Anda di halaman 1dari 27

parameter populasinya tidak mengikuti suatu distribusi tertentu atau memilikidistribusi yang

bebas dari persyaratan dan variansnya tidak perlu homogen.

Data Dan Variabel

1.

Pengertian dataData adalah bentuk jamak dari

datum

. Data merupakan kumpulan fakta atauangka atau segala sesuatu yang dapat dipercaya
kebenarannya sehingga dapatdigunakan sebagai dasar menarik suatu kesimpulan. Tidak semua
angka dapatdisebut data statistik. Angka dapat disebut data statistik apabila dapat
menunjukkansuatu ciri dari suatu penelitian yang bersifat agregatif, serta mencerminkan
suatukegiatan lapangan tertentu.Penggolongan data statistik dapat ditinjau dari :a.

Variabel yang diteliti (segi sifat angkanya), data statistik dapat dibedakanmenjadi dua golongan,
yaitu data kontinyu dan data diskrit. Data kontinyu adalahdata statistik yang angka-angkanya
merupakan deretan angka yang sambung-menyambung. Data diskrit ialah data statistik yang
tidak mungkin berbentuk pecahan. b.

Cara menyusun angka, data statistik dapat dibedakan menjadi data nominal, dataordinal, dan data
interval. Data nominal ialah data statistik yang cara menyusunangkanya didasarkan atas
penggolongan atau klasifikasi tertentu. Data
ordinal juga sering disebut dengan data urutan, yaitu data statistik yang cara menyusunangkanya
didasarkan atas urutan kedudukan (ranking). Data interval ialah datastatistik yang terdapat jarak
sama di antara hal-hal yang sedang diselidiki ataudipersoalkan.c.

Bentuk angka, data statistik dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam, yaitu datatunggal (

un grouped data

) dan data kelompok atau data bergolong

(groupeddata).
c. Sumber mana data tersebut diperoleh, data statistik dapat dibedakan menjadi duamacam,
yaitu: data primer dan data sekunder. Data primer adalah data statistikyang diperoleh atau
bersumber dari tangan pertama

(first hand data).

Sedangkandata sekunder adalah data statistik yang diperoleh dari tangan kedua

(secondhand data).

2. Syarat data yag baikSyarat data yang baik adalah (a) Data harus objektif ( sesuai dengan
keadaansebenarnya), (b) Data harus representative, (c) Data harus

up to date

, dan

(d)

Dataharus relevan dengan masalah yang akan dipecahkan.3. Pengertian Variabel4

Inisiasi Statistika Pendidikan

Secara umum, variabel dibagi atas 2 (dua) jenis, yaitu variabel kontinu

(continous variabel)

dan variabel deskrit

(descrete variabel).

Variabel kontinumerupakan variabel yang dapat ditentukan nilainya dalam jarak jangkau
tertentudengan desimal yang tidak terbatas. Variabel diskrit adalah konsep yang nilainyatidak
dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan atau desimal di belakang koma.Variabel dapat juga
dibagi sebagai variabel dependen dan variabel bebas.Apabila ada hubungan antara dua variabel,
misalnya antara variabel Y dan variabelX, dan jika variabel Y disebabkan oleh variabel X, maka
variabel Y adalah variabeldependen dan variabel X adalah variabel bebas.Variabel dapat dilihat
sebagai variabel aktif dan variabel atribut. Variabel aktifadalah variabel yang dimanipulasikan
oleh peneliti. Variabel atribut merupakanvariabel-variabel yang tidak dapat dimanipulasikan atau
sukar dimanipulasi.Variabel-variabel atribut umumnya merupakan karakteristik manusia
seperti;inteligensia, jenis kelamin, status sosial, pendidikan, sikap, dan sebagainya.

Skala Pengukuran

Skala merupakan hasil pengukuran yang terdiri atas beberapa jenis skala
yang bervariasi. Pengukuran adalah pemberian angka terhadap objek atau fenomenamenurut
aturan tertentu. Tiga buah kata kunci yang diperlukan dalam memberikandefinisi terhadap
konsep pengukuran. Kata-kata kunci tersebut adalah
angka, penetapan, dan aturan. Pengukuran yang baik, harus mempunyai sifat

isomorphism

dengan realita. Prinsip

isomorphism

, artinya terdapat kesamaan yang dekat antararealitas sosial yang diteliti dengan nilai yang
diperoleh dari pengukuran. Olehkarena itu, suatu instrumen pengukur dipandang baik apabila
hasilnya dapatmerefleksikan secara tepat realitas dari fenomena yang hendak diukur.Ada empat
skala pengukuran data, yaitu: nominal, ordinal, interval, dan rasio.1.

Ukuran nominal, adalah ukuran yang paling sederhana, dimana angka yangdiberikan kepada
objek mempunyai arti sebagai label saja, dan tidakmenunjukkan tingkatan apa-apa.

2.

Ukuran ordinal adalah angka yang diberikan mengandung pengertian tingkatan.Ukuran nominal
digunakan untuk mengurutkan objek dari yang terendah ke yangtertinggi atau sebaliknya.

3.

Ukuran interval adalah mengurutkan orang atau objek berdasarkan suatu atribut.Selain itu, juga
memberikan informasi tentang interval antara satu orang atauobjek dengan orang atau objek
lainnya. Interval atau jarak yang sama pada skalainterval dipandang sebagai mewakili interval
atau jarak yang sama pula padaobjek yang diukur.
Inisiasi Statistika Pendidikan

4.

Ukuran rasio, adalah ukuran yang mencakup semua ukuran sebelumnya ditambahdengan satu
sifat lain, yaitu ukuran ini memberikan keterangan tentang nilaiabsolut dari objek yang diukur.
Ukuran rasio mempunyai titik nol, karena ituinterval jarak tidak dinyatakan dengan beda angka
rata-rata satu kelompokdibandingkan dengan titik nol. Karena ada titik nol tersebut, maka ukuran
rasiodapat dibuat perkalian ataupun pembagian. Angka pada skala rasio menunjukkannilai
sebenarnya dari objek yang diukur.Saudara Mahasiswa, bagaimanakah ringkasan tersebut
membantu mempertajamtingkat penguasaan Saudara mengenai pengertian statistik, data dan
variabel sertaskala pengukuran? Baiklah, untuk membantu Suadara Mahasiswa
mengetahui penguasaan berkenaan dengan materi tersebut, cobalah Saudara mengerjakan soallati
han berikut ini.1.

Jelaskan perbedaan statistik perian dengan induktif ?2.

Jelaskan pembagian statistik berdasarkan parameternya ?3.

Jelaskan perbedaan variabel bebas dan variabel dependen ? Berilah contoh !4.

