PERILAKU ORGANISASI
NAMA : NURLINA
STAMBUK : 02320130189
KELAS : C2 / N406
Puji syukur kehadiratan Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat, karunia, dan ridha-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini yang berjudulPerilaku
Organisasi. Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas Individu pada
mata kuliah Akuntansi Keperilakuan.
Dalam kesempatan ini Penulis tidak lupa mengucapkan Terima Kasih kepada Dosen pembimbing
serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini, sehingga makalah
ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran perbaikan dari semua pihak yang terkait. Sehingga kekurangan
yang ada dapat diperbaiki dan disempurnakan.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna dan
bermanfaat sebagaimana mestinya, khususnya bagi mahasiswa.
A.Latar belakang
Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang perilaku tingkat
individu dan tingkat kelompok dalam suatu organisasi serta dampaknya terhadap kinerja (baik
kinerja individual, kelompok, maupun organisasi). Perilaku organisasi juga dikenal sebagai studi
tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang
mempelajari organisasi,dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu
politik, antropologi dan psikologi.
Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini adalah studi tentang sumber daya
manusia dan psikologi industri.Organisasi dalam pandangan beberapa pakar seolah-olah menjadi
suatu binatang yang berwujud banyak, namun tetap memiliki kesamaan konseptual. Atau
dengan kata lain, rumusan mengenai organisasi sangat tergantung kepada konteks dan perspektif
tertentu dari seseorang yang merumuskan tersebut.
Setiap manusia mempunyai tujuan yang berbeda dalam hidupnya, karena pengaruh
pengetahuan dan pengalamannya yang berbeda. Namun setiap manusia akan sama dalam satu
hal yaitu ingin mempertahankan hidup dan memenuhi kebutuhan hidupnya.
Bagi masyarakat pada era industrialisasi sekarang ini, pekerjaan merupakan suatu aspek
kehidupan yang sangat penting. Bagi masyarakat modern bekerja merupakan suatu tuntutan yang
mendasar, baik dalam rangka memperoleh imbalan berupa uang atau jasa, ataupun dalam rangka
mengembangkan dirinya.
Komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan
menerima pesan, terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada
kesempatan untuk melakukan umpan balik. hal Ini mengandung elemen-elemen yang ada dalam
setiap tindak komunikasi, terlepas dari apakah itu bersifat intrapribadi, antarpribadi, kelompok
kecil, pidato terbuka, atau komunikasi masa. Dalam komunikasi ini kita juga akan menyinggung
sedikit tentang Perhatian, Pemahaman dan Mengingat Informasi.
B. Rumusan masalah
Masalah-masalah yang akan di pecahkan dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:
Manfaat
1. Bagi penulis manfaatnya yakni menambah wawasan serta dapat memahami tentang Perilaku
organisasi.
2. Bagi mahasiswa, manfaat dibuatnya makalah ini diharapkan dapat digunakan untuk
menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang Perilaku Organisasi
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang mengamati tentang
pengaruh perilaku individu, kelompok dan perilaku dalam struktur organisasi dengan maksud
untuk mendapatkan pengetahuan guna memperbaiki keefektifan organisasi.
Dari pengertian tersebut diatas berdasarkan thesis bahwa pengertian manajemen ialah
pencapaian tujuan dengan bantuan orang lain, maka manajemen harus memusatkan pada
hubungan antar orang. Hal ini kadang-kadang juga disebut penelahaan human relation,
leadership atau behavioral sciences approach. Pada perilaku keorganisasian dikembangkan
teori-teori baru, metode dan teknik ilmu pengetahuan sosial dalam peristiwa-peristiwa antara
perorangan dan dalam hubungan perorangan sampai pada hubungan kebudayaan. Dengan kata
lain hubungan ini menekankan pada aspek kemanusiaan didalam manajemen, dengan prinsip
apabila orang-orang bekerjasama untuk mencapai tujuan tujuan tertentu, maka sudah seharusnya
apabila orang sudah mengerti orang lain yang menjadi teman/kelompok kerjanya.
Perilaku organisasi konsern dengan situasi hubungan manusia, sebab hal ini eratkaitannya
dengan: pekerjaan, absensi, pergantian karyawan, produktivitas, prestasi seseorang dan
manajemen. Perilaku keorganisasian juga meliputi: motivasi, perilaku dan kekuatan/tenaga
kepemimpinan, komunikasi antar personal, struktur kelompok dan proses, konflik, desain
pekerjaan, dan stres.
Dari keterangan tersebut diatas dapat diilustrasikan statemen yang berkaitan dengan
manfaat perilaku keorganisasian sebagai berikut :Tingkat kegembiraan/keserasian karyawan
menjadikan karyawan tersebut menjadi produktif.Semua individu karyawan produktif, bila
pimpinan bersahabat, menaruh kepercayaan dan mengadakan pendekatan.
5. Sebagian besar orang sangat lebih konsern terhadap ukuran besarnya gaji kemudian yang
lainnya.
1.Peningkatan produktifitas
Organisasi dikatakan produktif jika tujuan dapat dicapai dan proses pencapaian tersebut
dilakukan dengan merubah masukan menjadi keluaran dengan biaya yang paling rendah.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa produktifitas berhubungan dengan keefektifan dan
keefisienan.
2.Pengurangan kemangkiran
Kemangkiran adalah tindakan tidak masuk kerja tanpa alasan. Tingkat kemangkiran yang tinggi
dapat berdampak langsung pada keefektifan dan efisiensi organisasi.
Kepuasan kerja adalah perbedaan antara banyaknya ganjaran yang diterima karyawan dan
banyaknya yang mereka yakini harus mereka terima. Karyawan dikatakan merasakan puas bila
perbedaan bernilai positif secara perhitungan matematis.
Perilaku organisasi merupakan suatu bidang studi yang menyelidiki dampak perorangan, kelompok,
dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan semacam itu
untuk memperbaiki keefektifan organisasi. Apa yang dipelajari, yaitu bagaimana perilaku: perorangan
(individu) kelompok struktur.
1) Dimensi Konsep
Dimensi konsep mencakup ilmu pngetahuan, sosiologi, antropologi budaya, dan seluaruh
elemen sosial yang mempengaruhi berdirinya ilmu pengetahuan yang saling berkaitan.
2) Dimensi Sistem
Dimensi sistem mencakup bagaimana proses manajemen yang dilakukan untuk melakukan
suatu kegiatan secara efektif dan efisien yang di kemas dengan pendekatan-pendekatan
matematis atau logika.
3) Dimensi Manusia
Dimensi manusia adalah faktor penentu dalam organisasi yang tercermin dari ilmu
psikologi.karena,adanya organisai adalah adanya manusia.
(Miftah Toha dan Reni Rosari, UGM)
Ketiga dimensi diatas mencakup filosofi dasar lahirnya ilmu perilaku organisai yang terdiri
dari muliti disiplin ilmu (antroplogi kultural, sosiologi, psikologi dan manjemen) sehingga dengan
penedekatan ilmu-ilmu tersebut perilaku organisai dapat dibahas. Dalam tataran konsep ilmu ini
membahas seluruh kegiatan organisai yang di dalamnya terdapat perilaku manusia, budaya, sosial
dan sistem yang mendukung adanya organisasi tersebut. sehingga antara manusia dan organisasi
dapat saling mempengaruhi
Perdekatan yang menandai perkembangan awal dari studi perilaku yang merupakan pendekatan
perspektif teoritis-makro, yakni :
a) a)Pendekatan tradisional
b) Tokoh-tokoh dalam pendekatan tradisional seperti W. Taylor dan Max Weber. Pendekatan
tradisional memberikan kontribusi dalam studi manajemen antara lain :Telah mengenalkan
teori-teori rasional yang sebelumnya belum ada,Memusatkan perhatian pada peningkatan
produktifitas dan kualitas Menyediakan mekanisme administratif yang sesuai bagi organisasi,
c) b)Penerapan pembagian kerja,
d) Meletakkan landasan mengenai efisiensi metode kerja dan organisasi,mengembangkan
prinsip-prinsip yang umum dalam manajemen.Pendekatan ini kemudian banyak ditinggalkan
karena hanya menekankan aturan-aturan formal, spesialisasi, pembagian tanggung jawab
yang jelas dengan member perhatian relatif kecil terhadap arti penting personal dan
kebutuhan sosial dari individu-individu yang berada dalam organisasi.
e) c) Pendekatan hub.kerja kemanusiaan (human relation approach)
f) Tokoh-tokoh dalam pendekatan ini seperti Elton Mayo. Pendekatan hubungan kerja
kemanusiaan memberikan beberapa sumbangan pemikiran dan hipotesisi baru, antara
lainSecara eksplisit pertama kali mengenalkan peranan dan pentingnya hubungan
interpersonal dalam perilaku kelompok,
Secara kritis menguji kembali hubungan antara gaji dan motifasi,Mempertanyakan anggapan bahwa
masyarakat merupakan kelompok individu yang berusaha untuk memaksimalkan pemenuhan
kepentingan personalnya,Menunjukkan bagaimana sistem teknis dan sistem sosial saling
berhubungan,Menunjukkan hubungan antara kepuasan kerja dan produktifitas.
