Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH DASAR-DASAR AGRONOMI

TENTANG
JENIS-JENIS PADI BERDASARKAN TEMPAT BUDIDAYA

OLEH

DETRI JANU ARISKA

1611111008
DOSEN:DR.YUSNIWATI,SP,MP
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2017

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Padi merupakan makanan pokok sebagian umat manusia didunia, terutama di indonesia.
Saking banyaknya ada istilah kalau belum makan nasi berarti belum makan. Berangkat dari
hal tersebut rakyat indonesia yang sangat luar biasa banyak hampir makan nasi perorangnya
pertahun 140Kg. Angka ini sangat besar dibandingkan dengan kebutuhan beras negara maju
yang rata-rata hanya 70 Kg /orang/ tahunnya.
Banyaknya kebutuhan beras tersebut, pemerintah indonesia tidak mampu menyediakan
kebutuhan beras pertahunnya di indonesia, sehingga harus impor beras dari negara tetangga.
Walaupun indonesia digadang-gadang sebagai negara agraris dan memiliki sawah yang luas.
Maka dari itu sekarang telah dikembang cara bercocok tanam padi yang unggul. Dan juga
memperluas lahan pertanian dengan memperdayakan lahan-lahan kosong seperti daerah
rawa, pinggiran sungai maupun daerah perbukitan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.2.1 Pengertian dan ciri ciri padi
1.2.2 Jenis jenis padi berdasarkan tempat budidaya
1.2.2.1 Padi sawah pasang surut
1.2.2.2 Padi sawah
1.2.2.3 Padi sawah lebak
1.2.2..4 Padi sawah gogo dan gogo rancah
1.2.2.5 Padi ladang (lahan kering)

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian dan ciri ciri padi


Padi merupakan tanaman berumpun dari genus serealia yang dijadikan sebagai sumber
karbohidrat sebagian besar masyarakat dunia. Padi termasuk dalam suku padi-padian atau
poaceae. Terna semusim,berakar serabut,batang sangat pendek,struktur serupa batang terbentuk
dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang daun sempurna dengan pelepah tegak,daun
berbentuk lanset,warna hijau muda hingga hijau tua,berurat daun sejajar,tertutupi oleh rambut
yang pendek dan jarang,bagian bunga tersusun majemuk,tipe malai bercabang,satuan bunga
disebut floret yang terletak pada satu spikelet yang duduk pada panikula,tipe buah bulir atau
kariopsis yang tidak dapat dibedakan mana buah dan bijinya,bentuk hampir bulat hingga
lonjong,ukuran 3 mm hingga 15 mm,tertutup oleh palea dan lemma yang dalam bahasa sehari-
hari disebut sekam,struktur dominan padi yang biasa dikonsumsi yaitu jenis enduspermium.

Klasifikasi botani tanaman padi adalah sebagai berikut:

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Monotyledonae
Keluarga : Gramineae (Poaceae)

Genus : Oryza

Spesies : Oryza spp.

Padi termasuk genus Oryza L yang meliputi lebih kurang 25 spesies, tersebar didaerah
tropik dan daerah sub tropik seperti Asia, Afrika, Amerika dan Australia. Menurut Chevalier dan
Neguier padi berasal dari dua benua Oryza fatua Koenig dan Oryza sativa L berasal dari benua
Asia, sedangkan jenis padi lainya yaitu Oryza stapfii Roschev dan Oryza glaberima Steund
berasal dari Afrika barat.

2. Padi sawah pasang surut

Lahan pasang surut adalah lahan yang pada musim penghujan (bulan desember-mei)
permukaan air pada sawah akan naik sehingga tidak dapat di tanami padi. Pada musim kemarau
(bulan juli-september) air permukaan akan surut yang mana pada saat itu tanaman padi sawah
baru dapat ditanam (pada lokasi yang berair).

