Anda di halaman 1dari 25

1

Konsep Manusia
A. Konsep Manusia
Manusia adalah satu dari sekian banyak mahluk ciptaan tuhan yang
diberikan banyak kelebihan dari mahluk yang lain. Manusia adalah mahluk yang
utuh dan unik. Sebagai mahluk yang utuh manusia terdiri dari bio,psiko,sosio dan
spiritual.
Manusia adalah terdiri dari satu kesatuan yang merupakan karakteristik dan
berakal, memiliki sifat-sifat yang unik yang ditimbulkan oleh berbagai macam-
macam kebudayaan. Dikatakan unik karena manusia memiliki beragai macam
perbedaan dengan setiap manusia lain, mempunyai cara yang berbeda dalam
upaya memenuhi kebutuhannya.
Manusia sebagai mahluk individu, dimana manusia perbedaan dengan manusia
lain dalam salah satu atau beberapa segi meliputi bio- psiko sosio dan spiritual.
1. Manusia sebagai mahluk biologis
Manusia adalah mahluk hidup yang lahir, tumbuh dan berkembang sesuai
dengan tuntutan dan kebutuhan. Sebagai mahluk biologi manusia memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
1. Manusia merupakan susunan sel-sel yang hidup yang membentuk satu
jaringan dan jaringan akan bersatu membentuk organ dan system organ.
Dalam pertumbuhan dan perkembangannya manusia dipengaruhi oleh berbagai
macam factor meliputi :
Faktor lingkungan, meliputi idiologi, politik, ekonomi, budaya, agama.
Faktor social, sosialisasi dengan orang lain
Faktor fisik meliputi geografis, iklim/cuaca.
Factor fisiologis meliputi system tubuh manusia
Faktor psikodinamik meliputi kepribadian, konsep diri, cita-cita.
Spiritual meliputi pandangan, motivasi, nilai-nilai.
a. Tunduk terhadap hukum alam
b. Memiliki individu
1. Manusia sebagai mahluk psikologis
Memiliki struktur kepribadian yang terdiri dari ego dan super ego

1
2

Dipengaruhi perasaan dan kata hati


Memiliki daya pikir dan kecerdasan
Memiliki kebutuhan psikologis agar pribadi dapat berkembang
Memiliki kepribadian yang unik
1. Manusia sebagai mahluk social
Manusia membutuhkan manusia lain didalam menjalani kehidupannya. Ciri-
ciri mahluk sosial adalah :
Sebagai mahluk yang tidak dapat lepas dari orang lain manusia memiliki
cipta (kemampuan untuk melakukan sesuatu), rasa (perasaan), dan karsa
(tujuan).
Manusia hidup dalam kelompoknya (keluarga, masyarakat), manusia suci
bagi manusia lain, dan engkau adalah aku.
Manusia selalu bersosialisasi, berhubungam, menyesuaikan diri, saling
mencintai, menghormati, dan saling menghargai manusia lain dari masa
kanak-kanak sampai dengan meningal dunia.
4. Manusia sebagai mahluk spiritual
Manusia diciptakan oleh Allah SWT, dalam bentuk yang sebaik-baiknya,
memiliki jiwa yang sempurna, untuk menjadi khalifah dibumi. Bukti manusia
mahluk spiritual :
Memiliki keyakinan dan kepercayaan
Menyembah tuhan
Konsep atau pemahaman tentang manusia perlu di tanamkan kepada para
bidan karena pada saat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya bidan akan
berhadapan dengan manusia yang utuh dan unik sebagai individu. Bidan harus
menggunakan pendekatan yang komprehensif dalam mengidentifikasi kebutuhan
pasien atau dalam upaya mengembangkan potensi pasien serta menolongnnya
dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar.
Pada dasarnya manusia memiliki kebutuhan yang sama tetapi adakalanya
suatu kebutuhan lebih penting bagi seseorang dari pada kebutuhan lainnya begitu
pula dengan bagaimana cara memenuhinya. Artinya betapapun arif dan
bijaksanannya ataupun bagaimana kerasnya usaha bidan ia tidak mungkin pernah
3

bisa menyelami atau memenuhi segala sesuatu yang diperlukan oleh klien dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini disebabkan pengetahuan manusia untuk
mengetahui kebutuhan orang lain sangat terbatas, namun demikian bidan dapat
melakukan beberapa hal untuk dapat mengetahui kebutuhan klien, antara lain :
Menciptakan rasa kekeluargaan dengan klien
Berusaha mengerti maksud klien
Peka terhadap ekspresi non verbal klien
Mendorong klien mengekspresikan perasaannya
Berusaha mengenal dan menghargai klien.
Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Abraham Maslow:
1. Kebutuhan fisiologis
Udara segar (O2), air (H2O) dan elektrolit, makanan, pengeluaran zat sisa,
tidur, istirahat, latihan, kebersihan dan seksual.
2. Kebutuhan rasa aman
Perlindungan dari udara panas/dingin, cuaca jelek, kecelakaan, infeksi, alergi,
terhindar dari pencurian dan mendapatkan perlindungan hukum.
3. Kebutuhan akan cinta, dicintai dan mencintai
Mendambakan kasih saying, ingin dicintai individu/kelompok dan lain
sebagainya.
4. Kebutuhan harga diri
Dihargai dalam pekerjaan, profesi, kecakapan, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
5. Kebutuhan aktualisasi diri
Kepuasan bekerja sesuai dengan potensi dan dilaksanakan dengan senang hati
serta jika berhasil mendapat pengakuan orang lain.
Manusia Sebagai Sistem
Manusia merupakan system terbuka, dimana manusia adalah mahluk yang
dinamis, belajar mengembangkan diri, selalu berinteraksi dengan alam dan
lingkungannya, serta saling mempengaruhi satu sehingga mengalami
perkembangan bio psiko sosio dan spiritual.
Tujuan utama manusia sebagai sebuah system terbuka adalah :
4

