru, maupun plasenta dan janin.
Protein juga dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan diferensiasi sel.
* Lemak
* Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama
kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan
membutuhkan karbohidrat sebagai sumber kalori utama. Pilihan yang dianjurkan adalah
karbohidrat kompleks seperti roti, serealia, nasi dan pasta. Selain mengandung vitamin
dan mineral, karbohidrat kompleks juga meningkatkan asupan serat yang dianjurkan
selama hamil untuk mencegah terjadinya konstipasi atau sulit buang air besar dan wasir.
Wanita hamil juga membutuhkan lebih banyak vitamin dan mineral dibanding sebelum
hamil. Ini perlu untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin serta proses
diferensiasi sel. Tak cuma itu. Tambahan zat gizi lain yang penting juga dibutuhkan
untuk membantu proses metabolisme energi seperti vitamin B1, vitamin B2, niasin, dan
asam pantotenat. Vitamin B6 dan B12 diperlukan untuk membentuk DNA dan sel-sel
darah merah, sedangkan Vitamin B6 juga berperan penting dalam metabolisme asam
amino.
Kebutuhan vitamin A dan C juga meningkat selama hamil. Begitu juga kebutuhan
mineral, terutama magnesium dan zat besi. Magnesium dibutuhkan untuk mendukung
pertumbuhan dari jaringan lunak. Sedangkan zat besi dibutuhkan untuk membentuk sel
darah merah dan sangat penting untuk pertumbuhan dan metabolisme energi,
disamping untuk meminimalkan peluang terjadinya anemia. Kebutuhan zat besi menjadi
dua kali lipat dibandingkan sebelum hamil.
Kekurangan asupan gizi pada trimester I dikaitkan dengan tingginya kejadian bayi lahir
prematur, kematian janin, dan kelainan pada sistem saraf pusat bayi. Sedangkan
kekurangan energi terjadi pada trimester II
dan III dapat menghambat pertumbuhan janin atau tak berkembang sesuai usia
kehamilannya. Contoh konkretnya adalah kekurangan zat besi yang terbilang paling
sering dialami saat hamil. Gangguan ini membuat ibu mengalami anemia alias
kekurangan sel darah merah. Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan anemia,
selain kelainan bawaan pada bayi, dan keguguran.
Padahal, tak sulit memperoleh tambahan zat besi dan asam folat ini. Selain dari
suplemen, juga dari bahan makanan yang disantapnya. Namun ibu hamil tak dianjurkan
mengonsumsi suplemen multivitamin karena kelebihan vitamin A dan D dosis tinggi
dalam tubuh justru dapat menimbulkan penumpukan yang berefek negatif. Suplemen
dalam bentuk jejamuan juga tidak dianjurkan jika kebersihan dan keamanan bahannya
tidak terjamin.
ANJURAN KHUSUS
Ibu hamil sebaiknya mengonsumsi sedikitnya dua gelas susu sehari atau kalau tidak,
santaplah hasil produksi ternak lainnya. Ingat, keanekaragaman bahan makanan
merupakan kunci dari menu makanan bergizi seimbang. Kebutuhan kalori mudah
didapat dari tambahan porsi biji-bijian, sayuran, buah dan susu rendah lemak. Jika ibu
baru mengonsumsi menu bergizi setelah beberapa minggu kehamilan, diharapkan
keterlambatannya tidak melampui masa trimester II yang merupakan masa
pertumbuhan janin terbesar.
Bagi ibu hamil sebenarnya tidak ada makanan yang benar-benar harus dihindari, kecuali
alkohol. Namun bila ibu mengalami keluhan mual-muntah, maka ia tidak dianjurkan
untuk mengonsumsi makanan yang dapat merangsang keluhan mual-muntahnya.
Contohnya adalah durian. Jika tidak ada keluhan, buah ini boleh dikonsumsi selama
hamil asalkan jumlahnya wajar, yaitu sekitar 35 gram dalam sehari.
