Anda di halaman 1dari 27

Pesawat Uap dan Bejana Tekanan

Makalah Boiler

Disusun Oleh:
Bima Sakti : 14.11.106.701501.1572
Sofian Hadi : 14.11.106.701501.1560
Adetia Pratama : 14.11.106.701501.1555
Fildzah Zati Hulwani : 14.11.106.701501.1602
Kurata Ayyun : 14.11.106.701501.1617

UNIVERSITAS BALIKPAPAN

Jl.Pupuk Raya Gn. Bahagia Balikpapan Telp. (0542) 765442,764205


Fax. (0542) 764205

Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................2

1.1 Latar Belakang....................................................................................2


1.2 Rumusan Masalah...............................................................................3
1.3 Tujuan.................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN................................................................................4

2.1 Pengertian Boiler..................................................................................4


2.2 Proses Kerja Boiler...............................................................................5
2.2.1 Siklus Air di Boilert................................................................5
2.3 Komponen-Komponen Boiler..............................................................8
2.4 Klasifikasi Boiler................................................................................12

BAB III PENUTUP......................................................................................24

3.1 Kesimpulan.......................................................................................24

Daftar Pustaka...............................................................................................25

BAB I

1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dewasa ini instalasi tenaga uap sekurang-kurangnya terdiri dari

pembangkit uap atau yang dikenal dengan sebutan ketel uap yang berfundasi

sebagai sarana untuk mengubah air menjadi uap bertekanan. Ketel uap dalam

bahasa inggris disebut dengan nama boiler berasal dari kata boil yang berarti

mendidihkan atau menguapkan,sehingga boiler dapat diartikan sebagai alat

pembentukan uap yang mampu mengkonversi energi kimia dari bahan bakar

padat ( padat cair dan gas ) yang menjadi energi panas. Uap yang dihasilkan

dari ketel uap merupakan gas yang timbul akibat perubahan fase cairan menjadi

uap atau gas melalui cara pendidihan yang memerlukan sejumlah energi dalam

pembentukannya. Zat cair yang dipanaskan akan mengakibatkan pergerakan

moleku-molekul menjadi cepat,sehingga melepas diri dari lingkungannya dan

berubah menjadi uap. Air yang berdekatan dengan bidang pemanas akan

memiliki temperature yang lebih tinggi (berat jenis yang lebih rendah)

dibandingkan dengan air yang bertemperatur rendah, sehingga air yang

bertemperatur tinggi akan naik kepermukaan dan air yang bertemperatur

rendah akan turun. Peristiwa ini akan terjadi secara terus menerus (sirkulasi)

hingga berbentuk uap. Uap yang dihasikan oleh ketel uap dapat dimanfaatkan

untuk berbagai keperluan antara lain : Utilitas suatu daya pembangkit tenaga

listrik dan industri.

2
1.2 PERUMUSAN MASALAH

Apa Pengertian boiler ?

Bagaimana proses kerja dari boiler ?

Apa saja Komponen - komponen boiler ?

Klasifikasi boiler ?

1.3 TUJUAN

Untuk mengetahui pengertian boiler

Mengetahui proses kerja dari boiler

Mengetahui komponen komponen boiler

Mengetahui klasifikasi dari boiler

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN

Boiler atau keteluap merupakan gabungan yang kompleks dari pipa-pipa

penguapan (evaporator), pemanas lanjut (superheater), pemanas air

(ekonomiser) dan pemanas udara (air heater). Pipa-pipa penguapan

(evapurator) dan pemanas lanjut (superheater) mendapat kalor langsung dari

proses pembakaran bahan bakar, sedangkan pemanas air (economiser) dan

pemanas udara (air heater) mendapat kalor dari sisa gas hasil pembakaran

sebelum dibuang ke atmosfer.

Ketel uap adalah sebuah alat untuk menghasilkan uap, dimana terdiri dari

dua bagian yang penting yaitu: dapur pemanasan, dimana yang menghasilkan

panas yang didapat dari pembakaran bahan bakar dan boiler proper, sebuah alat

yang mengubah air menjadi uap. Uap atau fluida panas kemudian

disirkulasikan dari ketel untuk berbagai proses dalam aplikasi pemanasan. Uap

yang dihasilkan bisa dimanfaatkan untuk:

a. Mesin pembakaran luar seperti: mesin uap dan turbin

b. Suplai tekanan rendah bagi kerja proses di industry seperti industry

pemintalan, pabrik gula dan sebagainya

c. Menghasilkan air panas, dimana bias digunakan untuk instalasi

pemanas bertekanan rendah.

4
2.2 PROSES KERJA

Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk

mengubah air menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan

memanaskan air yang berada didalam pipa-pipa dengan memanfaatkan panas

dari hasil pembakaran bahan bakar. Pembakaran dilakukan secara kontinyu

didalam ruang bakar dengan mengalirkan bahan bakar dan udara dari luar. Uap

yang dihasilkan boiler adalah uap superheat dengan tekanan dan temperatur

yang tinggi. Jumlah produksi uap tergantung pada luas permukaan pemindah

panas, laju aliran, dan panas pembakaran yang diberikan. Boiler yang

konstruksinya terdiri dari pipa-pipa berisi air disebut dengan water tube boiler.

Pada unit pembangkit, boiler juga biasa disebut dengan steam generator

(pembangkit uap) mengingat arti kata boiler hanya pendidih, sementara pada

kenyataannya dari boiler dihasilkan uap superheat bertekanan tinggi.

2.2.1 Siklus Air di Boiler

Siklus air merupakan suatu mata rantai rangkaian siklus fluida

kerja. Boiler mendapat pasokan fluida kerja air dan menghasilkan uap

untuk dialirkan ke turbin. Air sebagai fluida kerja diisikan ke boiler

menggunakan pompa air pengisi dengan melalui economiser dan

ditampung didalamsteam drum.

Economiser adalah alat yang merupakan pemanas air terakhir

sebelum masuk ke drum. Di dalam economiser air menyerap panas gas

buang yang keluar dari superheater sebelum dibuang ke atmosfir

5
melalui cerobong. Peralatan yang dilalui dalam siklus air adalah drum

boiler, down comer, header bawah (bottom header), dan riser. Siklus air

di steam drum adalah, air dari drum turun melalui pipa-pipadown

comer ke header bawah (bottom header). Dari header bawah air

didistribusikan ke pipa-pipa pemanas (riser) yang tersusun membentuk

dinding ruang bakar boiler. Didalam riser air mengalami pemanasan

dan naik ke drum kembali akibat perbedaan temperatur. Perpindahan

panas dari api (flue gas) ke air di dalam pipa-pipa boiler terjadi secara

radiasi, konveksi dan konduksi. Akibat pemanasan selain temperatur

naik hingga mendidih juga terjadi sirkulasi air secara alami, yakni

dari drum turun melalui down comer ke header bawah dan naik kembali

ke drum melalui pipa-pipa riser. Adanya sirkulasi ini sangat diperlukan

agar terjadi pendinginan terhadap pipa-pipa pemanas dan mempercepat

proses perpindahan panas. Kecepatan sirkulasi akan berpengaruh

terhadap produksi uap dan kenaikan tekanan serta temperaturnya.

a. Selain sirkulasi alami, juga dikenal sirkulasi paksa (forced

circulation). Untuk sirkulasi jenis ini digunakan sebuah pompa

sirkulasi (circulation pump). Umumnya pompa sirkulasi

mempunyai laju sirkulasi sekitar 1,7, artinya jumlah air yang

disirkulasikan 1,7 kali kapasitas penguapan. Beberapa

keuntungan dari sistem sirkulasi paksa antara lain: Waktu start

(pemanasan) lebihcepat.

b. Mempunyai respon yang lebih baik dalam mempertahankan

aliran air kepipa-pipa pemanas pada saat start maupun beban

penuh.

6
c. Mencegah kemungkinan terjadinya stagnasi pada sisi penguapan

Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki

nilai tekanan, temperatur, dan laju aliran yang menentukan

pemanfaatan steam yang akan digunakan. Berdasarkan ketiga

hal tersebut sistem boiler mengenal keadaan tekanan-temperatur

rendah (low pressure/LP), dan tekanan-temperatur tinggi (high

pressure/HP), dengan perbedaan itu pemanfaatan steam yang

keluar dari sistem boiler dimanfaatkan dalam suatu proses untuk

memanasakan cairan dan menjalankan suatu mesin (commercial

and industrial boilers), atau membangkitkan energi listrik

dengan merubah energi kalor menjadi energi mekanik kemudian

memutar generator sehingga menghasilkan energi listrik (power

boilers). Namun, ada juga yang menggabungkan kedua sistem

boiler tersebut, yang memanfaatkan tekanan-temperatur tinggi

untuk membangkitkan energi listrik, kemudian sisa steam dari

turbin dengan keadaan tekanan-temperatur rendah dapat

dimanfaatkan ke dalam proses industri dengan bantuan heat

recovery boiler. Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan,

sistem steam, dan sistem bahan bakar. Sistem air umpan

menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan

kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan

perawatan dan perbaikan dari sistem air umpan, penanganan air

umpan diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk

mencegah terjadi kerusakan dari sistem steam. Sistem

steammengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam

7
boiler. Steamdialirkan melalui sistem pemipaan ke titik

pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur

menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan.