1. Manusia mampu bertahan hidup di dunia dan berusaha mencapai


kebahagiaan lahir dan batin.
2. Manusia dapat menempatkan diri di dalam lingkungannya dalam segala
situasi dan bertahan untuk dapat tetap dalam keadaan sehat.
3. Derajat kesehatan ditentukan oleh kemampuan manusia dalam menerima
segala pengaruh baik dari dirinya (dalam) ataupun dari orang lain (luar)
Konsep manusia sebagai system tertutup kurang dapat diterima/kurang
memuaskan, karena system tertutup memandang manusia adalah mahluk
yang statis, tidak dapat berkembang dalam menjalankan aktifitas
kehidupannya serta dalam upaya memenuhi kebutuhan dasar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi manusia dalam upaya pemenuhan kebutuhan
dasar adalah:
Umur dan tingkat perkembangan
Sex
Status kesehatan
Social budaya
Status ekonomi
spiritual
Emosi
Homeostasis dan equilibrium
Homeostasis adalah pemeliharaan kesatuan, stabilitas dan ketetapan fungsi
tubuh. Konsep homeostasis menjelaskan bagaimana tubuh berusaha memerangi
penyakit untuk memelihara ketetapan lingkungan didalamnya. Homeostatis
berfungsi sebagai system terbuka dimana manusia berupaya untuk tetap
memelihara stabilitas dan ketetapan dalam dirinya karena manusia adalah sebagai
subjek terhadap segala pengaruh dan tantangan yang ada pada dirinya.
Konsep homeostatis telah digunakan oleh berbagai macam fungsi organ
tubuh secara fisiologis. Menurut Cannon tujuan homeostatis adalah kebebasan,
yaitu bahwa dari detik ke detik manusia bebas tidak memperhatikan proses-proses
tubuh dalam memelihara keseimbangan asam-basa, cairan, makanan sel dan lain-
lain.
5

Equilibrium merupakan proses keseimbangan yang terjadi akibat adanya


proses adaptasi manusia terhadap kondisi yang akan menyebabkan sakit. Proses
menjaga keseimbangan dalam tubuh manusia terjadi secara dinamis dimana
manusia berusaha menghadapi segala tantangan dari luar sehingga keadaan
seimbang dapat tercapai.Apabila manusia tidak mampu menghadapi pengaruh
dari luar maka pada dirinya akan terjadi suatu ketidak seimbangan dan manusia
dikatakan dalam keadaan sakit.

B. Konsep Sehat
1. Kondisi normal dari kehidupan manusia
2. Hidup yang mengikuti hukum alam atau alamiah
3. Hak azasi setiap manusia yang dilahirkan
4. Kadang dianggap sebagai sesuatu yang sudah ada dengan sendirinya
sehingga bukan jadi prioritas
5. Perhatian agar orang tetap sehat masih sangat kurang dibanding terhadap
orang sakit agar sehat
6. Ilmu kedokteran berfokus pada pengobatan
7. penyakit dan kurang mengajarkan cara hidup sehat dan mempertahankan
kesehatan
Definisi Sehat
Batasan sehat menurut WHO.
Kesehatan adalah keadaan sempurna, baik fisik,mental, maupun sosial dan
tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat.
Batasan Sehat menurut UndangKesehatan RI.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
1. Sehat fisik :
a) Tidak merasa sakit dan memang secara klinis tidak sakit.
b) Semua organ tubuh normal dan berfungsi normal
c) Tidak ada gangguan fungsi tubuh.
2. Sehat mental (jiwa), mencakup sehat pikiran, emosional dan spiritual
6

a) Sehat Pikiran
Tercermin dari cara berpikir seseorang, yakni mampu berpikir logis (masuk
akal) atau berpikiryakni mampu berpikir logis (masuk akal) atau berpikir
secara runtut
b) Sehat Spiritual
Tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian
atau penyembahan terhadap sang pencipta alam dan seisinya, yang dapat
dilihat dari praktik keagamaan atau kepercayaannya serta perbuatan baik yang
sesuai dengan norma-norma masyarakat.
c) Sehat Emosional
Tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya atau
pengendalian diri yang baik
3. Sehat sosial
Seseorang mampu berhubungan dengan orang lain secara baik, atau mampu
berinteraksi dengan orang atau kelompok lain tanpa membeda-bedakan ras,
suku, agama atau kepercayaan, status sosial , ekonomi, politikagama atau
kepercayaan, status sosial , ekonomi, politik.
4. Sehat dari aspek ekonomi
Mempunyai pekerjaan atau menghasilkan secara ekonomi. Untuk anak dan
remaja atau bagi yang sudah tidak bekerja atau pensiun atau usila, berlaku
produktif secara sosial.
Pepkins
Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis antara bentuk tubuh
dan fungsi yang dapat mengadakan penyesuaian, sehingga dapat mengatasi
gangguan dari luar.
Sehat dalam arti yang Positif
Seseorang harus diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan
kemampuan yang dibawa sejak lahir (potensial genetic) menjadi realitas
fenotipik (phenotypic ralities)
7

Diperlukan kesempatan hidup dalam keseimbangan yang sehat dengan


lingkungannyakeseimbangan yang sehat dengan lingkungannya
Negara harus menjamin kehidupan yang sehat untuk setiap warga
negaranya from womb to tomb melalui berbagai program pelayanan
kesehatan, seperti: KIA, KK, Kesehatan anak sekolah, Puskesmas, dll.
Sehat Sebagai Pengertian Yang Relatif
Pengertian sehat bervariasi luas dari orang per orang, atau antar
masyarakat atau antar negara
Standar, patokan, ukuran, toleransi berbeda-beda. Contohnya:
1. Meski tekanan darah agak tinggi, atau kadar gula darah, atau paru-paru
tidak normal tetapi orang masih merasa sehat dan melakukan aktivitas
pekerjaan seperti biasa.
2. Pada masyarakat yang lain, dengan kondisi di atas mungkin sudah
melakukan serangkaian upaya pengobatan atau merasasakit dan butuh
istirahat.
Berdasarkan pernyataan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan
didefinisikan sebagai keadaan fisik, mental dan kesejahteraan sosial secara
lengkap dan bukan hanya sekedar tidak mengidap penyakit atau kelemahan.
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi derajat kesehatan diantaranya
kondisi sosial (10%); kondisi medis (8%); kondisi iklim (7%); faktor
keturunan (15%) dan gaya hidup (60%).
Setiap orang akan selalu mendambakan badan yang sehat dan bugar
serta memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Keadaan ini dapat diraih dengan
menerapkan pola hidup alami dalam kehidupan sehari-hari, seperti gizi
seimbang, gerak badan dan gaya hidup sehat.
1. Gizi Seimbang
Tubuh yang sehat sangat tergantung dari asupan gizi yang masuk ke dalam
tubuh melalui makanan. Gizi tidak hanya harus lengkap, tapi juga harus
seimbang dalam proporsi yang tepat, artinya tidak berlebihan atau
kekurangan.
8

Apabila asupan makanan kurang dari batas minimum akan menimbulkan


masalah kurang gizi, sedangkan apabila berlebihan dapat menimbulkan
beberapa masalah seperti obesitas, kolesterol tinggi, asam urat dan lain-lain.
Untuk mencapai gizi optimal dengan komposisi yang tepat hendaknya
memilih makanan dan minuman alami seperti sayuran hijau, buah-buahan,
kecambah, kacang-kacangan, biji-bijian, berries, makanan rendah lemak
namun tinggi serat serta air yang bersih dan sehat.
1. Gerak Badan
Untuk mendapatkan tubuh yang what dan bugar, pola hidup juga harus
ditunjang dengan kegiatan olahraga atau latihan fisik secara teratur sesuai
kebutuhan tubuh. Olahraga secara teratur akan meningkatkan kekuatan otot
jantung serta memberi manfaat bagi sistem pernapasan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa seseorang yang mempunyai aktifitas fisik rendah
mempunyai resiko dua kali lebil tinggi thigi mengalami kematian prematur
dibandingkan orang dengan tingkat aktifitas fisik tinggi.
1. Gaya Hidup Sehat
Gaya hidup sehat meliputi segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang
balk dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan
buruk yang dapat mengganggu kesehatan. Dengan semakin banyaknya
penderita penyakit, terutama penyakit degeneratif seperti penyakit jantung,
hipertensi, kanker dan penyakit tidak menular lainnya, tampaknya gaya hidup
sehat perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa upaya dilakukan untuk menjalankan hidup sehat, diantaranya
berselaras dengan alam, mengkonsumsi makanan sehat (makanan organik),
berolahraga secara teratur, banyak mengkonsumsi air minum sehat, kontrol
emosi dan tingkah laku, mengendalikqan stres, menjauhi pencemaran
lingkungan, melakukan aktivitas fisik secara teratur, memantau berat badan
serta menghindari rokok, alkohol dan obat-obatan terlarang sehingga tubuh
tidak rentan terhadap penyakit. Kesemuanya menjadi kunci hidup sehat dan
umur panjang. Keuntungan bergaya hidup sehat adalah adanya rasa tenteram,
aman dan nyaman, suskes dalam pekeriaan, menikmati kehidupan sosial yang
9

sehat di lingkungan sekitar, memiliki rasa percaya diri, hidup seimbang dan
tidur nyenyak.
Penggunaan herbal atau tumbuhan obat sebagai obat tradisional antara lain
bertujuan untuk memelihara kesehatan, meningkatkan daya tahan tubuh serta
membantu menyembuhkan penyakit. Beberapa jenis tanaman telah lama
dikenal dan digunakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia untuk
pengobatan dan kesehatan misalnya sayuran hijau. Sayuran hijau diketahui
memiliki banyak khasiat kesehatan, karena didalamnya banyak terkandung zat
gizi dan nongizi yang sangat dibutuhkan tubuh, salah satunya adalah klorofil,
pigmen pemberi warna hijau pada tanaman.