Apa yang Saudara ketahui tentang ukuran interval ? Berilah contohnya !Saudara Mahasiswa,
setelah selesai mengerjakan latihan tersebut, segera kirimkanmelalui email kepada tutor online
Anda. Umpan balik akan dapat Anda terima palinglambat 2 minggu setelah batas akhir
pengiriman. Jangan segan untuk menghubungitutor online Saudara jika mengalami kesulitan.
Selamat mengerjakan dan semogasukses ! Amin
Variabel berasal dari kata vary dan able yang berarti berubah dan dapat. Jadi, secara
harfiah variabel berartidapat berubah, sehingga setiap variabel dapat diberi nilai dan nilai itu
berubah-ubah. Nilai tersebut bisa kuntitatif (terukur dan atau terhitung, dapat dinyatakan dengan
angka) juga bisa kualitatif (jumlah dan derajat atributnya yang dinyatakan dengan nilai mutu).
Variabel merupakan element penting dalam masalah penelitian. Dalam statistik, variabel
didefinisikan sebagai konsep, kualitas, karakteristik, atribut, atau sifat-sifat dari suatu objek
(orang, benda, tempat, dll) yang nilainya berbeda-beda antara satu objek dengan objek lainnya
dan sudah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya. Karakteristik adalah ciri tertentu pada obyek yang kita teliti, yang dapat
membedakan objek tersebut dari objek lainnya, sedangkan objek yang karakteristiknya sedang
kita amati dinamakan satuan pengamatan dan angka atau ketegori (nilai mutu) tertentu dari
suatu objek yang kita amati dinamakan variate(nilai). Kumpulan nilai yang diperoleh dari hasil
pengukuran atau penghitungan suatu variabel dinamakan dengandata.

Karakteristik yang dimiliki suatu pengamatan keadaannya berbeda-beda (berubah-ubah) atau


memiliki gejala yang bervariasi dari satu satuan pengamatan ke satu satuan pengamatan lainnya,
atau, untuk satuan pengamatan yang sama, karakteristiknya berubah menurut waktu atau tempat.
Apabila karakteristik setiap satuan pengamatan semuanya sama, tidak beragam, maka bukan lagi
merupakan variabel, melainkan konstanta.

Contoh:

Apabila Anda sedang mempelajari sekelompok anak-anak, anak-anak di sana baru sebuah
konsep, bukan variabel. Apabila Anda tertarik untuk mengukur tinggi badannya, berat, usia,
menentukan jenis kelamin, dan sebagainya, berarti Anda sudah berbicara tentang variabel,
karena nilainya bisa beragam dari anak ke anak. Untuk kepentingan penelitian, sebuah konsep
bisa diubah menjadi satu atau beberapa variabel.

Misalnya saja tentang konsep anak-anak tadi, di antara sekian karakteristik yang bisa diukur,
Anda lebih tertarik untuk menimbang beratnya, maka:

Konsep: adalah properti/karakteristik dari Anak-anak

Karakteristik: karakteristik yang sedang Anda amati adalah berat anak.

Variabel: karena berat setiap anak bisa bervariasi, maka berat merupakan variabel.

Satuan pengamatan: satuan pengamatannya adalah masing-masing Anak (setiap


individu), dan

Nilai (variate/data): berat yang terukur dari setiap anak dinamakan variate (nilai).

Contoh kasus lain misalnya, jika Anda sedang mempelajari sekelompok tanaman tomat (konsep),
variabel-variabel berikut mungkin menjadi pertimbangan Anda: tinggi, lebar, jumlah daun, dan
jumlah buah, dan berat tomat. Contoh variabel lainnya adalah warna mata, IQ, tingkat
pendidikan, status sosial, metode mengajar, jenis pupuk, jenis varietas, jenis obat, semuanya
adalah variabel karena karakteristiknya berbeda-beda.

Karakteristik dari suatu variabel harus beragam atau berubah-ubah. Sebaliknya, jika karakteristik
semuanya sama, maka satuan pengamatan tersebut bukan lagi variabel,
melainkan konstanta. Konstanta adalah angka tertentu yang nilainya selalu tetap pada semua
kondisi, misalnya kecepatan cahaya, gaya gravitasi, dsb. Namun demikian, suatu variabel bisa
saja menjadi konstanta apabila nilainya di buat sama. Misalnya, jenis kelamin adalah variabel,
namun apabila satuan pengamatan yang kita amati hanya dibatasi pada jenis kelamin perempuan
saja, maka jenis kelamin berubah menjadi konstanta, karena nilainya sama pada semua kondisi.

Definisi Operasional

Definisi operasional adalah aspek penelitian yang memberikan informasi atau petunjuk kepada
kita tentang bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Informasi ilmiah yang dijelaskan
dalam definisi operasional sangat membantu peneliti lain yang ingin melakukan penelitian
dengan menggunakan variabel yang sama, karena berdasarkan informasi itu, ia akan mengetahui
bagaimana caranya melakukan pengukuran terhadap variabel yang dibangun berdasarkan konsep
yang sama. Dengan demikian, ia dapat menentukan apakah tetap menggunakan prosedur
pengukuran yang sama atau diperlukan pengukuran yang baru.

Konsep-konsep yang sudah diterjemahkan menjadi satuan yang sudah kita anggap lebih
operasional (variabel dan konstruk), biasanya belum sepenuhnya siap untuk diukur. Karena
variabel dan konstruk tersebut memiliki alternatif dimensi yang bisa diukur dengan cara
berlainan. Contoh tentang variabel usia/umur. Cara pengukuran variabel tersebut bisa saja
berbeda, pertama mungkin Anda mengukur usianya langsung secara numerik, misalnya 4, 12.5,
18, 31 tahun dst, atau bisa saja Anda mengukur berdasarkan kategori, misalnya Balita (0-5 th),
Anak-anak (5 14), Remaja (14 24), Dewasa (25 54), Tua (55-64), dan Lansia (>65) tahun.

Pembagian Variabel

Variabel bisa dibagi berdasarkan: Perananan, cara pengukuran, dan bisa tidaknya diukur secara
langsung.

Berdasarkan Fungsi/Peranannya dalam penelitian

Dalam penelitian kuantitatif, variabel yang telah didefinisikan secara operasional, biasanya
dibagi menjadi variabel bebas (independent: aktif atau atribut), variabel terikat (dependent),
dan variabel asing/ekstra/tambahan (extraneous) yang bukan merupakan subjek dari penelitian
yang sedang dipelajari dan berada di luar pengamatan/kajian utama penelitian. Pemahaman
tentang variabel extraneous ini sangat penting, karena variabel ini bisa saja bersaing dengan
variabel independent dan bisa mengacaukan/membingungkan dalam menjelaskan pola hubungan
antara variabel independent dan variabel dependent. Oleh karena itu, dalam menentukan
hubungan sebab akibat, kita seharusnya mengidentifikasi ada tidaknya variabel extraneous yang
terbukti dapat mempengaruhi variabel dependent. Apabila ada, maka variabel ekstraneous
tersebut disebut dengan variabel confounding.Variabel Confounding sebaiknya di kontrol atau
dimasukkan ke dalam model. Apabila tidak, kita tidak akan yakin bahwa perubahan variabel
dependent tersebut hanya disebabkan oleh variabel independent saja.

