Anda di halaman 1dari 6

SISTEM RESPIRASI

NOR AZIZAH /150341600287/OFF A/PBIO

Respirasi dapat diartikan sebagai proses yang dilakukan oleh organisme untuk
menghasilkan energi dari hasil metabolisme. Ada dua macam respirasi yaitu, respirasi
eksternal (luar) dan respirasi internal (dalam). Respirasi luar meliputi proses pengambilan O2
dan pengeluaran CO2 dan uap air antara organisme dengan lingkungannya. Respirasi internal
disebut juga pernapasan seluler karena pernapasan ini terjadi di dalam sel, yaitu di dalam
sitoplasma dan mitokondria. Respirasi seluler melalui 3 tahap yaitu glikolisis, siklus krebs,
dan transper elektron.
Berdasarkan kebutuhan akan oksigen, respirasi internal dibagi menjadi respirasi aerob
dan anaerob. Respirasi aerob memerlukan energi dan ATP yang dihasilkan 36-38 molekul,
sedangkan respirasi anaerob tidak memerlukan energi dan ATP yang dihasilkan tidak banyak.
Pengaturan respirasi yaitu dengan proses yang di atur oleh saraf harus mencukupi
kebutuhan oksigen dan membuang karbondioksida. Secara kimiawi atau sarafi menjaga
keseimbangan antara kadar oksigen dan kadar karbondioksida dalam tubuh.

B. Organ Respirasi

1. Organ respirasi hewan akuatik

Organ respirasi hewan akuatik ada yang menggunakan kulit terdapat pada hewan inaktip dan
ada yang menggunakan insang terdapat pada hewan aktip. Ada yang menggunakan insang
luar contohnya pada larva katak dan insang dalam contohnya pada ikan hewan air.

Organ respirasi ikan

a. Terdapat kantung udara yang berfungsi mengatur daya apung tubuh hewan agar dapat
bergerak naik atau turun.
b. Mekanisme pernapasan ikan diatur oleh mulut dan tutup insang. Pada waktu tutup
insang mengembang, membran brankiostega menempel rapat pada tubuh, sehingga air
masuk lewat mulut. Sebaliknya jika mulut di tutup, tutup insang mengempis, rongga
faring menyempit, dan membran brankiostega melonggar sehingga air keluar melalui
celah dari tutup insang. Air dengan O2 yang larut di dalamnya membasahi filamen
insang yang penuh kapiler-kapiler darah. Oksigen di ikat oleh darah dan CO2 ikut
keluar dari tubuh ikan bersama air melalui celah tutup insang.

2. Organ respirasi hewan terestrial

Terdiri dari:

Paru-paru difusi : modifikasi dari insang contoh pada bekicot tidak


bercangkang.
Paru-paru buku : ditemukan pada arakhnida contoh pada laba-laba dan
kalajengking.
Trakhea: organ pernapasan pada insekta.
Paru-paru alveoler: pada amphibi, aves dan reftil.
Paru-paru sempurna: pada mamalia terdiri atas

a. Traktus respiratorius terdiri atas:


rongga hidung: tempat yang paling awal dimasuki oleh udara pernapasan.
Pharinx: rongga pertigaan ke arah saluran pencernaaan, saluran pernapasan dan saluran
rongga hidung.
Larynx: dalam laring terdapat selaput suara yang keteganagnnya diatur oleh serabut-serabut
otot sehingga dapat menghasilkan tinggi rendahnya suara yang di perlukan.
Trakhea: terdapat cincin tulang rawan yang menyebabkan trakhea selalu terbuka rongganya.
Bronchi: fungsi dan strukturnya sama dengan trakhea.
b. Paru-paru
c. Thorax
d. Pleura
e. Otot-otot respirasi termasuk diafragma
f. Saraf-saraf
Pada manusia, organ pernapasan utamanya adalah paru-paru dan di bantu oleh alat-alat
pernapasan lain. Jalur udara pernapasan untuk menuju sel-sel tubuh adalah:
Rongga hidung faring laring trakea bronkus paru-paru alveolus sel-sel tubuh.

