Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIKUM PCD

MAKALAH STUDI KASUS KONSELING

Tinea Pedis

Disusun Oleh :

Hidayah Apriliawan 1720343761

Ida Bagus Santikara 1720343762

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


UNIVERSITAS SETIA BUDI
2017
BAB I
PENYAKIT

1.1 Dafinisi
Istilah dermatofitosis harus dibedakan dengan dermatomikosis. Dermatofitosis
adalah penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk atau stratum korneum pada lapisan
epidermis di kulit, rambut dan kuku yang disebabkan oleh golongan jamur dermatofita.
Dermatomikosis merupakan arti umum, yaitu semua penyakit jamur yang menyerang kulit. Tinea
pedis adalah dermatofitosis pada kaki, terutama pada sela-sela jari dan telapakkaki.
Dematofitosis sendiri adalah penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk, misalnya
stratum korneum pada epidermis, rambut dan kuku yang disebabkan golongan jamur
dermatofita. Dermatofita dibagi menjadi genera Microsporum, Trichophyton dan
Epidermophyton. Golongan jamur ini mempunyai sifat mencerna keratin. Hingga kini dikenal
sekitar 40 spesies dermatofita, masing-masing dua spesies Epidermophyton, 17 spesies.
Tinea Pedis atau kurap kaki adalah penyakit yang juga dikenal dengan istilah athletes
foot. Penyakit ini menyebabkan munculnya kerak, kulit yang bersisik/berkerak atau melepuh,
serta rasa gatal pada area kaki yang terinfeksi. Tinea pedis merupakan salah satu kondisi yang
disebabkan oleh infeksi jamur. Jenis jamur yang sama juga dapat menginfeksi area lain, seperti
pada kulit, rambut, dan kuku. Tiap kondisi memiliki nama yang berbeda-beda sesuai dengan area
yang terinfeksi. Misalnya, tinea corporis adalah nama untuk infeksi jamur yang menyerang area
torso.

1.2 Etiologi
Tinea pedis biasanya disebabkan oleh jamur dari genus trichophyton, yaitu
jamur epidermophyton floccosum, T. mentagrophytes, T. rubrum, dan T. tonsurans. Jamur dapat
menginfeksi kaki melalui berbagai cara. Tempat-tempat atau fasilitas umum yang berada di
lokasi yang lembap merupakan tempat jamur-jamur ini berkembang biak, menjadikan orang-
orang yang tinggal di lokasi seperti ini memiliki risiko terinfeksi jamur.
Kebiasaan bertelanjang kaki juga dapat meningkatkan risiko seseorang terinfeksi tinea
pedis. Lokasi seperti kolam renang, area mandi yang terinfeksi, kebiasaan menggaruk kaki yang
terinfeksi jamur, atau menggunakan handuk sembarangan dapat meningkatkan risiko terinfeksi
tinea pedis. Kebiasaan seperti ini juga dapat membantu penyebaran jamur ke area tubuh lain,
terutama daerah tubuh yang selalu dalam kondisi hangat atau lembap, seperti jari kaki yang
selalu terbungkus kaos kaki dan sepatu.
Beberapa faktor risiko lainnya adalah penderita yang sudah pernah terinfeksi tinea pedis
akan lebih mudah terkena infeksi ini kembali. Penderita diabetes, orang dengan sistem kerja
imun yang rendah, serta pemilik hyperhidrosis juga memiliki risiko terkena tinea pedis dengan
risiko penyembuhan yang lama.