Olahan apa pun seperti makanan yang dibakar boleh saja disantap asalkan benar-benar
matang dan tidak dikonsumsi bagian gosongnya. Selanjutnya, apabila ibu hamil telah
mengonsumsi menu makanan sesuai anjuran, maka camilan tanpa kalori boleh-boleh
saja dikonsumsi seperti agar-agar, gelatin dan sejenisnya.
Selain alkohol, kopi juga tidak dianjurkan diminum selama hamil karena kurang
mengandung zat gizi dan kemungkinan memberikan efek negatif walau hal ini masih
diperdebatkan. Merokok aktif maupun pasif juga harus dihentikan karena berkaitan
dengan tingginya risiko keguguran, bayi lahir meninggal, lahir prematur, ataupun lahir
dengan berat badan rendah (kurang dari 2.500 gram).
Pada trimester I biasanya ibu hamil akan mengalami penyesuaian terhadap perubahan
fungsional dalam tubuhnya akibat proses kehamilan. Di antaranya keluhan mual-muntah
dan rasa tidak nyaman lainnya. Dengan demikian, asupan makanan selama trimester ini
belum dapat menaikkan BB ibu hamil. Normalnya, pada trimester I berat badan
diharapkan naik kurang dari 2 kilogram. Sedangkan pada trimester II dan III sebaiknya
kenaikan BB kurang dari 1/2 kg setiap minggunya.
Ibu hamil yang tergolong kurus sebelum hamil, diharapkan bisa mencapai kenaikan BB
sebanyak 12,518 kg pada akhir kehamilan. Sedangkan untuk mereka yang tidak kurus
dan tidak gemuk alias memiliki berat badan ideal diharapkan mencapai kenaikan BB
sebesar 11,516 kg di akhir kehamilannya. Sedangkan mereka yang kelebihan BB saat
sebelum hamil diharapkan kenaikan BB-nya hanya 7,115 kg pada akhir kehamilannya.
Sementara wanita hamil yang kegemukan sebelum hamil, kenaikan BB dianjurkan
sebatas 6 kg atau lebih sedikit pada akhir kehamilannya. Agar kenaikan berat badan
terjaga, tentu saja ibu perlu secara berkala dan rutin menimbang badan bersamaan
dengan pemeriksaan kehamilan.
Berikut tabel contoh menu makanan dalam sehari bagi ibu hamil
Roti 3 potong sedang (70 gram), kentang 2 biji sedang (210 gram), kue kering 5 buah
besar (50 gram), mi basah 2 gelas (200 gram), singkong 1 potong besar (210 gram),
jagung biji 1 piring (125 gram), talas 1 potong besar (125 gram), ubi 1 biji sedang (135
gram)
1 potong kecil ikan asin (15 gram), 1 sendok makan teri kering (20 gram), 1 potong
sedang ayam tanpa kulit (40 gram), 1 buah sedang hati ayam (30 gram), 1 butir telur
ayam negeri (55 gram), 1 potong daging sapi (35 gram), 10 biji bakso sedang (170
gram) dan lainnya.
2 buah sedang salak (65 gram), 3 biji nangka (45 gram), 1 buah sedang sawo (85
gram), dan lainnya.
Tahu 1 potong besar (110 gram), 2 potong oncom kecil (40 gram), 2 sendok makan
kacang hijau (20 gram), 2,5 sendok makan kacang kedelai (25 gram), 2 sendok makan
kacang merah segar (20 gram), 2 sendok makan kacang tanah (15 gram), 1,5 sendok
makan kacang mete (15 gram), dan lainnya.
4 sendok makan susu skim (20 gram), 2/3 gelas yogurt nonfat (120 gram), 1 potong
kecil keju (35 gram), dan lainnya.
avokad 1/2 buah besar (60 gram), 1 potong kecil kelapa (15 gram), 2,5 sendok makan
kelapa parut (15 gram), 1/3 gelas santan (40 gram), dan lainnya.