NPM : 1106007275
Dew point adalah titik yang menunjukan keberadaan atau perubahan fasa pada titik tertentu.
Jones, menyatakan bahwa dew point adalah titik kesetimbangan antara uap dengan kondensat
atau titik embun udara. Sedangkan, kelembaban adalah suatu cara untuk menentukan jumlah
kandungan uap air (H2O) di udara.
Korosi atmosfir merupakan korosi yang disebabkan oleh pengembunan gas oksigen/gas-gas
polutan yang terlarut di permukaan logam. Korosi atmosferik dipengaruhi oleh;
a. Humidity
b. Kadar polutan
c. Temperatur
d. Angin dan arahnya
Temperatur memiliki efek yang berfariasi terhadap korosi atmosfir. Temperatur ambient akan
memicu pengembunan condensate yang akan meningkatkan kecepatan korosi. Saat temperatur
lingkungan naik akan menyebabkan permukaan metal menjadi kering dan menurunkan
kecepatan korosi.
Kombinasi dari kelembaban yang tinggi, temperatur yang ambient, dan keberadaan polutan
seperti SO2 atau udara air laut dapat memicu kecepatan korosi. Apabila dari salah satu faktor
tersebut hilang atau tidak ada maka kecepatan korosi material akan cenderung turun.
Grafik 2 menunjukan bahwa pada temperatur kenaikan temperatur akan mempengaruhi nilai
relative humidity (RH). Nilai RH sangat erat kaitannya dengan pembentukan lapisan di
permukaan logam. Dari grafik 1 dan 2 didapatkan informasi bahwa temperatur dan RH
memiliki hubungan berbanding lurus, saat RH tinggi maka pembentukan lapisan oksida di
permukaan akan semakin banyak karena terdapatnya elektrolit yang melimpah sehingga laju
korosi meningkat.
Referensi :
DA Jones. 1996. Principles and Prevention of Corrosion 2nd edition. Upper Saddle River, New
Jersey.
Camuffo, D. 2006. What is behind Relative Humidity? Why it is so a relevant variable in the
conservation of Cultural Heritage?. Research gate.