C. Konsep Sakit
Yaitu defiasi / penyimpangan dari status sehat.
Pengetian sakit
Pemons (1972)
Sakit merupakan gangguan dalam fungsi normal individu sebagai
tatalitas termasuk keadaan organisme sebagai sistem biologis dan
penyesuaian sosialnya.
Bauman (1965)
Seseoang menggunakan3 kriteria untuk menentukan apakah mereka sakit :
1. Adanya gejala naiknya temperatur, nyeri.
2. Persepsi tentang bagaimana mereka merasakan : baik, buruk, sakit.
3. Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari : bekerja , sekolah.
Penyakit adalah istilah medis yang digambarkansebagai gangguan dalam
fungsi tubuh yang menghasilkan berkuranya kapasitas.
Tahapan sakit menurut Suchman terbagi menjadi 5 tahap yaitu :
1. Tahap Transisi, individu percaya bahwa ada kelainan dalam tubuh merasa
dirinya tidak sehat / merasa timbulnya berbagai gejala merasa adanya
bahaya.
Mempunyai 3 aspek :
Secara fisik : nyeri, panas tinggi.
10

Kognitif : interprestasi terhadap gejala.


Respons emosi terhadap ketakutan / kecamasan.
Konsultasi dengan orang terdekat mengenai gejala perasaan, kadang-kadang
mencoba pengobatan dirumah.
1. Tahap asumsi terhadap peran sakit (sick Rok).
Penerimaan terhadap sakit.
Individu mencari kepastian sakitnya dari keluarga atau teman
menghasilkan peran sakit.
Mencari pertolongan dari profesi kesehatan yang lain mengobati sendiri,
mengikuti nasehat teman / keluarga.
Akhir dari tahap ini dapat ditentukan bahwa gejala telah berubah dan
merasa lebih buruk. Individu masih mencari penegasan dari keluarga tentang
sakitnya. Rencana pengobatan dipenuhi / dipengaruhi oleh pengetahuan dan
pengalaman.
1. Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
Individu yang sakit meminta nasehat dari profesi kesehatan atas inisiatif
sendiri.Ada 3 tipe informasi :
Validasi keadaan sakit.
Penjelasan tentang gejala yang tidak dimengerti.
Keyakinan bahwa mereka akan baik.
Jika tidak ada gejala, individu mempersepsikan dirinya sembuh, jika ada gejala
kembali pada posisi kesehatan.
1. Tahap ketergantungan
Jika profesi kesehatan menvalidasi (menetapkan) bahwa seseorang sakit
menjadi pasien yang tergantungan untuk memperoleh bantuan.Setiap orang
mempunyai ketergantungan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan.
1. Tahap Penyembuhan
Pasien belajar untuk melepaskan peran sakit dan kembali pada aktivitas seperti
biasanya.
11

D. Konsep Stres
Stress adalah suatu ketidakseimbangan diri/jiwa dan realitas kehidupan
setiap hari yang tidak dapat dihindari adalah perubahan yang memerlukan
penyesuaian sering dianggap sebagai kejadian atau perubahan negatif yang dapat
menimbulkan stress, seperti cedera, sakit atau kematian orang yag dicintai, putus
cinta perubahan positif juga dapat menimbulkan stress, seperti naik pangkat,
perkawinan, jatuh cinta.
Tahapan-tahapan stress menurut Robert J. Van Amberg.
1. Stress tingkat 1
Tahapan ini adalah tahapan stress yang paling ringan, dan biasanya timbul
perasaan-perasaan seperti ini :
a. Semangat besar
b. Penglihatan tajam tidak seperti biasanya
c. Energi berlebihan, kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan lebih
daripada biasanya
Tahapan ini biasanya menyenangkan dan orang selalu bertambah
semangatnya tanpa disadari bahwa sebenarnya cadangan energinya sedang
menipis.
1. Stress tingkat 2
Dampak stress yang menyenangkan mulai menghilang dan timbul keluhan-
keluhan disebabkan cadangan energi tidak lagi cukup untuk sepanjang hari.
Keluhan-keluhan yang timbul antara lain :
Merasa letih sewaktu bangun pagi, sesudah makan siang dan menjelang
sore hari
Terkadang timbul gangguan pada sistem pencernaan
Kadang jantung berdebar-debar
Rasa tegang pada otot-otot punggung dan tengkuk
Perasaan tidak bisa santai
1. Stress tingkat 3
Keletihan semakin nampak disertai gejala-gejala :
12

Gangguan pada sistem pencernaan makin terasa (sakit perut, mulas, sering
ingin ke belakang)
Otot-otot terasa lebih tegang
Perasaan tegang yang makin meningkat
Gangguan tidur (sulit tidur, sering bangun malam dan sulit untuk tidur
lagi, atau bangun terlalu pagi)
Badan terasa lemas seperti mau pingsan, tapi tidak sampai pingsan
1. Stress tingkat 4
Pada tahap ini sudah menunjukkan keadaan yang lebih buruk yang ditandai
dengan gejala-gejala sebagai berikut :
Untuk bisa bertahan sepanjang hari terasa sulit
Kehilangan minat terhadap kegiatan-kegiatan yang tadinya terasa
menyenangkan
Kehilangan kemampuan untuk menanggapi situasi, pergaulan sosial, dan
kegiatan-kegiatan rutin lainnya
Tidur makin sulit, mimpi-mimpi menegangkan, dan seringkali terbangun
dini hari
Perasaan negativistik
Kemapuan berkonsentrasi menurun tajam
Perasaan takut yang tidak dapat dijelaskan
1. Stress tingkat 5
Keletihan yang mendalam (baik fisik maupun psikologis)
Untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sederhana saja terasa kurang
mampu
Gangguan sistem pencernaan (sakit maag misalnya) terasa lebih sering,
sulit buang air besar atau malah sebaliknya
Perasaan takut yang makin menjadi, mirip panik
1. Stress tingkat 6
Tahapan ini merupakan tahapan puncak yang merupakan keadaan gawat
darurat. Terkadang penderita sampai dibawa ke ICCU. Gejala-gejala pada tahapan
ini cukup mengerikan.
13

