Anda di halaman 1dari 10

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas anugerahNya
sehingga kami dapat menyelesaikan penulis makalah tentang pendidikan pancasila yang
didalamnya kita akan mempelajari tentang Pentingnya Pendidikan Pancasila bagi kehidupan
berbangsa dan bernegara, Pentingnya Pendidikan Pancasila bagi Mahasiswa atau Generasi
Penerus, dan Alasan masih diperlukan Pendidikan Pancasila diPerguruan Tinggi. Adapun
maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas dosen
pengajar, juga untuk memperluas pengetahuan para Mahasiswa khusunya bagi penulis

Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun makalah ini dengan baik, namun penulis
menyadari bahwa kami memiliki keterbatasan kami sebagai manusia biasa. Oleh karena itu jika
didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun isi maka kami
memohon maaf dan kritik, serta saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca. Harapan ini
dapat bermanfaat bagi kita sekalian.

Manado, 11 Agustus 2017

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang
memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar
kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.

Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti tercantum
dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup
bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga tak ada satu
kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia.

Menyadari bahwa untuk kelestarian kemampuan dan kesaktian Pancasila itu, perlu diusahakan
secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamamalan nilai-nilai luhur yang
terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara serta
setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah.

B. Rumusan Masalah

Untuk menghidari adanya kesimpangsiuran dalam penyusunan makalah ini, maka penulis
membatasi masalah-masalah yang akan di bahas diantaranya:

1. Bagaimana pendidikan pancasila dalam hubungan dengan kehidupan berbangsa dan


bernegara ?

2. Apa pentingnya pendidikan pancasila bagi mahasiswa atau generasi muda ?

3. Apa alasan diperlukannya pendidikan pancasila di perguruan tinggi ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pendidikan pancasila dalam hubungan dengan kehidupan berbangsa


dan bernegara

2. Untuk mengetahui pentingnya pendidikan pancasila bagi mahasiswa atau generasi muda

3. Untuk mengetahui alasan diperlukannya pendidikan pancasila di perguruan tinggi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENDIDIKAN PANCASILA DALAM HUBUNGAN DENGAN KEHIDUPAN


BERBANGSA DAN BERNEGARA

Pada dasarnya Pancasila dibuat untuk menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Peranan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara terletak pada bagaimana
seluruh masyarakat Indonesia dari kalangan bawah sampai kalangan atas menerapkan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupannya. Penerapan nilai-nilai Pancasila diharapkan bisa diterapkan di
semua bidang kehidupan baik itu di lingkungan pemerintahan (politik), ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan dan keamanan, pendidikan, dan sebagainya. Tiga tataran nilai dalam ideologi
Pancasila yang melandasi penerapan peranan Pancasila meliputi nilai dasar, nilai instrumental,
dan nilai praksis. Untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai bidang kehidupan
maka kita pertama kali harus mengacu pada nilai dasar yaitu nilai yang ditetapkan oleh para
pendiri negara yang berakar pada sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah. Nilai
dasar tidak akan pernah lekang oleh waktu. Kemudian arah selanjutnya adalah memenuhi nilai
instrumental yaitu nilai yang merupakan penjabaran dari nilai dasar dan disesuaikan dengan
tuntutan zaman. Nilai terakhir yang menjadi pedoman pelaksanaan Pancasila adalah nilai praksis.
Nilai ini merupakan nilai yang sangat sulit untuk dipenuhi karena merupakan aktualisasi dari
nilai-nilai Pancasila. Penerapan nilai praksis tidak boleh bertentangan dengan nilai dasar supaya
pelaksanaan nilai Pancasila di era modern ini bisa sejalan dengan tujuan perumusan dan tujuan
lahirnya Pancasila.