Untuk memahami variabel-variabel dalam penelitian, perhatikan contoh kasus berikut:

Apabila kita ingin melihat pengaruh pemberian dosis pupuk yang berbeda terhadap pertumbuhan
tanaman, maka:

Variabel Dependent => Pertumbuhan tanaman

Variabel Independent => Dosis Pupuk

Variabel Extraneous => Varietas/Kultivar

Jenis Pupuk

Tingkat Kesuburan Tanah

Jenis Tanah

Ukuran Petak/Pot

Penyinaran Matahari

Temperatur

Kelembaban

Kandungan Air Tanah

Serangan Hama/Penyakit

dsb..
Variabel Independent (IV).

Variable independent adalah variabel yang merupakan penyebab atau yang mempengaruhi
variabel dependent (DV) atau yang menyebabkan terjadinya variasi bagi variabel dependent
(DV). Apabila variabel IV berubah, maka variabel DV juga akan berubah. Variable independent
merupakan variable yang faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk
menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. Jika diterjemahkan dalam
bahasa Indonesia, variabel independent disebut juga sebagai peubah bebas dan sering juga
disebut dengan variable bebas, stimulus, faktor, treatment, predictor, input, atau antecedent.

Sebagai Contoh:

Pengaruh metode mengajar terhadap Prestasi siswa. =>Variabel independent adalah Metode
Mengajar.

Pengaruh Pupuk Organik terhadap hasil tanaman tomat. =>Variabel independent adalah Pupuk
Organik.

Metode mengajar dan pupuk organik bisa dimanipulasi atau ditentukan oleh peneliti. Tidak
semua variabel independent bisa dimanipulasi, misalnya attribute yang sudah melekat pada suatu
objek. Contohnya: Jenis Kelamin, Usia, Kemiringan lereng, ketinggian tempat, dsb.

Variabel Dependent (DV).

Variable dependent merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari variabel
independent. Variabel dependent, dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai peubah tak
bebas, variabel terikat, tergantung, respons, variabel output, criteria, atau konsekuen.
Variabel ini merupakan fokus utama dari penelitian. Variabel inilah yang nilainya diamati dan
diukur untuk menentukan pengaruh dari variabel independent. Nilainya bisa beragam dan
tergantung pada besarnya perubahan variabel independent. Artinya, setiap terjadi perubahan
(penambahan/pengurangan) sekian kali satuan variabel independen, diharapkan akan
menyebakan variabel dependen berubah (naik/turun) sekian satuan juga. Secara matematis,
hubungan tersebut mungkin bisa digambarkan dalam bentuk persamaan Y = a + bX. Misalnya, Y
= Hasil (ton) dan X = pupuk Urea (kg), maka setiap pupuk urea dinaikkan/atau diturunkan
sebesar b (kg), maka hasil naik/turun sebesar b (ton) dan apabila tidak di berikan pupuk (b=0),
maka hasilnya adalah sebesar a (ton). Pola hubungan antara kedua variabel tersebut bisanya di
kaji dalam penelitian asosiasi atau prediksi, biasanya diuji dengan menggunakan Analisis
Regresi. Berbeda dengan contoh pengaruh metode mengajar terhadap keberhasilan siswa, skala
pengukuran variabel independentnya bukan merupakan variabel interval atau rasio, sehingga
untuk melihat pengaruh dari variabel independet terhadap variabel dependent lebih tepat dengan
menggunakan Analisis Varians (ANOVA). Dengan Anova tersebut kita bisa menentukan ada
tidaknya perbedaan diantara metode mengajar, dan apabila ada, kita bisa menentukan metode
mengajar yang lebih baik atau terbaik.

Varibel Moderator

Variabel moderator merupakan variabel khusus dari variabel independent. Dalam analisis
hubungan yang menggunakan minimal dua variabel, yakni satu variabel dependen dan satu atau
beberapa variabel independen, adakalanya hubungan di antara kedua variabel tersebut
dipengaruhi oleh variabel ketiga, yaitu faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model
statistik yang kita gunakan. Variabel tersebut dinamakan dengan variabel moderator.Variabel
moderator ini adalah variabel lain yang bisa memperkuat atau memperlemah hubungan antar
variabel independen (bebas) dan variabel dependen (tak bebas). Dalam Analisis Varians
(Anova), pengaruh dari variabel moderator ini bisa direfresentasikan sebagai pengaruh interaksi
antara variabel independent (faktor) utama dengan variabel moderator (Baron and Kenny, 1986:
p. 1174). Variabel ini bisa diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk mengetahui
apakah keberadaannya akan mempengaruhi hubungan antara variable bebas dan variabel terikat.
Secara skematis, hubungan di antara ketiga variabel tersebut bisa diilustrasikan seperti pada
gambar berikut:
Contoh kasus 1:

Perhatikan, sebuah penelitian untuk melihat perbedaan diantara dua metode mengajar statistika,
misal Metoda A dan Metode B. Jika siswa laki-laki lebih baik dengan Metode A, sedangkan
siswa perempuan lebih baik dengan Metode B, maka jenis kelamin merupakan variabel
mederator.

Contoh Kasus 2:

Misalnya pengaruh pupuk anorganik terhadap hasil tanaman padi. Hasil analisis menunjukkan
tidak ada pengaruh penggunaan pupuk anorganik terhadap hasil padi, padahal secara teoritis
harusnya terjadi perbedaan. Mengapa demikian?? Setelah diselidiki, ternyata ada variabel lain
(misalnya varietas) yang tidak dimasukkan ke dalam model ataupun tidak dikontrol
(diseragamkan), sehingga ikut mempengaruhi keragaman hasil padi. Variabel tersebut adalah
variabel moderator, yang seharusnya dimasukkan juga ke dalam model. Hal ini misalnya
ditunjukkan dengan adanya perbedaan respon di antara varietas padi. Varietas unggulan lebih
responsif terhadap pupuk anorganik, sedangkan varietas lokal tidak terlalu responsif bahkan
cenderung hasilnya cenderung menurun.

Contoh kasus 3:

Pengaruh Pelatihan terhadap Prestasi kerja.