C. Mekanisme Respirasi

Terdapat 2 mekanisme Respirasi yaitu:


1. Mekanisme inspirasi: yaitu pembesaran rongga torax yang di ikuti mengembangnya paru-
paru sehingga tekanan dalam paru-paru lebih rendah dari tekanan udara luar, akibatnya udara
akan mengalir masuk ke dalam paru-paru.
2. Mekanisme ekspirasi: yaitu pengecilan dari rongga thorax dan paru-paru yang diikuti oleh
pengeluaran udara dari paru-paru.
Dikenal dua macam mekanisme pernapasan, yaitu:

1. Pernapasan dada

a. Inspirasi terjadi di otot antar tulang rusuk berkontraksi sehingga tulang-tulang rusuk
terangkat ke atas, demikian pula tulang dada ikut terangkat ke atas. Akibatnya rongga
dada membesar. Membesarnya rongga dada menyebabkan paru-paru ikut membesar,
akibatnya tekanan udara dalam paru-paru berkurang sehingga udara luar masuk.
b. Ekspirasi terjadi jika otot-otot antar tulang rusuk relaksasi, yaitu tulang rusuk dan
tulang dada turun kembali pada kedudukan semula sehingga rongga dada mengecil.
Oleh karena itu volume paru-paru berkurang maka tekanan udara dalam pru-paru
bertambah, akibatnta udara keluar.

2. Pernapasan perut
a. Inspirasi terjadi jika otot diafragma berkontraksi sehingga letaknya agak mendatar,
rongga dada membesar, maka paru-paru ikut membesar. Akibatnya tekanan udara
dalam paru-paru berkurang sehingga udara dari luar masuk.
b. Ekspirasi terjadi jika otot diafragma mengendur, rongga dada mengecil dan paru-paru
pun ikut mengecil, volume paru-paru berkurang, tekanan udara dalam paru-paru
bertambah akibatnya udara keluar.

D. Transpor Zat dalam Sistem Respirasi

Transpor oksigen dalam darah diikat oleh pigmen contohnya pada hewan invertebrata
dan oksigen yang terlarut dalam plasma darah contohnya pada hewan vertebrata. Mekanisme
transpor O2 yaitu oksigen yang ada pada paru-paru berdifusi menuju kapiler darah sehingga
tekanan oksigen yang ada pada alveoli lebih tinggi daripada tekanan oksigen dalam kapiler.
Penggabunangan Hb dengan O2 menjadi HbO2 atau proses kebalikannya dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain konsentrasi oksigen di lingkungan akan menentukan besarnya
tekanan parsial gas tersebut dan berpengaruh terhadap kejenuhan Hb oleh oksigen.
2. Transpor CO2

Hasil dari metabolisme sel yaitu CO2 dan air di dalam tubuh. Darah mengangkut CO2
dalam bentuk senyawa karbamino (ikatan antara CO2 dan Hb), asam karbonat, CO2 terlarut
dalam plasma dan ion bikarbonat dan senyawa bikarbonat. Transpor CO2 dalam bentuk
H2CO3 dan HCO3- akan terjadi penurunan PH karena keduanya bersifat asam sehingga
mengganggu kerja enzim dan aktivitas metabolisme sel. Karbondioksida (CO2) yang
dihasilkan dari proses respirasi sel akan berdifusi ke dalam darah yang selanjutnya akan
diangkut ke paru-paru untuk dikeluarkan sebagai udara pernapasan.

E. Pertukaran Zat dalam Sistem Respirasi

Hewan akuatik mengeluarkan energi lebih banyak daripada hewan terestrial untuk
mendapatkan oksigen dan hewan yang bernafas di udara lebih mudah memperoleh oksigen
daripada hewan akuatik.

F. Sistem Respirasi pada Berbagai Hewan

1. Amphibia

Pengambilan oksigen dan pengeluaran CO2 terjadi melalui paru-paru maupun kulit.
Mekanisme pernapasan katak: pada katak baik saat berinspirasi maupun berekspirasi,
mulutnya selalu dalam keadaan tertutup. Pernapasan pada katak di atur oleh kontraksi dan
relaksasi otot perut dan otot rahang bawah. Alat pernapasan katak terdiri dari rongga mulut,
koane, dan paru-paru.

