Tinea Pedis
Disusun Oleh :
1.1 Dafinisi
Istilah dermatofitosis harus dibedakan dengan dermatomikosis. Dermatofitosis
adalah penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk atau stratum korneum pada lapisan
epidermis di kulit, rambut dan kuku yang disebabkan oleh golongan jamur dermatofita.
Dermatomikosis merupakan arti umum, yaitu semua penyakit jamur yang menyerang kulit. Tinea
pedis adalah dermatofitosis pada kaki, terutama pada sela-sela jari dan telapakkaki.
Dematofitosis sendiri adalah penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk, misalnya
stratum korneum pada epidermis, rambut dan kuku yang disebabkan golongan jamur
dermatofita. Dermatofita dibagi menjadi genera Microsporum, Trichophyton dan
Epidermophyton. Golongan jamur ini mempunyai sifat mencerna keratin. Hingga kini dikenal
sekitar 40 spesies dermatofita, masing-masing dua spesies Epidermophyton, 17 spesies.
Tinea Pedis atau kurap kaki adalah penyakit yang juga dikenal dengan istilah athletes
foot. Penyakit ini menyebabkan munculnya kerak, kulit yang bersisik/berkerak atau melepuh,
serta rasa gatal pada area kaki yang terinfeksi. Tinea pedis merupakan salah satu kondisi yang
disebabkan oleh infeksi jamur. Jenis jamur yang sama juga dapat menginfeksi area lain, seperti
pada kulit, rambut, dan kuku. Tiap kondisi memiliki nama yang berbeda-beda sesuai dengan area
yang terinfeksi. Misalnya, tinea corporis adalah nama untuk infeksi jamur yang menyerang area
torso.
1.2 Etiologi
Tinea pedis biasanya disebabkan oleh jamur dari genus trichophyton, yaitu
jamur epidermophyton floccosum, T. mentagrophytes, T. rubrum, dan T. tonsurans. Jamur dapat
menginfeksi kaki melalui berbagai cara. Tempat-tempat atau fasilitas umum yang berada di
lokasi yang lembap merupakan tempat jamur-jamur ini berkembang biak, menjadikan orang-
orang yang tinggal di lokasi seperti ini memiliki risiko terinfeksi jamur.
Kebiasaan bertelanjang kaki juga dapat meningkatkan risiko seseorang terinfeksi tinea
pedis. Lokasi seperti kolam renang, area mandi yang terinfeksi, kebiasaan menggaruk kaki yang
terinfeksi jamur, atau menggunakan handuk sembarangan dapat meningkatkan risiko terinfeksi
tinea pedis. Kebiasaan seperti ini juga dapat membantu penyebaran jamur ke area tubuh lain,
terutama daerah tubuh yang selalu dalam kondisi hangat atau lembap, seperti jari kaki yang
selalu terbungkus kaos kaki dan sepatu.
Beberapa faktor risiko lainnya adalah penderita yang sudah pernah terinfeksi tinea pedis
akan lebih mudah terkena infeksi ini kembali. Penderita diabetes, orang dengan sistem kerja
imun yang rendah, serta pemilik hyperhidrosis juga memiliki risiko terkena tinea pedis dengan
risiko penyembuhan yang lama.
1.3 Epidemiologi
Trichophyton rubrum yang umumnya menyebabkan tinea pedis menggunakan enzim
yang disebut keratinase, jamur dermatofit menyerang keratin superfisial kulit, dan infeksi
hanya terbatas pada lapisan ini. Dinding sel dermatofit juga mengandung mannans (sejenis
polisakarida), yang dapat menghambat respon kekebalan tubuh. Trichophyton rubrum
khususnya mengandung mannans yang dapat mengurangi proliferasi keratinosit, sehingga
tingkat penurunan pengelupasan dan keadaan infeksi kronis.
