PENDAHULUAN
Manajemen produksi dan operasi merupakan kegiatan yang mencakup bidang yang
cukup luas, dimulai dari penganalisisan dan penetapan keputusan saat sebelum dimulainya
kegiatan produksi dan operasi, yang umumnya bersifat keputusan-keputusan jangka panjang
serta keputusan-keputusan pada waktu menyiapkan dan melaksanakan kegiatan produksi dan
pengoperasiannya, yang umumnya bersifat keputusan-keputusan jangka pendek.
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno management, yang memiliki arti
"seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan
diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai
seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer
bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W.
Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan
efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara
efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan
jadwal. Manajemen juga memiliki fungsi-fungsi, yaitu planning, organizing, staffing,
directing, coordinating, budgeting, dan evaluating.
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka kami mengangkat beberapa rumusan
masalah sebagai berikut :
Berdasarkan beberapa rumusan masalah tersebut, maka dapat disimpulkan tujuan penulisan
makalah ini sebagai berikut :
2
BAB II
PEMBAHASAN
DEFINISI MANAJEMEN
Manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain,
mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan (Haiman)
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau
pengarahan suatu kelompok orang-orang kea rah tujuan-tujuan organisasi atau maksud-maksud
nyata (Mary Parker Follet)
Perencanaan yang kata dasarnya rencana pada dasarnya merupakan tindakan memilih
dan menetapkan segala aktivitas dan sumberdaya yang akan dilaksanakan dan digunakan di
masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu. Perencanaan mengacu pada pemikiran
dan penentuan apa yang akan dilakukan di masa depan, bagaimana melakukannya, dan apa
yang harus disediakan untuk melaksanakan aktivitas tersebut untuk mencapai tujuan secara
3
maksimal. Dalam manajemen produksi operasi agribisnis penerapan fungsi manajemen
perencanaan tidak jauh beda seperti fungsi perencanaan secara umum, antara lain:
a. Menyadari adanya peluang, meskipun datangnya lebih dahulu daripada apa yang
biasanya dianggap sebagai perencanaan yang sebenarnya, kesadaran akan suatu
kesempatan adalah titik awal yang sebenarnya untuk perencanaan. Hal itu meliputi
suatu pandangan pendahuluan terhadap kemungkinan adanya peluang-peluang di hari
depan dan kemampuan untuk melihanya dengan jelas dan lengkap.
b. Menentukan sasaran, langkah kedua dalam perencanaan itu sendiri ialah menetapkan
sasaran-sasaran bagi seluruh perusahaan dan kemudian bagi setiap unit bawahannya.
c. Menentukan premis, suatu langkah logis ketiga dalam perencanaan adalah menetapkan,
mendapat persetujuan untuk memanfaatkan, dan menyebarkan premis-premis
perencanaan kritis. Hal itu adalah data yang dapat diramaikan dari sifat sesungguhnya,
kebijakan pokok yang bisa diaplikasikan, dan rencana-rencana perusahaan yang ada.
Premis adalah asumsi-asumsi perencanaan dengan kata lain, lingkungan yang
diharapkan dari rencana-rencana yang sedang dilaksanakan.
4
d. Menentukan arah tindakan alternatif, langkah keempat ialah mencari dan memeriksa
arah-arah alternatif dalam tindakan, khususnya yang tidak Nampak dengan segera.
e. Mengevaluasi arah tindakan alternatif, setelah menemukan arah tindakan alternatif dan
memeriksa titik kuat dan lemahnya, langkah kelima ialah mengevaluasi arah tindakan
itu dengan menimbang berbagai factor dari sudut premis dan tujuan.
f. Memilih satu arah tindakan, yaitu titik dimana suatu rencana diterima, titik
sesungguhnya mengenai pengambilan keputusan.
g. Merumuskan rencana turunan, pada titik dimana suatu keputusan diambil,
perencanaannya jarang lengkap dan langkah lain diusulkan. Biasanya selalu diperlukan
rencana turunan (derivatif) untuk mendukung rencana pokok.
h. Mengurutkan rencana berdasarkan anggaran, setelah keputusan diambil dan rencana
telah ditentukan, langkah terakhir untuk memberikan arti kepada rencana itu,
sebagaimana telah digambarkan dalam pembicaraan di atas mengenai jenis-jenis
rencana, ialah memberi nomor kepada rencana-rencana itu dengan merubah rencana itu
menjadi anggaran.