Misalnya pelatihan yang diikuti staf administrasi suatu perguruan tinggi dengan harapan bisa
meningkatkan ketrampilan dalam menyelesaikan tugas-tugas administrasi. Seluruh karyawan
yang diikutsertakan memiliki jenjang pendidikan yang sama, D3. Setelah pelatihan selesai
kemudian dilakukan tes ketrampilan. Setelah diamati, ternyata kemampuan karyawan yang
berasal dari D3 Manajemen, memiliki ketrampilan yang lebih baik dibandingkan dengan
karyawan yang berasal D3 Pertanian. Jelas disini bahwa adanya perbedaan tersebut dikarenakan
adanya perbedaan kemampuan dalam menyerap materi yang disampaikan ketika melaksanakan
pelatihan. Karyawan D3 manajemen lebih antusias dalam mengikuti Pelatihan dibandingkan
dengan D3 Pertanian karena mereka relatif lebih mudah dalam memahami materi (sesuai dengan
bidangnya). Pada contoh kasus tersebut pelatihan adalah variabel independen, prestasi kerja
adalah variabel dependen, dan latar belakang pendidikan adalah variabel moderator.

Dari ketiga contoh kasus tersebut, bisa disimpulkan bahwa variabel moderator berpengaruh nyata
(memiliki kontribusi yang signifikan) terhadap kemampuan variabel independen dalam
mempengaruhi variabel dependen.

Variabel Intervening/mediator.

Variabel independent dan moderator merupakan variable-variabel kongkrit. Variable tersebut


dapat dimanipulasi oleh peneliti dan pengaruhnya dapat dilihat atau diobservasi. Lain halnya
dengan variable intervening, variable tersebut bersifat hipotetikal artinya secara kongkrit
pengaruhnya tidak kelihatan, tetapi secara teoritis dapat mempengaruhi hubungan antara variabel
independent dan dependent yang sedang diteliti.

Penelitian yang melibatkan variabel intervening (mediator/mediating/mediasi/pengganggu)


sangat umum dalam bidang sosiologi dan psikologi, seperti ilmu-ilmu perilaku dan penelitian
non eksperimental lainnya. Untuk peneliti di bidang eksakta (terutama dalam penelitian
eksperimental), mungkin tidak terlalu banyak yang mengenal atau melibatkan variabel ini,
karena bersifat abstrak dan tidak bisa diukur (misterius, jangan dianggap serius.. :-)). Lihat saja
pernyataan Tuckman (1988) berikut ini:

an intervening variable is that factor that theoretically affect the observed phenomenon but
cannot be seen, measure, or manipulate.

Banyak siswa, saya, bahkan sebagian peneliti yang masih kesulitan dalam membedakan antara
variabel moderator dengan variabel pengganggu yang satu ini, intervening (mediator)
maksudnya .
Variable intervening didefinisikan sebagai variabel yang secara teoritis mempengaruhi
hubungan antara Variabel independent dengan Variabel dependent, tetapi tidak dapat
dilihat, diukur, dan dimanipulasi; pengaruhnya harus disimpulkan dari pengaruh-
pengaruh variabel independent dan atau variable moderat terhadap gejala yang sedang
diteliti (Tuckman, 1988).
Variabel ini merupakan variabel antara (penyela) yang terletak diantara Variabel independent
dan Variabel dependent. Variabel ini bisa digunakan dalam menjelaskan proses hubungan
antara variabel independent dengan variabel dependent, misalnya X T Y, dimana T adalah
variabel intervening yang digunakan untuk menjelaskan pola hubungan antara IV dan
DV. Terminologi terakhir, yaitu sebagai variabel antara, konsiten dengan metodologi dan
definisi dalam Analisis Struktural Equation Modelling (SEM). Misalnya, X adalah usia dan Y
adalah kemampuan membaca, hubungan sebab akibat antara X dan Y bisa dijelaskan oleh
variabel Intervening T, misalnya Pendidikan. Dengan demikian, Usia (X) tidak secara langsung
mempengaruhi kemampuan membaca (Y), tapi terlebih dahulu melalui variabel intervening,
pendidikan (T), atau dengan kata lain, X mempengaruhi T dan selanjutnya T mempengaruhi Y.

Contoh:

Tingkat pendidikan jenis pekerjaan tingkat penghasilan

Metode mengajar motivasi belajar Prestasi siswa

Teknologi baru budaya Respon masyarakat

Usia Pengalaman mengendarai kelihaian mengendarai sepeda motor (Valentinno Rossi,


misalnya, :-))

Contoh di bidang pertanian:


Pengaruh pemberian pupuk anorganik terhadap hasil padi. Misalnya saja, varietas sudah
dimasukkan ke dalam model atau varietasnya dibuat sama (varietas unggulan), tetapi hasinya
tetap saja tidak signifikan. Mengapa?? Setelah diteliti secara seksama, ternyata tanaman padi
yang di beri pupuk tersebut misalnya menjadi rentan terhadap serangan penyakit/hama sehingga
sebagian besar lahan terkena serangan hama/penyakit, akibatnya hasil padi tidak
meningkat. Variabel Intervening adalah Serangan Penyakit/Hama.

Hubungan ke-4 Variabel:

Tambahan:

Terdapat beberapa literatur yang mengatakan ada variabel lain selain variabel yang sudah
disebutkan di atas, yaituVariabel Kontrol. Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan
atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent tidak
dikacaukan oleh pengaruh faktor lain yang tidak kita diamati. Dengan kata lain, variabel lain
yang dapat mempengaruhi hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent,
berusaha dihilangkan atau di netralkan atau di kontrol atau diseragamkan! Dengan demikian,
diharapkan variabel yang memberi keragaman terhadap variabel dependent hanyalah variabel
independent yang ingin dipelajari pengaruhnya, yang dikenal dengan perlakuan atau treatment!

Paradok:

Variabel kontrol adalah variabel yang dibuat konstan sehingga tidak bervariasi atau
seragam.. vs suatu objek bisa dikatakan variabel apabila nilainya beragam, apabila
tidak, tidak lagi dinamakan variabel tapi konstanta

Berarti??!! Bingung kan?? variabel kontrol apa konstanta??

Menurut saya, mungkin lebih tepat apabila variabel kontrol ini menggunakan istilah variabel
yang di kontrol (Controlled Variable).

Berdasarkan cara pengukuran


Kuantitatif (diskrit/kontinyu)

Rasio

Interval

Kualitatif

Ordinal ada tingkatan

Nominal tidak ada tingkatan

Berdasarkan bisa/tidaknya diukur secara langsung

Variabel teramati (observed variable)

Dapat langsung diamati/diukur

Contoh: umur, jenis kelamin, berat badan

Variabel laten (latent variable)

Tidak dapat langsung diamati/diukur

Contoh: kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan, kesehatan

Umumnya diukur dengan menggunakan indikator yang berupa variabel teramati,


biasanya lebih dari dua variabel indikator.

https://smartstat.wordpress.com/2010/02/25/variabel-dan-data/
3. Pengertian Data Statistik

Dalam analisis suatu metode statistika, pasti anda akan berhadapan dengan data,
kenapa?? Karena data menjadi bahan baku dalam analisis. Jadi setinggi apapun keilmuan
seseorang tentang statistika tanpa data, ia tidak bisa berkata apa-apa kecuali hanya bergumam
belaka. Data selain menjadi bahan baku suatu analisis statistika, juga menjadi perrtimbangan
yang sangat penting dalam pemilihan metode analisis statistika pada suatu pemecahan
permasalahan.