Pemakaian bahan yang tidak berpori akan meningkatkan temperatur dan keringat
sehingga mengganggu fungsi barier stratum korneum. Infeksi dimulai dari terjadinya kolonisasi
hifa ataucabang-cabangnya dalam jaringan keratin yang mati. Hifa ini memproduksi enzim
keratolitik yang mengadakan difusi ke dalam jaringan epidermis dan merusak keratinosit.Suhu
dan faktor serum, seperti globulin beta dan feritin, tampaknya memiliki efekpenghambatan
pada pertumbuhan dermatofit, namun, patofisiologi ini tidak sepenuhnya dipahami. Sebum
juga menghambat pertumbuhannya, sehingga infeksi dermatofit memiliki kecenderungan
menginfeksi kaki, yang tidak memiliki kelenjar sebaceous. Faktor-faktor host seperti
pecah di kulit dan maserasi kulit dapat menunjang invasi dermatofit. Presentasi dari kulit tinea
pedis juga tergantung pada sistem kekebalan host dan infeksi dermatofit.
1.5 Diagnosis
Tinea pedis disebabkan oleh jamur parasit yang memang memilih manusia sebagai
inangnya dan biasanya menginfeksi area yang lembap, seperti jari-jari kaki. Pemeriksaan yang
dilakukan untuk memperoleh diagnosis penyakit ini umumnya berdasarkan hasil pengamatan
pada area yang terinfeksi tadi. Gejala-gejala lain juga turut diamati dan dianalisis melalui
pemeriksaan fisik guna mengetahui penyebab dari rasa gatal atau gejala lain yang menyertai.
Pemeriksaan fisik juga akan menyediakan contoh jaringan kulit yang akan digunakan untuk
memastikan penyebab dari infeksi.
Beberapa tes yang dapat dilakukan pada sampel kulit adalah tes KOH atau tes mikroskopi
untuk yang menggunakan potasium hidroksi untuk mendeteksi penyebab infeksi. tes ini
membantu dokter untuk mencari penyebab lain yang mempunyai gejala serupa, seperti psoriasis,
eksim, eritrasma, kandidiasis, dermatitis kontak, dan pitted keratolysis. Selain itu, dapat
dilakukan biakan dengan menggunakan agar khusus.
Selain pengamatan dan pemeriksaan fisik, dokter akan menanyakan sejarah medis
keluarga pasien untuk mengetahui faktor risiko lain yang dapat memicu penyakit ini, seperti
mengenai rasa gatal yang muncul.
1.6 Penatalaksanaan
Sekitar sepertiga kasus tinea pedis sembuh tanpa obat. Namun pemberian obat topikal
antijamur pada kulit dapat sangat membantu meredakan infeksi. Beberapa pengobatan alami juga
dapat dilakukan di rumah, seperti rajin mencuci kaki, begitu juga dengan menjaga kebersihan
kaos kaki dan sepatu. Hindari iklim lembap dalam ruangan penyimpanan sepatu dan tambahkan
larutan pemutih untuk mencuci kaos kaki atau sepatu. Sepatu yang sudah terinfeksi sebaiknya
tidak digunakan lagi untuk mencegah kaki terinfeksi kembali saat menggunakan sepatu tersebut.
Usahakan juga agar kaki selalu berada dalam keadaan kering dan bersih selama dalam
masa pengobatan. Oleskan obat topikal sesuai anjuran dokter untuk mencegah infeksi datang
kembali atau menyebar ke bagian tubuh lainnya. Beberapa infeksi jamur yang parah dapat
memerlukan obat topikal tambahan atau obat antijamur oral. Obat-obatan dapat terus digunakan
selama 2-6 minggu atau lebih. Obat antijamur oral dapat dikonsumsi selama dua minggu atau
lebih tergantung seberapa parah atau jenis infeksi yang menyerang.
Pasien juga dapat diberikan obat berupa potassium permanganate yang harus dilarutkan
di dalam air sebagai pengganti obat antijamur. Selain melawan infeksi jamur, obat-obatan ini
juga dapat membantu meredakan peradangan dan rasa gatal akibat infeksi tersebut. Pastikan
Anda mengikuti instruksi dokter saat menggunakan obat antijamur agar terhindar dari efek
samping maupun komplikasi yang mungkin terjadi.