5
1. Membentuk struktur orgaanisasi dalam kegiatan agribisnis
Hal ini dilakukan agar kegiatan agribisnis berjalan teratur sesuai dengan perencanaan
dan tujuan yang telah ditentukan
2. Membagi pekerjaan dalam kegiatan agribisnis
Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penyimpangan tugas yang telah ditentukan dalam
kegiatan agribisnis yang telah dirancang
3. Merumuskan tugas yang akan dilakukan dalam kegiatan agribisnis
Fungsi pelaksanaan seringkali dibagi lagi menjadi fungsi pemimpinan, pengarahan, dan
koordinasi. Fungsi pemimpinan lebih menekankan pada bagaimana seorang pimpinan untuk
menyalurkan semua kemampuan individu pada aktivitas organisasi untuk mencapai tujuan
bersama. Fungsi pengarahan lebih menekankan pada bagaimana karyawan diarahkan untuk
mencapai tujuan organisasi.
Pengarahan adalah penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan terdapat para
petugas yang terlibat, baik secara struktural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dapat
berjalan dengan lancar, dengan pengarahan staff yang telah diangkat dan dipercayakan
melaksanakan tugas di bidangnya masing-masing tidak menyimpang dari garis program yang
telah ditentukan.
6
seharusnya pekerjaan dikerjakan. Jika pengarahan yang disampaikan manajer sesuai dengan
kemauan dan kemampuan dari staf, maka staf pun akan termotivasi untuk memberdayakan
potensinya dalam melaksanakan kegiatannya.
1. Adanya kesatuan perintah (unity of command), artinya dengan pengarahan ini akan
diperoleh kesamaan bahasa yang harus dilaksanakan oleh para pelaksana. Sehingga
tidak terjadi kesimpangsiuran yang dapat membingungkan para pelaksana.
2. Adanya hubungan langsung antara pimpinan dengan bawahan, artinya dengan
pengarahan yang berupa petunjuk atau perintah oleh atasan yang langsung kepada
bawahan, tidak akan terjadi mis komunikasi. Di samping itu pengarahan yang langsung
ini dapat mempercepat hubungan antara atasan dan bawahan.
3. Adanya umpan balik yang langsung, artinya pimpinan dengan cepat memperoleh
umpan balik terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Selanjutnya umpan balik ini dapat
segera digunakan untuk perbaikan.
1. Manajer mengarahkan kewajiban dan tanggung jawab ke staff dalam rangka mencapai
suatu hasil tertentu
2. Manajer menerima feedback langsung oleh staffnya tentang kendala yang dihadapi
dalam pelaksanaan.
Pengawasan merupakan fungsi penting yang harus dilakukan dalam manajemen, karena
dengan pengawasan dapat diketahui hasil yang telah tercapai. Dalam hal ini berarti bahwa
dengan pengawasan akan dapat mengukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai sesuai dengan
apa yang telah direncanakan.
Pengertian Pengawasan adalah sebagai suatu kegiatan mendeterminasi apa-apa yang telah
dilaksanakan sesuai dengan tujuan untuk segera mengetahui kemungkinan terjadinya
penyimpangan dan hambatan, sekaligus mengadakan koreksi untuk memperlancar tercapainya
tujuan. Fungsi ini dapat menjamin bahwa kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dapat
memberikan hasil yang diinginkan.