Peranan Pancasila secara nyata dapat terlihat pada pembuatan peraturan perundang-
undangan yang harus berpedoman pada Pancasila. Hal ini merupakan contoh penerapan nilai
instrumental Pancasila. Pada dasarnya setiap ketentuan hukum dan perundang-undangan pada
segala tingkatan, harus terbuka terhadap peninjauan dan penilaian atau pengkajian tentang
keterkaitan dengan nilai dasar Pancasila. Peraturan perundang-undangan biasanya mencakup
berbagai aspek kehidupan baik itu bidang politik, budaya, sosial, ekonomi, pendidikan, dan
sebagainya. Peraturan hukum yang sudah berlandaskan Pancasila harus dilaksanakan dan ditaati
oleh semua warga negaranya. Jika seseorang melanggar peraturan perundang-undangan maka ia
akan mendapat sanksi hukum yang sesuai dengan pelanggaran yang ia lakukan. Sanksi hukum
itu juga dibuat berlandaskan Pancasila sebagai konsekuensi Pancasila sebagai norma hukum.

Penerapan nilai-nilai itu misalnya beribadah menurut keyakinan dan agama yang dianut
masing-masing warga negara serta bisa juga diwujudkan dalam lingkungan sosial masyarakat
yaitu dengan sikap saling menghargai, menghormati, tolong menolong dan peduli kepada sesama
manusia. Sikap-sikap tersebut merupakan contoh pengamalan sila pertama dan sila kedua

3
Pancasila yaitu nilai sila Ketuhanan dan sila Kemanusiaan. Sedangkan untuk menjaga persatuan
seluruh bangsa Indonesia dapat diambil dari nilai sila ketiga Pancasila yang berisi prinsip untuk
hidup bersesuaian. Jika nilai sila ketiga ini benar-benar diaplikasikan dengan baik maka tidak
akan terjadi perpecahan pada bangsa Indonesia dan bangsa Indonesia tidak mudah untuk dipecah
belah oleh bangsa lain. Apabila terjadi suatu permasalahan di lingkungan sosial dalam lingkup
kecil atau dalam kehidupan berbangsa dan bernegara pada skala yang besar maka pengambilan
keputusan akan dilaksanakan dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat atau dengan
demokrasi dan menghindari penggunaan kekerasan. Hal ini sejalan dengan sila keempat
Pancasila yaitu nilai sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan. Untuk menerapkan nilai Keadilan pada sila kelima maka dapat
diwujudkan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban yang seimbang antara masyarakat dengan
pemerintah.
Jika semua nilai-nilai Pancasila dapat terealisasikan maka dapat dipastikan bahwa peran
Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangatlah baik dan berdampak positif bagi
seluruh masyarakat Indonesia. Namun yang masih menjadi keraguan di sini ialah bangsa
Indonesia sendiri sebagai penganut ideologi ini kurang memahami makna nilai-nilai Pancasila.
Bahkan lebih buruknya lagi ada sebagian masyarakat Indonesia yang justru tidak hafal dengan isi
Pancasila yang cukup singkat itu. Sumber yang menjadi keprihatinan saat ini yaitu kalangan
pejabat negara, wakil rakyat, atau pemimpin rakyat justru yang tidak hafal Pancasila. Apakah
terlalu banyak permasalahan negara yang mereka hadapi sehingga menjadi penyebab mereka
terlupa dengan isi Pancasila?
Ya, begitulah kondisi bangsa Indonesia. Ideologi yang mereka anut dan mereka elu-
elukan kesempurnaannya ternyata hanya menjadi formalitas saja. Mereka tidak tahu bahkan tidak
paham isinya. Isinya saja tidak hafal lalu mau bagaimana cara penerapannya. Mungkin hanya
ada segelintir orang dari jutaan penduduk Indonesia yang mampu dan mau memahami,
memaknai serta menerapkan nilai-nilai Pancasila yang luhur.
Pancasila mampu membawa kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia dan membawa kemajuan
yang pesat bagi Indonesia di lingkungan regional maupun di kancah dunia Internasional.