Data berasal dari kata Latin, yaitu datum, yang merupakan bentuk jamak, datum adalah
keterangan atau informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan sedangakan data adalah segala
keterangan atau informasi yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan.

Data statistik merupakan keterangan atau ilustrasi mengenai suatu hal yang bisa berbentuk
kategori ( misal: rusak, baik, cerah, berhasil, ataupun bilangan)

Tujuan pengumpulan data:

1. Untuk memperoleh gambaran suatu keadaan

2. Untuk dasar pengambilan keputusan

Ciri-Ciri Data

1. Berbentuk angka atau simbol angka, tidak berbentuk kalimat.

2. Tersusun teratur. Berurutan sesuai dengan aturan-aturan, kaidah-kaidah, hukum-hukum,


rumus-rumus, dalil-dalil tertentu.

3. Agregat. Seluruh kumpulan nilai-nilai pengukuran yang merupakan suatu kesatuan dan setiap
nilai pengukuran hanya mempunyai arti sebagai bagian dari keseluruhan tersebut.

4. Penggolongan Data Statistik

a. Data Diskrit (data anumeration)

Angka-angka yang tidak memiliki desimal atau pecahan di antara dua bilangan bulatnya,
diperoleh dari menghitung. Tiap objek memiliki satu satuan yang utuh, yang tidak
memungkinkan untuk terjadinya secara sebagian.
Misalnya : jumlah rumah 34 rumah, jumlah penduduk 3657jiwa, jumlah mobil 29 mobil, jumlah
meja 56 meja, dsb. Pada perhitungan dimungkinkan ada desimal, namun kesimpulan akhir
merupakan angka tanpa desimal. Pembulatan selalu naik, berapapun angka di belakang koma.

b. Data Kontinue (data measurement)

kumpulan angka- angka yang masih dimungkinkan memiliki bilangan desimal atau pecahan di
antara dua bilangan bulatnya yang banyaknya tak terhingga, biasanya didapatkan dari proses
pengukuran.

Contoh : tinggi badan 175,5 cm, berat badan 67,75 kg, jarak 10,7 km, kecepatan 23 m/dt,
temperatur 370C, volume 35,2 l, dll.

Data Menurut Sifatnya

a. Data Kualitatif

Adalah kenyataan yang menunjukkan sifat-sifat objek yang tidak memungkinkan secara
langsung dapat diubah menjadi angka, sehingga menggunakan pendekatan dalam bentuk
kategori. Contoh : lukisan indah, pemandangan bagus, wajah cantik, penataan rapi,
kebijaksanaan tepat, perkataannya benar, tariannya indah.

b. Data Kuantitatif : adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka.

Misalnya : 60 rumah, 2.345 jiwa, 23 km, 19 gr.

Data Menurut Sumbernya

a. Data Primer : data yang diperoleh secara langsung dengan melakukan sendiri
pengumpulan terhadap obyek.

b. Data Sekunder : data yang diperoleh dari olahan data primer

c. Data Tersier : data yang diperoleh dari olahan data sekunder.

d. Data Kuarter : data yang diperoleh dari data tersier yang telah diolah terlebih dahulu.
BAB III

PENUTUP

Simpulan

Data merupakan hal yang vital saat menganalisis sesuatu, tanpanya kita tidak dapat
mengumpulkan, mendeskripsikan, menganalisis, serta menyajikan sesuatu. Data merupakan
keterangan yang benar dan nyata tentang sesuatu yang butuh di proses lebih jauh. Maka statistik
membutuhkan data sebagai bahan kajian dan analisis.

Dalam data statistik terbagi menjadi :

a. Data Diskrit (data anumeration)

Angka-angka yang tidak memiliki desimal atau pecahan di antara dua bilangan bulatnya,
diperoleh dari menghitung.

b. Data Kontinue (data measurement)

kumpulan angka- angka yang masih dimungkinkan memiliki bilangan desimal atau pecahan di
antara dua bilangan bulatnya yang banyaknya tak terhingga, biasanya didapatkan dari proses
pengukuran.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/Statistik-Konsep-Dasar-Statistik-Data

http://wulansarisumihadi.wordpress.com/pengertian-statistika-dan-manfaatnya

http://cokroaminoto.blogetery.com/ruang-lingkup-dan-macam-statistik

http://materi-statistik.blogspot.com/search/label/DefinisiStatistik

Siregar, Syofian, M.M. 2010. Statistika Deskriptif.Bandung:Rajawali press


Pengumpulan data

Pengertian Metode Pengumpulan Data

Jika di lihat dari pengertian metode pengumpulan data menurut ahli metode pengumpulan data
berupa suatu pernyataan (statement) tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya.
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka
mencapai tujuan penelitian (Gulo, 2002 : 110).

Metode pengumpulan data ini termasuk kategori laporan diri (personal report) / Deskripsi diri
(self descriptive). Individu melaporkan tentang keadaan dirinya berdasarkan pertanyaan atau
perintah yang diberikan kepadanya.

Sumber Data Dan Metode Pengumpulan Data

Ada dua sumber data dan metode pengumpulan data, dua hal tersebut yaitu :

1. Data Primer

Data penelitian yang diperoleh sendiri melalui

Wawancara, Observasi, Tes,

Kuesioner (Daftar Pertanyaan)

Pengukuran Fisik

Percobaan Laboratorium

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari sumber kedua, dokumentasi lembaga

Biro Pusat Statistik (BPS)

Rumah sakit

Lembaga atau institusi

Metode Pengumpulan Data


1. Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden. Jawaban
responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian dicatat/direkam

2. Observasi

Pengamatan melibatkan semua indera (penglihatan, pendengaran, penciuman, pembau, perasa).


Pencatatan hasil dapat dilakukan dengan bantuan alat rekam elektronik

Baca juga : Karya Tulis Ilmiah : Contoh Karya Tulis Ilmiah

3. Wawancara

Pengambilan data melalui wawancara /secara lisan langsung dengan sumberdatanya, baik
melalui tatap muka atau lewat telephone, teleconference. Jawaban responden direkam dan
dirangkum sendiri oleh peneliti.

4. Dokumen

Pengambilan data melalui dokumen tertulis mamupun elektronik dari lembaga/institusi.


Dokumen diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang lain.