Beberapa komplikasi tinea pedis yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan infeksi
ini menyebar ke area tubuh lain. Penyakit baru lainnya juga dapat timbul dari kondisi ini, seperti
infeksi bakteri pada luka akibat rasa gatal yang berlebihan atau peradangan pada pembuluh getah
bening. Penderita yang tidak sengaja menggaruk area infeksi juga dapat membuat kulit yang
terkelupas jatuh ke area sekitarnya yang kemudian mempermudah infeksi ini menyebar ke area
yang lebih lebar.
Komplikasi dari tinea pedis juga dapat menimbulkan reaksi alergi pada jamur, seperti
kulit yang melepuh di area tangan dan dada. Bagaimanapun juga, komplikasi ini dapat segera
hilang seiring pengobatan tinea pedis berlangsung.
a. Mikonazol menghambat aktivitas jamur Trichopyton, Epidermophyton,
microsporum, candida dan Malassezia fulfur. Mikonazole masuk kedalam sel jamur
dan menyebabkan kerusakan dinding sel sehingga permeabilitas intrasel terhadap
berbagai zat ekstasel meningkat. Obat yang sudah menembus lapisan tanduk kulit
bertahan disana 4 hari.
b. Terbafirin topical digunakan untuk pengobatan tinea kruris dan korporis dengan
pemberian 1-2 kali sehari selama 1-2 minggu Dosis 200 mg/hari selama 3 - 4 minggu
pada pagi hari setelah makan. Kontraindikasi: anak berusia dibawah 12 tahun dan orang
tua diatas 50 tahun karena bersifat hepatotoksik.
KONSELING
Prolog : Disiang hari seorang bapak datang naik sepeda ontel berhenti di suatu Apotek yang
bernama Apotik Setia Budi Sehat. Bapak datang ke apotek untuk membeli obat gatal pada
kaki..sebut saja nama bapak bernama bapak gus usia (50 th)..
Bapak Gus : Selamat siang juga pak, saya ingin membeli obat gatal, apakah apotek
ini menyediakan layanan konseling ? Kalau ada apakah bapak ada
waktu sebentar ?
Apoteker : Ooh Iya bisa pak, Apotek ini ada layanan konselingnya, ini
dengan bapak siapa?
Apoteker : O iya salam kenal bapak gus, kalau begitu mari keruang
konseling, ruangnya tepat di sebelah samping bapak (Sambil
menunjuk Ruang konseling)
Apoteker : Maaf sebelumnya, saya boleh minta data diri bapak sepeti Nomor
hp, dan alamat rumah untuk saya catat dibuku konseling saya.
Bapak Gus : Oo iya pak boleh, nomor saya 012 345 678 910, untuk alamat saya,
saya dari gianyar Bali pak.
Apoteker :Baik pak sudah saya catat. Mengenai keluhan gatal yang
dirasakan bapak bisa di ceritakan lebih detail lagi ?
Bapak Gus : Ooo ya jadi sepeti ini pak, saya mengeluhkan gatal gatal di kaki
sampai tidak sengaja saya menggaruknya dan timbul sedikit lecet.
Apoteker : Mmmm baiklah, saat ini umur bapak berapa ? Dan sudah berapa
lama bapak mengalami Gatal di kaki ?
Bapak Gus :Saat ini umur saya 50 tahun pak, ya sudah kurang lebih 1 minggu ini..
Apoteker : Sudah satu minggu yaa. Apakah bapak sudah pernah perikasa ke
dokter?
Bapak Gus : Belum pernah pak, soalnya ya saya rasa cuma gatal biasa saja..
soalnya saya bekerja sebagai petani serabutan, kebetulan sedang banyak
kerjaan sehingga saya lupa bekerja dari pagi hingga sore hari.
Bapak Gus : Saya tidak punya alergi makanan, obat dan cuaca pak dan anak istri
saya tidak mengalami hal yang saya keluhkan juga pak. Tetapi dulu
saya pernah mengalami ini tapi pastinya saya lupa kapan, dan pernah
saya kasih obat jamur lalu sembuh. tetapi saya lupa nama obat nya
soalnya ya sudah lama sekali..he..he..he (sambil tertawa). wajar pak
sudah tua juga.
Apoteker : hehehe.. iya pak tidak apa-apa. Baiklah saya ambil obatnya dulu
ya pak, mohon tunggu sebentar.
Prolog :Apoteker berjalan menujur ruang obat dan mengambil dan mengambil obat. Dan
tidak lama kemudian Apoteker datang sambil membawa obat untuk bapak gus menuju ruang
ruang konseling kembali.
Apoteker : Maaf pak sudah menunggu, ini obat untuk bapak (sambil
menunjukan Obat Miconazole Nitrat, Ketoconazole. Jadi obat yang
ini (Miconazole salep) dan (Ketoconazole Salep) ini khasiatnya
sama untuk gatal gatal di kaki bapak, hanya bedanya diharganya,
kalau untuk miconazole ini harganya Rp 5000 dan Ketoconazole
Rp 7000, bagaimana pak? (sambil tersenyum kepada pasien).
Bapak Gus : Kalau begitu saya ambil Miconazole ini saja yang murah. Mmm kalau
ini cara pakainya gimana ya pak ?
Apoteker : Baik pak kalau begitu saya jelaskan lebih lanjut obat untuk
bapak. Untuk obat ini (Miconazole) sebagai jamur untuk
mengurangi rasa gatal.
Cara penggunaannya yaitu : Pertama bersihkan kaki bapak yang
gatal kemudian keringkan, lalu oles salep ini (miconazole) secara
tipis tipis digunakan 2 kali sehari ya pak pada pagi dan sore hari
kalau bisa digunakan setelah mandi. dan jika menggunakan obat
ini sebaiknya tidak langsung menyentuh air dulu sebelum obat
meresap di kulit bapak yaa.
Jika gejala terus terjadi saya rekomendasikan periksa ke dokter
spesialit kulit ya pak. Guna menunjang penyembuhan gatal di kaki
bapak.
Bagaimana pak apakah sudah cukup jelas??
Bapak Gus : Oooh ya pak, apakah untuk obat ini ada efek samping nya?
Apoteker : kalau efek samping sendiri sebenarnya sedikit gatal setelah
pemakaian karena sensasi ini saya anjurkan untuk menahan agara
tidak menggaruknya.
Bapak Gus : ooo yasudah kalo gitu. Sepertinya dulu saya pakai obat jamur juga
seperti itu kok,
Apoteker : Baik pak mungkin bisa jelaskan ulang apa yang saya jelaskan ke
bapak untuk memastikan ketepatan penggunaan obat bapak.
Bapak Gus : Baik pak, obat ini (miconazole) di oleskan 2 kali sehari pagi dan sore
saat kondisi kaki bersih dan kering / digunakan setelah mandi. efek
samping yang timbul sedikit gatal sesaat setelah pemberian obat, jika
efek berlanjut untuk saya priksakan ke dokter spesialis kulit.
Apoteker : Tambahan lagi untuk menyimpan obat di tempat yang sejuk kering
dan dihindarkan dari matahari ya pak.
Apoteker : Baiklah pak, kalau begitu silahkan tebus obat nya dikasir. Semoga
bapak lekas sembuh.
Bapak Gus : Ya pak sama-sama saya juga mengucapkan terima kasih atas
informasinya.
Kemasan: Cream
Harga: Rp 5.000,-
Efek Samping: Pada pemberian topikal : iritasi, rasa terbakar dan pruritus.
Harga: Rp 7000,-
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, 4thed, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,Jakarta : 89
105. Ed. kedua. EGC.
JakartaFakultas Kedokteran Universitas Indonesia, UniversityPress, Inc.198 Madison Avenue,
New York, New York 10016 http://www.oup- usa.org : 371 september 2012; dari
http://emedicine.medscape.com/article/1091684-overview
Media Aesculapius Fakultas kedokteran Universitas Indonesia.Jakarta: FKUI, Jakarta: 571- 584
Departemen Farmakologi FKUI, 2007, Obat Jamur, Farmakologi Terapi, edisi kelima
Jakarta.
https://dokumen.tips/documents/tinea-pedis-55c60d97913ab.html