Fungsi-fungsi Pancasila dalam kehidupan bernegara


Fungsi pokok Pancasila adalah sebagai Dasar Negara. Selain fungsi pokok tersebut,
masih ada fungsi lainnya yaitu :
a. Pancasila Sebagai Dasar Negara
Negara Indonesia dibangun juga berdasarkan pada suatu landasan atau pijakan
yaitu Pancasila. Pancasila, dalam fungsinya sebagai dasar negara, merupakan sumber
kaidah hukum yang mengatur negara Republik Indonesia, termasuk di dalamnya seluruh
unsur-unsurnya yakni pemerintah, wilayah dan rakyat. Pancasila dalam kedudukannya
seperti inilah yang merupakan dasar pijakan penyelenggaraan negara dan seluruh
kehidupan negara Republik Indonesia.
b. Pancasila Sebagai Ideologi Negara.
Ideologi dapat diartikan sebagai Ilmu tentang ide atau gagasan yang bersifat
mendasar. Ideologi ialah seperangkat nilai yang diyakini kebenarannya oleh suatu bangsa
dan digunakan untuk menata masyarakatnya. Pancasila sebagai ideologi nasional
merupakan kumpulan nilai yang diyakini kebenarannya oleh Bangsa Indonesia dan
digunakan untuk menata masyarakat. Ideologi Negara adalah ideologi dalam pengertian
sempit atau terbatas. Ideologi Negara merupakan ideologi mayoritas waga negara tentang

4
nilai -nilai dasar Negara yang ingin diwujudkan melalui kehidupan Negara itu. Ideologi
Negara sering disebut sebagai ideologi politik karena terkait dengan penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang tidak lain adalah kehidupan politik.

c. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup


Pandangan hidup yang diyakini suatu masyarakat maka akan berkembang secara
dinamis dan menghasilkan sebuah pandangan hidup bangsa. Pandangan hidup bangsa
adalah kristalisasi nilai-nilai yang diyakini kebenarannya maupun manfaatnya oleh suatu
bangsa sehingga darinya mampu menumbuhkan tekad untuk mewujudkannya di dalam
sikap hidup sehari-hari. Bagi bangsa Indonesia, sikap hdup yang diyakini kebenarannya
tersebut bernama Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung di dalam sila-sila Pancasila
tersebut berasal dari budaya masyarakat bangsa Indonesia sendiri.
d. Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa Indonesia.
Menurut Von Savigny bahwa setiap bangsa punya jiwanya masing-masing yang
disebut Volkgeist, artinya Jiwa Rakyat atau Jiwa Bangsa. Pancasila sebagai jiwa Bangsa
Indonesia lahir bersamaan dengan adanya Bangsa Indonesia sendiri yaitu sejak jaman
dahulu kala.
e. Pancasila Sebagai Kepribdian Bangsa
Artinya Pancasila lahir bersama dengan lahirnya Bangsa Indonesia dan
merupakan ciri khas Bangsa Indonesia dalam sikap mental maupun tingkah lakunya
sehingga dapat membedakannya dengan bangsa lain.
f. Pancasila Sebagai Perjanjian Luhur Bangsa
Pancasila sebagai dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia telah
diterima secara luas dan telah bersifat final. Selain itu Pancasila sebagai dasar negara
merupakan hasil kesepakatan bersama para Pendiri Bangsa yang kemudian sering disebut
sebagai sebuah Perjanjian Luhur bangsa Indonesia.
g. Pancasila Sebagai Sumber Dari Segala Sumber Hukum
Artinya segala peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia harus
bersumberkan Pancasila atau tidak boleh bertentangan dengan Pancasila. Pancasila
tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu Pembukaan UUD 1945, kemudian dijelmakan
atau dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-pokok pikiran, yang meliputi suasana kebatinan
dari UUD 1945, yang pada akhirnya dikongkritisasikan atau dijabarkan dari UUD1945,
serta hukum positif lainnya.
h. Pancasila Sebagai Cita-cita dan Tujuan yang Ingin Dicapai Bangsa Indonesia
Tujuan bangsa Indonesia adalah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila. Dalam hal ini hendak diwujudkan oleh bangsa Indonesia adalah
masyarakat yang adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual berdasarkan
Pancasila dalam wadah NKRI yang merdeka, bersatu,berdaulatan rakyat dalam suasana
peri-kehidupan bangsa yang aman, tenteram,tertib dan dinamis,serta dalam lingkungan
pergaulan dunia yang merdeka,bersahabat dan tentram.

