1. Sistem Isokratik
Sistem isokratik merupakan teknik pemisahan dengan komposisi fase gerak
tidak berubah selama proses berlangsung. Hal ini berarti polaritas fase gerak tetap,
5
Sistem Pemompaan
Pompa di dalam KCKT digunakan untuk memompa larutan dari tempat
penyimpanan larutan ke dalam kolom agar didapat aliran fase gerak yang konstan.
Suatu pompa harus mengalirkan larutan ke seluruh sistem dengan kecepatan alir
yang tetap karena hal inilah yang akan memberikan jaminan adanya keberulangan
yang baik.
Persyaratan dari suatu pompa KCKT antara lain pompa terbuat dari bahan
yang tahan terhadap fase gerak yang digunakan, misalnya terbuat dari bahan tahan
korosi seperti stainless steel atau teflon, dapat memberikan tekanan sampai 6000
psi, tidak memberikan pulsa atau dilengkapi dengan penghilang pulsa, kecepatan
alir antara 0,1-10 mL/menit, pengulangan pengaturan kecepatan aliran tidak
berbeda lebih dari 0,5 % (SKOOG et al., 1998).
Sistem Injeksi
Sistem injeksi merupakan sistem dari salah satu bagian dari peralatan
KCKT yang menentukan banyaknya zat yang dimasukkan ke KCKT melalui
7
injektor. Salah satu cara yang paling sederhana untuk memasukkan contoh ke
dalam sistem KCKT adalah dengan syringe seperti kromatografi gas. Contoh harus
dimasukkan ke dalam pangkal kolom dan diusahakan agar sedikit mungkin terjadi
gangguan pada kemasan kolom (JOHNSON & STEVENSON, 1991).
Kolom
Kolom adalah suatu bagian dari KCKT yang umumnya terbuat dari stainless
steel atau kaca tebal yang dilapisi oleh tabung baja. Kolom merupakan jantung dari
keseluruhan peralatan kromatografi. Keberhasilan atau kegagalan analisis
bergantung pada pemilihan kolom dan kondisi kerja yang tepat, karena pada kolom
terjadi proses pemisahan komponen, oleh karena itu kolom yang digunakan
haruslah sesuai dengan sifat komponen yang akan dipisahkan. Pemisahan dapat
terjadi karena fase diam yang terdapat di dalam kolom dapat berinteraksi dengan
berbagai komponen, kekuatannya berbeda satu dengan yang lainnya, sehingga
masing-masing komponen akan keluar dari kolom dengan waktu retensi yang
berbeda. Menurut MULJA dan SUHARMAN (1995) dilihat dari jenis fase diam
dan fase geraknya, kolom KCKT dibedakan atas :
Kolom KCKT umumnya terbuat dari pipa baja nirkarat namun ada juga
yang terbuat dari pipa kaca berdinding tebal. Kolom kaca memiliki kemampuan
tekanan maksimum 600 psi. Kolom biasanya dipakai pada suhu kamar, tetapi dapat
juga dipakai pada suhu yang lebih tinggi dengan menggunakan suatu pemanas
kolom (SKOOG et al., 1998).
Detektor
Detektor merupakan alat untuk mendeteksi adanya contoh pada kolom dan
mengukur jumlahnya dalam bentuk sinyal listrik yang dapat dicatat oleh recorder
(alat pencatat). Detektor yang ideal harus peka, tidak terpengaruh dengan adanya
perubahan suhu atau komposisi fase gerak, dan dapat mendeteksi berbagai senyawa
walaupun dalam jumlah kecil (JOHNSON & STEVENSON, 1991).
Jenis-jenis detektor antara lain ; detektor fotometer, detektor elektrokimia,
detektor refraktometer, detektor fluoresensi, dan detektor indeks refraksi.
1. Detektor fotometer
a. Detektor ultraviolet, digunakan untuk senyawa yang menyerap sinar
ultraviolet dan merupakan detektor utama kromatografi cair kinerja
tinggi. Detektor UV dapat digunakan untuk sistem isokratik maupun
gradien.
b. Detektor visibel, digunakan untuk senyawa yang menyerap cahaya
tampak. Detektor ini dapat digunakan untuk sistem isokratik maupun
gradien.
c. Detektor inframerah, digunakan untuk mendeteksi gugus fungsional
yang ada pada contoh.
2. Detektor elektrokimia
Digunakan untuk mendeteksi senyawa yang dapat mengalami reaksi
oksidasi dan reduksi.
3. Detektor fluoresensi
Detektor jenis ini disebut juga detektor fluorometer yang hanya dapat
mendeteksi komponen-komponen yang dapat berfluoresensi dan hanya
9
Pencatat (recorder)
Pencatat pada KCKT berfungsi untuk mencatat atau merekam hasil
pemisahan yang sedang berlangsung di dalam kolom. Pada umunya sinyal yang
berasal dari detektor diperkuat terlebih dahulu sebelum disampaikan pada alat
perekam otomatis yang sesuai. Dapat pula sinyal dikirimkan pada suatu integrator
digital elektronik untuk mengatur luas pik kromatogram secara otomatis (DEPKES
RI, 1995).