Makalah
Makalah
Oleh
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Pada tahun 1778 ahli kimia terkenal Swedia, C.W.Scheele berhasil
membuat suatu oksida unsur baru dari mineral dari molibdenit, MoS 2, dengan
demikian membedakan mineral ini dengan grafit yang ada pada waktu itu diduga
identik. Logam molybdenum berhasil diisolasi 3-4 tahun kemudian oleh P.J.Hjelm
dari pemanasan oksida ini dengan batubara. Nama ini berasal dari kata Yunani
molibdos yang artinya mengandung makna kebingungan menghadapi mineral-
mineral lunak hitam yang dapat dipakai untuk menulis, yaitu grafit yang
disebutnya timbel hitam atau plumbako.
Pada tahun 1781 Shceele dan juga T.Bergmann mengisolasi oksida baru
yang lain dari mineral yang kemudian disebut skelit, CaWO 4. Hasilnya disebut
tungsten yang artinya batu berat. Dua tahun kemudian dua bersaudara, J.J. dan
F.dElhuyar dari Spanyol menunjukkan bahwa oksida yang sama merupakan
konstituen dari mineral wolframit, dan pemanasan dengan batubara berhasil
mereduksi oksida ini menjadi logam yang kemudian diberi nama wolfram dengan
symbol W yang direkomendasikan oleh IUPAC, namun komunikasi bahasa
Inggris memilih memakai nama tungsten.
Akhirnya pada tahun 1797, L.N.Vauquelin dari Perancis menemukan
oksida unsure baru dalam suatu mineral dari Siberia yaitu krokoit (crocoite) yang
kemudian dikenal sebagai PbCrO4. Satu tahun kemudian unsur logam baru ini
dapat diisolasi melalui reduksi dengan batubara atau charcoal, dan diberi nama
dengan bahasa Yunani kroma (chroma) yang artinya warna, karena banyaknya
macam warna dalam senyawaannya.
BAB II
ISI
A. KROMIUM (Cr)
SIFAT LOGAM KROMIUM
Kromium logam masif, berwarna putih perak, dan jika murni dengan
titik leleh kira-kira 1900oC dan titik didih kira-kira 2690oC. Logam ini sangat
tahan terhadap korosi, karena reaksi dengan udara menghasilkan lapisan Cr2O3
yang bersifat nonpori sehingga mampu melindungi logam yang terlapisi dari
reaksi lebih lanjut. Dengan sifat logam yang tahan korosi, manfaat utama
kromium yaitu sebagai pelapis logam atau baja. Selain itu, lapisan kromium
juga menghasilkan warna yang mengkilat sehingga memeberikan manfaat
tambahan yaitu sebagai fungsi yang dekoratif.
Tabel 1. Karakteristik unsur 24Cr
Karakteristik Cr
24
Kelimpahan/ppm 122
Densitas/gr cm-3 7,14
Titikleleh/oC 1900
Titikdidih/oC 2690
Jari-jariatomik/pm 128
(bilangankoordinasi = 12)
Jari-jariionik/pm
M6+ ; M5+ ; M4+ ; M3+ ; M2+ 44 ; 49 ; 55 ; 61,5 ; 73 (1.s) ; 80 (h.s)
(bilangan koordinasi 6)
Konfigurasielektronik [18Ar] 3d5 4s1
elektronegativitas 1,6
Garam kromium
Kromium (II) oksida demikian juga hidroksidanya tidak banyak
dikenal. Tetapi garamnya, kromium (II) kromo, seperti halida, dan sulfat,
dalam larutan air dikenal sebagai ion [Cr(H 2O)6]2+ yang berwarna biru, namun
sangat mudah teroksidasi menjadi Cr3+ sebagaimana dinyatakan dengan nilai
potensial reduksinya yaitu 0,41 V :
Cr3+(aq) + e Cr2+(aq) Eo = 0,41 V
Sifat mudah teroksidasi ini dapat dimanfaatkan untuk menghilangkan
adanya kelumit gas O2 berdasarkan reaksi yang sangat mudah berlangsung
menurut besarnya nilai potensial elektroda yaitu :
4 Cr2+(aq) + O2(g) + 4 H3O+(aq) 4 Cr3+(aq) + 6 H2O(l) Eosel = +1,64 V
Oleh karena itu, baik proses sintesis Cr (II) dalam larutannya maupun
menyimpannya harus diusahakan terlindung dari udara dan dilakukan dalam
perlindungan atmosfer nitrogen. Senyawa-senyawa yang telah berhasil
diisolasi misalnya CrSO4.5H2O, CrCl2.4H2O, Cr(ClO4)2.6H2O, dan senyawa
binuklir [Cr(CH3COO)2]2.2H2O yang berwarna merah ; yang terakhir ini sukar
larut dalam air.