Manfaat pendidikan pancasila dalam hubungan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.

a. Menanamkan nilai-nilai luhur pancasila


b. Membantu memahami arti sebenarnya dari pancasila
c. Membantu individu untuk mencintai Negara Indonesia

5
d. Agar individu dapat berperilaku sesuai dengan isi dari butir-butir pancasila
e. Individu dapat mengamalkan pancasila di segala situasi
f. Sebagai pedoman menjadi warga Negara yang baik
g. Untuk memahami ideologi bangsa Indonesia
h. Membangun karakter warga Negara yang bermartabat
i. Mewujudkan kehidupan bermoral dalam kehidupan.

B. PENTINGNYA PENDIDIKAN PANCASILA BAGI MAHASISWA ATAU


GENERASI MUDA

Seiring perkembangan Zaman di era globalisasi saat ini turut mengiringi adanya trend
yang semakin dinamis dan selalu diwarnai oleh ketidakteraturan dan ketidakpastian. Kondisi ini
memunculkan kecenderungan permasalahan baru yang semakin beragam dan multi dimensional.
Teknologi informasi berkembang cepat, telah membawa dampak bagi kehidupan manusia. Dapat
berdampak menguntungkan apabila mampu memanfaatkan untuk meningkatkan tarif hidup
sedangkan yang merugikan apabila terperdaya oleh pemanfaatan untuk kepentingan yang
negatif termasuk pada karakter generasi muda.
Persoalan karakter para pemuda kini menjadi sorotan tajam dalam masyarakat, Berbagai
sorotan tersebut termuat dalam media cetak, wawancara dimedia elektronik. Ironisnya, persoalan
muncul seperti meningkatnya tindak Kriminal, semakin menjadi-jadinya korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN) kekerasan, kejahatan seksual, pengrusakan, perkelahian massal, kehidupan
yang konsumtif, kehidupan politik yang tidak produktif. Padahal sudah lebih dari setengah abad
bangsa Indonesia merdeka, tapi sampai saat ini justru bangsa Indonesia semakin mengalami
degradasi karakter kebangsaan.
Dalam menghadapi masalah yang begitu rumit, dibutuhkan pendidikan karakter yang
dibangun melalui pendidikan yang melibatkan berbagai elemen bangsa seperti pendidikan
pancasila. Pendidikan Pancasila diharapkan mampu menghadirkan karakter generasi muda yang
tidak hanya cerdas namun berkarakter.
Pendidikan Pancasila sangatlah penting bagi para generasi muda Indonesia agar dapat
terebentuk karakter yang unggul dan berakhlak mulia, sehingga mampu bersaing, beretika,
bermoral, sopan dan santun dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Karena karakter
merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri
sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap,
perasaan, perhatian, dan perbuatan berdasarkan norma, hukum, tatakrama dan adat istiadat
sehingga tidak ada lagi tindak kriminal seperti korupsi dan sebagainya.

Aktualisasi Pancasila harus digaungkan mulai dari berbagai lingkungan pendidikan. Baik
itu di keluarga sebagai pendidikan informal, sekolah sebagai lembaga pendidikan formal,
maupun dalam masyarakat sebagai lembaga pendidikan non formal. Kesemua ranah pendidikan
tersebut harus melekat dengan nilai- nilai Pancasila.

Pertama, dalam lembaga pendidikan informal seperti keluarga. Keluarga merupakan


jenjang pendidikan yang pertama dan utama bagi anak. Ini berarti, bagaimana karakter anak
berkembang nantinya bergantung dari pola asuh yang diterapkan di rumah. Apakah pola asuh

6
yang memberi kebebasan pada anak, pola asuh otoriter yang mewajibkan anak untuk selalu
patuh, atau pola asuh autoritatif yang artinya antara orangtua dan anak saling mengerti
tanggungjawab, hak dan kewajiban masing-masing. Selanjutnya untuk menanamkan moral yang
baik pada anak, orang tua juga harus memiliki karakter yang tentu saja lebih baik terlebih
dahulu. Dengan begitu orangtua seakan menjadi teladan atau row model bagi anak dalam
bertindak sehingga anak senantiasa berhati-hati dalam bertingkah laku.
Kedua, dalam ranah lembaga pendidikan formal atau sekolah, peran seorang guru
sangat penting dalam membentuk karakter siswanya. Para guru yang merupakan orangtua kedua
siswa di sekolah, perlu senantiasa mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila yang sebenarnya.
mulai dari kebiasaan untuk berdoa setiap kegiatan belajar mengajar, saling toleransi antar teman,
menumbuhkan sikap peduli sesama, dan tidak membeda- bedakan antara siswa satu dengan
siswa lainnya.
Ketiga, implementasi pendidikan Pancasila di masyarakat tentu dimulai dari sekitar
lingkungan rumah. Keberagaman etnis yang ada di masyarakat hendaknya menjadi suatu warna
tersendiri bagi mereka, sebagaimana semboyan yang dimiliki bangsa Indonesia yaitu Bhinneka
Tunggal Ika. Walaupun negara Indonesia terdiri dari beragam suku, namun kerukunan antar
seluruh umat tetap perlu dijunjung tinggi.

Menurut Ali Ibrahim Akbar,2000 : ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan


semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh
pengetahuan mengelolah diri dan orang lain (soft skill). Hal ini membuktikan bahwa kesuksesan
seseorang lebih ditentukan oleh kemampuan manage self daripada kemampuan knowlage, dan
juga sebagai isyarat bahwa mutu pendidikan karakter seperti pancasila mampu meningkatkan
mutu dan kualitas pendidikan dimasa yang akan datang. Maka dari itu peranan pendidikan
pancasila sangatlah penting. Dengan adanya pendidikan pancasila diharapkan bisa menjadi
motor perbaikan sekaligus pembentukan karakter generasi muda yang tidak hanya unggul
tetapi juga berakhlak mulia.

C. ALASAN DIPERLUKANNYA PENDIDIKAN PANCASILA DI PERGURUAN


TINGGI

Kewarganegaraan dalam bahasa latin disebutkan Civis, selanjutnya dari kata Civis
ini dalam bahasa Inggris timbul kata Civic artinya mengenai warga negara atau
kewarganegaraan. Dari kata Civic lahir kata Civics, ilmu kewarganegaraan dan Civic
Education, Pendidikan Kewarganegaraan.
Pelajaran Civics mulai diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1790 dalam rangka
mengamerikakan bangsa Amerika atau yang terkenal dengan nama Theory of
Americanization. Sebab seperti diketahui, bangsa Amerika berasal dari berbagai bangsa yang
datang di Amerika Serikat dan untuk menyatukan menjadi bangsa Amerika maka perlu diajarkan
Civics bagi warga negara Amerika Serikat. Dalam taraf tersebut, pelajaran Civics membicarakan
masalah government, hak dan kewajiban warga negara dan Civics merupakan bagian dari ilmu
politik.
Di Indonesia Pendidikan Kewarganegaraan yang searti dengan Civic Education itu dijadikan
sebagai salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa di Perguruan
Tinggi untuk program diploma/politeknik dan program Sarjana (SI), baik negeri maupun swasta.

7
Di dalam Undang-Undang nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang
dipakai sebagai dasar penyelenggaraan pendidikan tinggi pasal 39 ayat (2) menyebutkan bahwa
isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat :
Pendidikan Pancasila
Pendidikan Agama

-Pendidikan Kewarganegaraan yang mencakup Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN).

Pendidikan pancasila memiliki peran yang paling penting dan berguna bagi Mahasiswa
diperguruan Tinggi. Pendidikan pancasila atau kewarganegaraan haruslah kita pelajari dan
gunakan dalam kehidupan sehari-hari sehingga kita dapat mengetahui dan mengerti tentang hak
dan kewajiban sebagai warga Negara Indonesia. Bersama pendidikan agama dan
kewarganegaraan, pendidikan pancasila berperan penting dalam pembentukan moral, adab,
perilaku dan kepribadian yang sehat dan berjiwa Nasionalisme.
Pancasila adalah sebagai sumber nilai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara bagi bangsa Indonesia. Sebab itu seluruh tatanan kehidupan masyarakat dan bangsa
Indonesia menggunakan pancasila sebagai dasar moral atau norma dan sebagai tolak ukur baik
buruk dan benar salahnya sikap, perubahan dan tingkah laku sebagai bangsa Indonesial.

Contoh-contoh pentingnya Pendidikan Pancasila bagi Mahasiswa diperguruanTinggi :


1. Melalui pendidikan pancasila mahasiswa diharapkan mampu memahami, menganalisis,
dan mengaplikasikan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
2. melalui pendidikan pancasila Mahasiswa dapat berpartisipasi dalam upaya mencegah dan
menghentikan berbagai tindak kekerasan dengan cara cerdas dan damai.
3. Melalui pendidikan pancasila Mahasiswa menjadi warga Negara yang memiliki
pandangan yang benar terhadap nilai-nilai demokrasi dan HAM
4. Melalui pendidikan Pancasila Mahasiwa mampu berpikir kritis dan objektif terhadap
persoalan kenegaraan HAM, dan demokrasi.
5. Melalui pendidikan Pancasila Mahasiswa mampu memberikan kontribusi dan solusi
terhadap berbagai persoalan kebijakan publik.
Melalui pendidikan Pancasila Mahasiswa mampu meletakkan nilai-nilai dasar secara bijak
(berkeadaban).

Berdasarkan Pasal 3 Keputusan Dirjen Dikti No. 43/Dikti/2006 tentang Rambu-rambu


Pelaksanaan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi, Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan salah satu kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
(MPK) yang dirancang untuk memberikan pengertian kepada mahasiswa tentang pengetahuan
dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antar warga negara serta pendidikan
pendahuluan bela negara sebagai bekal agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh
bangsa dan negara.
Dalam jurusan Pendidikan Kewarganegaran sendiri, memuat materi mengenai hukum dan
politik yang ada dan berkembang. Mahasiswa diajarkan untuk menjadi lebih demokratis, lebih
kritis terhadap masalah-masalah yang sedang terjadi baik di dalam maupun di luar negeri. Tidak
hanya teori saja yang diberikan, namun juga memberikan sentuhan moral dan sikap sosial.
Menyaring budaya dari luar agar sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yaitu pancasila.

8
Memahami mata kuliah Pendidikan Kewarganegaaraan adalah salah satu upaya untuk
membangkitkan kembali semangat kebangsaan generasi muda, khususnya mahasiswa dalam
menghadapi pengaruh globalisasi dan mengukuhkan semangat bela negara. Tujuannya adalah
untuk memupuk kesadaran cinta tanah air, mengetahui tentang hak dan kewajiban dalam usaha
pembelaan negara, serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika.

9
BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia, Ideologi Negara Indonesia, sekaligus menjadi
pandangan hidup bangsa. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan Negara
Republik Indonesia, maka manusia Indonesia menjadikan mengamalan Pancasila sebagai
penjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan. Oleh karena itu
mengamalannya harus dimulai dari setiap warga Negara Indonesia, setiap penyelenggara Negara
yang secara meluas akan berkembang menjadi pengamalan pancasila oleh setiap lembaga
kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik dipusat maupun didaerah.

Di dalam pancasila terkandung nilai-nilai luhur, ajaran-ajaran moral yang kesemuanya itu
merupakan penjelmaan dari seluruh jiwa manusia Indonesia. Menyadari bahwa untuk kelestarian
nilai-nilai pancasila itu perlu diusahakan secara nyata dan terus-menerus pengayatan dan
mengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Oleh sebab itu setiap Warga Negara
Indonesia, penyelenggara Negara, serta lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan baik
di pusat maupun di daerah harus sama-sama mengamalkan nilai-nilai pancasila demi
kelestariannya.

10

Anda mungkin juga menyukai