Debar jantung terasa amat keras, disebabkan oleh kadar zat adrenalin yang
dikeluarkan karena stress tersebut cukup tinggi dalam peredaran darah
Napas sesak, megap-megap
Badan gemetar, tubuh dingin, keringat bercucuran
Tidak kuasa mengeluarkan tenaga untuk hal-hal yang ringan sekalipun,
pingsan atau collaps.
Reaksi Psikologis terhadap stress
1. Kecemasanmerupakan respon yang paling umum, merupakan tanda
bahaya yang menyatakan diri dengan suatu penghayatan yang khas, yang
sukar digambarkan adalah emosi yang tidak menyenangkan seperti jantung
berdebar, keluar keringat dingin, mulut kering, tekanan darah tinggi dan susah
tidur.
2. Kemarahan dan agresi adalah perasaan jengkel sebagai respon terhadap
kecemasan yang dirasakan sebagai ancaman.Merupakan reaksi umum lain
terhadap situasi stress yang mungkin dapat menyebabkan agresi, Agresi ialah
kemarahan yang meluap-luap, dan orang melakukan serangan secara kasar
dengan jalan yang tidak wajar.Kadang-kadang disertai perilaku kegilaan,
tindak sadis dan usaha membunuh orang.
3. Depresi keadaan yang ditandai dengan hilangnya gairah dan semangat.
Terkadang disertai rasa sedih.
Rasa cemas (anxiety) merupakan reaksi emosional terhadap penilaian individu
yang subyektif.Penyebab rasa cemas dapat dikelompokkan pula menjadi tiga
faktor, yaitu:
1. Faktor biologis/fisiologis, berupa ancaman akan kekurangan makanan,
minuman, perlindungan dan keamanan.
2. Faktor psikososial, yaitu ancaman terhadap konsep diri, kehilangan
orang/benda yang dicintai, perubahan status sosial/ekonomi.
3. Faktor perkembangan, yaitu ancaman pada perkembangan masa bayi,
anak, remaja.
Gejala-gejala kecemasanditandai pada tiga aspek:
1. Aspek biologis/fisiologis,
14

Seperti peningkatan denyut nadi dan tekanan darah, tarikan nafas menjadi
pendek dan cepat, berkeringat dingin, termasuk di telapak tangan, nafsu
makan hilang, mual/muntah, sering buang air kecil, nyeri kepala, tak bisa
tidur, mengeluh, pembesaran pupil dan gangguan pencernaan.
2. Aspek intelektual/kognitif
Seperti ketidakmampuan berkonsentrasi, penurunan perhatian dan keinginan,
tidak bereaksi terhadap rangsangan lingkungan, penurunan produktivitas,
pelupa, orientasi lebih ke masa lampau daripada masa kini/masa depan.
3. Aspek emosional dan perilaku
Seperti penarikan diri, depresi, mudah tersinggung, mudah menangis, mudah
marah dan apatisme.
Pembagian rasa cemas
4. Rasa cemas ringan
Berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi sehari-hari.Keadaan ini
akan meningkatkan persepsi individu, yang mengakibatkan orang akan
berhati-hati/waspada dan mendorong manusia untuk belajar serta kreatif.
5. Rasa cemas sedang
Lapangan persepsi terhadap lingkungan menurun.Individu lebih memfokuskan
hal yang penting saat itu saja dan mengesampingkan hal lainnya.
6. Rasa cemas berat
Lapangan persepsi sangat menurun.Orang hanya memikirkan hal yang kecil
saja dan mengabaikan hal lainnya.Individu tak mampu berpikir lagi, dia sudah
harus diberi pertolongan/tuntunan.
7. Panik
Lapangan persepsi sudah sangat sempit. Individu tidak dapat mengendalikan
diri lagi.Bila manusia salah orientasi, ketika menghadapi masalah pelik, rasa
dan periksa tidak berfungsi.
Indikator fisiologis stress
Kenaikan tekanan darah Gangguan lambung
Peningkatan ketegangan di leher, bahu, Suara yang bernada tinggi
punggung. Mual, muntah dan diare.
15

Peningkatan denyut nadi dan frekwensi Perubahan nafsu makan


pernapasan Perubahan berat badan
Telapak tangan berkeringat Tangan dan Perubahan frekwensi berkemih
kaki dingin Dilatasi pupil
Postur tubuh yang tidak tegap Gelisah, kesulitan untuk tidur
Keletihan atau sering terbangun saat tidur
Sakit kepala

E. Konsep Diri
Konsep diri (self consept) merupakan suatu bagian yang penting dalam
setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat
yang unik pada manusia, sehingga dapat digunakan untuk membedakan manusia
dari makhluk hidup lainnya. Para ahli psikologi kepribadian berusaha menjelaskan
sifat dan fungsi dari konsep diri, sehingga terdapat beberapa pengertian.
Konsep diri seseorang dinyatakan melalui sikap dirinya yang merupakan
aktualisasi orang tersebut. Manusia sebagai organisme yang memiliki dorongan
untuk berkembang yang pada akhirnya menyebabkan ia sadar akan keberadaan
dirinya. Perkembangan yang berlangsung tersebut kemudian membantu
pembentukan konsep diri individu yang bersangkutan.
Perasaan individu bahwa ia tidak mempunyai kemampuan yang ia miliki.
Padahal segala keberhasilan banyak bergantung kepada cara individu memandang
kualitas kemampuan yang dimiliki. Pandangan dan sikap negatif terhadap kualitas
kemampuan yang dimiliki mengakibatkan individu memandang seluruh tugas
sebagai suatu hal yang sulit untuk diselesaikan.
Sebaliknya pandangan positif terhadap kualitas kemampuan yang dimiliki
mengakibatkan seseorang individu memandang seluruh tugas sebagai suatu hal
yang mudah untuk diselesaikan. Konsep diri terbentuk dan dapat berubah karena
interaksi dengan lingkungannya.
Konsep diri merupakan penentu sikap individu dalam bertingkah laku,
artinya apabila individu cenderung berpikir akan berhasil, maka hal ini merupakan
kekuatan atau dorongan yang akan membuat individu menuju kesuksesan.
16