Sistem bahan bakar adalah semua perlatan yang digunakan

untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas

yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan

bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada

sistem.

2.3 KOMPONEN KOMPONEN BOILER

Komponen sistem ketel uap terdiri dari komponen utama dan komponen bantu

yang masing-masing memiliki fungsi untuk menyokong prinsip kerja ketel uap.

8
Keterangan:

1. Dearator

2. Bagasse distribution conveyor

3. Dapur (furnace)

4. Superheated steam valve

5. Air heather

6. Induced Draft Fan (I.D.F)

7. Cerobong asap (chimney)

8. Secondary fan

A. RuangPembakaran (Furnace)

Furnace adalah dapur sebagai penerima panas bahan bakar untuk

pembakaran, yang terdapat fire gate di bagian bawah sebagai alas bahan

bakar dan yang sekelilingnya adalah pipa-pipa air ketel yang menempel

pada dinding tembok ruang pembakaran yang menerima panas dari bahan

bakar secara radiasi, konduksi, dan konveksi.

B. Drum Air dan Drum Uap

Drum air terletak pada bagian bawah yang berisi dari tangki

kondensat yang dipanaskan dalam daerator, disamping itu berfungsi

sebagai tempat pengendapan kotoran-kotoran dalam air yang dikeluarkan

melalui proses blowdown. Drum uap terletak pada bagian atas yang berisi

uap yang kemudian disalurkan ke steam header.

C. PemanasLanjut (Super Heater)

9
Super heater adalah bagian-bagian ketel yang berfungsi sebagai

pemanas uap, dari saturated steam (250C) menjadi super heated steam

(360C).

D. Air Heater

Air heater adalah alat pemanas udara penghembus bahan bakar.

E. Dust Collector

Dust collector adalah alat pengumpul abu atau penangkap abu pada

sepanjang aliran gas pembakaran bahan bakar sampai kepada gas buang.

F. Soot blower

Soot blower adalah alat yang berfungsi sebagai pembersih jelaga

atau abu yang menempel pada pipa-pipa.

komponen bantu dalam sistem ketel uap antara lain:

A. Air pengisi ketel (boiler feed water)

Air pengisi ketel didapatkan dari 2 sumber yaitu: air condensate,

didapatkan dari hasil pengembunan uap bekas yang telah digunakan

sebagai pemanas pada evaporator, juice heaterdan vacuum pan. Air

condensateini ditampung dan kemudian dialirkan ke station boiler sebagai

air umpan pengisi ketel dengan persyaratan Ph: 8,5, Iron (ppm) : 0,002,

Oxygen (ppm) : 0,02

B. Dearator

Merupakan pemanas air sebelum dipompa kedalam ketel sebagai air

pengisian. Media pemanas adalah exhaust steam pada tekanan 1 kg/cm2

dengan suhu 150C, sehingga didapatkan air pengisian ketel yang

10
bersuhu antara 100C-105C. Fungsi utamanya adalah menghilangkan

oksigen (O2) dan untuk menghindari terjadinya karat pada dinding ketel.

C. High pressure feed water pump

Berfungsi untuk melayani kebutuhan air pengisi ketel yang

dijadikan uap, sampai dengan kapasitas ketel yang maksimum, sehingga

ketel uap akan dapat bekerja dengan aman. Kapasitas pompa harus lebih

tinggi dari kapasitas ketel, minimum 1,25 kali, tekanan pompa juga harus

lebih tinggi dari tekanan kerja ketel, agar dapat mensupply air kedalam

ketel.

D. Secondary Fan

Merupakan alat bantu ketel yang berfungsi sebagai alat penghembus

pembakaran bahan bakar yang kedua sebagai pembantu F.D.F. untuk

mendapatkan pembakaran yang lebih sempurna lagi.

E. Induced Draft Fan (I.D.F)

Alat bantu ketel yang berfungsi sebagai penghisap gas asap sisa

pembakaran bahan bakar, yang keluar dari ketel.

F. Force Draft Fan (F.D.F)

Merupakan alat bantu ketel yang berfungsi sebagai penghembus

bahan bakar.

G. Cerobongasap(Chimney)

Berfungsi untuk membuang udara sisa pembakaran. Diameter

cerobong berkisar berukuran 3 m dan tinggi cerobong 40 m, ini berbeda

setiap industri.

11
H. Ash Conveyor

Merupakan alat pembawa atau pengangkut abu dari sisa-sisa

pembakaran bahan bakar, baik yang dari rangka bakar (fire grate) ataupun

juga dari alat-alat pengumpul abu (dust collector), untuk dibuang dan

diteruskan ke kolam penampungan dan ini biasanya digunakan sebagai

kompos diperkebunan tebu.

2.4 KLASIFIKASI BOILER

Klasifikasi ketel uap ada beberapa macam, untuk memilih ketel uap harus

mengetahui klasifikasinya terlebih dahulu, sehingga dapat memilih dengan

benar dan sesuai dengan kegunaannya di industri. Karena jika salah dalam

pemilihan ketel uap akan menyababkan penggunaan tidak akan maksimal dan

dapat menyebabkan masalah dikemudian harinya.

Klasifikasi ketel uap :

Berdasarkan fluida yang mengalir dalam pipa

Berdasarkan pemakaiannya

Berdasarkan letak dapur (furnace posisition )

Berdasarkan jumlah lorong (boiler tube )

Berdasarkan pada porosnya tutup drum (shell)

Berdasarkan bentuk dan letak pipa

Berdasarkan peredaran air ketel ( water circulation )

Berdasarkan tekanan kerjanya

Berdasarkan kapasitasnya

12
Berdasarkan pada sumber panasnya (heat source )

A. Berdasarkanfluida yang mengalirdalampipa

1. Ketel Pipa api ( Fire tube boiler )

Pada ketel pipa api, gas panas melewati pipa-pipa dan air umpan ketel

ada di dalam shell untuk dirubah menjadi steam.

Ketel pipa api dapat menggunakan bahan bakar minyak bakar, gas atau

bahan bkar padat dalam operasinya.

2. Ketel pipa air ( water tube boiler )

Pada ketel pipa air, air diumpankan boiler melalui pipa-pipa masuk

kedalam drum. Air yang tersirkulasi dipanaskan oleh gas pembakaran

membentuk steam pad daerah uapdalam drum. Ketel ini dipilih jika

kebutuhan steam dan tekanan steam sangat tinggi seperti pada kasus ketel

untuk pembangkit tenaga. Untuk ketel pipa air yang menggunakan bahan

bakar padat, tidak umum dirancang secara paket.

Karakteristik ketel pipa air sebagai berikut:

Fored, induced dan balanced draft membantu untuk meningkatkan

efisiensi pembakaran.

Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant

pengolahan air.

Memungkinkan untuk tingkat efisiensi panas yang lebih tinggi.

13
Ketel pipa api Ketel pipa air

B. Berdasarkan pemakaiannya

1. Ketel stasioner ( stasionary boiler ) atau ketel tetap

Ketel uap stasioner adalah ketel-ketel yang didudukan pada suatu

pondasi yang tetap, seperti ketel untuk pembangkitan tenaga, untuk industri

dll.

2. Ketelmobil ( mobile boiler ), ketelpndah / portable boiler

Ketel mobil adalah ketel yang dipasang pada pondasi yang

berpindah-pindah (mobil ), seperti boiler lokomotif, loko mobile dan ketel

panjang serta lain yan sepertinya termasuk ketel kapal ( marine boiler )

14
C. Berdasarkanletakdapur (furnace posisition )

1. Keteldenganpembakaran di dalam (internally fired steam boiler)

Dalam ketel uap ini dapur berada (pembakaran terjadi) di bagian

dalam ketel . kebanyakan ketel pipa api memakai system ini.

2. Keteldenganpembakaran di luar ( outernally fired steam boiler )

Dalam ketel uap ini dapur berada (pembakaran terjadi) di bagian

dalam ketel . kebanyakan ketel pipa air memakai system ini

15
Pembakaran dalam

D. Berdasarkanjumlah lorong (boiler tube)

1. Keteldenganlorongtunggal (single tube steam boiler )

Pada single tube steam boiler, hanya terdapat 1 lorong saja, lorong

api maupun lorong air. Cornish boiler adalah single fire tube boiler dan

simple vertikal boiler adalah single water tube boiler.

Gambar ketel dengan lorong tunggal

2. Multi fire tube boiler

Multi fire tube boiler misalnya ketel scotch dan multi water tube

boiler misalnya ketel B dan W dll

16
Gambar multi fire tube boiler

E. Berdasarkanpada porosnya tutup drum (shell)

1. Ketel tegak ( vertikal steam boiler )

seperti ketel cocharn, ketel clarkson dll

Gambar ketel tegak


2. Ketelmendatar ( horizontal steam boiler )

seperti ketel cornish, lancashire, scotch dll

Gambar ketel mendatar

F. Berdasarkan bentuk dan letak pipa

1. Ketel dengan pipa lurus, bengok dan berllekak-lekuk ( stright, bent and sinous

tubeler heating surface )

17
2. Ketel dengan pipa miring datar dan miring tegak ( horizontal, inclined or

vertical tubeler heating surface )

G. Berdasarkan peredaran air ketel ( water circulation )

1) Ketel dengan peredaran alam ( natural circulation steam boiler )

Pada natural circulation boiler, peredaran air dalam ketel terjadi

secara alami yaitu air yang ringan naik, sedangkan terjadilah aliran aliran

conveksi alami. Umumnya ketel beroperasi secara aliran alami, seperti

ketel lancashire, babcock & wilcox

2) Ketel dengan peredaran paksa (forced circulation steam boiler)

Pada ketel dengan aliran paksa, aliran peksa diperoleh dari sebuah

pompa centrifugal yang digerakkan dengan elektric motor misalnya la-

mont boiler, benson boiler, loeffer boiler dan velcan boiler.

18
H. Bedasarkantekanan kerjanya

1. tekanan kerja rendah : 5 atm

2. tekanan kerja sedang : 5-40 atm

3. tekanan kerja tinggi : 40-80 atm

4. tekanan kerja sangat tinggi : >80 atm

I. BerdasarkanKapasitasnya

1. kapasitas rendah : 2500 kg/jam

2. kapasitas sedang : 2500-50000 kg/jam

3. kapasitas tinggi : >50000 kg/jam

J. Berdasarkanpada sumber panasnya (heat source )

1. ketel uap dengan bahan bakar alami

2. ketel uap dengan bahan bakar buatan

3. ketel uap dengan dapur listrik

4. ketel uap dengan energi nuklir

Keuntungandankerugianketelpipaapi:

Keuntungan :

19
1. Menghasilkan uap dengan tekanan lebih tinggi daripada ketel pipa api

2. Untuk daya yang sama menempati ruang yang lebih kecil daripada ketel

pipa api.

3. Laju aliran uap lebih rendah.

4. Komponen komponen yang berbeda bias diurai sehingga mudah

untuk dipindahkan.

5. Permukaan pemanasan lebih efektif Karen agas panas mengalir keatas

pada arah tegak lurus.

6. Pecah pada pipa tidak menimbulkan kerusakan keseluruh ketel.

Kerugian :

1. Air umpan mensyaratkan mempunyai kemurnian tinggi untuk

mencegah endapan kerak di dalam pipa. Jika terbentuk kerak di dalam

pipa bias menimbulkan panas yang berlebihan dan pecah.

2. Membutuhkan perhatian yang lebih hati hati bagi penguapannya.

Karena ituakan menimbulkan biaya operasi yang lebih tinggi.

3. Pembersihan pipa air tidak mudah dilakukan

Keuntungan dan kerugian ketel pipa air.

Keuntungan :

1. Konstruksiketelsederhana

2. Biaya awal murah

3. Baikuntukkapasitasuap yang besar

4. Tidak bermasalah terhadap fluktuasi beban karena kapasitas uap cukup

besar dan jumlah air di dalam tangki banyak

5. Tidak memerlukan air pengisi yang begitu bersih

20
Kerugian :

1. Membutuhkanwaktu start yang cukup lama untuk mendapat kualitas

uap yang diinginkan

2. Hanya dapat dipakai efisien untuk keperluan dengan kapasitas dan

tekanan uap yang rendah

PanasLaten

Panas laten adalah panas yang diperlukan untuk merubah

phasa(wujud ) benda, tetapi temperaturnya tetap. Panas laten

penguapan( latent heat of vaporization ) adalah jumlah panas yang harus

ditambahkan kepada zat ( cair ) pada titik didihnya sampai wujudnya

berubah menjadi uap seluruhnya pada suhu yang sama.Panas laten

pengembunan ( latent heat of condensation ) adalah jumlah panas yang

harus dibuang/dikeluarkan oleh zat ( gas / uap ) pada titik embunnya, untuk

mengubah wujud zat dari gas menjadi cair pada suhu yang sama. Panas

laten pencairan / peleburan ( latent heat of fusion ) adalah jumlah panas

yang harus ditambahkan kepada zat ( padat ) padatitik leburnya sampai

wujudnya berubah menjadi cair semuanya pada suhu yang sama.Panas

laten pembekuan ( latent heat of solidification ) adalah jumlah panas yang

harus dibuang / dikeluarkan oleh zat (cair ) pada titik bekunya untuk

mengubah wujudnya dari cair menjadi padat pada suhu yang sama.

