Dalam melaksanakan audit kadang sering timbul konflik-konflik dengan klien. Konflik-konflik tersebut dapat berupa: a. Klien merubah jadwal yang sudah disepakati atau meminta penyelesaian audit dipercepat. Untuk mengatasi konflik ini sebagai auditor kita harus mencari solusi dengan cara mengakomodasi bila masih memungkinkan dengan membuat kesepakatan baru. Solusi ini termasuk tipe compromising. b. Klien tidak menerima usulan adjustment yang diberikan. Untuk konflik ini kita bisa menggunakan tipt solusi accommodating dan competing, yaitu dengan melakukan pertimbangan slama tidak melewati materialitas, tapi jika sudah melewati tidak dapat diterima c. Klien mau opini WTP tapi tidak menerima usulan adjustment yang diberikan. Ini bisa menggunakan solusi tipe competing, dimana keinginan klien tidak diterima d. Klien tiba-tiba meminta meeting padahal tim masih di penugasan lain di luar kota. Untuk menyelesaikan masalah ini dapat menggunakan compromising dengan meminta penundaan. e. Klien demanding, pekerjaan yang harusnya dikerjakan oleh mereka tapi minta dikerjakan oleh auditor. Untuk menyelesaikan masalah ini dapat menggunakan tipe solusi collaborating dengan membantu klien untuk mempercepat selesainya pekerjaan. f. Klien yang menyediakan data galak, judes dan tidak memberikan data yang dibutuhkan. Dalam melakukan penyelesaian konflik ini dapat menggunakan tipe solusi avoiding dan competing, dengan menjelaskan baik-baik dan bila tidak mau bisa dibuat laporan ke atasan dan manajer. g. Klien yang terlalu baik dengan memnerikan entertainmen yang berlebihan. Untuk penyelesaian konflik ini bisa digunaka tipe solusi accommodating, dengan melakukan penyelesaian dengan peraturan kantor dan memberitahu kepada klien h. Untuk klien dari luar negeri yang tidak bisa menggunakan bahasa Indonesia meupun Inggris. Untuk penyelesaian konflik ini bisa menggunakan tipe solusi accommodating dan collaborating, yaitu dengan mencari penerjemah atau bawahan orang tersebut untuk membantu menerjemahkan.