Dalam pengumpulan data penelitian membutuhkan suatu instrumen. Instrumen ini dibutuhkan
untuk pengambilan data untuk penelitian baik penelitian kualitatif maupun penelitian kuantitatif.
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih
cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

PENGOLAHAN DATA

SAMPINGAN POSTED ON FEBRUARI 27, 2011 UPDATED ON JULI 27, 2011

Data adalah setiap kumpulan fakta. Contoh : laporan penjualan, gambaran tentang persediaan,
nilai test, nama dan alat pelanggan, laporan cuaca, foto-foto, gambar-gambar, peta.

Data dapat bersifat numeris (data angka) : laporan penjualan, laporan persediaan, nilai test, atau
dapat juga bersifat non numeris : nama, alamat pelanggan, gambar dll.
Pengolahan Data adalah manipulasi data agar menjadi bentuk yang lebih berguna. Pengolahan
data ini tidak hanya berupa perhitungan numeris tetapi juga operasi-operasi seperti klasifikasi
data dan perpindahan data dari satu tempat ke tempat lain. Secara umum, kita asumsikan bahwa
operasi-operasi tersebut dilaksanakan oleh beberapa tipe mesin atau komputer, meskipun
beberapa diantaranya dapat juga dilakukan secara manual.

Siklus Pengolahan Data

Pengolahan data terdiri dari tiga langkah utama, yakni input, proses (pengolahan), dan output.

Input : Di dalam langkah ini data awal, atau data input, disiapkan dalam beberapa bentuk yang
sesuai untuk keperluan pengolahan. Bentuk tersebut akan bergantung pada pengolahan mesin.

Proses : Pada langkah ini data input diubah, dan biasanya dikombinasikan dengan informasi
yang lain untuk menghasilkan data dalam bentuk yang lebih dapat digunakan. Langkah
pengolahan ini biasanya meliputi sederet operasi pengolahan dasar tertentu.

Output : Pada langkah ini hasil-hasil dari pengolahan sebelumnya dikumpulkan. Bentuk data
output tergantung pada penggunaan data tersebut unutk pengolahan selanjutnya.

Contoh : Pada suatu semester seorang dosen memberikan tiga buah nilai ( Tugas, UTS, UAS).
Pada akhir semester nilai-nilai tersebut harus diproses dan laporan akhir untuk matakuliah yang
diampu oleh dosen tersebut disampaikan ke BAAK.

Yang menjadi data input dalam hal ini adalah nim, nama mahasiswa dan ketiga nilainya. Input
ini biasanya dicatat dalam buku dosen tersebut dengan urut nim. Dosen tersebut kemudian
mengolah data input dengan menentukan nilai akhir dengan perhitungan 20% x nilai tugas +
30% x nilai UTS + 50% x nilai UAS. Nilai Akhir hasil pengolahan ini selanjutnya merupakan
nilai mahasiswa terhadap matakulah yang diikutinya disampaikan ke BAAK dalam bentuk daftar
yang terdiri dari NIM, Nama mahasiswa dan nilai akhir yang disusun urut nim.

Siklus Pengolahan Data Lanjut

Originasi : Langkah ini merupakan proses pengumpulan data original (data asli/mentah). Catatan
original dari data ini disebut sumber dokumen . Sebagai contoh, sumber dokumen dari contoh
kasus perhitungan niali diatas adalah berkas test para mahasiswa yang telah diberi nilai. Perlu
diperhatikan bahwa jika ada pernyataan mengenai nilai akhir mahasiswa, kita dapat melihat
kembali dokumen sumber (berkas test para mahasiswa) dan memeriksa barangkali ada kesalahan
yang telah dibuat selama langkah ini dilakukan.

Distribusi : Langkao ini merupakan pendistribusian data output. Catatan dari data output ini
sering disebut sebagaidokumen laporan. Sebagai contoh, dokumen daftar nilai akhir dari dosen
yang diserahkan ke BAAK. Tanda panah yang berasal dari kotak distribusi kembali ke kotak
originasi menunjukkan bahwa dokumen laporan mungkin dapat menjadi dokumen sumber untuk
pengolahan data berikutnya.

Penyimpanan (Storage) : Langkah ini merupakan langkah yang amat penting di dalam setiap
prosedur pengolahan data. Hasil Pengolahan data seringkali ditempatkan di dalam penyimpanan
untuk digunakan sebagai data input untuk diolah pada waktu yang berikutnya. Dua anak panah
diantaa kotak proses dan kotak storage menunjukkan interaksi dari kedua langkah ini.
Sekumpulan data yang membentuk satu kesatuan di dalam penyimpanan disebutfile. Biasanya
sebuah file terdiri dari kumpulan record, dimana masing-masing record berisi item data yang
sama. Selanjutnya kumpulan file-file yang saling berhubungan disebut data base.

Contoh : Sebagaiana besar perusahaan menyimpan file induk penggajian yang berisi catatan-
catatan gaji para pegawainya. Item data pada setiap record mungkin meliputi nama pegawai,
nomor KTP, tingkat upah , upah dan potongan. File tersebut digunakan bersama dengan kartu
presensi pegawai untuk memproses gaji mingguan. Siklus pengolahan data dari kasus diatas
terlihat sbb :

Dokumen sumber adalah kartu presensi. Data input terdiri dari jumlah jam kerja sebagaimana
ditunjukkan dalam kartu presensi, bersama dengan file induk penggajian. Output yang ditentukan
selama siklus pengolahan, adalah keterangan mengenai gaji, tunjangan, potongan gaji bersih
bersama dengan hasil pengubahan file gaji. Dokumen laporan adalah slip gaji karyawan yang
biasanya diberikan kepada masing-masing karyawan yang berisi besarnya upah dan potongan.

Operasi Pengolahan Data

Prosedur pengolahan data biasanya terdiri dari sejumlah operasi pengolahan dasar yang
dilaksanakan dalam beberapa urutan.

Pencatatan (recording). Pencatatan adalah memindahkan data pada beberapa formulir


atau dokumen. Hal ini terjadi tidak hanya selama tahap originasi (pada dokumen sumber)
dan tahap distribusi (pada dokumen laporan) akan tetapi terjadi pada seluruh siklus
pengolahan.

Contoh : Seorang Dosen mencatat nilai-nilai mahasiswa pada buku hariannya. Pada akhir
semester ia mengitung nilai akhir dan mencatatnta pada buku hariannya. Ia menerima
lembaran formulir nilai dari BAAK dan mencatat nilai akhir di formulir tersebut. Bagian BAAK
kemudian mencatat nilai-nilai tersebut pada file induk mahasiswa. Masing-masing nilai di dalam
file induk mahasiswa dicatat pada transkrip yang kemudian dikirimkan kepada mahasiswa yang
bersangkutan.

Duplikasi (duplicating). Operasi ini merupakan penggandaan data di atas formulir-


formulir atau dokumen. Duplikasi mungkin saja dikerjakan sewaktu data tersebut dicatat
secara manual, atau mungkin saja duplikasi dikerjakan setelahnya dengan menggunakan
suatu mesin.

Pemeriksaan (verifying). Karena pencatatan biasanya merupakan operasi manual,


adalah penting bahwa data yang telah dicatat tersebut diperiksa secara teliti, barangkali
ada kesalahan-kesalahan.

Klasifikasi. Operasi ini memisahkan data data ke dalam berbagai kategori. Klasifikasi
biasanya dapat dikerjakan lebih dari satu cara. Sebagai contoh, sekumpulan daftar
pertanyaan mahasiswa dapat diklasifikasikan sesuai dengan jenis kelamin mahasiswa,
atau sesuai tahun masuk mahasiswa.

Sorting. Mengatur data dalam urutan tertentu. Operasi ini sering terjadi di dalam
kehidupan sehari-hari. Nama-nama di dalam buku telepon disorting menurut abjad, data
pegawai disorting menurut nomor induk pegawai. Sorting data dapat dilakukan sebelum
atau sesudah klasifikasi.

Contoh : Misalkan sebuah file pegawai berisi item data : Nama, No. KTP, No. induk pegawai,
dan lokasi kerja. Jika file sisort sesuai urutan Abjad nama, maka field nama tersebut disebut
sebagai kunci; tapi jika file disort sesuai dengan No. Induk Pegawai maka no. induk pegawai
adalah adalah kuncinya. Pengurutan dapt juga menggunakan lebih dari satu kunci pengurutan,
yaitu dengan kunci pertama, kunci kedua dan seterusny. Pengurutan pertama kali berdasarkan
kunci pertama apabila ada kesamaan dat maka digunakan kunci kedua dan seterusnya.

Merging. Operasi ini adalah mencampur dua atau lebih kumpulan data, semua kumpulan
tersebut telah disort dengan kunci yang sama, dan meletakkan kumpulan data tersebut
bersama-sama menjadi kumpulan data tunggal yang telah disort.

Kalkulasi. Melakukan perhitungan numeris pada data yang bertipe numeris.

Memeriksa tabel, mencari dan mendapatkan kembali data (table look-up,


searching, retrieing).Operasi ini bermaksud untuk mendapatkan kembali data tertentu
didalam kumpulan data yang telah tersort.

Sebagai contoh, seorang salesman mungkin dapat menulis data ringkasan laporan bulanan pada
semua faktur-fakturnya. Laporan tersebut mungkin berisi mengenai total penjuakan, distribusi
sesuai dengan daerahnya, dan rekomendasi untuk advertensi item-item tertentu

https://wawanlaksito.wordpress.com/2011/02/27/22/

PENYAJIAN DATA

Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitan yang
telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Data
yang disajikan harus sederhana dan jelas agar muda dibaca. Penyajian data juga dimaksudkan
agar para pengamat dapat dengan mudah memahami apa yang kita sajikan untuk selanjutnya
dilakukan penilaian atau perbandingan, dan lain-lain. Tujuan Penyajian Data Tujuan penyajian
data adalah: Memberi gambaran yang sistematis tentang peristiwa-peristiwa yang merupakan
hasil penelitian atau observasi, Data lebih cepat ditangkap dan dimengerti, Memudahkan dalam
membuat analisis data, dan Membuat proses pengambilan keputusan dan kesimpulan lebih tepat,
cepat, dan akurat. Cara penyajian data ada tiga macam, yaitu : Narasi, yaitu penyajian data hasil
penelitian dalam bentuk kalimat. Tabel, yaitu kumpulan angka-angka yang disusun menurut
kategori-kategori. Misalnya berat badan menurut jenis kelamin, jumlah pegawai menurut
pendidikan, jumlah penjualan menurut jenis barang dan daerah penjualan, dll. Grafik atau
Diagram, yaitu gambar-gambar yang menunjukkan secara visual data berupa angka atau simbol-
simbol yang biasanya dibuat berdasarkan data dari tabel yang telah dibuat. Narasi Penyajian
secara teks adalah penyajian data hasil penelitian dalam bentuk kalimat. Misalnya, penyebaran
penyakit malaria di daerah pedesaan pantai lebih tinggi bila dibandingkan dengan penduduk
pedesaan pedalaman. Peyajian data dalam bentuk teks merupakan gambaran umum tentang
kesimpulan tentang hasil pengamatan. Dalam bidang kesehatan, penyajian dalam bentuk teks
hanya digunakan untuk member informasi. Penyajian dalam bentuk teks banyak digunakan
dalam bidang sosial, ekonomi, psikologi dan lain-lain, dan berperan sebagai laporan hasil
penelitian kualitatif, misalnya, untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang suatu produk yang
telah dipasarkan atau penerimaan, pendapat serta kepercayaan masyarakat terhadap suatu
program pemerintah atau program pelayanan kesehatan pada masyarakat atau keberadaan
petugas kesehatan yang terdapat didaerah. Tabel Ada berbagai bentuk tabel yang dikenal, yaitu
: 1. Tabel satu arah (one way table) Yaitu tabel yang memuat keterangan mengenai satu hal atau
satu karakteristik saja. Misalnya data indeks prestasi dari 10 mahasiswa. Tabel indeks prestasi
dari 10 mahasiswa Subyek Indeks prestasi A 2,5 B 2,8 C 2,9 D 3 E 3,1 F 3,5 G 3,2 H 3,4 I 3,2 J
3,3 2. Tabel dua arah (two way table) Yaitu tabel yang menunjukkan hubungan dua hal atau dua
karakteristik yang berbeda. Misalnya data indeks prestasi mahasiswa yang dipengaruhi oleh
partisipasi didalam kelas. Tabel indeks prestasi mahasiswa yang dipengaruhi oleh partisipasi
didalam kelas subyek Indeks prestasi partisipasi didalam kelas A 2,5 1 B 2,8 2 C 2 1 D 3 3 E 3,1
3 F 3,5 4 G 3,2 3 H 3,4 3 I 2,6 2 J 2,1 1 3. Tabel tiga arah (three way table) Yaitu tabel yang
menunjukkan hubungan tiga hal atau tiga karakteristik yang berbeda. Misalnya data indeks
prestasi dan partisipasi didalam kelas yang dipengaruhi oleh status social. Tabel data indeks
prestasi dan partisipasi didalam kelas yang dipengaruhi oleh status sosial subyek Indeks prestasi
partisipasi didalam kelas Status sosial A 2,5 1 1 B 2,8 2 3 C 2 1 2 D 3 3 3 E 3,1 3 1 F 3,5 4 2 G
3,2 3 3 H 3,4 3 1 I 2,6 2 2 J 2,1 1 3 Grafik/Diagram Grafik data disebut juga diagram data,
adalah penyajian data dalam bentuk gambar-gambar. Grafik data biasanya berasal dari tabel dan
grafik biasanya dibuat bersama-sama, yaitu tabel dilengkapi dengan grafik. Grafik data
sebenarnya merupakan penyajian data secara visual dari data bersangkutan. Dengan grafik dapat
memberikan informasi dengan cepat yang dikandung dari sekelompok data dalam bentuk yang
ringkas. Diagram biasanya lebih menarik dibandingkan penyajian data dengan menggunakan
tabel. Hal ini bisa dimungkinkan karena dengan diagram kita bisa ditambahkan manipulasi
warna. Grafik data dibedakan atas beberapa jenis, yaitu : Grafik garis (line chart) Adalah grafik
berupa garis, diperoleh dari beberapa ruas garis yang menghubungkan titik-titik pada bidang
bilangan. Pada grafik garis digunakan dua garis yang saling berpotongan. Pada garis horizontal
(sumbu-X) ditempatkan bilangan-bilangan yang sifatnya tetap, seperti tahun dan ukuran-ukuran.
Pada garis tegak (sumbu-Y) ditempatkan bilangan-bilangan yang sifatnya berubah-ubah.
Contohnya tentang perkembangan volume jumlah kendaraan yang melintasi jalan A dalam
kurun waktu pukul 0.00 s/d 19.12 (untuk lebih jelas klik pada gambar agar diperbesar) Grafik
Batangan (Bar chart) Adalah grafik data berbentuk persegi panjang yang lebarnya sama dan
dilengkapi dengan skala atau ukuran sesuai dengan data yang bersangkutan. Setiap batang tidak
boleh saling menempel atau melekat antara satu dengan lainnya dan jarak antara setiap batang
yang berdekatan harus sama. Ada berbagai bentuk, yaitu : Grafik batangan tunggal (single bar
chart), Yaitu grafik yang terdiri dari satu batangan untuk menggambarkan perkembangan (trend)
dari suatu karakteristik. Grafik batangan berganda (multiple bar chart), Yaitu grafik yang terdiri
dari beberapa garis untuk menggambarkan beberapa hal/kejadian sekaligus. Grafik Lingkaran
(Pie chart) Yaitu grafik yang menggambarkan perbandingan nilai-nilai dari suatu karakteristik.
Untuk mengetahui perbandingan suatu data terhadap keseluruhan, suatu data lebih tepat disajikan
dalam bentuk diagram lingkaran. Grafik data berupa lingkaran yang telah dibagi menjadi juring-
juring sesuai dengan data tersebut. Bagian-bagian dari keseluruhan data tersebut dinyatakan
dalam persen atau derajat.