7
Adapun penerapan fungsi pengawasan dalam MPOA sebagai berikut :
1. Manajer melakukan rapat guna mengevaluasi kinerja dalam usahatani selama satu
periode.
2. Manajer mencatat apa yang menjadi permasalahan sehingga tidak terulang kembali di
periode ke depan.
8
Adapun penerapan fungsi pengendalian dalam MPOA sebagai berikut :
1. Manajer bisa menjadi sadar akan titik-titik lemah dalam pengorganisasian, pengarahan,
dan pengkoordinasian usaha bisnis melalui penggunaan pengendalian secara tepat.
2. Mengendalikan kinerja pelaku agribisnis agar berjalan semsetinya.
9
BAB III
PENUTUP
Adapun kesimpulan yang didapatkan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Manajemen merupakan suatu proses dengan urutan fungsi tertentu untuk mencapai
tujuan yang diinginkan, dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan fungsi-
fungsi manajemen.
2. Fungsi perencanaan dalam agribisnis meliputi identifikasi kebutuhan pasar, kebutuhan
input, jaringan ketersediaan modal usaha, dan mengembangkan alternatif tindakan
untuk memilih alteratif yang paling sesuai dan optimal dalam sistem agribisnis.
3. Fungsi pengorganisasian dalam agribisnis meliputi membentuk struktur organisasi
dalam kegiatan agribisnis, membagi pekerjaan dalam kegiatan agribisnis, dan
merumuskan tugas yang akan dilakukan dalam kegiatan agribisnis.
4. Fungsi pelaksanaan seringkali dibagi lagi menjadi fungsi pemimpinan, pengarahan, dan
koordinasi. Fungsi pemimpinan lebih menekankan pada bagaimana seorang pimpinan
untuk menyalurkan semua kemampuan individu pada aktivitas organisasi untuk
mencapai tujuan bersama.
5. Fungsi pengarahan dilakukan mengarahkan kewajiban dan tanggung jawab anggota
organisasi usahatani, mengarahkan kinerja untuk mencapai suatu hasil tertentu,
mendorong para pekerja agar giat bekerja dan pekerjaan yang telah ditentukan
dilakukan sebagaimana mestinya.
6. Fungsi Pengawasan merupakan fungsi penting yang harus dilakukan dalam
manajemen, karena dengan pengawasan dapat diketahui hasil yang telah tercapai.
Dalam hal ini berarti bahwa dengan pengawasan akan dapat mengukur seberapa jauh
hasil yang telah dicapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan, sekaligus
mengadakan koreksi untuk memperlancar tercapainya tujuan.
7. Fungsi evaluasi sama pentingnya dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pemantauan, dan pengendalian. Terkadang fungsi
pemantauan dan fungsi evaluasi sulit untuk dipisahkan. Fungsi manajemen puncak
misalnya meliputi semua fungsi dari perencanaan sampai pengendalian. Oleh karena
itu, evaluasi sering dilakukan oleh pimpinan organisasi dalam suatu rapat kerja, rapat
pimpinan, atau temu muka baik secara reguler maupun dalam menghadapi kejadian-
kejadian khusus
10
8. Fungsi pengendalian dalam agribisnis yaitu mengendalikan kinerja pelaku agribisnis
agar berjalan sebagaimana mestinya, memonitor hasil kerja pelaku agribisnis agar
sesuai dengan hasil tertentu yang diharapkan, dan mengawasi jalannya usahatani.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/9246226/FUNGSI_MANAJEMEN_ekykawamasi_sm
str_3 diakses pada tanggal 26 februari 2017
https://www.academia.edu/9851359/FUNGSI_FUNGSI_MANAJEMEN_PEREN
CANAAN_PENGORGANISASIAN_PELAKSANAAN_DAN_EVALUASI
diakses pada tanggal 26 februari 2017
http://shoimus1990.wordpress.co.id/2012/06/manajemen-operasi-dan-produki-
dalam.html diakses pada tanggal 26 februari 2017
12