Sebaliknya jika individu berpikir akan gagal, maka hal ini sama saja
mempersiapkan kegagalan bagi dirinya.
Beberapa Ahli Merumuskan Definisi Konsep Diri,

Menurut Burns, 1993


Konsep diri adalah suatu gambaran campuran dari apa yang kita pikirkan
orang-orang lain berpendapat, mengenai diri kita, dan seperti apa diri kita
yang kita inginkan.
Mulyana 2000
Konsep diri adalah pandangan individu mengenai siapa diri individu, dan itu
bisa diperoleh lewat informasi yang diberikan orang lain pada diri individu.
Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa konsep diri yang dimiliki individu
dapat diketahui lewat informasi, pendapat, penilaian atau evaluasi dari orang
lain mengenai dirinya. Individu akan mengetahui dirinya cantik, pandai, atau
ramah jika ada informasi dari orang lain mengenai dirinya.
Sebaliknya individu tidak tahu bagaimana ia dihadapkan orang lain tanpa ada
informasi atau masukan dari lingkungan maupun orang lain. Dalam kehidupan
sehari-hari secara tidak langsung individu telah menilai dirinya sendiri.
Penilaian terhadap diri sendiri itu meliputi watak dirinya, orang lain dapat
menghargai dirinya atau tidak, dirinya termasuk orang yang berpenampilan
menarik, cantik atau tidak.

F. Konsep Kehilangan
Kehilangan adalah penarikan sesuatu atau seseorang atau situasi yang
berharga / bernilai , baik sebagai pemisahan yang nyata maupun yang diantisipasi.
Jenis-jenis Kehilangan :
1. Actual loss.
Diakui orang lain dan sama-sama dirasakan bahwa hal tersebut merupakan
suatu bentuk kehilangan.misalnya kehilangan anggota badan , kehilngan
suami/ istri , kehilangan pekerjaan.
1. Perceived loss.
17

Dirasakan seseorang, tetapi tidak sama dirasakan orang lain. Misalnya


kehilangan masa muda, keuangan, lingkungan yang berharga .
1. Phichical loss.
Kehilangan secara fisik. Misalnya seseorang mengalami kecelakaan dan
akibat luka yang parah tangan atau kaki harus diamputasi.
1. Psykhologis loss.
Kehilangan secara psykologis. Misalnya orang yang cacat akibat kecelakaan
membuatnya merasa tidak percaya diri.gambaran dirinya terganggu.
2. Anticipatory loss.
Kehilangan yang bisa dicegah. Misalnya orang yang menderita penyakit .
Respon emosi yang normal terhadap suatu yang hilang / akan hilang setelah
beberapa saat disebut berduka / grief.
4 tahap dari reaksi berduka karena kematian seseorang yang dicintai :
3. Mati Rasa Dan Mengingkari.
Orang yang baru saja mengalami kehilangan akan merasa tidak nyata,
penghentian waktu,segera setelah kematian orang yang penting dalam
kehidupan mereka. Perasaan ini digambarkan sebagai mati rasa.Ada
kecenderungan untuk mengingkari kejadian dan keyakinan bahwa semuanya
hanyalah mimpi buruk . Hal ini berlangsung beberapa hari sampai
berminggu-minggu.
4. Kerinduan atau Pining.
Fase ini ditandai dengan adanya kebutuhan untuk menghidupkan kembali
orang yang sudah meninggal.Hal ini dinyatakan dalam mimpi orang yang
kehilangan,dan orang seringkali mengatakan melihat orang yang sudah
meninggal dalam keramaian.
5. Putus Asa dan Depresi.
Jika orang yang kehilangan akhirnya menyadari kenyataan tentang
kematian ,ada perasaan putus asa yang hebat dan kadang terjadi depresi.
Periode ini adalah saat individu mengalami disorganisasi dalam batas tertentu
dan merasa bahwa mereka tidak mampu melakukan tugas yang dimasa lalu
dilakukan dengan sedikit kesulitan.
18