Cheap Offers: http://bit.ly/gadgets_cheap

Variable

Pengertian Variabel dan Macam Macam Variabel

Senang sekali Rasanya bisa bertemu kembali dengan sobat geggam internet yang tentu saja tidak
pernah lelah untuk terus menggali ilmu pengetahuan yang pastinya kelak akan berguna untuk
sobat dan juga untuk negara tercinta ini, Nah materi kali ini kita akan mencoba untuk membahas
mengenai Variabel dan Macam Macam Variabel. Yang mana judul yang akan kita angkat adalah
Pengertian Varibel dan juga Macam Macam Variabel. sebagian sobat genggaminternet.com
sudah ada yang mengetahui apa yang di maksud dengan variabel dan sebagian sobat juga sudah
ada yang mengetahui tentang macam-macam Variabel. Akan tetapi ada juga sobat yang masih
belum mengetahui keduanya, maka dari itu saya mencoba menghadirkan artikel ini, yang
langsung saja di simak di bawah ini.

Pengertian Variabel

Variabel adalah suatu yang bersikap berubah-ubah dan tidak tetap. Bisa juga didefinisikan
sebagai nilai yang memiliki banyak varian, intinya bernilai banyak. Nah untuk lebih jelasnya
berikut adalah beberapa pengertian vriabel menurut para ahli.
Pengertian Variabel Menurut Para Ahli

1. F.N Kerlinger

Menurut beliau variable adalah konsep yang memiliki macam-macam nilai, dan variabel adalah
konsep yang sudah diubah.

2. Freddy Rankuti

Sedangkan menurut Freddy, variabel adalah konsep yang memiliki nilai bervariasi dan nilai
tersebut bisa dibagi menjdi 4 data yang berbeda, yaitu skala, rasio, ordinal, nomina dan intenal.

3. Sutrisno Hadi

Dan yang terakhir adalah variabel merupakan variasi dari objek penelitian, misalnya saja tinggi
manusia dan divariasikan dengan umur atau berat badan yang dimilikinya.

Jadi kesimpulan dari sebuah variabel adalah besaran yang bisa diuabh dan selalu berubah
sehingga mempengaruhi kejadian dari hasil penelitian. Dengan menggunakan variabel ini kita
bisa menghitung data apa saja yang masih dibutuhkan.

Variabel dibagi menjadi 2 bagian, yaitu variabel kualitatif dan variabel kuantitatif. Variabel
kuantitatif bisa dibedakan menjadi 2 jenis yaitu variabel diskrit dan variabel kontinu.

Macam-Macam Variabel

Ada empat jenis variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Berikut
penjelasannya.
Variabel independen

Variabel independen adalah variabel yang terjadi karena perubahan dan menimbulkan variabel
terikat atau variabel dependen. Variabel ini disebut variabel bebas dan bisa berkaitan dengan
variabel kuasa, variabel pengaruh dan masih banyak sebutan lainnya.

variabel dependen

Sedangkan variabel dependen adalah variabel yang tidak bebas, terikat dan memppengaruhi
setiap variabel bebas atau variabel independen.

Variabel moderator

Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi sesuatu menjadi lebih kuat ataupun
lebih lemah yang memiliki hubungan dengan variabel bebas atau variabel terikat. Variabel kedua
dari variabel independen disebut dengan variabel moderator.

variabel intervening

Dan yang terakhir adalah variabel intervening yang berarti variabel yang mepengaruhi hubungan
antara vaiabel bebas dan variabel terikat yang tidak bisa diamati ataupun diukur. Variabel ini
tidak bisa langsung diukur karena nilainya yang terus berubah

Demikian adalah penjelasan mengenai variabel, jenis dan pengertiannya. Selanjutnya adalah
Anda harus mau mempelajari hal yang masih berkaitan dengan variabel dan perhitungan lainnya
agar lebih jelas dan paham. Semoga dengan pengetahuan singkat dan sederhana yang telah
disampaikan ini bisa membuat Anda lebih paham mengenai variabel dan jenisnya.

Dengan begitu Anda bisa memanfaatkan kehadiran internet untuk mempelajari data apa yang
diperlukan dalam belajar. Dengan begitu Anda bisa paham benar tentang suatu hal dan alhasil
bisa mendapatkan nilai bagus di bangku sekolah. Anda bisa belajar banyak di blog kami karena
kami menyediakan beberapa macam pengetahuan dari sekolah dasar hingga umum.

Anda mungkin juga menyukai