Anda di halaman 1dari 1

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

Kawan-kawan semua, apa kabar hari ini? Tetap semangat menuntut ilmu kan? Alhamdulillah
wasyukurillah.
Perkenalkan, nama saya.....dari SDIT Permata Hati. Dengarkanlah sebuah cerita dari saya,
dengan judul:

Nabi Musa dan Raja Firaun yang Keji


Musa adalah anak dari seorang wanita bernama Yukabad. Dia lahir di Mesir, yang pada
saat itu Mesir dipimpin oleh seorang raja yang sangat keji. Dia adalah Firaun. Firaun bertindak
sewenang-wenang, dan melakukan apa saja sesuai keinginannya.Bahkan, dia mengaku
sebagai Tuhan.

Kala itu, Musa hampir lahir. Firaun bermimpi seluruh Mesir terbakar, dan yang akan
selamat hanyalah bani Israil. Yang membuat Firaun khawatir adalah, karena penafsir mimpi itu
mengatakan ada seorang laki-laki dari bani Irsail yang akan merebut kekuasaannya. Maka,
sejak saat itu dikeluarkanlah pengumuman bahwa setiap bayi laki-laki yang lahir dari Bani Israil,
harus dibunuh.

Ibu Musa khawatir sekali. Begitu dirinya melahirkan, yang lahir adalah bayi laki-laki.
Karena kecintaanya yang amat dalam, Yukabad pun berinisiatif untuk menghanyutkan Musa ke
sungai Nil. Musa dimasukkan ke dalam peti yang rapat, berharap Allah memberikan
keselamatan pada puteranya.

Subhanallah, Musa ditemukan oleh Asiah, yang tak lain adalah istri dari Firaun. Asiah
jatuh cinta pada bayi itu. Ia lalu membawanya dan meminta ijin kepada Firaun untuk
mengasuhnya. Firaun awalnya ingin membunuh Musa. Karena mereka belum dikaruniai
keturunan, Firaun pun akhirnya mengijinkan. Atas ijin Allah, yang menyususi Musa adalah
ibunya sendiri, Yukabad.

Di dalam istana, Musa tumbuh menjadi pemuda yang gagah, kuat, cerdas, dan suka
menolong yang lemah. Sampai suatu ketika dia diusir dari istana karena membela orang dari
bani israil yang bernama Samiri, sampai membunuh salah seorang dari kaum Firaun. Musa
pun mulai mengembara.

Dalam pengembaraan itu lah, Musa menjalani banyak hal, hingga kemudian dia
diangkat sebagai Nabi. Nabi Musa diperintahkan Allah untuk berdakwah kepada Firaun dan
bani Israil. Maka Nabi Musa pun melaksanakannya dengan penuh ketaatan.
Firaun merasa dikhianati dan menganggap Nabi Musa tidak tahu balas budi. Firaun
marah dan melakukan perlawanan kepada Nabi Musa. Ia kumpulkan bala tentaranya untuk
memerangi Nabi Musa dan kaumnya.

Nabi Musa dan kaumnya berlari dari kejaran tentara Firaun. Hingga di tepi laut Merah,
Nabi Musa terhenti karena sudah tidak ada jalan lagi untuk berlari. Saat itu, Allah menyuruh
Nabi Musa untuk memukulkan tongkatnya ke laut. Nabi Musa pun memukulkan tongkatnya.
Apa yang terjadi? Subhanallah, laut Merah membelah jadi dua, membentuk jalan yang lapang
untuk Nabi Musa dan pengikutnya. Mereka pun semua segera berlari.

Sementara itu, di belakang, Firaun dan tentaranya terus mengejar. Melihat laut terbelah,
mereka pun mengikuti jalan itu. Tapi sungguh tak disangka, saat Firaun dan tentaranya
berjalan di tengah laut, mendadak air itu kembali menyatu dan menenggelamkan mereka. Saat
itu Firaun sadar harus bertaubat. Namun sayang, taubatnya itu sudah terlambat. Dia terkubur di
laut, sementara Nabi Musa dan kaumnya selamat, atas izin Allah.

Luar biasa sekali ya ceritanya, kawan-kawan? Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kisah
ini ya? Sekian dari saya, Wassalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai