Anda di halaman 1dari 2

INSOMNIA

No. Dokumen : SOP / UKP / 79


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 01 01 2016
Halaman : 1/2

UPTD PENI DWI SULISTYANI,


PUSKESMAS SKM
KESAMBEN NIP.197404242000032002

1. Pengertian Imsomnia adalah, Gejala atau gangguan dalam tidur, dapat berupa kesulitan berulang
untuk mencapai tidur, atau mempertahankan tidur yang optimal, atau kualitas tidur yang
buruk. Pada kebanyakakn kasus, gangguan tidur adalah salah satu gejala dari gangguang
lainnya, baik mental atau fisik.
2. Tujuan Sebagai acuhan dalam penerapan langka-langkah untuk pengobatan Insomnia
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Kesamben nomor 188/02.2/415.25.27/2016 tentang
Penunjukan Penanggung Jawab Program di UPTD Puskesmas Kesamben
4. Referensi Permenkes RI Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Prosedur Alat
1. Tidak ada peralatan khusus
6. Langkah- 1. Anamnesa
langkah Keluhan sulit tidur, sering terbangun di malam hari atau sulit mempertahankan
tidur yang optimal, atau kualitas tidur yang bburuk
Faktor resiko : Adanya gangguan organik (gangguan endokrin, penyakit
jantung) atau adanya gangguan psikiatrik seperti gangguan psikotik,
gangguan depresi, gangguan cemas, dan gangguan akibat zat psikoaktif
Faktor Predisposisi : sering bekerja di malam hari, jam kerja tidak stabil,
penggunaan alkohol, cafein atau zat adiktif yang berlebihan, efek samping
obat, kerusakan otak, seperti : encepalitis, stroke, alzheimer
2. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
Status generalis : pasien tampak lelah dan mata cekung. Bila terdapat
gangguan organik, ditemukan kelaianan pada organ
Pemeriksaan penunjang : tidak diperlukan
3. Pengakan Diagnosis
Ditegakkan berdasarkan anamnesis
Pedoman Diagnosis :
Keluhan adanya kesulitan masuk tidur atau mempertahankan tidur atau
kualitas tidur yang buruk
Gangguan terjadi minimal 3x seminggu selama minimal satu bulan
Adanya preokupasi tidak bisa tidur dan peduli yang berlebihan terhadap
akibatnya pada malam hari dan sepanjang siang hari
Ketidakpuasan terhadap kuantitas dan atau kualitas tidur yang menyebabkan
penderitaan yang cukup berat dan mempengaruhi fumgsi dalam sosial dan
pekerjaan
4. Penatalaksanaan Komprehensif
Pasien diberikan penjelasan tentang faktor resiko yang dimiliki dan
pentingnya untuk memulai pola hidup sehat dan mengatasi masalah yang
menyebabkan terjadinya insomnia
Obat : lorazepam 0,5-2 mg atau diazepam 2-5mg pada malam har

5. Kriteria Rujukan : Apabila setelah 2 minggu pengobatan tidak menunjukkan


perbaikan, atau apabila terjadi perburukan ealapun belum sampai 2 minggu,

1/2
pasien dirujuk ke fasilitas kesehatan sekunder yang memiliki dokter spesialis
kedokteran jiwa

7. Bagan Alur \
Anamnesis

Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan


Penunjang Sederhana

Penegakan Diagnosis

Penatalaksanaan Komprehensip

Kriteria rujukan

8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit terkait IGD
BP

10. Dokumen
terkait
11. Rekaman No Yang diubah
historis
perubahan

2/2

Anda mungkin juga menyukai