2. Burung

Sistem respiratorinya yaitu paru-paru yang dilengkapi kantung udara besar dan memiliki
membran tebal.
Alat pernapasan burung berturut-turut dari luar yaitu:
- lubang hidung
- celah tekak pada dasar faring
- trakea
- siring
- bifurkasi trakea
- bronkus
- paru-paru
Mekanisme pernapasan burung
Pada waktu tidak terbang, pernapasan terjadi karena gerakan tulang dada sehingga tulang-
tulang rusuk bergerak ke muka dan ke arah bawah. Akibatnya rongga dada membesar dan
paru-paru mengembang. Mengembangnya paru-paru menyebabkan udar luar masuk
(inspirasi).
Pada waktu terbang inspirasi dan ekspirasi dilakukan oleh kantung udara di ketiak. Caranya
adalah dengan menggerakan sayap ke atas dan ke bawah. Gerakan ini dapat menekan dan
melonggarkan kantung udara tersebut sehingga terjadilah pertukaran udar di dalam paru-paru.

3. Insekta

Insekta bernapas dengan menggunakan tabung udar yang disebut trakea.


Mekanisme pernapasan insekta
Pada belalang keluar masuknya udara ke dalam trakea di atur dengan kontraksi otot perut.
Ketika otot kendur, volume perut normal sehingga udara masuk. Ketika otot berkontraksi
volume perut mengecil sehingga udara keluar.
Udar masuk melalui 4 pasang stigma depan dan keluar melalui 6 pasang stigma abdomen.
Dengan demikian, udar yang miskin O2 tidak akan bercampur dengan udar segar yang
masuk.

G. Kasus Respirasi

Kelainan dan gangguan pada sistem respirasi diantaranya:

1. berkurangnya jumlah hemoglobin


2. keracunan gas CN dan CO
3. kanker paru-paru
4. emfisema
5. asma
6. TBC
7. infeksi bakteri Diplococcus pneumoniae
8. bermacam-macam radang
9. polip dan amandel
Pertanyaan

1. Bagaimana pengaruh pH dan CO2 terhadap darah? Bagaimana perubahan ventilasi


mempengaruhi pH darah?

Jawaban: Keterkaitan kerja pH dan pCO2 pada kemampuan mengikat oksigen


terhadap Hb dikenal dengan efek Bohr. Kalau kadar CO2 dan H2O naik,
maka kemampuan Hb untuk mengikat oksigen turun. Dengan denikian,
kalau eritrosit dengan muatan oksigennya samapai jaringan perifer, maka
eritrosit akan menanggapi naiknya kadar CO2 yang telah dihasiklkan oleh
metabolisme sel dengan melepaskan oksigen yang dibawanya. Karena
tekanan parsial oksigen di sekitar Hb turun, maka afinitas Hb terhadap
oksigen juga turun. Ini berarti bila aliran darah melalui jaringan yang kadar
oksigennya rendah., Hb melepas oksigennya dengan sangat mudah.
Sebaliknya, pada jaringan pada oksigennya tinggi, Hb cepat mengankut
oksigen. Di paru-paru, bila molekul Hb mengikat molekul oksigen , maka ia
juga melepas H+ . ion H+ yang dilepas bergabung dengan ion bikarbonat
dalam plasma membentuk asam bikarbonat, yang kemudian melepas CO2
untuk dihembuskan.

2. Jelaskan apa yang terjadi pada tenggorokan ketika tidur dengan mulut terbuka!
Jawab : Hal ini adalah penyebab tidur mendengkur, apalagi jika tidur dengan
mulut terbuka, maka saat itu, otot-otot di belakang atap mulut (soft
palate), lidah, dan tenggorokan akan relaks. Jika otot-otot ini terlalu
relaks, mereka akan mempersempit atau menghambat jalan
pernapasan. Ketika bernapas, soft palate dan uvula akan bergetar dan
membentur bagian belakang tenggorokan. Hal ini akan menimbulkan
suara dengkuran. Semakin sempit saluran pernapasan, jaringan akan
bergetar semakin kuat, dan bunyi dengkuran juga akan semakin keras.

Anda mungkin juga menyukai