Dari pengertian menurut Permenkes dan Dirjen Yanmed tersebut menurut Shofari (2002) dapat
dijelaskan yang dimaksud dengan :
1) Catatan yaitu hasil tulisan tetang sesuatu untuk diingat yang dilakukan pada media pencatatan
yaitu formulir
2) Rekaman yaitu segala sesuatu yang direkam (cetakan, gambar, foto, suara) untuk dapat dibaca,
dilihat, didengar kembali dalam suatu media rekaman
3) Identitas pasien adalh data yang khas yang membedakan antara individu diantaranya yaitu :
- Nama
- Tanggal Lahir / umur
- Jenis Kelamin
- Alamat
- Status perkawinan
4) Data sosial, yaitu data yang menjelaskan tentang sosial, ekonomi dan budaya dari pasien, seperti
:
- Agama
- Pendidikan
- Pekerjaan
- Identitas orang tua
- Identitas penanggung jawab pembayaran
5) Anamnesa adalah suatu kegiatan wawancara antara pasien / keluarga pasien dan dokter atau
tenaga kesehatan lainnya yang berwenang untuk memperoleh keterangan keterangan tentang
keluhan dan penyakit yang diderita pasien. Anamnesa dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
a) Auto-anamnesa yaitu kegiatan wawancara langsung kepada pasien karena pasien dianggap
mampu tanya jawab
b) Allo-anamnesa yaitu kegiatan wawancara secara tidak langsung atau dilakukan wawancara /
tanya jawab pada keluarga pasien atau yang mengetahui tentang pasien. Allo-anamnesa
dilakukan karena :
- Pasien belum dewasa (anak anak yang belum dapat mengemukakan pendapat terhadap apa
yang dirasakan)
- Pasien dalam keadaan tidak sadar karena sesuatu
- Pasien tidak dapat berkomunikasi
- Pasien dalam keadaan gangguan jiwa
6) Pemeriksaan fisik, yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan pemeriksaan kondisi fisik
dari pasien. Pemeriksaan fisik meliputi :
- Inspeksi, yaitu pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat / memperhatikan keseluruhan
tubuh pasien secara rinci dan sistematis
- Palpasi, yaitu pemeriksaan fisik dengan cara meraba pada bagian tubuh yang terlihat tidak
normal
- Perkusi, yaitu pemeriksaan fisik dengan mengetuk daerah tertentu dari bagian tubuh dengan jari
atau alat, guna kemudian mendengar suara resonansinya dan meneliti resistensinya
- Auskultasi, yaitu pemeriksaan fisik dengan mendngarkan bunyi bunyi yang terjadi karena
proses fisiologi atau patologis di dalam tubuh, biasanya menggunakan alat bantu stetoskop
7) Pemeriksaan penunjang, yaitu suatu pemeriksaan medis yang dilakukan atas indikasi tertentu
guna memperoleh keterangan yang lebih lengkap. Tujuan pemeriksaan ini dapat bertujuan :
a) Terapeutik, yaitu untuk pengobatan tertentu
b) Diagnostik, yaitu untuk membantu menegakkan diagnosis tertentu
Contoh : pemeriksaan laboratorium, Rontagen, USG, dll
8) Diagnosis, yaitu penetapan jenis penyakit tertentu berdasarkan analisis hasil anamnesa dan
pemeriksaan yang teliti. Penetapan ini penting sekali artinya untuk menentukan pengobatan atau
tindakan berikutnya. Diagnosis ditinjau dari segi prosesnya, yaitu :
a) Diagnosis awal atau diagnosis kerja, yaitu penetapan diagnosis awal yang belum diikuti dengan
pemeriksaan yang lebih mendalam
b) Diagnosis banding (defensial diagnosis), yaitu sejumlah diagnosis (>1) yang ditetapkan karena
adanya kemungkinan kemungkinan tertentu guna pertimbangan medis untuk ditetapkan
diagnosisnya lebih lanjut
c) Diagnosis akhir, yaitu diagnosis yang menjadi sebab mengapa pasien dirawat dan didasarkan
pada hasil hasil pemeriksaan yang mendalam
Sedangkan ditinjau dari segi keadaan penyakitnya, yaitu :
a) Diagnosis utama, yaitu jenis penyakit utama yang diderita pasien setelah dilakukan pemeriksaan
yang lebih mendalam
b) Diagnosis komplikasi, yaitu penyakit komplikasi karena berasal dari penyakit utamanya
c) Diagnosis kedua, ketiga dst atau Diagnosis Co-Morbid, yaitu penyakit penyerta diagnosis utama
yang bukan berasal dari penyakit utamanya atau sudah ada sebelum diagnosis utama ditemukan
9) Prognosis, yaitu ramalan medis dan hasil pemeriksaan dan diagnosis berdasarkan teori teori
atau hasil penelitian pada penyakit yang bersangkutan. Kemungkinannya yaitu :
a) Cenderung baik (dubis ad bonam)
b) Cenderung memburuk (dubia ad malam)
10) Terapi, yaitu pengobatan yang diberikan kepada pasien atas dasar indikasi medis atau diagnosis
yang ditemukan dokter. Terapi dapat berupa :
a) Terapi medikamentosa, yaitu pengobatan yang diberikan dalam bentuk obat / bahan kimia
b) Terapi suportif, yaitu pengobatan yang diberikan dalam bentuk dukungan moral untuk proses
penyembuhan pasien
c) Terapi invasif, yaitu pengobatan dengan melakukan tindakan yang menyebabkan disintegrasi
(tidak utuhnya) jaringan atau organ
11) Tindakan medis, yaitu suatu intervensi medis yang dilakukan pada seseorang berdasar atas
indikasi medis tertentu yang dapat mengakibatkan integritas jaringan atau organ terganggu.
Tindakan tersebut dapat berupa :
a) Tindakan terapeutik yang bertujuan untuk pengobatan
b) Tindakan diagnostik yang betujuan untuk menegakkan atau menetapkan diagnosis. Tindakan
medis hanya dapat dilakukan apabila telah dilakukan informed consent, yaitu persetujuan atau
penolakan pasien yang bersangkutan terhadap tindakan medis yang akan diterimanya setelah
memperoleh informasi lengkap tentang tindakan tersebut
Dari penjelasan di atas terlihat bahwa Rekam Medis dalam arti sempit hanya sebagai
pencatatan, dokumen atau perekaman dari identitas pasien, dan semua pemeriksaan dan tindakan
pada pasien selama berobat di tempat pelayanan kesehatan.
Rekam Medis juga dapat diartikan secara lebih luas lagi seperti dijelaskan oleh Geoffery A.
Robinson (1996)
1. Arti sempit = Catatan Kasus kasus setiap pasien yang dirawat di rumah sakit
2. Arti luas = Catatan dan data sebagai akibat hubungan langsung maupun tidak langsung dengan
segala aktifitas di rumah sakit yang berkaitan dengan pengobatan pasien
Sedangkan menurut Dirjen Yanmed (2006)
Rekam Medis mempnyai pengertian yang sangat luas, tidak hanya sekedar kegiatan
pencatatan, akan tetapi mempunyai pengertian sebagai suatu sistem penyelenggaraan suatu
instalasi / unit kegiatan, sedangkan kegiatan pencatatannya sendiri hanya merupakan salah satu
bentuk kegiatan yang tercantum di dalam uraian tugas yang dimuali pada saat diterimanya pasien
di rumah sakit, diteruskan kegiatan pencatatan data medik pasien selama pasien itu mendapatkan
pelayanan medik di rumah sakit dan dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis yang
meliputi penyelenggaraan penyimpanan serta pengeluaran berkas dari tempat penyimpanan
untuk melayani permintaan / peminjaman apabila dari pasien atau untuk keprluan lainnya.
C. Kegiatan Rekam Medis
Dari pengertian rekam medis secara luas diatas, maka dapat dijelaskan bahwa rekam medis
bukan hanya sebagai kegiatan pencatatan tetapi juga berbagai kegiatan, seperti berikut ini,
Kegiatan Rekam Medis berdasarkan SK adirjen Yanmed No. YM.00.03.2.2.1296 tahun 1996,
yaitu :
1) Penerimaan pasien
2) Pencatatan
3) Pengelolaan data medis
4) Penyimpanan rekam medis
5) Pengambilan kembali (retrival)
Sedangkan berdasarkan pedoman Akreditasi RS tahun 2002, yaitu :
1) Penerimaan pasien (pencatatan data sosial pasien)
2) Pencatatan data data pelayanan
3) Pengelolaan data (Coding, indexing)
4) Pelaporan
5) Penyimpanan / Pengambilan kembali
Dari penjelasan di atas maka secara garis besar kegiatan rekam medis terdiri dari 3 kegiatan yaitu
1) Pencatatan, yaitu pencatatan identitas pasien dilakukan di tempat pendaftaran atau tempat
penerimaan pasien (TPP) baik dirawat jalan, UGD maupun rawat inap dan dikerjakan oleh
petugas rekam medis.
Pencatatan Anamnesa, pemeriksaan fisik, diagnosis, pemeriksaan penunjang, terapi dan
tindakan medis dilakukan di tempat pelayanan esehatan rawat jalan, UGD, dan Rawat Inap serta
ruang pemeriksaan penunjang
2) Pengelolaan berkas / dokumen atau pengarsipan, yaitu upaya mengelola rekam medis agar
isisnya lengkap, mudah disimpan dan mudah diambil kembali jika dibutuhkan, pengelolaan ini
berkaitan dengan temapt penyimpanan rekam medis, sistem penomoran, alat alat yang
digunakan, Assembling, Analisa kuantitatif dan analisa kualitatif
3) Pengelolaan data, yaitu kegiatan mengumpulkan, menghitung dan menganalisa data data dari
kegiatan maupun data data medis dan non medis yang ada direkam medis sehingga menjadi
sebuah laporan atau informasi yang dibutuhkan baik oleh pihak intern maupun pihak ekstern.
Pengelolaan data meliputi pengumpulan data dari buku register dipindahkan ke sensus harian
dari tiap tempat penerimaan pasien / pendaftaran dan tempat pelayanan, kemudian dari rekam
medis apabila sudah lengkap dapat dilakukan pengolahan data dengan kegiatan koding yaitu
pemberian kode pada diagnosa kemudian dilakukan kegiatan indeks atau pengelompokkan
berdasaran identitas pasien, alamat, penyakit, dokter yang merawat, dll. Kemudian direkapitulasi
/ penghitungan dan analisa di rekam medis untuk menjadi laporan intern maupun ekstern.
A kurat
I nformatif
R esponsibility
o Dengan melihat dari beberapa aspek tersebut diatas, rekam medis mempunyai kegunaan yang
sangat luas, karena tidak hanya menyangkut antara pasien dengan pemberi pelayanan saja.
Kegunaan rekam medis secara umum adalah
a. Sebagai alat komunikasi anatar dokter dengan tenaga ahli lainnya yang ikut ambil bagian di
dalam memberikan pelayanan, pengobatan, perawatan kepada pasien
b. Sebagai dasar untuk merencankan pengobatan perawatan yang harus diberikan kepada seorang
pasien
c. Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan, perkembangan penyakit dan pengobatan
selama pasien berkunjung dirawat di rumah sakit
d. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian, dan evaluasi terhadap kualitas pelayanan
yang diberikan kepada pasien
e. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit maupaun dokter dan tenaga kesehatan
lainnya.
f. Menyediakan data data khusus yang sangat berguna untuk keperluan penelitian dan pendidikan
g. Sebagai dasar didalma perhitungan biaya pembayaran pelayanan medik pasien dan sebagai bukti
untuk klaim asuransi bagi fasilitas pelayanan kesehtaan dan pasien, sekaligus dasar analisa biaya
pelayanan kesehatan
h. Menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan, serta sebagai bahan pertanggungjawaban
dan laporan
i. Untuk mengidentifikasi insiden penakit sehingga rencana bisa disusun untuk memperbaiki
kesehatan menyeluruh
j. Sebagai dasar untuk perencanaan dan pemasaran dengan mengidentifikasi data yang perlu untuk
memilih dan mempromosikan fasilitas pelayanan kesehatan
o Sedangkan manfaat rekam medis menurut KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA (2006) yaitu :
a. Pengobatan Pasien
Rekam medis bermanfaat sebagai dasar dan petunjuk untuk erencanakan dan menganalisis
penyakit serta merencanakan pengobatan, perawatan dan tindakan medis yang harus diberikan
kepada pasien.
b. Peningkatan Kualitas Pelayanan
Membuat rekam medis bagi penyelenggaraan prktik kedokteran dengan jelas dan lengkap akan
meningkatkan kualitas pelayanan untuk melindungi tenaga medis dan untuk pencapaian
kesehatan masyarakat yang optimal.
c. Pendidikan dan penelitian
Rekam medis yang merupakan informasi perkembangan kronologis penyakit, pelayanan medis,
pengobatan dan tindakan medis, bermanfaat untuk bahan informasi bagi perkembangan
pengajaran dan penelitian dibidang profesi kedokteran dan kedokteran gigi.
d. Pembiayaan
Berkas rekam medis dapat dijadikan petunjuk dan bahan untuk menetapkan pembiayaan dalam
pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan. Catatan tersebut dapat dipakai sebagai bukti
pembiayaan kepada pasien
e. Statistik kesehatan
Rekam medis dapat digunakan sebagai bahan statistik kesehatan, khususnya untuk mempelajari
perkembangan kesehatan masyarakat dan untuk menentukan jumlah penderita pada penyakit
penyakit terentu
f. Pembuktian masalah Hukum, disiplin dan etik
Rekam medis merupakan alat bukti terulis utama, sehingga bermanfaat dalam penyelesaian
masalah hukum, disiplin dan etik.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi maka muncul perubahan paradigma baru
rekam medis menjadi Manajemen Informasi Kesehatan (MIK), sehingga titik sentral pekerjaan
terpusat pada butiran informasi yang tanpa batasan ruang da waktu, maka kegunaan rekam
medispun mengalamni perubahan menjadi lebih luas.
o Kegunaan rekam medis tersebut menurut Institute of Medicine (Dick, Steen dan Detmer 1997),
dibedakan dalam kegunaan utama dan sekunder serta peruntukannya sesuai prioritas sebagai
berikut.
a. Kegunaan utama
1) Bagi apsien yang memperoleh pelayanan kesehatan
Mencatat jenis pelayanan yang telah diterima
Sebagai alat bukti pelayanan
Memungkinkan tenaga kesehatan menilai dan menangani kondisi risiko
Mengetahui biaya pelayanan
RM yang lengkap harus memuat data / informasi tentang pemberian pelayanan keehatan pada
setiap kebutuhan secara jelas
2) Kegunaan RM bagi pihak pemberi pelayanan kesehatan (provider)
Membantu kelanjutan pelayanan (sarana komunikasi)
Menggambarkan penyakit dan penyebab (sebagai pendukung diagnostik kerja)
Menunjang pengambilan keputusan tentang diagnosis dan pengobatan
Menilai dan mengelola risiko per orangan pasien
Memfasilitasi pelayanan sesuai dengan pedoman praktek klinis
Mendokumentasikan faktor risiko pasien
Menilai dan mencatat keinginan dan kepuasan pasien
Menghasilkan rencana pelayanan
Menetapkan saran pencegahan atau informasi promosi kesehatan
Sarana pengingat para klinisi
Menunjang pelayanan pasien
Medokumentasikan pelayanan pasien
Mendokumentasikan pelayanan yang diberikan
b. Kegunaan sekunder RM
1) Edukasi
Mendokumentasikan pengalaman profesional dibidang kesehatan
Menyiapkan sesi pertemuan dan presentasi
Bahan pengajaran siswa / mahasiswa
2) Peraturan (regulasi)
Sebagai bukti pengajuan perkara ke pengadilan (liigasi)
Membantu pasca pemasaran surveillance
Menilai kepatuhan sesuai standar pelayanan
Akreditsi profesional dan rumah sakit
Membandingkan organisasi pelayanan kesehatan
3) Riset
Mengembangkan produk baru
Melaksanakan riset klinis
Menilai teknologi
Studi keluaran pasien
Studi efektifitas penggunaan biaya pelayanan pasien
Mengidentifikasi populasi yang beresiko
Mengembangkan registrasi dan data-base
Menilai efektifitas penggunaan biaya sistem rekaman
4) Pengambilan kebijakan
Mengaolkasi sumber
Melaksanakan rencana strategis
Memonitor kesehatan masyarakat
5) Industri
Menjalankan riset dan pengembangan
Merencanakan strategi pemasaran
Banyaknya kegunaan RM di atas dapat terwujud dan didayagunakan amat tergantung pada
kualitas isi RM dan peran serta kemampuan tenaga pengelola. Oleh karena itu pimpinan
setempat harus memperhatikan kualitas dan kedisiplinan tenaga yang terkait secara keseluruhan.
Rekam medis juga menyediakan data untuk laporan kejadian vital seperti kelahiran dan kematian
untuk digunakan oleh organisasi organisasi kesehatan masyarakat. Kewajiban untuk melapor
penyakit tertentu sperti penyakit menular, statistik yang dikembangkan dari data ini dapat
mendukung untuk perencanaan program program kesehatan bagi institusi pelayanan kesehatan
ataupun untuk pemerintah
Rekam medis yang dipelihara oleh institusi pelayanan kesehatan direview untuk menentukan
kepatuhan pada standar standar yang mencakup isi rekam medis
c. Tepat waktu, up to dae, artinya Rekam medis harus di isi segera dan secara langsung pada saat
dilakukan tindakan dan pada saat oleh dokter pemeberian instruksi.
Integrasi, artinya antara satu data dengan data lainnya dalam satu rekam medis harus saling
berkaitan dan berkesinambungan atau bagian yang tidak terpisah.