Anda di halaman 1dari 1

Inkonsisten Politikus

Politikus menurut kamus besar bahasa indonesia adalah orang yg


berkecimpung dalam bidang politik. Dalam hal ini politikus kebanyakan bernaung
dalam partai politik. Menurut UU no. 2 tahun 2011 tentang partai politik bahwa
partai politik dibentuk dalam rangka membela dan memperjuangkan masyarakat.
Sebuah hal yang wajib hukumnya bahwa para politikus yang berkecimpung di
bidang politik tersebut membela kepentingan masyarakat, sehingga ketika ada
kebijakan yang bertentangan dengan keinginan masyarakat, maka para politikus
menjadi garda terdepan untuk mengawal itu semua.
Misharmonisasi dalam tubuh parpol sangat disayangkan masyarakat. Tak
sedikit imbas dari misharmonisasi berujung pada kepindahan terhadap partai lain.
Begitu mudahnya para politisi berganti baju, berpindah perahu. Hal ini
semakin menjadi-jadi bahkan seperti tumbuhnya jamur di musim hujan ketika
dihadapkan pada pemililihan kepala daerah (Pilkada).
Kepidahan para politisi kita dari perahu satu ke perahu yang lain
menjadi indikator inkonsistensi para politikus kita, hal ini menjadikan
pembelajaran politik yang kurang baik bagi generasi muda. Namun yang paling
penting dari itu semua, hal seperti ini menjadikan kekhawatiran bagi masyarakat
akan diperjuangkannya hak-hak mereka sebagaimana menjadi tujuan inti dari
dibentuknya partai politik. Sangat logis ini terjadi, bagaimana mungkin
memperjuangkan hak-hak masyarakat, ketika sesama politikus yang katanya
bernaung dalam satu organisasi yang mempunyai visi misi yang sama masih
bersilang pendapat, bahkan bertengkar. Dengan orang yang paling dekat
berinteraksi saja tak sejalan, bagimana dengan masyarakat yang tak berinteraksi
langsung dengan para politikus itu sendiri. Semoga para politikus menjadikan
partai politik sebagai sarana mensejahterakan masyarakat dan memberikan
pembelajaran politik yang elok bagi generasi muda.

*) Taopik Rahman, S.Pd.


Majelis Pertimbangan Daerah (MPD)
KAMMI Tasikmalaya

Anda mungkin juga menyukai