6. Penyembuhan dan Reorganiosasi.


Pada titik tertentu kebanyakan individu yang kehilangan menyadari bahwa
hidup mereka harus berlanjut dan mereka harus mencari makna baru dari
keberadaan mereka.Tingkat penyembuhan dan jangka waktu bervariasi
antarea orang yang satu dengan orang yang lain.
Tahapan berduka menurut kubler ross ( 1969 ).
7. Denial ( penolakan ).
Denial merupakan defense mekanisme pertahanan diri terhadap rasa cemas.
Klien mencoba untuk melupakan atau menutupi kenyataan.
Pengalaman yang diterima berdampak shock dan tidakpercaya.
Secara intelektual seseorang dapat menerima hal-hal yang berkaitan
dengan kematian, tetapi berbeda dengan tingkat emosi.
8. Anger ( berontak dan marah ).
Berontak ,merasa tuhan tidak adil atau tidak berperasaan terhadap
kenyataan harus dihadapi.
Marah kepada sang pencipta.
Merupakan tahap tersulit yang dilalui keluarga.
Kadang- kadang pasien rewel,mengkritik orangyang berhubungan
Timbul berbagai pertanyaan : mengapa harus saya ? Apa dosa saya ?
9. Bergaining ( tawar menawar ).
Menuju tahap menerima. Pasien tawar menawar untuk berbuat baik jika
diperpanjang hidupnya.
Pasien menangis dan menyesal.( perawat perawat : diam,mendengarkan
dan memberikan sentuhan terapeutik.)
10. Depresi
Pasien sadar bahwa kematian tidak dapat ditolak.
Bila depresi meningkat, pasien menjadi semakin lemah, kurus atau terjadi
gangguan tanda-tanda vital.
Pasien merasa sepi ,merasa bahwa semua orang meninggalkannya.
Merasa tidak berguna.
Tidak menolak faktor yang harus dihadapi.
19

Fokus pikiran pada orang yang dicintai.Apa yang akan terjadi dengan
istri dan anak saya., bila saya sudah tiada? Peran Perawat yaitu
Pasien jangan ditinggal sendiri.
Pintu kamar dibiarkan terbuka.

11. Acceptance ( menerima)


Masa depresi sudah berlalu.
Takut ditinggal sendiri.
Kadang ingin ditemani.
Peran perawat :
Menemani pasien
Bila mungkin bicara dengan pasien.
Tanyakan apa yang dibutuhkan.
Apakah butuh pertolongan perawat.
Pintu kamar jangan ditutup
Faktor-faktor yang mempengaruhi kehilangan.
1. Perkembangan .
2. Anak- anak.
Belum mengerti seperti orang dewasa, belum bisa merasakan.
Belum menghambat perkembangan.
Bisa mengalami regresi
3. Orang dewasa
Kehilangan membuat orang menjadi mengenang tentang hidup,tujuan
hidup,
Menyiapkan diri bahwa kematian adalah hal yang tidak bisa dihindari.
4. Keluarga.
Keluarga mempengaruhi respon dan ekspresi kesedihan. Anak terbesar
biasanya menunjukan sikap kuat, tidak menunjukan sikap sedih secara
terbuka.
1. Faktor Sosial Ekonomi.
20

Apabila yang meninggal merupakan penanggung jawab ekonomi keluarga,


beraati kehilangan orang yang dicintai sekaligus kehilangan secara
ekonomi.Dan hal ini bisa mengganggu kelangsungan hidup.
2. Pengaruh Kultural.
Kultur mempengaruhi manifestasi fisik dan emosi. Kultur barat
menganggap kesedihan adalah sesuatu yang sifatnya pribadi sehingga
hanya diutarakan pada keluarga, kesedihan tidak ditunjukan pada orang
lain. Kultur lain menggagap bahwa mengekspresikan kesedihan harus
dengan berteriak dan menangis keras-keras.
3. Agama.
Dengan agama bisa menghibur dan menimbulkan rasa aman.
Menyadarkan bahwa kematian sudah ada dikonsep dasar agama. Tetapi
ada juga yang menyalahkan Tuhan akan kematian.
4. Penyebab Kematian .
Seseorang yang ditinggal anggota keluarga dengan tiba-tiba akan
menyebabkan shock dan tahapan kehilangan yang lebih lama. Ada yang
menganggap bahwa kematian akibat kecelakaan diasosiasikan dengan
kesialan.
Kebutuhan Keluarga yang Berduka.
1. Harapan
Perawatan yang terbaik sudah diberikan.
Keyakinan bahwa mati adalah akhir penderitaan dan kesakitan.
2. Berpartisipasi.
Memberi perawatan
Sharing dengan staf perawatan.
3. Support
Dengan support klien bisa melewati kemarahan, kesedihan, denial.
Support bisa digunakan sebagai koping dengan perubahan yang terjadi.
4. Kebutuhan spiritual.
Berdoa sesuai kepercayaan.
Mendapatkan kekuatan dari Tuhan
21

Mekanisme pembelaan ego


1) Idenntifikasi
Ingin menyamai seorang figur yang diidealkan, dimana salah satu ciri atau
segi tertentu dari figure itu ditransfer pada dirinya. Dengan demikian ia
merasa harga dirinya bertambah tinggi.
Contoh : teguh, 15 tahun mengubah model rambutnya menirukan artis
idolanya yang ia kagumi.
2) Introjeksi
Merupakan bentuk sederhana dari identifikasi, dimana nilai-nilai, norma-
norma dari luar diikuti atau ditaati, sehingga ego tidak lagi terganggu oleh
ancaman dari luar.
Contoh : rasa benci atau kecewa terhadap kematian orang yang dicintai
dialihkan dengan cara menyalahkan diri sendiri.
3) Projeksi
Hal ini berlawanan dengan introjeksi, dimana menyalahkan orang lain atas
kelalaian dan kesalahan-kesalahan atau kekurangan diri sendiri, keinginan
keinginan, impuls-impuls sendiri.
Contoh : seorang wanita muda yang menyangkal bahwa ia mempunyai
perasaan seksual terhadap rekan sekerjanya, berbalik menuduh bahwa
temannya tersebut mencoba merayunya.
4) Represi
Penyingkiran unsur psikik (sesuatu afek, pemikiran, motif, konflik) sehingga
menjadi nirsadar dilupakan/tidak dapat diingat lagi). Represi membantu
individu mengontrol impuls-impuls berbahaya.
Contoh :suatu pengalaman traumatis menjadi terlupakan.
5) Regresi
Kembali ke tingkat perkembangan terdahulu (tingkah laku yang bersifat
primitif).
Contoh : seorang anak yang mulai berkelakuan seperti bayi, ketika seorang
adiknya dilahirkan.Esvi yang berumur 4 tahun mulai mengompol lagi sejak
adiknya yang baru lahir dibawa pulang dari rumah sakit
22