Memandang organisasi sebagai sistem tertutup dan mengabaikan kekuatan lingkungan politik,
ekonomi, dan lingkungan yang lain,
Tidak menjelaskan pengaruh kesatuan kerja terhadap sikap dan perilaku individu,
Meremehkan motifasi keinginan untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan dan kesadaran
sendiri berkaitan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan,
Memusatkan perhatian pada pengaruh kelompok kecil namun mengabaikan pengaruh struktur sosial
yang lebih luas.
Tokoh-tokoh dalam pendekatan ini adalah Thoha dan Gibson. Thoha menyatakan bahwa
perilaku organisasi adalah secara langsung berhubungan dengan pengertian, ramalan, dan
pengendalian terhadap tingkah laku orang-orang dalam organisasi dan bagaimana sperilaku orang-
orang tersebut mempengaruhi usaha pencapaian tujuan organisasi.
Way of thinking
Interdisciplinary field
Memanfaatkan berbagai disiplin, model, teori, dan metode dari disiplin yang ada.
Humanistic orientation
Manusia dan segala sikap, perilaku, persepsi, kapasitas, perasaan, dan tujuan merupakan nilai
utama.
Performance oriented
External environment
Application orientation
Memusatkan perhatian pada untuk menjadwal berbagai permasalahan yang muncul dalam
konteks manajemen organisasi.Perenan
(1985 :8). Mengemukakan bahwa kegagalan untuk mengadakan perubahan didalam organisasi dapat
Disebabkan oleh beberapa faktor :
Pembuatan mental didalam organisasi antara lain melalui prilaku secara terprogram melalui
metode yang sama dengan pengarahan, instruksi atau indoktrinasi sehingga tertanam pada semua
anggota organisasi. Pengisian posisi didalam organisasi didasarkan pada pemilihan tidak hanya atas
keahlian.
Hambatan system merupakan hambatan internal dalam diri orang-orang dalam organisasi
yang membentuk Karena pengendalian dari luar diri orang-orang tersebut, yaitu dari system
organisasi.
Hal ini terjadi karena terbatasnya sumber daya yang dimiliki, baik sumber daya alam maupun
sumber daya manusia, sehingga tidak mampu membiayai perubahan yang diharapkan.
Perubahan yang diharapkan dilaksanakan dalam organisasi dapat terhambat karena organisasi
terperangkap oleh biaya yang harus dikeluarkan untuk kekayaan yang tidak dapat dengan cepat
diuangkan sebagai akibat investasi pada kekayaan tetap yang memberikan hasil (ROI) tidak sesuai
dengan yang diharapkan.
3). Akumulasi hambatan-hambatan perilaku yang bersifat resmi (accumulations of official constrains
on Behaviour).
Hambatan ini datang melalui kelompok informal didalam organisasi formal, berupa antara lain
sabotase bawahan terhadap program perubahan.
Perubahan organisasi juga dapat terhambat oleh kesepakatan organisasi dengan organisasi lain.
Kesepakatan ini dapat berupa kontak kerja, kesepakatan dengan pelanggan (perjanjian jual beli),
kesepakatan dengan pesaing (melalui OPS), kesepakatan untuk mematuhi ketentuan pemerintah,
dan lain-lain.
A.KESIMPULAN
Iklim organisasi adalah persepsi individu terhadap praktek dan prosedur yang berasal dari
pengalamannya berinteraksi di lingkungan organisasinya, dalam hubungannya dengan kesejahteraan
mereka dan dapat mempengaruhi perilakunya di organisasi.
Kualitas pelayanan merupakan bentuk performansi yang identik dengan perilaku karyawan di
perusahaan. Perilaku karyawan tersebut di perusahaan dapat dipengaruhi oleh iklim organisasi. Iklim
organisasi yang positif terwujud ketika karyawan mempersepsi positif suasana, dimensi-dimensi,
praktek, dan prosedur di tempat kerjanya. Hasilnya yaitu sikap dan perilaku karyawan yang timbul
pun positif dan mendukung ke arah pemberian pelayanan yang berkualitas.
Berdasarkan analisis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa iklim organisasi memiliki
sumbangan efektif terhadap kualitas pelayanan sebesar sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain yang tidak diungkap dalam analisis ini.
B.SARAN
1. Bagi Karyawan
Dilihat dari hasil kualitas, sebaiknya karyawan harus lebih konsisten dan disiplin lagi dalam
menjalankan standar kualitas pelayanan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Untuk perbaikan
iklim organisasi, sebaiknya untuk Direktur sebisa mungkin mewujudkan iklim oragnisasi yang positif
atau menyenangkan karyawannya.
2.Bagi Perusahaan
Dr. Erliana Hasan, M.Si., 2010. Komunikasi Pemerintahan. Bandung: Refika Aditama.