Anda di halaman 1dari 2

Nama : Henrikus Bhanutanaya W

Kelas : 70-C
Nim : Reg170058
Mata Kuliah : Business Ethics

Soal:

1. Etika tidak perlu dijunjung tinggi dalam dunia bisnis. Apakah anda setuju dengan hal tersebut?
Jelaskan argument anda.

2. Jelaskan bagaimana proses penalaran moral/moral reasoning seorang individu.

Jawab:

1. Saya tidak setuju dengan hal tersebut. Sebelumnya perlu diketahui apa itu etika. Etika adalah ilmu
yang memeriksa standar moral seorang individu atau standar moral masyarakat. Kemudian apakah itu
moral. Moral adalah patokan atau standar yang dimiliki seorang individu atau kelompok masyarakat
tentang apa yang benar dan salah atau baik dan jahat. Dari sedikit penjelasan tentang etika dan moral,
maka dapat ditarik garis merah bahwa suatu bisnis apabila dijalani tanpa dijunjung etika maka bisnis
tersebut memiliki kecenderungan untuk melakukan hal-hal yang salah dan jahat. Dalam contoh kasus,
suatu toko optic (kacamata) dalam menangani pelanggan yang akan periksa dan membuat kacamata.
Ketika dilakukan pemeriksaan ternyata didapati bahwa ukuran minus dari pelanggan adalah minus 3.
Akan tetapi, karena di toko tersebut tidak tersedia ukuran minus 3, maka toko tersebut memakaikan
ukuran minus 4 kepada pelanggannya. Hal ini terjadi dikarenakan toko tersebut ingin agar memperoleh
pendapatan dari pelanggan tersebut. Apabila toko tersebut mengutarakan bahwa ukuran yang dimiliki
tidak ada maka pelanggan tidak akan jadi membuat kacamata di toko tersebut. Hal simple seperti ini
justru akan merugikan pelanggan dan menguntungkan toko kacamata. Menguntungkan di sini
tentunya bisa berjalan sementara atau terus menerus apa bila tidak diketahui oleh orang lain. Kejadian
ini tentu saja bertentangan dengan moral yang sudah tertanam di masyarakat bahwasanya kita selalu
diberi pelajaran untuk menjadi orang yang jujur. Bila kita melakukan tindak penipuan tentunya akan
memiliki beban moral (rasa takut) apabila tindakannya diketahui oleh orang lain atau juga justru bisa
terjerat dengan undang-undang dari suatu Negara atau daerah. Selain itu juga bisa membuat bisnisnya
menjadi jelek di mata masyarakat sehingga membuat bisnisnya menjadi tidak dapat berjalan dengan
lancar. Bila ingin berbisnis maka berbisnislah dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan
kebaikan serta undang-undang yang diberlakukan secara benar di suatu daerah atau Negara.

2. Proses penalaran moral. Moral terbentuk secara alami mulai sejak orang lahir hingga meninggal.
Melihat dari aspek fisik, emotional dan kemampuan kognitif berkembang seiring berjalannya waktu dan
juga saat menghadapi masalah yang berkaitan dengan moral tentunya akan semakin meningkatkan
pembentukan kepribadian seseorang. Seperti kita ketahui bahwa ketika kecil kita hanya bisa mengetahui
suatu tindakan, perkataan atau apapun itu sebatas benar dan salah sehingga kita mematuhi peraturan-
peraturan agar terhindar dari suatu hukuman. Seiring bertambahnya umur maka bertambah dan
berkembang juga psikologi, pemikiran, logika, emosional, dll seseorang. Bisa dibilang proses
perkembangan dan penalaran moral akan terus berkembang seiring berjalannya waktu dan
berkembangnya aspek-aspek psikologi, logika, emosional dan pemikiran seseorang. Ada beberapa
tahapan (pra-present-post) dalam tingkatan perkembangan dan proses penalaran moral. Biasanya
tingkatan tersebut dipengaruhi oleh umur, masalah yang dihadapi, lingkungan, pendidikan dan rutinitas.
Dalam buku Business Ethics dijelaskan tahapan-tahapan tersebut seperti berikut ini. Level 1
(Preconventional Stages) yang di dalmnya berisikan dua tingkat (punishment and obedience orientation)
dan (instrumental and relative orientation). Level 2 (Conventional Stages) yang di dalamnya berisikan dua
tingkat (interpersonal concordance orientation) dan (law and order orientation). Level 3
(Postconventional Stages) yang di dalamnya berisikan dua tingkatan (social contract orientation) dan
(universal moral principles orientation). Kemudian untuk penalaran moral sendiri biasanya terjadi ketika
orang akan, sedang atau telah melakukan suatu tindakan, perkataan ataupun pemikiran dalam suatu hal.
Sebelum melakukan sesuatu tentu akan berpikir yang dibantu dengan pola pikir, logika, hati nurani,
lingkungan dan pengalaman. Ketika saya akan melakukan tindakan seperti itu apakah sesuai dengan
peraturan yang ada? Ataukah tindakan itu baik atau jahat? Apakah tindakan itu menguntungkan atau
merugikan? Apakah dulu tindakan itu pernah saya lakukan? Langkah-langkah di atas biasanya sebagai
langkah simple yang biasanya dilakukan secara alamiah dan akan terlatih seiring berjalannya waktu.

Anda mungkin juga menyukai