Anda di halaman 1dari 7

PERPINDAHAN KALOR

Tema: Aplikasi Perpindahan Kalor Pada Industri

Di kerjakan :

Yanto
02.2011.1.083
40

Jurusan teknik mesin

Fakultas teknologi industry

Institute teknologi adhi tama Surabaya

2011
Pendahuluan.
Perpindahan panas merupakan salah satu bidang ilmu yang banyak
digunakan di industri industri dalam perancangan macam macam alat
seperti boiler, heater, ruang bakar, dan heat exchanger. Pada proses
perancangan perlu dilakukan analisa perpindahan panas yang terperinci
yang melibatkan berbagai macam persamaan. Diperlukan waktu yang
relative lama dalam melakukan perhitungan secara manual. Pada
penelitian ini dibuat perangkat lunak yang bertujuan untuk memudahkan
para perancang dalam menganalisis perpindahan panas secara konduksi
yang umum terjadi. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Borland
Delphi versi 7.0 . Tampilan analisis perpindahan panas pada perangkat
lunak ini dilengkapi dengan grafik yang memberikan informasi simbol-
simbol yang digunakan. Perangkat lunak ini dapat enganalisis kasus-
kasus perpindahan panas konduksi 1 dimensi dalam keadaan stedi. Hasil
yang dapat dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak ini adalah,
dimensi benda, konduktivitas termal bahan, temperatur bahan, dan laju
perpindahan panasnya. Selain mempermudah perhitungan konduksi dalam
perancangan, perangkat lunak ini juga bermanfaat dalam membantu
proses belajar mengajar perpindahan panas konduksi.
KONDUKSI.
Adalah proses perpindahan panas jika panas mengalir dari
tempat yang suhunya tinggi ketempat yang suhunya lebih
rendah, denganmedia penghantar panas tetap.

KONVEKSI
Yaitu perpindahan panas yang terjadi antara permukaan padat dengan
fluida yang mengalir di sekitarnya, dengan menggunakan media
penghantar berupa fluida (cairan/gas)

Macam-macamKonveksi:

1.Konveksibebas/konveksialamiah(free convection/natural
convection)

Perpindahan panas yang disebabkan oleh beda suhu dan beda


rapat saja dan tidak ada tenaga dari lua ryang mendorongnya.

Contoh: plat panas dibiarkan berada di udara sekitar


tanpa ada sumber gerakan dari luar
2.Konveksipaksaan(forced convection)
Perpindahan panas aliran gas atau cairan yang
disebabkan adanya tenaga dari luar

Contoh: plat panas dihembus udara dengan kipas/blower


1. APLIKASI PERPINDAHAN PANAS
Plate Heat Exchanger
Perpindahan Kalor

Perpindahan kalor adalah ilmu yang memperkirakan terjadinya


perpindahan energi yang disebabkan oleh adanya perbedaan suhu di
antara benda atau material. Ilmu perpindahan kalor menjelaskan
bagaimana energi berpindah dari suatu benda ke benda lain dengan
memperkirakan laju perpindahan yang terjadi pada kondisi-kondisi tertentu.
(Holman, 1986)

Perpindahan konveksi pada pipa

Perpindahan panas yang melibatkan liquid atau gas pada alat penukar
panas, perpindahan panas secara konveksi sama dengan perpindahan
panas secara konduksi.

Dalam proses industri, umumnya panas berpindah dari fluida yang satu
menuju ke fluida yang lain setelah melalui dinding padat. Gambar a
memperlihatkan bahwa panas berpindah dari aliran fluida panas ke aliran
fluida dingin dengan menunjukkan profil suhu.

Pada aliran fluida turbulen, gradien kecepatan antara aliran di bagian bulk
terhadap sublapisan viscous yang tipis yang berada dekat dinding sangat
tinggi. Dalam hal ini, perpindahan panas konduksi timbul dengan
perbedaan suhu yang tinggi yaitu dari T2 ke T3 ( bagian fluida panas ).
Setelah jauh melewati dinding, dan mendekati bagian turbulen, suhu
menjadi berkurang dan perbedaan T1 dan T2 menjadi kecil sebab timbul
gerakan gaya Eddy. Suhu rata-rata lapisan film fluida air panas lebih kecil
daripada suhu di bagian bulk T1. Hal ini juga dapat dijelaskan untuk profil
suhu pada air dingin.