Senyawa Cr (II) dapat diperoleh dari reaksi logam kromium dengan
asam non oksidator, seperti HCl/H2SO4 (encer) :
Cr(s) + 2 HCl(aq) Cr2+(aq) + H2(g)
Garam kromium (III) kromi, dalam larutannya biasanya dinyatakan
sebagai ion [Cr(H2O)6]3+ - violet. Beberapa senyawa garam yang terkenal yaitu
CrCl3.6H2O dan Cr2(SO4)3.18H2O. Untuk CrCl3.6H2O sebgai senyawa
kompleks terdapat tiga macam isomer hidrat yang masing-masing mempunyai
warna yang khas, yaitu sebagai (1) anhidrat-violet [Cr(H2O)6][Cl3], (2)
monohidrat-hijau pucat, [Cr(H2O)5Cl][Cl].H2O, dan (3) dihidrat-hijau tua,
[Cr(H2O)4Cl2][Cl].2H2O, masing-masing mempunyai bilangan koordinasi
enam.
Kromium (VI) turunan dari CrO3, dapat dijumpai dalam bentuk dua
macam senyawa yang sangat terkenal yaitu kromat-kuning, CrO42-, dengan
struktur tetrahedron dan dikromat-merah oranye, Cr2O72-, dengan struktur dua
tetrahedron yang bersekutu pada salah satu titik sudutnya (atom O). pada
molekul dikromat jarak Cr O pada Cr O Cr peghubung sedikit lebih
panjang daripada jarak Cr O yang lain.
Sebagaimana telah disebutkan di muka bahwa CrO3 bersifat asam.
Oleh karena itu, dalam kondisi basa, kira-kira pH = 6, oksida ini membentuk
anionik kromat yang berwarna kuning, CrO42- menurut persamaan reaksi
berikut ini :
CrO3(s) + 2 OH-(aq) CrO42-(aq) + H2O(l)
kuning
Selanjutnya dalam suasana asam, pH = 2-6, terjadi keseimbangan
dengan bentuk dikromat sebagai berikut :
Kromil Klorida
Reaksi antara CrO3 dengan asam klorida membentuk senyawa okso
halida, yaitu kromil klorida, CrO2Cl2, yang berupa cairan merah tua dengan
titik didih 117oC, menurut persamaan reaksi berikut ini :
CrO3(s) + 2 HCl(aq) CrO2Cl2(l) + H2O(l)
Kromil klorida juga dapat langsung diperoleh dari kalium dikromat
yang dicampur dengan natrium klorida kemudian mereaksikan campuran ini
dengan asam sulfat pekat menurut persamaan reaksi :
K2Cr2O7(s) + 4 NaCl(s) + 6 H2SO4(l)
2 CrO2Cl(l) + 2 KHSO4(s) + 4 NaHSO4(s) + H2O(l)
Reaksi tersebut sekaligus dapat dipakai untuk menguji adanya ion
klorida karena bromide dan iodida tidak membentuk senyawa analog. Pada
pemanasan perlahan dan hati-hati, uap merah tua kromil klorida yang beracun
dapat dipisahkan, ditampung kemudian akan terkondendasi sebagai cairan
merah gelap. Jika cairan ini ditambahkan ke dalam larutan basa akan
terhidrolisis menjadi kromat kuning :
CrO2Cl2(l) + 4 OH-(aq) CrO42-(aq) + 2 Cl-(aq) + 2 H2O(l)
Molekul kromilklorida mengadopsi bangun tetrahedron dengan
karakteristik ikatan rangkap Cr = O yang cukup kuat.
Dampak Lingkungan
Ada beberapa jenis kromium yang berbeda dalam efek pada
organisme. Kromiummemasuki udara, air dan tanah di krom (III) dan
kromium (VI) bentuk melalui proses-prosesalam dan aktivitas manusia.
kegiatan utama manusia yang meningkatkan konsentrasi kromium(III) yang
meracuni kulit dan manufaktur tekstil. Kegiatan utama manusia yang
meningkatkankromium (VI) konsentrasi kimia, kulit dan manufaktur tekstil,
elektro lukisan dan kromium (VI)aplikasi dalam industri. Aplikasi ini terutama
akan meningkatkan konsentrasi kromium dalamair. Melalui kromium
pembakaran batubara juga akan berakhir di udara dan melalui
pembuanganlimbah kromium akan berakhir di tanah.
Sebagian besar kromium di udara pada akhirnya akan menetap dan
berakhir di perairanatau tanah. Kromium dalam tanah sangat melekat pada
partikel tanah dan sebagai hasilnya tidakakan bergerak menuju tanah.
Kromium dalam air akan menyerap pada endapan dan menjadi
takbergerak.Hanya sebagian kecil dari kromium yang berakhir di air pada
akhirnya akan larut.Kromium (III) merupakan unsur penting untuk organisme
yang dapat mengganggu metabolisme gula dan menyebabkan kondisi hati,
ketika dosis harian terlalu rendah.Kromium (VI) adalah terutama racun bagi
organisme.Dapat mengubah bahan genetik danmenyebabkan kanker.
Tanaman mengandung sistem yang mengatur kromium-uptake harus
cukup rendah tidakmenimbulkan bahaya. Tetapi ketika jumlah kromium dalam
tanah meningkat, hal ini masih dapatmengarah pada konsentrasi yang lebih
tinggi dalam tanaman. Peningkatan keasaman tanah jugadapat mempengaruhi
pengambilan kromium oleh tanaman. Tanaman biasanya hanya
menyerapkromium (III). Ini mungkin merupakan jenis penting kromium,
tetapi ketika konsentrasi melebihinilai tertentu, efek negatif masih dapat
terjadi.
Kromium tidak diketahui terakumulasi dalam tubuh ikan, tetapi
konsentrasi tinggikromium, karena pembuangan produk-produk logam di
permukaan air, dapat merusak insangikan yang berenang di dekat titik
pembuangan. Pada hewan, kromium dapat menyebabkanmasalah pernapasan,
kemampuan yang lebih rendah untuk melawan penyakit, cacat lahir,infertilitas
dan pembentukan tumor.
B. MOLIBDENUM
Molibdenum adalah salah satu logam pertama yang ditemukan oleh para
ahli kimia modern. Ditemukan pada tahun 1778 oleh kimiawan Swedia Carl
Wilhelm Scheele. Molibdenum adalah logam transisi, sehingga menempatkannya
di tengah-tengah tabel periodik, dengan nomor atom 42. Tabel periodik itu sendiri
adalah suatu bagan yang menunjukkan bagaimana unsur-unsur kimia yang terkait
antara satu dengan yang lain. Molibdenum bersifat keras, seperti logam perak
dengan titik leleh sangat tinggi. Molibdenum biasanya digunakan untuk menjadi
campuran dengan logam lain. Campuran sendiri akan memiliki sifat berbeda dari
unsur logam yang pertama, Molibdenum biasanya sering dicampur dengan baja
untuk meningkatkan kekuatan, ketangguhan, ketahanan terhadap keausan dan
korosi, dan kemampuan untuk mengeraskan baja.
Struktur Atom Molibdenum
No. Atom : 42
Jari jari atom : 2.01
Volume Atom : 9.4cm3/mol
Konfigurasi Elektron : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s1 4d5
Elektron/Tingkat Energi : 2,8,18,13,1
Jumlah Elektron : 42
Jumlah Neutron : 54
Jumlah Proton : 42
- Skala Kekerasan
o Brinell : 1500 m MN-2
o Mohs : 5,5
o Vickers : 1530 MN m-2
Panas Penguapan : 598kJ/mol
Titik Leleh : 2890K 2617 C 4743 F
Molar Volume : 9,41 cm3/mole
Bentuk (pada 20C & 1 atm) : Solid
Spesifik Panas : 0.25J/gK
Tekanan Uap : 3.47Pa @ 2617 C
PENAMAAN LOGAM MOLIBDENUM
Biasanya bijih molibdenum disebut molybdenite. Molybdenite
mengandung senyawa molybdenum dan belerang, molybdenum disulfida
(MOS2). Molibdenum disulfida merupakan bubuk hitam lembut yang terlihat
seperti grafit. Grafit sendiri adalah karbon murni yang biasa dipakai sebagai bahan
utama pembuatan pensil. Bahkan, ahli kimia sebelumnya berpikir bahwa grafit
dan molibdenum disulfida adalah bahan yang sama.
Molybdenum disulfida terlihat lembut dan licin. Para ilmuwan Kimia biasanya
sering mengaduk material sebelum mencoba melarutkan kedalam asam atau
cairan lainnya, tetapi pada molybdenum disulfide cairan tidak berada dibawah
atau ke atas, melainkan materi hanya berpindah keluar dari jalur asalnya.
Beberapa tahun setelah Carl menemukan cara agar unsur bekerja dengan senyawa.
Ia menemukan kembali bahwa Molybdenum sangat berbeda dari grafit. Bahkan,
ia menemukan bahwa Molybdenum mengandung unsur yang sama sekali baru.
Nama yang dipilih untuk menggambarkan unsur baru diambil penemunya dari
bahasa Yunani yaitu Molybdenum yang berarti memimpin.
PADUAN MOLIBDENUM
a. TZM (Mo (~ 99%), Ti (~ 0,5%), Zr (~ 0,08%) dan beberapa C)
- Tahan terhadap korosi
- molibdenum superalloy tahan garam fluorida cair pada suhu diatas
13000C
- memiliki sekitar dua kali kekuatan Mo murni
- lebih ulet
b. MoW (Molibdenum-Tungsten)
- ketahanan korosi lebih baik
- kekuatan lebih tinggi
- Aplikasi : komponen untuk pengolahan seng, misalnya pompa
komponen, nozel, sarung termokopel, pengaduk untuk industri kaca
c. Molybdenum disulfide (MoS2)
- Digunakan sebagai pelumas yang tahan tekanan-tinggi suhu tinggi
(HPHT)
d. Molybdenum disilicide (MoSi2)
- Penggunaan primer di elemen pemanas beroperasi pada suhu di atas
1500 C dalam udara.
e. Molybdenum trioksida (MoO3)
- Sebagai perekat
f. Lead molibdat (wulfenite)
- Diendapkan dengan kromat timah dan timbal sulfat merupakan pigmen
terang-oranye digunakan untuk industri keramik dan plastik.
g. Heptamolybdate Amonium (digunakan dalam prosedur pewarnaan biologi)
Molibdenum Dalam Tubuh Manusia
Pada manusia, molybdenum dikenal berfungsi sebagai kofaktor untuk tiga
enzim:
* Sulfit oksidase mengkatalisis transformasi sulfit ke sulfat, reaksi yang
diperlukan untuk metabolisme kandungan asam amino (metionin dan sistein).
*Xanthine oksidase mengkatalisis pemecahan nukleotida (prekursor untuk
DNA dan RNA) untuk membentuk asam urat, yang berkontribusi terhadap
kapasitas antioksidan plasma darah.
* Oksidase Aldehyde dan xanthine oksidase mengkatalisis reaksi hidroksilasi
yang melibatkan beberapa molekul yang berbeda dengan struktur kimia yang
sama. oksidase Xanthine dan oksidase aldehida juga berperan dalam metabolisme
obat dan racun.
Nilai ambang batas Mo dalam tubuh manusia
Anak-anak 1-3 tahun 300 g / hari
Anak-anak 4-8 tahun 600 g / hari
Anak-anak 9-13 tahun 1.100 g / hari (1,1 mg / hari)
Remaja 14-18 tahun 1.700 g / hari (1,7 mg / hari)
Dewasa 19 tahun dan lebih tua 2.000 (2,0 mg / hari)
Molibdenum diperlukan untuk oksidasi belerang, suatu komponen dari protein.
Molibdenum terdapat dalam susu, buncis, roti dan gandum.
C. WOLFRAM
Wolfram adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang W dan nomor atom 74. Nama unsur ini diambil dari bahasa Latin
wolframium dan sering juga disebut wolfram. Logam transisi yang sangat keras
dan berwarna kelabu sampai putih ini ditemukan pada mineral seperti wolframit
dan schelit. Wolfram memiliki titik lebur yang lebih tinggi dibandingkan zat non-
aloy lainnya. Bentuk murni Wolfram digunakan terutama pada perangkat
elektronik. Senyawa dan aloy-nya digunakan secara luas untuk banyak hal, yang
paling dikenal adalah sebagai filamen bola lampu, tabung sinar-x, dan superaloy.
Wolfram murni adalah logam yang berwarna putih timah hingga abu-abu
seperti baja. Wolfram yang sangat murni dapat dipotong dengan gergaji besi dan
bisa dibentuk dengan mudah. Dalam keadaan tidak murni, wolfram rapuh dan
sukar untuk membentuknya. Wolfram memiliki kekuatan regang tertinggi.
Wolfram teroksidasi di udara dan harus dilindungi bila disimpan pada suhu yang
meningkat. Pemuaian akibat panasnya hampir sama dengan kaca borosilikat, yang
membuatnya berguna untuk segel dari kaca ke logam (Krisbiyantoro, 2008).
Dari semua logam dalam bentuk murni, wolfram memiliki titik lebur
tertinggi (3422 C, 6192 F ), tekanan uap terendah (pada suhu di atas 1.650 C,
3000 F ) dan memiliki kekuatan regang tertinggi. Wolfram memiliki koefisien
ekspansi termal terendah dari setiap logam murni. Ekspansi termal yang rendah
dan titik lebur yang tinggi dan kekuatan dari wolfram adalah karena kuatnya
ikatan kovalen yang terbentuk antara atom wolfram oleh orbital elektron 5d.
Karena kekuatan ini, pemaduan jumlah kecil wolfram dengan baja sangat
meningkatkan ketangguhan (Setiawan, 2000).
Bilangan oksidasi dari wolfram adalah +2 dan +6,. Wolfram bersenyawa
dengan oksigen membentuk oksida tungstic berwarna kuning , WO3, yang larut
dalam air dan larutan alkali untuk membentuk ion tungstat. W 2C tahan terhadap
serangan kimia, meskipun bereaksi kuat dengan klorin untuk membentuk
hexachloride wolfram (Setiawan, 2000).
Wolfram trioksida dapat membentuk interkalasi senyawa dengan logam
alkali. Ini dikenal sebagai perunggu; contoh adalah natrium perunggu wolfram
(Setiawan, 2000).
SUMBER WOLFRAM
Beberapamineral sumber utama wolfram (W) antara lain :
Scheelite (CaWO4) dan wolframite [Fe(Mn)WO4]
Ferberite (FeWO4)
Hubnerite (MnWO4)
EKSTRAKSI WOLFRAM
Wolfram diambil secara pemanasan langsung hingga meleleh dari
campuranbijihnya dengan alkali kemudian diendapkan dalam air sebagai WO 3
dengan penambahan asam. Reduksi dengan H2 pada ~ 850oC terhadap oksida ini
akan menghasilkan serbuk logam abu-abu. Pengubahan serbuk logam baik Mo
maupun W menjadi padatan massif dapat dilakukan dengan kompresi tinggi
dengan gas H2.
SIFAT-SIFAT
Tahan terhadap asam
Tahan terhadap panas, 34100C
Tahan terhadap oksigen
Reaktif dengan flourin membentuk heksaflourida
Sifat fisika
Simbol W
Nomor atom 74
Konfigurasi elektron [Xe] 4f14 5d4 6s2 (keadaandasar)
Massa atom 183,84 gr/mol
Golongan VI B (golongan transisi)
Periode 6
Bentuk Padat pada 298 K
Warna Putih keabu-abuan dan berkilauan
Klasifikasi Logam
Titik didih 5828K atau 5555C
Titik lebur 3695K atau 3422C
Densitas 19,25 gr/cm3
Afinitas elektron -119 kJ/mol
Radius atom 1,41
Volume atom 9,53 cm3/mol
Radius kovalensi 1,3
Struktur kristal Bcc
Elektronegatifitas 1,7
Potensial ionisasi 7,98 V
Bilangan oksidasi +6, +5, +4, +3, dan +2
Entalpi penguapan 422,58 kJ/mol
Entalpi pembentukan 35,4 kj/mol
Pada susunan kubus berpusat badan (bcc) setiap logam
bersinggungan dengan 8 atom sejenis. Dalam susunan ini bilangan
koordinasi untuk setiap atom logam adalah 8. Pada sel satuan kubus
berpusat badan atom-atom terletak pada pojok-pojok dan pusat kubus.
Volume sel satuan kubus berpusat badan yang ditempati oleh atom logam
adalah sebesar 68,02% (Effendy, 1999).
KESIMPULAN
a. Kromium logam masif, berwarna putih perak, dan jika murni dengan titik
leleh kira-kira 1900oC dan titik didih kira-kira 2690oC. Logam ini sangat
tahan terhadap korosi, karena reaksi dengan udara menghasilkan lapisan
Cr2O3 yang bersifat nonpori sehingga mampu melindungi logam yang
terlapisi dari reaksi lebih lanjut. Dengan sifat logam yang tahan korosi,
manfaat utama kromium yaitu sebagai pelapis logam atau baja.
b. Molibdenum bersifat keras, seperti logam perak dengan titik leleh sangat
tinggi. Molibdenum biasanya digunakan untuk menjadi campuran dengan
logam lain. Campuran sendiri akan memiliki sifat berbeda dari unsur
logam yang pertama, Molibdenum biasanya sering dicampur dengan baja
untuk meningkatkan kekuatan, ketangguhan, ketahanan terhadap keausan
dan korosi, dan kemampuan untuk mengeraskan baja.
c. Wolfram murni adalah logam yang berwarna putih timah hingga abu-abu
seperti baja. Bentuk murni Wolfram digunakan terutama pada perangkat
elektronik. Senyawa dan aloy-nya digunakan secara luas untuk banyak hal,
yang paling dikenal adalah sebagai filamen bola lampu, tabung sinar-x,
dan superaloy