6) Reaction formation
Bertingkah laku berlebihan yang langsung bertentangan dengan keinginan-
keinginan, perasaan yang sebenarnya. Mudah dikenal karena sifatnya
ekstrim dan sukar diterima.
Misalnya :Seorang wanita yang tertarik pada teman suaminya, akan
memperlakukan orang tersebut dengan kasar.
7) Undoing
Meniadakan pikiran-pikiran, impuls yang tidak baik, seolah-olah
menghapus suatu kesalahan.
Misalnya :Seorang ibu yang menyesal karena telah memukul anaknya akan
segera memperlakukannya penuh dengan kasih sayang
8) Displacement
Mengalihkan emosi, arti simbolik, fantasi dari sumber yang sebenarnya
(benda, orang, keadaan) kepada orang lain, benda atau keadaan lain.
Misalnya :Seorang pemuda bertengkar dengan pacarnya dan sepulangnya
ke rumah marah-marah pada adik-adiknya
9) Sublimasi
Mengganti keinginan atau tujuan yang terhambat dengan cara yang dapat
diterima oleh masyarakat. Karena mengganggu individu atau masyarakat,
oleh karena itu impuls harus dirubah bentuknya sehingga tidak merugikan
individu/masyarakat sekaligus mendapatkan pemuasan
Misalnya :Impuls agresif disalurkan ke olah raga, usaha-usaha yang
bermanfaat
10) Acting out
Langsung mencetuskan perasaan bila keinginan terhalang.
Misalnya :Mengatasi problem dengan jalan paling sedikit bertengkar
11) Denial
Menolak untuk menerima atau menghadapi kenyataan yang tidak enak.
Misalnya :Seorang gadis yang telah putus dengan pacarnya, menghindarkan
diri dari pembicaraan mengenai pacar, perkawinan atau kebahagiaan
12) Kompensasi
23

Menutupi kelemahan dengan menonjolkan kemampuannya atau


kelebihannya.
Misalnya :Saddam yang merasa fisiknya pendek sebagai sesuatu yang
negatif, berusaha dalam hal menonjolkan prestasi pendidikannya
13) Rasionalisasi
Memberi keterangan bahwa sikap/tingkah lakunya menurut alasan yang
seolah-olah rasional, sehingga tidak menjatuhkan harga dirinya.
Misalnya :Munawir yang menyalahkan cara mengajar dosennya ketika
ditanyakan oleh orang tuanya mengapa nilai semesternya buruk.
14) Fiksasi
Berhenti pada tingkat perkembangan salah satu aspek tertentu (emosi atau
tingkah laku atau pikiran, dsb) sehingga perkembangan selanjutnya
terhambat.
Misalnya :Seorang gadis yang tetap berbicara kekanak-kanakan atau
seseorang yang tidak dapat mandiri dan selalu mengharapkan bantuan dari
orang tuanya dan orang lain.
15) Simbolisasi
Menggunakan benda atau tingkah laku sebagai simbol pengganti suatu
keadaan atau hal yang sebenarnya
Misalnya :Seorang anak remaja selalu mencuci tangan untuk
menghilangkan kegelisahannya/kecemasannya. Setelah ditelusuri, ternyata
ia pernah melakukan masturbasi sehingga perasaan berdosa/cemas dan
merasa kotor
16) Disosiasi
Pemisahan suatu kelompok proses mental atau perilaku dari kesadaran
/identitasnya. Keadaan dimana terdapat dua atau lebih kepribadian pada diri
seorang individu.
Misalnya :Seorang laki-laki yang dibawa ke ruang emergensi karena
mengamuk ternyata tidak mampu menjelaskan kembali kejadian tersebut
(ia lupa sama sekali).
17) Konversi
24

Adalah transformasi konflik emosional ke dalam bentuk gejala-gejala


jasmani.
Misalnya :Seorang mahasiswa yang tidak mengerjakan tugas-tugasnya tiba-
tiba merasa sakit sehingga tidak masuk kuliah
25

DAFTAR PUSTAKA

Juall Lynda.2000.Buku Saku Diagnosa Keperawatan.Edisi 8.Jakarta: EGC.


Niven Neil.2003. Psikologi Kesehatan Pengantar untuk Perawat dan Profesional
kesehatan Lain, edisi 2.Jakarta .EGC.
Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan volume 1. Jakarta: EGC.
Stres yang Merusak Tubuh, Perilaku. Majalah Mingguan Tempo, 18 Juli 1999.
Suseno, Tutu April. 2004. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia: Kehilangan,
Kematian dan Berduka dan Proses keperawatan. Jakarta: Sagung Seto.
Townsend, Mary C. 1998. Diagnosa Keperawatan pada Keperawatn Psikiatri,
Pedoman Untuk Pembuatan Rencana Perawatan Edisi 3. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai