319
Tuti Indriyani
IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Abstrak:
Pendahuluan
Institut Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
sebagai perguruan tinggi agama terbesar di provinsi Jambi
diharapkan mampu memberikan layanan yang bermutu kepada
penggunanya, sehingga dapat meningkatkan kualitas lulusan dan
kiprah lulusan atau alumni IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
di tengah-tengah masyarakat. Dalam mewujudkan keinginan
dimaksud, maka salah satu lembaga studi yang dianggap relevan
dan dapat meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan
mendirikan asrama mahasiswa yang dipanggil Mahad al-Jamiah
al-Aly di lingkungan IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, lembaga
ini diharapkan dapat berperan efektif dalam meningkatkan mutu
pendidikan melalui peningkatan kompetensi dan kemampuan
berbahasa asing (Arab dan Inggris).
Dari pengamatan awal penulis tidak semua mahasiswa
yang mau tinggal di Mahad Ali, padahal begitu banyaknya jika
mahasiswa tinggal disitu. Ketika penulis melakukan kunjungan
awal ke Mahad Ali Putri ingin mengetahui kondisi di sana, penulis
mewawancarai salah satu anggota Mahad Ali menanyakan keadaan
di situ. Penulis mendapatkan informasi bahwa pengelolaan Mahad
Ali belum bagus, masih perlu menata ulang jadwal belajar bahasa
asing yang diwajibkan bagi anggota Mahad Ali.1
Dari latar belakang di atas penulis membuat rumusan masalah:
yaitu bagaimana sistem pengrekrutan mahasiswa yang menjadi
anggota Mahad Ali; bagaimana manajemen yang dilakasanakan di
Mahad Ali terhadap semua kegiatan mahasiswa; dan perbedaan
hasil belajar mahasiswa yang tinggal di Mahad Ali dengan
mahasiswa yang tinggal di luar. Sementara itu, tujuan penelitian
ini untuk mengetahui sistem perekrutan mahasaiswa yang
menjadi anggota Mahad Ali; untuk mengetagui manajemen yang
dilakasanakan di Mahad Ali terhadap semua kegiatan mahasiswa;
dan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar mahasiswa yang
tinggal di Mahad Ali dengan yang bukan.
Manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi
para dosen dan mahasiswa yang merupakan warga IAIN Sulthan
Mutu Pendidikan
Mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari
barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam
memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau yang tersirat. Dalam
konteks pendidikan, pengertian mutu mencakup input, proses, dan
output pendidikan. Input pendidikan adalah segala sesuatu yang
harus tersedia karena dibutuhkan untuk berlangsungnya proses.
Proses pendidikan merupakan berubahnya sesuatu menjadi
sesuatu yang lain. Output pendidikan adalah merupakan kinerja
yaitu prestasi yang dihasilkan dari proses/perilaku dapat diukur
dari kualitasnya, efektivitasnya, produktivitasnya, efisiensinya,
inovasinya, kualitas kehidupan kerjanya, dan moral kerjanya.
Untuk bisa menghasilkan mutu, terdapat empat usaha
mendasar yang harus dilakukan dalam suatu lembaga pendidikan:
Pertama, menciptakan situasi menang-menang (win-win
solution) dan bukan situasi kalah menang di antara pihak yang
berkepentingan dengan lembaga pendidikan (stakeholders).
Kedua, perlunya ditumbuh kembangkan adanya motivasi instrinsik
pada setiap orang yang terlibat dalam proses meraih mutu. Ketiga,
setiap pimpinan harus berorientasi pada proses dan hasil jangka
panjang. Keempat, dalam menggerakkan segala kemampuan
lembaga pendidikan untuk mencapai mutu yang ditetapkan,
harus dikembangkan adanya kerjasama antar unsur-unsur pelaku
proses mencapai hasil mutu.2
Ada konsep mutu yang absolut dan ada konsep mutu yang
relatif. Mutu absolut dapat dipahami sesuatu yang memiliki
keunggulan status, posisi, dan akan membuat pemiliknya
berbeda dari orang lain yang tidak mampu memilikinya. Mutu
relatif adalah mutu bukan sebagai sesuatu atribut produk atau
Kesimpulan
Penelitian ini membuahkan beberapa kesimpulan dari studi
temuan di lapangan yaitu sistem perekrutan mahasiswa yang
menjadi anggota Mahad Ali adalah melalui tes secara tertulis dan
lisan ditujukan kepada mahasiswa yang memiliki kemampuan
berbahasa Arab yang kurang, yang ditentukan berdasarkan nilai
yang diperoleh dari tes masuk. Manajemen yang dilaksanakan di
Mahad Ali terhadap semua kegiatan mahasantri adalah: dengan
Catatan:
1 Wawancara dengan Athaya Ulfa, 2 Februari 2013.
2 Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung:
Remaja RosdaKarya, 1999), hlm. 78.
3 Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana, Total Quality Manajemen,
(Yogyakarta: Andi Offset, 2001), hlm. 3.
4 Daulat P. Tampubolon, Perguruan Tinggi Bermutu Paradigma
Baru Manajemen Pendidikan Tinggi Menghadapi Tantangan Abad
Ke-21, (Jakarta: Gramedia Pustaka, 2001), hlm. 91.
5 Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana, Total Quality Manajemen, hlm. 27.
6 Daulat P. Tampubolon, Perguruan Tinggi Bermutu, hlm. 79.
7 Daulat P. Tampubolon, Perguruan Tinggi Bermutu, hlm. 111.
8 Nasution M. N, Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management),
(Jakarta: Ghalia Indonesia, 2001), hlm. 181.
9 Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana, Total Quality Manajemen, hlm. 4.
10 Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana, Total Quality Manajemen, hlm. 4-5.
11 Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana, Total Quality Manajemen, hlm. 4-5.
12 Ralph G. Lewis, Total Quality in Higher Education, (USA: Library
of Congres Catologing in Publication Data, 1994), hlm. 91.
13 Daulat P. Tampubolon, Perguruan Tinggi Bermutu, hlm. 55.
DAFTAR PUSTAKA