Jenis-Jenis Transistor dan cara kerja transistor pada II. METODOLOGI PERCOBAAN
umumnya dibagi menjadi dua jenis yaitu; Transistor Bipolar
(dwi kutub) dan Transistor Efek Medan (FET Field Effect Alat dan bahan Osiloskop berfungsi sebagai alat yang
Transistor). Transistor Bipolar adalah jenis transistor yang digunakan untuk memproyeksikan bentuk sinyal listrik,
paling banyak di gunakan pada rangkaian elektronika. Jenis- Resistor, Kapasitor, Power supply DC sebagai sumber
Jenis Transistor ini terbagi atas 3 bagian lapisan material tegangan dan Sinyal generator AC.
semikonduktor yang terdiri dari dua formasi lapisan yaitu Rangkaian percobaan menggunakan software multisim
lapisan P-N-P (Positif-Negatif-Positif) dan lapisan N-P-N sebagai berikut :
(Negatif-Positif-Negatif). Sehingga menurut dua formasi
lapisan tersebut transistor bipolar dibedakan kedalam dua XSC1
jenis yaitu transistor PNP dan transistor NPN. Masing-masing Ext Trig
R2
Common base mempunyai karakter diantaranya, Adanya Q1
R2
penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi Q1
Tabel 1 Percobaan Rangkaian Cammon base Telah dilakukan percobaan tentang analisa tegangan AC
Bipolar Junction Transistor (BJT). Tujuan percobaan ini
NO V in V out Penguat V
adalah untuk mengetahui karakteristik konfigurasi dasar
1 0.74 4.95 6.6891892
Bipolar Junction Transistor common Base, common Emitor
2 0.51 2.1 4.1176471
dan common Collector serta menganalisa sinyal input dan
3 0.11 0.35 3.1818182
output. Pada percobaan ini berprinsip pada transistor, dengan
rata-rata 0.45333 2.467 4.6628848
mengetahui prinsip kerja dari transistor maka akan dapat
menganalisis BJT AC. Pada percobaan common base
Tabel 2 Percobaan Rangkaian Cammon emitter
didapatkan data Vin dan Vout, serta diperoleh data arus di
No. V Ib (A) Ic (A) Ie (A)
common emitter dan arus pada base pada percobaan common
1 0.5 5.3E-06 0.0008 0.000805 150.9434 0.99342
base dan common collector, dan juga didapatkan sinyal input
dan sinyal output yang dapat dilihat pada layar osiloskop. Dan
2 0.8 8E-05 0.0142 0.01428 176.8369 0.99438
dilakukan perhitungan nilai penguat arus dan penguat
3 1 0.00017 0.0184 0.018574 105.6257 0.99062
tegangannya. Pada percobaan analisa transistor rangkaian
4 1.3 0.00053 0.0191 0.019631 35.96987 0.97295
common base, tegangan input terdapat pada emitter dan
rata-rata 0.0002 0.0131 0.013323 117.344 0.98784
tegangan outputnya pada collector. Dari percobaan yang telah
Tabel 3 Percobaan Rangkaian Cammon collector
dilakukan, pada rangkaian common base, common emitter,
dan common collector, memiliki karakteristik yang berbeda-
No. V Ib (A) Ic (A) Ie (A) beda. Pada common base diketahui sebagai penguat tegangan.
1 0.5 3.4E-06 0.0001 0.000103 29.41176 0.96712 Pada percobaan didapatkan data tegangan input dan tegangan
2 0.8 5.4E-06 0.0005 0.000475 87.03704 0.98864 outputnya. Yang mana pada transistor, tegangan input
3 1 6.7E-06 0.0009 0.000897 132.8358 0.99253 terdapat pada emitter dan tegangan outputnya pada collector.
4 1.3 7.4E-06 0.0013 0.001317 177.027 0.99438 sehingga didapatkan nilai penguat tegangan rata-ratanya
rata-rata 5.7E-06 0.0007 0.000698 106.5779 0.98567 adalah 4,6628848. yang mana pada Common base, kaki base
transistor dihubangkan ke ground. Sedangkan dari gambar
Contoh perhitungan : sinyal masuk dan sinyal keluaran didapatkan sinyal input
Penguat tegangan pada common base berbentuk sinus, yang mana menunjukkan bahwa arus yang
Penguat tegangan = Vout/Vin mengalir bolak balik. Sedangkan pada tegangan outputnya
= 4,95/0,74 berbentuk kotak hal ini disebabkan karena pada tegangan
= 6,69 input yang masuk dikuatkan, dengan nilai pada transistor yang
Contoh penguat arus common emitter memiliki batas maksimum. Sehingga dari gambar sinyal yang
Penguat arus = Ic/Ib terlalu besar dipotong sesuai dengan batas maksimum dari
= 0,0191/0,00053 transistor itu sendiri. Sehingga terbentuklah gambar sinyal
= 35,97 yang seperti kotak. Pada percobaan rangkaian common
Penguat arus common Colector emitter, didapatkan data arus pada base dan emitter. Yang
4
IV. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA