KIMIA ORGANIK II
OLEH :
Segala puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayahNya buku penuntuk praktikum Kimia organik II ini dapat disusun.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada suri tauladan terbaik kita, Nabi
Muhammad SAW beserta sahabat, keluarga, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada seluruh pihak yang telah
memberikan sumbangsihnya sehingga buku penuntun praktikum ini dapat diselesaikan.
Penyusun mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi
perbaikan untuk masa yang akan datang.
1. Setiap peserta praktikum wajib hadir tepat waktu yang telah disepakati.
2. Setiap kali akan melakukan pratikum, praktikan diharuskan mengisi daftar hadir.
3. Apabila karena sesuatu dan lain hal praktikan tidak dapat hadir pada saat
untuk menggantinya.
14. Hal-hal yang belum tertera dalam peraturan ini akan diatur dan disepakati lebih
lanjut.
1. FORMAT PENULISAN
Laporan ditulis di buku big boss dengan sampul buku yang disamakan untuk
2. FORMAT LAPORAN
A. LAPORAN PENDAHULUAN
I. Nomor percobaan
VII. MSDS
B. LAPORAN TETAP
XII. Pembahasan
XIII. Kesimpulan
Daftar pustaka
PERCOBAAN 1
ANALISA KUALITATIF GUGUS FUNGSI KARBONIL
(ALDEHID DAN KETON)
I. TUJUAN PERCOBAAN
II. TEORI
Aldehid dan keton sangat banyak terdapat di alam dan keduanya mempunyai
gugus fungsi yang sama yaitu gugus karbonil yang berperan penting dalam reaksi-reaksi
yang terjadi pada aldehid dan keton. Umumnya kelompok aldehid akan lebih cepat
bereaksi dari pada kelompok keton terhadap suatu pereaksi yang sama. Aldehid sangat
mudah dioksidasi bahkan dengan oksidator lemah sekalipun seperti reagen Tollens dan
Fehling dan akan membentuk suatu karboksilat dengan jumlah atom C sama dengan
aldehid asalnya. Sedangkan keton tidak dapat dioksidasi dengan menggunakan
oksidator lemah, hanya dapat dioksidasi dengan menggunakan oksidator kuat seperti
asam nitrat atau asam sulfat pekat yang menyebabkan pemutusan ikatan karbon-
karbonnya sehingga dapat menghasilkan dua asam karboksilat yang jumlah atom C nya
sedikit lebih dari pada keton semula. Perbedaan kereaktifan antara aldehid dan keton ini
terhadap oksidator pada reaksi oksidasi dapat digunakan untuk membedakan kedua
senyawa karbonil tersebut.
A. ALAT
- Rak dan tabung reaksi - Penangas air
- Gelas ukur - Hot plate
- Gelas beker
- Spatula (pengaduk)
B. BAHAN
- Aseton
- 2 - pentanon
- Asetopenon
- KOH 2M
- Reagen Tollens
- Larutan NaHCO3 jenuh
- Asetaldehid
- Benzaldehid
- Iodium Iodida
- NaOH 5%
- Reagen Fehling
- 2,4 - dinitrofenil hidrazin
1. Uji Tollens
Masukkan 2 mL larutan yang akan dianalisa ke dalam beberapa tabung
reaksi. Kemudian tambahkan 1-2 mL pereaksi Tollens. Uji positif apabila
terbentuk cincin perak, jika cincin perak belum didapatkan, panaskan
larutan tersebut di atas penangas air kemudian di dinginkan. Catat hasil
pengamatan.
2. Uji Fehling
Masukkan 2 mL larutan yang akan dianalisa ke dalam beberapa tabung
reaksi. Kemudian tambahkan 1-3 tetes pereaksi Fehling. Tempatkan tabung
reaksi ke dalam air mendidih dan amati perubahan yang terjadi setelah 10-
15 menit. Uji positif apabila terbentuk endapan merah bata ungu violet.
Catat hasil pengamatan.
3. Tes Iodoform
Masukkan 3 mL NaOH 5% ke dalam tabung reaksi dan tambahkan 5 tetes
larutan yang akan dianalisa, kemudian tambahkan larutan iodium iodida
sedikit demi sedikit sambil digoyang sampai warna iodium tidak hilang lagi.
Reaksi positif jika terbentuk endapan warna kuning. Catat hasil pengamatan
dan baunya.
4. Adisi Bisulfit
Masukkan 2 mL NaHSO3 jenuh ke dalam beberapa tabung reaksi.
Tambahkan beberapa tetes bahan yang akan dianalisa sambil digoyang-
goyang. Reaksi positif jika terbentuk endapan warna putih. Catat hasil
pengamatan.
V. PERTANYAAN PRAPRAKTEK
1. Tulislah struktur umum ladehid dan keton dan tunjukkan gugus fungsinya !
2. Jelaskan kegunaan aldehid dan keton dalam kehidupan sehari-hari !
PERCOBAAN 2
ANALISA KUALITATIF GUGUS FUNGSI KARBOKSIL DAN AMINA
I. TUJUAN PERCOBAAN
Memahami reaksi-reaksi analisis gugus funggsi karboksil dalam suatu senyawa.
II. TEORI
Senyawa asam karboksilat merupakan senyawa organik yang mengandung
gugus karboksil (-COOH) yang mengikat gugus alkil (R-COOH) atau gugus aril
(Ar-COOH). Pada umumnya aril karboksilat sifat keasamannya lebih kuat dari alkil
karboksilat.
CH3COOH CH3-CH2-COOH C6H5-COOH
Asam asetat Asam propionat Asam Benzoat
pKa = 4,75 pKa = 4,87 pKa = 4,2
Dalam larutan alkali asam karboksliat bereaksi membentuk basa konjugasinya dari
garamnya.
Catatan :
1. R-COOH sedikit larut dalam air jika R (alkil) nya merupakan rantai panjang
2. R-COO- K+ larut dalam air
A. ALAT
A. KARBOKSILAT
4. Pengukuran pH
Jika senyawanya larut dalam air, buatlah larutan berairnya, kemudian cek
pH larutan tersebut dengan menggunakan kertas pH. Jika senyawa adalah
asam maka pH akan rendah. Jika senyawa tidak larut dalam air, maka
terlebih dahulu larutkan dalam etanol, kemudian ditambahkan air sampai
larutan keruh. Jernihkan larutan dengan menambahkan beberapa teres
etanol. Kemudian tentukan pH nya dengan kertas pH.
B. AMINA
1. Uji pH
Pada 3 tabung reaksi masing-masing diisi dengan amina primer, sekunder
dan tersier, kemudian ditambahkan 2 mL air pada masing-masing tabung
dan kocok. Amati baunya. Uji masing-masing larutan dengan
menggunakan kertas lakmus merah dan catat hasil pengamatannya.
2. Uji Kelarutan
Ke dalam 3 tabung reaksi yang telah berisi amina primer, sekunder dan
tersier, tambahkan tetes demi tetes HCl pekat sampai larutan bersifat asam.
Amati serta catat apakah terjadi perubahan kelarutan.
3. Uji Hinsberg
Ke dalam tabung reaksi masukkan 2 mL metanol, 5 tetes amina dan 2 tetes
benzen sulfonil klorida. Kemudian panaskan dalam penangas air selama 5
menit lalu di dinginkan. Tambahkan 10 mL NaOH 10 % dan kocok selama
10 menit. Jika benzen sulfonil klorida yang ditambahkan berlebih (berupa
butiran pada dasar tabung) panaskan larutan tersebut, kemudian dinginkan
pada temperatur kamar. Amati perubahan yang terjadi.
V. PERTANYAAN PRAPRAKTEK
1. Apa beda asam mono dan dikarboksilat, sebutkan contoh serta bagaimana
reaksinya dengan FeSO4 ?
2. Apa sebabnya aril karboksilat sifat keasamnya lebih kuat daripada alkil
karboksilat?
3. Bagaimana kelarutan asam-asam karboksilat dalam air dan apa hubungannya
dengan berat molekul dan pH ?
4. Apa sebabnya FeCl3 tidak emberikan reaksi pada asam karboksilat yang
bersifat alifatik ?
5. Jelaskan kenapa amina yang tidak larut dalam air, tidak berbau ?
PERCOBAAN III
PEMBUATAN ASPIRIN
I. TUJUAN PERCOBAAN
Agar mahasiswa dapat mensintesis aspirin dengan cara mereaksikan asilasi asam
salisilat menggunkan anhidrida asetat dalam suasana asam
II. TEORI
A. ALAT
- Erlenmeyer 125 mL
- Alat vakum
- Pipet tetes
- Corong buchner
- Spatula
- Labu hisap
- Botol somprot
B. BAHAN
- Asam salisilat
- H2SO4 pekat
- HCl 3 M
- NaHCO3 jenuh
- Anhidrida asetat
- Etanol
- FeCl3 5%
IV. PROSEDUR
A. Pembuatan Aspirin
1. Siapkan dua tabung reaksi, yang satu untuk aspirin hasil sintesa dan yang lain
untuk aspirin yang di jual bebas dipasaran.
2. Larutkan dalam tabung reaksi aspirin hasil sintesa dalam 1 mL etanol kemudian
tambahkan 2 tetes FeCl3.
3. Lakukan juga pada tablet atau serbuk yang mengandung aspirin yang di jual di
pasaran.
4. Amati kedua tabung reaksi diatas, catat hasil pengamatannya.
V. PERTANYAAN PRAPRAKTEK
A. Pembuatan Aspirin
No Nama Zat Berat (w) Volume (v)
1 Asam salisilat
2 Anhidrida asetat
3 Asam sulfat pekat
4 Air
5 Aspirin
I. TUJUAN PERCOBAAN
Memperkenalkan salah satu reaksi subtitusi elektrofilik pada senyawa aromatik
II. TEORI
Senyawa aromatik adalah senyawa organik siklik yang mengikuti aturan Huckle
(4n + 2 = electron ). Senyawa aromatik memiliki kecenderungan mengalami reaksi
substitusi elektrofilik. Benzena merupakan salah satu contoh senyawa aromatik yang
mengalami reaksi tersebut.
Benzena dapat mengalami reaksi substitusi, antara lain :
1. Nitrasi
C6H6 + HONO2 C6H5NO2 + H2O
2. Sulfonasi
C6H6 + HOSO3H C6H5SO3H + H2O
3. Halogenasi
C6H6 + Br2 + Fe (katalis) C6H5Br + HBr
A. ALAT
a. Substitusi elektrofilik
b. Substitusi nukleofilik
halogen.
PENGAMATAN
I. TUJUAN PERCOBAAN
Agar mahasiswa mengetahui salah satu cara sintesa senyawa amida.
II. TEORI
Anilin merupak senyawa amina aromatik. Anilin yang tersubtitusi oleh gugus
lain pada nitrogen amina dinamai sebagai turunan dari senyawa induk.
NHCH3
NH2
Alinin N-metilanilin
Anilin atau senyawa amina lain dapat direaksikan dengan senyawa-senyawa turunan
asam karboksilat seperti klorida asam, anhidrida asam, atau ester yang menghasilkan
senyawa amida
R- CO-Cl + R2NH
R-CO-OR + R2NH
Jika anilin direaksikan dengan suatu anhidrida asam asetat maka akan terjadi reaksi
asetilasi yang akan menghasilkan senyawa asetanilida yang merupakan suatu amida.
NHCOCH3
A. ALAT
- Gelas Beker
- Erlemeyer
- Kertas saring
- Corong Buchner
- Labu didih
- Penangas air
- Kertas saring
- Batang pengaduk
B. BAHAN
- anilin
- anhidrida asam asetat
- Batu es
4. Tuang larutan dalam keadaan panas ke dalam beker gelas yang berisi batu es
6. Timbang kristal yang terbentuk dan hitung rendemen dari kristal yang
V. PERTANYAAN PASCAPRAKTEK
2. Bagaimana cara pengujian adanya asetanilida ? buat reaksi yang terjadi dan
perubahannya.
PENGAMATAN
I. TUJUAN PERCOBAAN
Memperkenalkan salah satu reaksi subtitusi elektrofilik pada senyawa aromatik yang
tersubtitusi.
II. TEORI
Asetanilida merupakan senyawa turunan anilina dimana atom H pada NH2 dari
anilina digantikan dengan gugus asetat.
Asam asetat
NH2 NHCOCH3
A. ALAT
- Asetanilida
- Asam asetat glasial
- Asam nitrat pekat
- Asam sulfat pekat
- Batu es
1,8 mL HNO3 pekat ke dalam 2,5 mL H2SO4 pekat. Lakukan dalam wadah yang
penambahan nitrat.
7. Selesai penambahan nitrat biarkan larutan berada pada suhu ruang selama 40 menit
V. PERTANYAAN PASCAPRAKTEK
PENGAMATAN
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Memahami minyak gandapura sintesis dari asam salisilat dan methanol
2. Mengetahui minyak gandapura adalah ester karboksilat
3. Menentukan sifat fisik dari minyak gandapura
II. TEORI
Minyak gandapura adalah salah satu obat gosok yang dapat menghilangkan rasa sakit
yang efektif dan tidak mempunyai efek samping yang serius untuk kulit. Minyak gandapura
merupakan ester dari asam salisilat. Esterifikasi merupakan reaksi asam karboksilat dengan
alkohol menghasilkan ester dan air. Kesetimbangan dapat diperoleh dengan menambhakan
katalisator asam kuat. Pada suhu kamar, derajat kesetimbangan reaksi asam dengan alkohol
adalah kecil. Kesetimbangan dicapai dengan lambat. Tetapi kalau reaksi berlangsung pada
suhu yang lebih tinggi, degan menggunakan refluk dan asam kuat sebagai katalis, maka
reaksi tersebut dipercepat dan kesetimbangan lebih mudah dicapai.
Metil salisilat adalah ester dari asam karboksilat. Secara sintesis dapat diperoleh
dengan mereaksikan asam salisilat dengan alkohol, sampai mencapai reaksi setimbang. Untuk
mempercepat reaksi perlu ditambahkan asama sulfat pekat dan dilakukan pemanasan.
A. ALAT
- Asam salisilat
- Natrium karbonat
- Petroleum eter/petroleum benzene/eter