Pengembangan Lahan Pasang Surut

Ada 4 kunci sukses pengelolaan lahan rawa yang selain dapat meningkatkan
produktivitasnya juga dapat melestarikan kesuburan tanah sehingga pertanian berkelajutan
(sustainable agricultural) dapat dicapai. Adapun keempat kunci sukses dimaksud adalah:

1. Pengelolaan Air

Kunci utama keberhasilan pemanfaatan lahan rawa pasang surut untuk pertanian adalah
pengelolaan air . Sistem pengelolaan air yang sesuai di lahan pasang surut adalah sistem satu
arah pada lahan-lahan tipe A dan B, dan sistem konservasi pada lahan tipe C dan D. Secara
specifik pengelolaan air di lahan pasang surut bertujuan untuk :

(1) Memenuhi kebutuhan air pada penyiapan lahan,

(2) Memenuhi kebutuhan air untuk pertumbuhan tanaman,


(3) Memberikan suasana kelembaban yang ideal bagi pertumbuhan tanaman dengan mengatur
tinggi muka air tanah,

(4) Memperbaiki sifat fisiko-kimia tanah dengan cara mencuci zat-zat yang bersifat meracun
bagi tanaman,

(5) Mengurangi semaksimal mungkin terjadinya oksidasi pirit pada tanah sulfat;

(6) Mencegah terjadinya proses kering tak balik pada gambut,

(7) Mencegah terjadinya penurunan permukaan tanah (subsidence) terlalu cepat; dan

(8) Mencegah masuknya air asin ke petakan lahan.

2. Penataan Lahan

Guna mengoptimalkan pengembangan lahan rawa pasng surut untuk usaha pertanian yang
sekaligus meningkatkan diversifikasi hasil pertanian dan pendapatan, maka perlu dilakukan
penataan lahan. Adapun tujuan penataan lahan adalah untuk :

(1) mengurangi resiko kegagalan total dalam usaha tani;

(2) meningkatkan keragaman usaha tani melalui difersifikasi tanaman;

(3) meningkatkan pendapatan usaha tani melalui difersifikasi tanaman;

(4) mempertahankan kesuburan tanah. Penataan lahan di lahan rawa pasang surut dapat
dilakukan berdasarkan kepentingan dan keadaan tipologi lahan.

3. Pemilihan Komoditas adaptif dan prospektif

Dengan penerapan sistem tata air dan penataaan lahan yang sesuai, lahan rawa pasang
surut tidak hanya dapat diperuntukan untuk tanaman padi, namun berbagai komoditas dapat
dikembangkan. Penganekaragam komoditas dapat dilakukan untuk meningkatkan pendapatan
dan mengurangi resiko kegagalan usahatani.

4. Penerapan Teknologi Budidaya Yang Sesuai


Selain dari faktor pengelolaan air, penataan lahan, pemilihan komoditas yang adaptif dan
prospektif, penerapan teknologi budidaya sesuai komodtias harus dilakukan dalam upaya untuk
mengoptialkan produktivitas lahan rawa. Teknologi budidaya dimaksud meliputi penyiapan
lahan, pemberian bahan amelioran, penggunaan varietas yang adaptif, pemupukan, pengaturan
tanam, pemberantasan hama penyakit dan lain-lain.

2. Padi sawah

1. Sejarah Padi Sawah

Klasifikasi botani tanaman padi adalah sebagai berikut:

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Monotyledonae

Keluarga : Gramineae (Poaceae)

Genus : Oryza

Spesies : Oryza spp.

Padi termasuk genus Oryza L yang meliputi lebih kurang 25 spesies, tersebar didaerah
tropik dan daerah sub tropik seperti Asia, Afrika, Amerika dan Australia. Menurut Chevalier dan
Neguier padi berasal dari dua benua Oryza fatua Koenig dan Oryza sativa L berasal dari benua
Asia, sedangkan jenis padi lainya yaitu Oryza stapfii Roschev dan Oryza glaberima Steund
berasal dari Afrika barat. Padi yang ada sekarang ini merupakan persilangan antara Oryza
officinalis dan Oryza sativa f spontania.Di Indonesia pada mulanya tanaman padi diusahakan
didaerah tanah kering dengan sistim ladang, akhirnya orang berusaha memantapkan basil
usahanya dengan cara mengairi daerah yang curah hujannya kurang. Tanaman padi yang dapat
tumbuh dengan baik didaerah tropis ialah Indica, sedangkan Japonica banyak diusakan
didaerah sub tropika.

2. Syarat Tumbuh

Tanaman padi dapat hidup baik didaerah yang berhawa panas dan banyak mengandung
uap air. Curah hujan yang baik rata-rata 200 mm per bulan atau lebih, dengan distribusi selama
4 bulan, curah hujan yang dikehendaki per tahun sekitar 1500 -2000 mm. Suhu yang baik untuk
pertumbuhan tanaman padi 23 C. Tinggi tempat yang cocok untuk tanaman padi berkisar
antara 0 -1500 m dpl.Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah
yang kandungan fraksi pasir, debu dan lempung dalam perbandingan tertentu dengan
diperlukan air dalam jurnlah yang cukup. Padi dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang
ketebalan lapisan atasnya antara 18 -22 cm dengan pH antara4 -7.

3. Pengertian padi sawah

Padi sawah merupakan tanaman rakyat yang hasilnya komersil di Indonesia, tanaman ini
sudah menajadi bahan makan pokok oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Ada beberapa
hal yang perlu di perhatikan dalam Membudidayakannya diantaranya adalah :

1. Mengolah tanahnya sesuai dengan kebutuhan apakah di olah dengan mesin atau dengan
tradisional,

2. Padi sawah dapat hidup dengan lingkungan berhawa panas.

3. Proses budidaya yang dilakukan alu intensif


3. Padi sawah lebak

Sawah lebak adalah sawah yang berada dikiri dan kanan sungai-sungai besar. Namun jenis
sawah ini sekarang sudah jarang sekali karena mengingat resiko sangat besar dan sangat rentan
terhadap banjir. Para petani sudah jarang memanfaatkan sistem sawah lebak ini sebagai lahan
pertanian padi.

Lahan rawa lebak memiliki potensi dan prospek besar untuk di manfaatkan sebagai areal
produksi pertanian, khususnya padi dan merupakan salah satu pilihan strategis bagi
peningkatan produksi pangan nasional dan dapat dijadikan sebagai lahan abadi untuk
mempertahankan produksi pangan nasional.Petani lokal lebak lahan rawa lebak, sejak lama dan
sudah lebih dari ratusan tahun memanfaatkan lahan rawa untuk bercocok tanam padi, palawija
dan berbagai jenis tanaman hortikultura. padi merupakan tanaman utama dan dapat di
kembangkan hampir lebak semua jenis lahan rawa lebak dari lahan lebak rawa dangkal sampai
ke lahan rawa lebak dalam. Dengan memahami kondisi
lingkungannya dan belajar dari pengalaman, petani
telah berhasil mengembangkan lahan rawa
lebak menjadi daerah pertanian yang subur dan
berproduktivitas tinggi, ramah lingkungan dan
kelestarian produksi tetap tinggi yang berlangsung
hingga sampai sekarang ini.
4. Padi sawah gogo

Padi gogo adalah tanaman pertanian yang


diusahankan di lahan kering pada di daerah yang
bercurah hujan rendah atau pada bagian teratas dari
suatu daerah berlereng yang tidak/kurang
mampu menampung air relatif lama. Dalam siklus
hidupnya, padi gogo yang dikembangkan petani
saat ini berumur sekitar empat bulan. Artinya
semenjak benih padi gogo ini disemai, kemudian dipanen, masa hidupnya selama empat bulan
5. Padi sawah gogo rancah

Padi sawah gogo rancah adalah tanaman padi sawah yang ditanam pada musim hujan
dengan menerapkan gabungan antara sistem gogo dan padi sawah.

6. Padi ladang (lahan kering)

Padi ladang adalah tanaman padi


yang ditanam di ladang tanpa
digenangi air seperti di sawah.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa budidaya tanaman padi dapat
dilakukan berbagai tempat yaitu: disawah yang umum kita lihat ,didaerah rawa, didaerah
pasang surut sungai, dan juga bisa dibudidayakan dilahan kering layaknya
palawija.karena padi merupakan tanaman berumpun dari genus serealia yang dijadikan
sebagai sumber karbohidrat sebagian besar masyarakat dunia.
DAFTAR PUSTAKA

B.S. Vegara, dkk.1990 Bertanam Padi Sawah, Penerbit Swadaya

http://www.bestbudidayatanaman.com/2013/01/cara-budidaya-padi-gogo.html?m=1

http://agrimaniax.blogspot.com/2010/05/sawah-jenis-jenis-tanah.html

Sinta,Dodi.2012.Pemanfaatan Lahan Pasang Surut.http://dodishinta.blogspot.co.


id/2012/11/pemanfaatan-lahan-pasang-surut-untuk.

Anda mungkin juga menyukai