Anda di halaman 1dari 7

Proses Produksi

Jembatan Timbang

Penimbangan buah bertujuan untuk mengetahui berat bruto (berat kotor) dan akhirnya
berat netto (berat bersih) dari setiap pengukuran yang dilakukan. Data data yang diambil
dari jembatan timbang bukan saja hanya data mengenai pengukuran jumlah TBS masuk, tapi
juga pengukuran jumlah TBS yang dikembalikan atau buah yang terkena pinalti (buah busuk,
sampah dan buah fraksi), pengukuran berat produksi (CPO dan inti) yang keluar, berat tanda
tanda kosong yang keluar.

Setiap truk pengangkut TBS yang tiba di pabrik ditimbang terlebih dahulu di Brigde
Weighting untuk memperoleh berat saat berisi (Bruto) dan sesudah dibongkar (Tarra). Selisih
antara bruto dengan tarra adalah netto yaitu jumlah TBS yang diterima di PKS.

Seluruh angka angka timbangan ini dicatat petugas timbang dalam daftar (Log
Book). Untuk truk pengantar TBS yang masuk harus melaporkan surat pengantar TBS dari
afdeling dan direkap dalam laporan harian/ rekapitulasi penerimaan TBS.

Loading Ramp

Buah yang telah ditimbang berat kotornya (bruto) dijernih timbang akan diterima oleh
loading ramp dan akan dituang ke tiap tiap bays. Loading ramp berguna sebagai tempat
menampung TBS sementara dari kebun sebelum diproses, mempermudah pemasukan TBS ke
Lori, dan mengurangi kadar kotoran. TBS yang akan diproses diisikan ke dalam lori yang
berkapasitas 3,5 ton TBS dengan cara membuka pintu bays dengan sistem hidrolik.

Stasiun Perebusan (Strerilizer)

Langkah utama yang menentukan mutu/ kualitas minyak dan keberhasilan proses
selanjutnya adalah pada perlakuan pada stasiun perebusan, dimana TBS dimasukkan dlam
sebuah tabung silinder bertekanan 2,8 kg/cm2 dengan temperatur 130o 140o C. Di PKS Sei
Mangkei terdapat 3 stasiun rebusan (sterilizer) yang berkapasitas masing masing 21 ton (6
lori) dengan masing masing lori berkapasitas 3,5 ton dan memakai sistem perebusan triple
peak (tiga puncak) dengan siklus perebusan normal adalah 110 115 menit untuk masing
masing sterilizer.
Faktor faktror yang perlu diperhatikan dari perebusan adalah :

CFB ( Cooking Fruit Bunch), adalah ketersediaan buah terebus yang menjadi
kapasitas stasiun rebusan.
USB ( Unstrip Bunch)
Berbagai penyebab tingginya USB adalah :
a. Pengoperasian sterilizer yang kurang benar
b. Daerasi yang kurang memadai
c. Waktu puncak akhir yang kurang cukup
d. Tekanan uap yang rendah
e. Kualitas buah kurang matang, mahkota buah keras
f. Katup kurang baik

Stasiun Penebah (Threshing)

Tujuan penebahan adalah untuk memisahkan buah yang telah disterilisasi (bersama dengan
daun kelopak) dari janjang buah yang telah disterilisasikan. Alat penebah terdiri dari silinder
panjang silindris horizontal yang berputar. Janjang janjang yang telah direbus diumpankan
secara kontinu pada salah satu ujung yang lain. Celah celah kerangka ini lebarnya 4 6 cm
yang hanya dapat dilewati oleh brondolan. Dengan alat pengangkut Hoisting crane, TBS yang
telah direbus diangkut ke Thresher (mesin penebah), lalu dituang di hopper dan dengan
mengatur auto feeder tandan akan masuk ke stripper dru. Kecepatan perputaran drum diatur
sedemikian rupa, yaitu sekitaran 25 rpm pada sumbu (poros) pemutar untuk meyakinkan
bahwa ukuran normal akan terangkat karena gaya sentrifugal dibantu dengan batang batang
yang dipasang pada sisi drum untuk menaikkannya. Setelah sampai di sisi atas drum tandan
tersebut akan jatuh secara bebas ke arah sumbu drum dan terbentur dengan kekuatan yang
cukup keras untuk memisahkan sebagian besar buah. Buah terpipil akan menerobos sebagian
besar jeruji dan jatuh ke dalam bottom conveyor yang memindahkannya. Janjang yang
sebagian telah terpipil akan dibawa ke atas dan dijatuhkan lagi dan proses ini akan berulang
beberapa kali, sehingga semua buah akan terpipil, sedangkan janjang yang telah kosong akan
terbawa ke ujung kurungan (mesin threshing) yang akhirnya jatuh. Selanjutnya brondolan
dari bottom conveyor akan masuk ke fruit elevator, kemudian diangkat ke dalam distributing
conveyor.
Faktor faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja threshing adalah :

Feeding
Sudut pengarah dan rpm
Spike / paku - paku
Kebersihan kisi kisi

Hoisting Crane

Berfungsi untuk mengangkat lori berisi buah yang sudah direbus ke dalam automatic feeder
dan menurunkan lori pada rel semula. Di PKS Sei Mangkei terdapat 2 (dua) hoisting crane
double wire rope dengan kapasitas 6,5 ton. Sebelum beroperasi, pengaman harus berfungsi
dengan baik. Saat beroperasi, tidak diperbolehkan ada yang melintas di bawah.

Bunch Auto Feeder

Berfungsi sebagai pengumpan thresher yang mendorong/ menghantarkan buah dari hopper
masuk ke stripper drum agar proses pemipilan berjalan sempurna. Kapasitas bak hopper 35
ton TBS/jam, sedangkan daya hantar feeder 700 kg dengan kecepatan motor 5 rpm.

Digester

Digester (ketel adukan) yaitu ketel tegak yang mempunyai dinding rangkap, steam jacket, as
pemutar yang dilengkapi dengan pisau pisau pengaduk yang digunakan untuk melumatkan
brondolan sampai homogen sehingga daging buah (pericarp) pecah da lepas dari biji (nut)
dengan menambah uap yang temperatur 90 95o C. Jumlah pisau pengaduk didalam digester
terdiri dari 5 pasang yang bertingkat, masing masing terdiri dari 2 buah pisau, pisau
pelempar 1 pasang yang terdiri dari 4 buah pisau. Letak pisau pisau ini dibuat bersilang
antara pasangan yang satu dengan yang lain dan dipasang miring agar daya adukan cukup
besar dan sempurna. Dalam digester, brondolan bergesekan dengan pisau pisau pengaduk
yang berputar pada as sehingga daging buah pecah dan terlepas dari biji (nut). Temperatur
dibuat antara 90 95o C. Temperatur pengadukan tidak boleh melampaui 100o C karena dapat
menyebabkan minyak dan air dapat bersatu (beremyulsi) sehingga menyulitkan pemisahan
pada klarifikasi dan massa yang mendidih mengurangi efek dari pisau pengaduk .
Faktor faktor yang mempengaruhi kinerja digester adalah :

Pelumatan buah buah harus baik, berarti daging buah dengan sempurna lepas dari
bijinya
Masa adukan jangan terlalu lama, serat serat buah harus masih jelas kelihatan,
namun lumatan harus homogen. Waktu pelumatan 15 20 menit.
Temperatur digester harus tetap dijaga antara 90 95oC.
Pisau pisau pengaduk harus pada kondisi baik, jika aus segera diganti.
Ketel adukan harus selalu penuh, mininmal berisi ketel adukan.
Kondisi digester, putaran digester 10 15 rpm.

Stasiun Pengempasan (Press)

Pengempasan bertujuan untuk memisahkan minyak kasar (crude oil) dari daing buah
(mesocarp). Di PKS Sei Mangkei terdapat 4 unit Screw Press yang berkapasitas masing
masing 10 ton/jam. Buah buah yang telah dilumat secara bertahap melalui pisau pelempar,
dimasukkan kedalam Feed Screw Conveyor dan mendorongnya masuk ke dalam mesin
pengempa ( Twin Screw Press). Dengan tekanan Screw yang ditahan oleh cone, massa
tersebut diperas sehingga melalui lubang lubang Seicher minyak dipisahkan dari serabut
dan biji. Tekanan cone max. 50 kg/cm2.

Faktor faktor yang mempengaruhi screw press adalah :

Kondisi worm screw press


Ampas kempa (press cake) harus keluar merata di sekitar konus
Tekanan hidrolik pada akumulator 50 60 kg/cm2
Bila screw press harus berhenti pada waktu yang lama, screw press harus
dikosongkan
Tekanan kempa yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan kadar inti pecah bertambah
dan lossis pada inti. Tekanan kempa yang rendah dapat mengakibatkan cake basah,
lossis pada ampas dan biji bertambah, pemisahan ampas dan biji tidak sempurna,
bahan bakar ampas basah, sehingga pembakaran dalam tabung ruang bakar boiler
tidak sempurna.
Stasiun Klarifikasi

Stasiun pemurnian minyak berfungsi untuk memisahkan minyak dengan kotoran serta
unsur unsur yang mengurangi kualitas minyak dan mengupayakan agar kehilangan minyak
seminimal mungkin.Proses pemisahan ini dimaksudkan untuk memisahkan minyak, air, dan
kotoran, seperti pasir dan lumpur dengan sistem sentrifusi dan pengendapan.

Adapaun tahapan proses pemurnian minyak adalah :

Sand Trap Tank


Alat ini berfungsi untuk memisahkan minyak (dalam bentuk crude oil ) dari kotoran
dan pasir. Kapasitas sand trap tank 10 m3. Alat ini bekerja berdasarkan gravitasi yaitu
mengendapkan padatan (pasir). Dengan adanya pemanasan melalui sistem injeksi
akan mempercepat penurunan pasir (padatan). Baffle ini dilengkapi dengan baffle MS
Plate sehingga pasir akan mengendap ke dasar sand trap dan cairan cairan yang
berupa campunran minyak, air dan NOS akan mengalir secara overflow melalui baffle
tersebut keluar menuju vibro separator. Jika out put dari sand trap/blow terlalu kental
maka penambahan air perlu dilaukan dengan tujuan untuk pengenceran sehingga losis
minyak dapat dikurangi. Dalam pengoperasian sand trap, operator harus melakukan
blow down minimal setiap 4 jam dan perlu memperhatikan dan mengontrol
temperatur sand trap tersebut.
Vibro Separator
Fungsi dari vibro separator adalah untuk menyaring crude oil dari serabut serabut
sehingga proses selanjutnya didapatkan minyak yang memenuhi standard. Sistem
kerja vibro separator adalah memegang sistem penyaringan, yaitu pemisahan antara
material halus dengan yang lebih kasar, dengan memakai 2 tingkat saringan antara
lain tingkat atas dan tingkat bawah.
Crude Oil Tank
Fungsi dari crude oil tank adalah untuk menurunkan NOS dan menambah panas.
Aparinsip kerja COT adalah dengan pengendapan karena gravitasi sehingga
memanfaatkan perbedaan berat jenis diantra minyak, air dan NOS. Out put menuju
VCT akan mengalir secara overflow melalui baffle bafflenya Pemisahan minyak
lebih sempurna jika panas minyak dipertahankan pada suhu 90 95oC. Oleh karena
itu dalam COT dipasang pipa untuk menginjeksi steam.
Vertikal Clarifier Tank (VCT)
Fungsi dari VCT adalah untuk memisahkan minyak, air dan NOS secara gravitasi.
Dimana minyak dengan berat jenis yang lebih kecil dari 1 akan berada pada lapisan
atas dan air dengan berat jenis = 1 akan berada pada lapisan tengah sedangkan NOS
dengan berat jenis besar dari 1 akan berada pada lapisan bawah. Kapasitas VCT yang
ada di PKS Sei Mangkei yaoitu 90 m3. Pada VCT fluida terbagi dalam 3 lapisan yaitu
lapisan minyak, air dan sludge yang pemisahannya dibantu dengan stirrer. Untuk
dapat memisahkan lapisan lebih sempurna diperlukan injeksi steam sebagai start awal
untuk menaikkan suhu dengan cepat. Jika suhu sudah tercapai maka transfer steam
akan digantikan dengan steam oil.

Oil Purifier
Fungsi dari oil purifier adalah untuk memisahkan / memurnikan minyak dari sisa
kotoran yang masih terkandung didalamnya. Prinsip kerja alat ini dilakukan dengan
gaya sentrifugal yaitu berdasarkan sistem pemisahan atas perbedaan berat jenis dan
gaya gaya sentrifugal. Karena gaya pusingan bowl disc 7000 rpm, maka kotoran
dan air yang berat jenisnya lebih berat dari inyak akan berada pada bagian luar
minyak yang berada dibagian tengah dialirkan ke vacum dryer, sedangkan kotoran
dan air akan tercampak ke luar dan selanjutnya dibuang ke parit. Minyak yang masuk
ke dalam oil purifier diusahakan temperaturnya 90o C 95oC .

Float Tank
Minyak yang telah dimurnikan secara ototmatis dipompaan ke float tank yang
berfungsi untuk menjaga pengumpanan vacum drayer agar tetap vakum.

Vacuum Dryer
Minyak yang keluar dari oil purifier masih mengandung air, maka perlu dikurangi
hingga mencapai batas maksimum yang didasarkan pada batas standard. Karena itu
digunakan vacuum dryer yang berfungsi sebagai alat untuk mengurangi kadar air
dalam minyak produksi. Pada vacuum dryer minyak diuapkan dengan sistem
mengabutkan minyak. Ujung pipa yang masuk ke dalam vacuum dryer dibuat hampir
sempit berbentuk nozzle nozzle sehingga akibat kevakuman dalam tangki vacuum
dryer minyak tersedot dan mengabut di dalam vacuum dryer.
Oil Storage
Minyak yang telah diproses kemudian ditampung di oil storage tank sebelum
dipasarkan. PKS Sei Mangkei memiliki 3 unit oil storage tank diantaranya 2
berkapasitas 1000 ton dan 1 unit dispatch dengan kapasitas 60 ton.

Anda mungkin juga menyukai