. Panas laten ( panas perubahan fase dengan suhu tetap) di bagi 4 :

a. Panas peleburan ( dari fase padat menjadi cair).

b. Panas sublimasi ( dari fase padat menjadi gas ).

c. Panas kondensasi ( dari fase gas menjadi cair ).

21
d. Panas penguapan (dari fase cair menjadi gas).

Efisiensi

Efisiensi boiler didefinisikan sebagai persen energi panas masuk yang

digunakan secara efektif pada steam yang dihasilkan. Terdapat dua metode

pengkajian efisiensi boiler:

a. Metode langsung: energi yang didapat dari fluidakerja (airdan steam)

dibandingkan dengan energi yang terkandung dalam bahan bakar boiler

b. Metode tidak langsung: efisiensi merupakan perbedaan antara

kehilangan dan energi yang masuk Secara matematik efisiensi ketel

dirumuskan sebagai berikut:

Dimana: We = berat air yang sebenarnya menguap/ penguapan

sebenarnya

C = nilai kalor bahan bakar dalam kcal/ kg bahan bakar

h1 = kalor sensibel/ nyata air umpan dalam kcal/ kg uap bersesuain

H = kalor total uap dalam kcal/ kg uap pada tekanan kerjanya

Jenisuap

Berdasarkan proses pembentukan uap :

1. Uap air

Uap yang terbentuk diatas permukaan air sebagai akibat dari

penurunan tekanan di atas permukaan air sampai tekanan penguapan

yang sesuai dengan temperature permukaan air tersebut pada titik

didihdanpa datekanan di bawah tekanan atmosfer bumi.Penurunan

22
tekanan disebabkan karena adanya tekanan uap jenuh yang sesuai

dengan temperature permukaan air maka akan terjadi penguapan.

2. Uap panas

Uap yang terbentuk akibat mendidihnya air, aliran air mendidih bila

tekanan dan temperature udara pada kondisi didih. Berdasarkan

keadaannya :

1. Uap jenuh.

Uap yang tidak mengandung bagian bagian air yang lepas di

mana pada tekanan tertentu bela kusuhu tertentu.

2. Uap kering

Uap yang di dapat dengan pemanasan lanjut dari uap jenuh,

dimana pada tekanan terbentuk dan dapat diperoleh beberapa

jenis uap kering dengan suhu berlainan.

3. Uap basah.

Uap jenuh yang bercampur dengan bagian bagian air yang

halus yang temperaturnya sama

Usaha

Besaran skalar yang didefinisikan sebagai perkalian antara besarnya

perpindahan benda dengan komponen gaya yang searah dengan

perpindahan tersebut. Dirumuskan sebagai berikut :

W = F.s

Dimana W = besarnyausaha yang dilakukan

F = force atau yang bekerja

S = perpindahan

23
EntalpiUap

EntalpiUap Yaitu jumlah energy yang digunakan untuk

menguapkan 1mol zat cair menjadi gas pada titik uapnya,dan pada keadaan

standar. Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka

dinotasikan dengan DHvap. Dimana satuannya = kJ / mol. Contoh :

H2O(l)H2O(g) H=+44,05kJ.

BAB III

PENUTUP

24
Kesimpulan

Boiler merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke

air sampai terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja. Air adalah media

yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air panas atau

steam pada tekanan dan suhu tertentu mempunyai nilai energi yang kemudian

digunakan untuk mengalirkan panas dalam bentuk energi kalor ke suatu proses.

Jika air didihkan sampai menjadisteam, maka volumenya akan meningkat sekitar

1600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah

meledak, sehingga sistem boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan

dijaga dengan sangat baik.

DAFTAR PUSTAKA

Fadilah,R.2014.https://www.academia.edu/8596574/Makalah_Ketel_Uap

25
Via,A.2014.http://ptkmesin.blogspot.com/2014/04/makalah-pengenalan-boiler.html

26

Anda mungkin juga menyukai