Tipe aliran fluida, laminar atau turbulen mempunyai pengaruh yang besar
terhaadap koefisien perpindahan panas konveksi (h), di mana hambatan
perpindahan panas terdapat di dalam lapisan film tipis dekat dengan
dinding. Semakin turbulen aliran, semakin besar koefisien perpindahan
panas konveksinya.
Korelasi untuk memprediksi harga koefisien film (h) dipengaruhi oleh sifat
fisik fluida, tipe dan kecepatan aliran, perbedaan suhu dan geometri dari
system fisika (Geankoplis, 1983)

Alat penukar kalor Penukar kalor adalah alat untuk melaksanakan


perpindahan energi thermal dari satu fluida ke fluida yang lain. Dalam
penukar kalor yang paling sederhana, fluida panas dan fluida dingin
bercampur langsung sedangkan dalam kebanyakan penukar kalor yang
lain kedua fluida itu terpisah oleh suatu dinding. Penukar kalor jenis ini,
disebut rekuperator, mungkin hanya berupa dinding rata sederhana yang
memisahkan dua fluida yang mengalir, tetapi mungkin pula merupakan
konfigurasi rumit yang melibatkan lintas-lintas rangkap, sirip, atau sekat.
Dalam hal ini, diperlukan prinsip perpindahan kalor konduksi dan konveksi,
kadang-kadang juga radiasi, untuk memberikan prosos pertukaran energi.

Jenis-jenis penukar kalor Jenis-jenis penukar kalor yang umum antara


lain ialah jenis plat-rata ( flat-plate ), selongsong dan tabung ( shell and
tube ) dan jenis aliran silang (crossflow ). Contoh penukar kalor pipa ganda
( double pipe exchanger ), yang merupakan salah satu bentuk yang paling
sederhana dari jenis shell and tube, terlihat pada gambar b. jika kedua
fluida mengalir menurut arah yang sama, seperti pada gambar, maka
penukar kalor itu termasuk jenis aliran sejajar ( parallel flow ); jika kedua
fluida mengalir berlawanan arah, maka penukar kalor itu disebut jenis
aliran lawan arah ( counterflow ). (R.Pitts dan E.Sissom,1987)

Plate Heat Exchanger (PHE)

PHE adalah suatu alat perpindahan panas yang berbentuk frame yang
diberi plate sebagai sekat-sekat. Perpindahan panas yang ada terjadi lewat
plate-plate yang berfungsi sebagai sekat konduktor tersebut. Kelebihan
PHE dibandingkan HE yang lain adalah luas permukaan perpindahan
panas yang lebih besar dengan jumlah fluida yang sama, sehingga dari
segi pinch analysis hal ini lebih menguntungkan karena perpindahan panas
yang terjadi lebih efisien. Dari segi manufaktur, hal ini menguntungkan
karena tidak memerlukan tempat yang terlalu luas.
Struktur sederhana dari PHE

PHE dapat digunakan pada industri yang memproduksi bahan makanan


karena suhu dan tekanan operasi yang terjadi tidak terlalu besar sehingga
tidak merusak bahan makanan. (www.cepmagazine.org)

Perhitungan penukar kalor

Sasaran utama merancang penukar kalor adalah untuk menentukan


berapa luas permukaan yang diperlukan untuk memindahkan kalor pada
laju tertentu dengan suhu zat cair dan laju aliran tertentu. Hal ini akan lebih
mudah bila kita menggunakan koefisien perpindahan kalor menyeluruh
( U ) dalam persamaan fundamental perpindahan kalor
q = U.A.dT lmtd

di mana dT lmtd adalah beda suhu efektif rata-rata untuk keseluruhan


penukar kalor.

Faktor pengotor

Kinerja penukar kalor bergantung pada permukaan untuk perpindahan


kalor itu bersih atau tidak. Jika ada endapan pada permukaan itu, tahanan
thermal akan meningkat, sehingga performansnya pun akan berkurang.
Tambahan tahanan itu biasanya diperhitungkan sebgai factor pengotoran
( fouling factor ). Faktor pengotoran ditentukan secara eksperimen dengan
menguji penukar kalor itu dalam keadaan bersih dan keadaan kotor di
definisikan sebagai berikut:
Rd = (1/Ud)-(1/Uc)

Anda mungkin juga menyukai