1.3 Epidemiologi
Trichophyton rubrum yang umumnya menyebabkan tinea pedis menggunakan enzim
yang disebut keratinase, jamur dermatofit menyerang keratin superfisial kulit, dan infeksi
hanya terbatas pada lapisan ini. Dinding sel dermatofit juga mengandung mannans (sejenis
polisakarida), yang dapat menghambat respon kekebalan tubuh. Trichophyton rubrum
khususnya mengandung mannans yang dapat mengurangi proliferasi keratinosit, sehingga
tingkat penurunan pengelupasan dan keadaan infeksi kronis.
Pemakaian bahan yang tidak berpori akan meningkatkan temperatur dan keringat
sehingga mengganggu fungsi barier stratum korneum. Infeksi dimulai dari terjadinya kolonisasi
hifa ataucabang-cabangnya dalam jaringan keratin yang mati. Hifa ini memproduksi enzim
keratolitik yang mengadakan difusi ke dalam jaringan epidermis dan merusak keratinosit.Suhu
dan faktor serum, seperti globulin beta dan feritin, tampaknya memiliki efekpenghambatan
pada pertumbuhan dermatofit, namun, patofisiologi ini tidak sepenuhnya dipahami. Sebum
juga menghambat pertumbuhannya, sehingga infeksi dermatofit memiliki kecenderungan
menginfeksi kaki, yang tidak memiliki kelenjar sebaceous. Faktor-faktor host seperti
pecah di kulit dan maserasi kulit dapat menunjang invasi dermatofit. Presentasi dari kulit tinea
pedis juga tergantung pada sistem kekebalan host dan infeksi dermatofit.

1.4 Gejala klinis


Untuk mengenali gejala tinea pedis, perlu diketahui juga beberapa klasifikasi yang
dimiliki oleh kondisi ini. Klasifikasi tinea pedis yang berbeda dapat memiliki gejala yang
berbeda juga, seperti:
Interdigital tinea pedis, umumnya menginfeksi daerah lembut antara jari-jari kaki. Infeksi
ini dapat menimbulkan gejala berupa gatal, kemerahan, atau peradangan kulit di antara
jari-jari kaki yang terlihat selalu tampak basah.
Chronic hyperkeratotic tinea pedis, merupakan kondisi telapak kaki kemerahan dengan
kerak yang kronis pada penderita tinea pedis. Penderita infeksi jamur ini dapat merasakan
gatal atau tidak merasakan gejala sama sekali. Kerak terdiri atas tumpukan-tumpukan sel
kulit, tampak berwarna putih.
Acute ulcerative tinea pedis, adalah kondisi munculnya bintik-bintik berisi nanah dan
lepuhan-lepuhan berisi cairan yang berkembang cepat disertai dengan adanya luka dan
erosi pada kulit. Kondisi ini umumnya terjadi pada ruang antar jari. Selain itu, dapat
terjadi infeksi jaringan lunak dan pembuluh limfe di sekitar lesi.
Vesiculobullous athletes foot. Gejala yang dapat ditimbulkan oleh penyakit ini adalah
kulit yang melepuh atau adanya kantung berongga (bula) pada lapisan kulit yang
memerah di area telapak kaki.
Jamur yang menyebabkan tinea pedis umumnya mendiami lapisan kulit mati dan
menghancurkan protein berserat bernama keratin, sehingga dalam prosesnya dapat
menimbulkan gejala-gejala seperti di atas.

1.5 Diagnosis
Tinea pedis disebabkan oleh jamur parasit yang memang memilih manusia sebagai
inangnya dan biasanya menginfeksi area yang lembap, seperti jari-jari kaki. Pemeriksaan yang
dilakukan untuk memperoleh diagnosis penyakit ini umumnya berdasarkan hasil pengamatan
pada area yang terinfeksi tadi. Gejala-gejala lain juga turut diamati dan dianalisis melalui
pemeriksaan fisik guna mengetahui penyebab dari rasa gatal atau gejala lain yang menyertai.
Pemeriksaan fisik juga akan menyediakan contoh jaringan kulit yang akan digunakan untuk
memastikan penyebab dari infeksi.
Beberapa tes yang dapat dilakukan pada sampel kulit adalah tes KOH atau tes mikroskopi
untuk yang menggunakan potasium hidroksi untuk mendeteksi penyebab infeksi. tes ini
membantu dokter untuk mencari penyebab lain yang mempunyai gejala serupa, seperti psoriasis,
eksim, eritrasma, kandidiasis, dermatitis kontak, dan pitted keratolysis. Selain itu, dapat
dilakukan biakan dengan menggunakan agar khusus.
Selain pengamatan dan pemeriksaan fisik, dokter akan menanyakan sejarah medis
keluarga pasien untuk mengetahui faktor risiko lain yang dapat memicu penyakit ini, seperti
mengenai rasa gatal yang muncul.

1.6 Penatalaksanaan
Sekitar sepertiga kasus tinea pedis sembuh tanpa obat. Namun pemberian obat topikal
antijamur pada kulit dapat sangat membantu meredakan infeksi. Beberapa pengobatan alami juga
dapat dilakukan di rumah, seperti rajin mencuci kaki, begitu juga dengan menjaga kebersihan
kaos kaki dan sepatu. Hindari iklim lembap dalam ruangan penyimpanan sepatu dan tambahkan
larutan pemutih untuk mencuci kaos kaki atau sepatu. Sepatu yang sudah terinfeksi sebaiknya
tidak digunakan lagi untuk mencegah kaki terinfeksi kembali saat menggunakan sepatu tersebut.
Usahakan juga agar kaki selalu berada dalam keadaan kering dan bersih selama dalam
masa pengobatan. Oleskan obat topikal sesuai anjuran dokter untuk mencegah infeksi datang
kembali atau menyebar ke bagian tubuh lainnya. Beberapa infeksi jamur yang parah dapat
memerlukan obat topikal tambahan atau obat antijamur oral. Obat-obatan dapat terus digunakan
selama 2-6 minggu atau lebih. Obat antijamur oral dapat dikonsumsi selama dua minggu atau
lebih tergantung seberapa parah atau jenis infeksi yang menyerang.
Pasien juga dapat diberikan obat berupa potassium permanganate yang harus dilarutkan
di dalam air sebagai pengganti obat antijamur. Selain melawan infeksi jamur, obat-obatan ini
juga dapat membantu meredakan peradangan dan rasa gatal akibat infeksi tersebut. Pastikan
Anda mengikuti instruksi dokter saat menggunakan obat antijamur agar terhindar dari efek
samping maupun komplikasi yang mungkin terjadi.
Beberapa komplikasi tinea pedis yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan infeksi
ini menyebar ke area tubuh lain. Penyakit baru lainnya juga dapat timbul dari kondisi ini, seperti
infeksi bakteri pada luka akibat rasa gatal yang berlebihan atau peradangan pada pembuluh getah
bening. Penderita yang tidak sengaja menggaruk area infeksi juga dapat membuat kulit yang
terkelupas jatuh ke area sekitarnya yang kemudian mempermudah infeksi ini menyebar ke area
yang lebih lebar.
Komplikasi dari tinea pedis juga dapat menimbulkan reaksi alergi pada jamur, seperti
kulit yang melepuh di area tangan dan dada. Bagaimanapun juga, komplikasi ini dapat segera
hilang seiring pengobatan tinea pedis berlangsung.
a. Mikonazol menghambat aktivitas jamur Trichopyton, Epidermophyton,
microsporum, candida dan Malassezia fulfur. Mikonazole masuk kedalam sel jamur
dan menyebabkan kerusakan dinding sel sehingga permeabilitas intrasel terhadap
berbagai zat ekstasel meningkat. Obat yang sudah menembus lapisan tanduk kulit
bertahan disana 4 hari.
b. Terbafirin topical digunakan untuk pengobatan tinea kruris dan korporis dengan
pemberian 1-2 kali sehari selama 1-2 minggu Dosis 200 mg/hari selama 3 - 4 minggu
pada pagi hari setelah makan. Kontraindikasi: anak berusia dibawah 12 tahun dan orang
tua diatas 50 tahun karena bersifat hepatotoksik.

1.7 Pencegahan Tinea Pedis


Infeksi tinea pedis merupakan infeksi yang dapat menyerang kembali jika Anda tidak
menjaga kebersihan dan kesehatan kaki. Salah satu tindakan pencegahan yang bisa dilakukan
untuk mencegah infeksi atau terinfeksi kembali adalah dengan menggunakan obat topikal
antijamur secara rutin. Beberapa tindakan lain yang dapat dilakukan adalah:
Memastikan kaki dalam keadaan kering dengan membatasi penggunaan sepatu yang terlalu
ketat dan sempit.
Anda bisa menggunakan bedak antijamur pada kaki yang terinfeksi untuk mencegah
infeksi tinea pedis kembali.
Menjaga agar kuku kaki selalu pendek atau terpotong rapi. Gunakan gunting kuku yang
berbeda dengan gunting kuku yang Anda gunakan untuk area yang sedang terinfeksi.
Gunakan kaos kaki yang terbuat dari bahan yang ringan dan dapat menyerap kelembapan
serta rutin mengganti kaos kaki jika kaki mulai terasa lembap.
Kurangi berjalan tanpa alas kaki di fasilitas umum, seperti kolam renang dan kamar
mandi umum. Gunakan sandal agar kaki yang lembap tidak berada di dalam kondisi
tertutup.
Gunakan pemutih klorin dalam larutan pembersih kaos kaki atau larutan pembersih lantai,
bak mandi, lantai kamar mandi, dan permukaan konter untuk mencegah penyebaran
infeksi jamur.
Hindari menggunakan sepatu yang sama atau sepatu bekas secara bergantian untuk
mengurangi sekaligus menghindari risiko penularan infeksi jamur dari orang yang
terinfeksi tinea pedis.
Jagalah selalu kebersihan kaos kaki dan sepatu Anda, serta hindari juga penggunaan
handuk secara bergantian.
Daerah di sekitar perut dan paha bagian dalam adalah area yang paling rentan terhadap
penyebaran infeksi tinea pedis begitu juga dengan infeksi bakteri pada luka akibat infeksi ini.
Infeksi juga dapat menyebar ke kuku sehingga penting bagi pasien untuk mencegah dan
mengobati penyakit tinea pedis sedini mungkin.
BAB II
KONSELING
KONSELING KASUS 10 PCD
Seorang bapak umur 50 tahun datang ke apotik dengan keluhan gatal gatal di sela-sela jari kaki
dan disertai lecet karena sering tidak sengaja digaruk.
Obat direkomendasikan ?
Bagaimana konseling dilakukan antara pasien dan Apoteker?

KONSELING

Prolog : Disiang hari seorang bapak datang naik sepeda ontel berhenti di suatu Apotek yang
bernama Apotik Setia Budi Sehat. Bapak datang ke apotek untuk membeli obat gatal pada
kaki..sebut saja nama bapak bernama bapak gus usia (50 th)..

Apoteker : Selamat siang pak, saya Hidayah Apriliawan sebagai Apoteker


Setia Budi Sehat ada yang bisa saya bantu ?

Bapak Gus : Selamat siang juga pak, saya ingin membeli obat gatal, apakah apotek
ini menyediakan layanan konseling ? Kalau ada apakah bapak ada
waktu sebentar ?

Apoteker : Ooh Iya bisa pak, Apotek ini ada layanan konselingnya, ini
dengan bapak siapa?

Bapak Gus : Saya dengan bapak Gus pak.

Apoteker : O iya salam kenal bapak gus, kalau begitu mari keruang
konseling, ruangnya tepat di sebelah samping bapak (Sambil
menunjuk Ruang konseling)

Bapak Gus : Baik pak. (Menuju ruang konseling)

Prolog: setelah diruangan konseling

Apoteker : Mari silahkan duduk pak.


Bapak Gus : Oh, iya terima kasih pak.

Apoteker : Maaf sebelumnya, saya boleh minta data diri bapak sepeti Nomor
hp, dan alamat rumah untuk saya catat dibuku konseling saya.
Bapak Gus : Oo iya pak boleh, nomor saya 012 345 678 910, untuk alamat saya,
saya dari gianyar Bali pak.
Apoteker :Baik pak sudah saya catat. Mengenai keluhan gatal yang
dirasakan bapak bisa di ceritakan lebih detail lagi ?
Bapak Gus : Ooo ya jadi sepeti ini pak, saya mengeluhkan gatal gatal di kaki
sampai tidak sengaja saya menggaruknya dan timbul sedikit lecet.

Apoteker : Mmmm baiklah, saat ini umur bapak berapa ? Dan sudah berapa
lama bapak mengalami Gatal di kaki ?

Bapak Gus :Saat ini umur saya 50 tahun pak, ya sudah kurang lebih 1 minggu ini..

Apoteker : Sudah satu minggu yaa. Apakah bapak sudah pernah perikasa ke
dokter?

Bapak Gus : Belum pernah pak, soalnya ya saya rasa cuma gatal biasa saja..
soalnya saya bekerja sebagai petani serabutan, kebetulan sedang banyak
kerjaan sehingga saya lupa bekerja dari pagi hingga sore hari.

Apoteker : Jadi begitu ya pak. mohon maaf sebelumnya apakah bapak


pernah mengalami hal yang sama pada saat ini ? ada riwayat alergi
cuaca, makanan atau alergi obat gitu ? Atau riwayat penyaki di
keluarga bapak ?

Bapak Gus : Saya tidak punya alergi makanan, obat dan cuaca pak dan anak istri
saya tidak mengalami hal yang saya keluhkan juga pak. Tetapi dulu
saya pernah mengalami ini tapi pastinya saya lupa kapan, dan pernah
saya kasih obat jamur lalu sembuh. tetapi saya lupa nama obat nya
soalnya ya sudah lama sekali..he..he..he (sambil tertawa). wajar pak
sudah tua juga.
Apoteker : hehehe.. iya pak tidak apa-apa. Baiklah saya ambil obatnya dulu
ya pak, mohon tunggu sebentar.

Bapak Gus : iyaa pak.

Prolog :Apoteker berjalan menujur ruang obat dan mengambil dan mengambil obat. Dan
tidak lama kemudian Apoteker datang sambil membawa obat untuk bapak gus menuju ruang
ruang konseling kembali.

Apoteker : Maaf pak sudah menunggu, ini obat untuk bapak (sambil
menunjukan Obat Miconazole Nitrat, Ketoconazole. Jadi obat yang
ini (Miconazole salep) dan (Ketoconazole Salep) ini khasiatnya
sama untuk gatal gatal di kaki bapak, hanya bedanya diharganya,
kalau untuk miconazole ini harganya Rp 5000 dan Ketoconazole
Rp 7000, bagaimana pak? (sambil tersenyum kepada pasien).

Bapak Gus : Kalau begitu saya ambil Miconazole ini saja yang murah. Mmm kalau
ini cara pakainya gimana ya pak ?

Apoteker : Baik pak kalau begitu saya jelaskan lebih lanjut obat untuk
bapak. Untuk obat ini (Miconazole) sebagai jamur untuk
mengurangi rasa gatal.
Cara penggunaannya yaitu : Pertama bersihkan kaki bapak yang
gatal kemudian keringkan, lalu oles salep ini (miconazole) secara
tipis tipis digunakan 2 kali sehari ya pak pada pagi dan sore hari
kalau bisa digunakan setelah mandi. dan jika menggunakan obat
ini sebaiknya tidak langsung menyentuh air dulu sebelum obat
meresap di kulit bapak yaa.
Jika gejala terus terjadi saya rekomendasikan periksa ke dokter
spesialit kulit ya pak. Guna menunjang penyembuhan gatal di kaki
bapak.
Bagaimana pak apakah sudah cukup jelas??
Bapak Gus : Oooh ya pak, apakah untuk obat ini ada efek samping nya?
Apoteker : kalau efek samping sendiri sebenarnya sedikit gatal setelah
pemakaian karena sensasi ini saya anjurkan untuk menahan agara
tidak menggaruknya.

Bapak Gus : ooo yasudah kalo gitu. Sepertinya dulu saya pakai obat jamur juga
seperti itu kok,

Apoteker : iya pak, bagaimana ada yang kurang jelas ?

Bapak Hidayah : Sudah pak cukup jelas.

Apoteker :Oo iya pak mhon maaf sebelumnya, untuk tercapainya


kesembuhan saya rekomendasikan untuk selalu menjaga
kebersihan kaki dengan selalu memakai sandal, menghindari dulu
bercocok tanam ya kan kebetulan sedang lagi musim tidak
bercocok tanam kan pak. dan istirahat dulu, guna penyembuhan
sakit gatal bapak.

Bapak Gus : iyaa pak saya jelas.

Apoteker : Baik pak mungkin bisa jelaskan ulang apa yang saya jelaskan ke
bapak untuk memastikan ketepatan penggunaan obat bapak.

Bapak Gus : Baik pak, obat ini (miconazole) di oleskan 2 kali sehari pagi dan sore
saat kondisi kaki bersih dan kering / digunakan setelah mandi. efek
samping yang timbul sedikit gatal sesaat setelah pemberian obat, jika
efek berlanjut untuk saya priksakan ke dokter spesialis kulit.

Apoteker : Tambahan lagi untuk menyimpan obat di tempat yang sejuk kering
dan dihindarkan dari matahari ya pak.

Bapak Gus : iya pak.

Apoteker : Baiklah pak, kalau begitu silahkan tebus obat nya dikasir. Semoga
bapak lekas sembuh.
Bapak Gus : Ya pak sama-sama saya juga mengucapkan terima kasih atas
informasinya.

Apoteker : Sama sama pak, semoga bermanfaat (Bersalaman)..


BAB III
OBAT
1. Miconazole nitrat 2%

Sub Kategori: Antiinfeksi dan Antiseptik Telinga

Komposisi: Tiap gram Miconazole krim mengandung Miconazole nitrat


20 mg

Indikasi: Untuk penyembuhan kuku dan kulit infeksi yang dikarenakan


dermatophytes, yeastsnand berbagai macam jamur yang
lainnya seperti tinea capitis, tinea manum, tinea corporis dan
tinea pedis.

Dosis: Untuk dewasa dan anak - anak dioleskan secukupnya, tinea


pedis, korporis, krusis dan kandiasis kulit 2 kali sehari. Untuk
tinea versikolor sekali sehari

Penyajian: Oleskan bagian yang terjadi indikasi jamur

Efek Samping: Gatal sesaat setelah pemakaian.

Kemasan: Cream

Harga: Rp 5.000,-

Pabrik: Kimia Farma

Deskripsi: Anti fungi (tinea pedis).

2. Ketoconazole Cream Generik


Sub Kategori: Antifungi.

Komposisi: Ketoconazole krim

Indikasi: Membantu meringankan masalah kulit yang


disebabkan oleh jamur
-Membantu mengurangi gatal-gatal pada kulit
-Efektif digunakan untuk panu, kurap, kutu air
-Eksim, kadas, alergi, ruam kemerahan, dan gatal-gatal akibat
biang keringat (Tinea korporis , Tinea kruris, Tinea manus,
Tinea pedis).

Dosis: Untuk dewasa dan anak - anak dioleskan secukupnya, tinea


pedis, korporis, krusis dan kandiasis kulit 2 kali sehari. Untuk
tinea versikolor sekali sehari
Penyajian: Oleskan bagian yang terjadi indikasi jamur

Efek Samping: Pada pemberian topikal : iritasi, rasa terbakar dan pruritus.

Kemasan: Tube isi bersih 10 gram

Harga: Rp 7000,-

Pabrik: PT. FERRON PAR PHARMACEUTICALS

Deskripsi: Anti fungi (Tinea korporis , Tinea kruris, Tinea manus,


Tinea pedis).
Cara pakai :
Dioleskan sekali sehari pada daerah yang terinfeksi dan
sekitarnya pada penderita kandidosis kutis, tinea korporis,
tinea kruris, tinea manus, tinea pedis dan tinea (pitiriasis)
versikolor.

Cara Simpan ditempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya


penyimpanan matahari
DAFTAR PUSATAKA

Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, 4thed, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,Jakarta : 89
105. Ed. kedua. EGC.
JakartaFakultas Kedokteran Universitas Indonesia, UniversityPress, Inc.198 Madison Avenue,
New York, New York 10016 http://www.oup- usa.org : 371 september 2012; dari
http://emedicine.medscape.com/article/1091684-overview
Media Aesculapius Fakultas kedokteran Universitas Indonesia.Jakarta: FKUI, Jakarta: 571- 584
Departemen Farmakologi FKUI, 2007, Obat Jamur, Farmakologi Terapi, edisi kelima
Jakarta.
https://dokumen.tips/documents/tinea-pedis-55c60d97913ab.html

Anda mungkin juga menyukai