Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas anugerahNya
sehingga kami dapat menyelesaikan penulis makalah tentang pendidikan pancasila yang
didalamnya kita akan mempelajari tentang Pentingnya Pendidikan Pancasila bagi kehidupan
berbangsa dan bernegara, Pentingnya Pendidikan Pancasila bagi Mahasiswa atau Generasi
Penerus, dan Alasan masih diperlukan Pendidikan Pancasila diPerguruan Tinggi. Adapun
maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas dosen
pengajar, juga untuk memperluas pengetahuan para Mahasiswa khusunya bagi penulis
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun makalah ini dengan baik, namun penulis
menyadari bahwa kami memiliki keterbatasan kami sebagai manusia biasa. Oleh karena itu jika
didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun isi maka kami
memohon maaf dan kritik, serta saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca. Harapan ini
dapat bermanfaat bagi kita sekalian.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang
memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar
kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti tercantum
dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup
bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga tak ada satu
kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia.
Menyadari bahwa untuk kelestarian kemampuan dan kesaktian Pancasila itu, perlu diusahakan
secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamamalan nilai-nilai luhur yang
terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara serta
setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah.
B. Rumusan Masalah
Untuk menghidari adanya kesimpangsiuran dalam penyusunan makalah ini, maka penulis
membatasi masalah-masalah yang akan di bahas diantaranya:
C. Tujuan
2. Untuk mengetahui pentingnya pendidikan pancasila bagi mahasiswa atau generasi muda
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pada dasarnya Pancasila dibuat untuk menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Peranan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara terletak pada bagaimana
seluruh masyarakat Indonesia dari kalangan bawah sampai kalangan atas menerapkan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupannya. Penerapan nilai-nilai Pancasila diharapkan bisa diterapkan di
semua bidang kehidupan baik itu di lingkungan pemerintahan (politik), ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan dan keamanan, pendidikan, dan sebagainya. Tiga tataran nilai dalam ideologi
Pancasila yang melandasi penerapan peranan Pancasila meliputi nilai dasar, nilai instrumental,
dan nilai praksis. Untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai bidang kehidupan
maka kita pertama kali harus mengacu pada nilai dasar yaitu nilai yang ditetapkan oleh para
pendiri negara yang berakar pada sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah. Nilai
dasar tidak akan pernah lekang oleh waktu. Kemudian arah selanjutnya adalah memenuhi nilai
instrumental yaitu nilai yang merupakan penjabaran dari nilai dasar dan disesuaikan dengan
tuntutan zaman. Nilai terakhir yang menjadi pedoman pelaksanaan Pancasila adalah nilai praksis.
Nilai ini merupakan nilai yang sangat sulit untuk dipenuhi karena merupakan aktualisasi dari
nilai-nilai Pancasila. Penerapan nilai praksis tidak boleh bertentangan dengan nilai dasar supaya
pelaksanaan nilai Pancasila di era modern ini bisa sejalan dengan tujuan perumusan dan tujuan
lahirnya Pancasila.
Peranan Pancasila secara nyata dapat terlihat pada pembuatan peraturan perundang-
undangan yang harus berpedoman pada Pancasila. Hal ini merupakan contoh penerapan nilai
instrumental Pancasila. Pada dasarnya setiap ketentuan hukum dan perundang-undangan pada
segala tingkatan, harus terbuka terhadap peninjauan dan penilaian atau pengkajian tentang
keterkaitan dengan nilai dasar Pancasila. Peraturan perundang-undangan biasanya mencakup
berbagai aspek kehidupan baik itu bidang politik, budaya, sosial, ekonomi, pendidikan, dan
sebagainya. Peraturan hukum yang sudah berlandaskan Pancasila harus dilaksanakan dan ditaati
oleh semua warga negaranya. Jika seseorang melanggar peraturan perundang-undangan maka ia
akan mendapat sanksi hukum yang sesuai dengan pelanggaran yang ia lakukan. Sanksi hukum
itu juga dibuat berlandaskan Pancasila sebagai konsekuensi Pancasila sebagai norma hukum.
Penerapan nilai-nilai itu misalnya beribadah menurut keyakinan dan agama yang dianut
masing-masing warga negara serta bisa juga diwujudkan dalam lingkungan sosial masyarakat
yaitu dengan sikap saling menghargai, menghormati, tolong menolong dan peduli kepada sesama
manusia. Sikap-sikap tersebut merupakan contoh pengamalan sila pertama dan sila kedua
3
Pancasila yaitu nilai sila Ketuhanan dan sila Kemanusiaan. Sedangkan untuk menjaga persatuan
seluruh bangsa Indonesia dapat diambil dari nilai sila ketiga Pancasila yang berisi prinsip untuk
hidup bersesuaian. Jika nilai sila ketiga ini benar-benar diaplikasikan dengan baik maka tidak
akan terjadi perpecahan pada bangsa Indonesia dan bangsa Indonesia tidak mudah untuk dipecah
belah oleh bangsa lain. Apabila terjadi suatu permasalahan di lingkungan sosial dalam lingkup
kecil atau dalam kehidupan berbangsa dan bernegara pada skala yang besar maka pengambilan
keputusan akan dilaksanakan dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat atau dengan
demokrasi dan menghindari penggunaan kekerasan. Hal ini sejalan dengan sila keempat
Pancasila yaitu nilai sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan. Untuk menerapkan nilai Keadilan pada sila kelima maka dapat
diwujudkan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban yang seimbang antara masyarakat dengan
pemerintah.
Jika semua nilai-nilai Pancasila dapat terealisasikan maka dapat dipastikan bahwa peran
Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangatlah baik dan berdampak positif bagi
seluruh masyarakat Indonesia. Namun yang masih menjadi keraguan di sini ialah bangsa
Indonesia sendiri sebagai penganut ideologi ini kurang memahami makna nilai-nilai Pancasila.
Bahkan lebih buruknya lagi ada sebagian masyarakat Indonesia yang justru tidak hafal dengan isi
Pancasila yang cukup singkat itu. Sumber yang menjadi keprihatinan saat ini yaitu kalangan
pejabat negara, wakil rakyat, atau pemimpin rakyat justru yang tidak hafal Pancasila. Apakah
terlalu banyak permasalahan negara yang mereka hadapi sehingga menjadi penyebab mereka
terlupa dengan isi Pancasila?
Ya, begitulah kondisi bangsa Indonesia. Ideologi yang mereka anut dan mereka elu-
elukan kesempurnaannya ternyata hanya menjadi formalitas saja. Mereka tidak tahu bahkan tidak
paham isinya. Isinya saja tidak hafal lalu mau bagaimana cara penerapannya. Mungkin hanya
ada segelintir orang dari jutaan penduduk Indonesia yang mampu dan mau memahami,
memaknai serta menerapkan nilai-nilai Pancasila yang luhur.
Pancasila mampu membawa kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia dan membawa kemajuan
yang pesat bagi Indonesia di lingkungan regional maupun di kancah dunia Internasional.
4
nilai -nilai dasar Negara yang ingin diwujudkan melalui kehidupan Negara itu. Ideologi
Negara sering disebut sebagai ideologi politik karena terkait dengan penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang tidak lain adalah kehidupan politik.
Manfaat pendidikan pancasila dalam hubungan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.
5
d. Agar individu dapat berperilaku sesuai dengan isi dari butir-butir pancasila
e. Individu dapat mengamalkan pancasila di segala situasi
f. Sebagai pedoman menjadi warga Negara yang baik
g. Untuk memahami ideologi bangsa Indonesia
h. Membangun karakter warga Negara yang bermartabat
i. Mewujudkan kehidupan bermoral dalam kehidupan.
Seiring perkembangan Zaman di era globalisasi saat ini turut mengiringi adanya trend
yang semakin dinamis dan selalu diwarnai oleh ketidakteraturan dan ketidakpastian. Kondisi ini
memunculkan kecenderungan permasalahan baru yang semakin beragam dan multi dimensional.
Teknologi informasi berkembang cepat, telah membawa dampak bagi kehidupan manusia. Dapat
berdampak menguntungkan apabila mampu memanfaatkan untuk meningkatkan tarif hidup
sedangkan yang merugikan apabila terperdaya oleh pemanfaatan untuk kepentingan yang
negatif termasuk pada karakter generasi muda.
Persoalan karakter para pemuda kini menjadi sorotan tajam dalam masyarakat, Berbagai
sorotan tersebut termuat dalam media cetak, wawancara dimedia elektronik. Ironisnya, persoalan
muncul seperti meningkatnya tindak Kriminal, semakin menjadi-jadinya korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN) kekerasan, kejahatan seksual, pengrusakan, perkelahian massal, kehidupan
yang konsumtif, kehidupan politik yang tidak produktif. Padahal sudah lebih dari setengah abad
bangsa Indonesia merdeka, tapi sampai saat ini justru bangsa Indonesia semakin mengalami
degradasi karakter kebangsaan.
Dalam menghadapi masalah yang begitu rumit, dibutuhkan pendidikan karakter yang
dibangun melalui pendidikan yang melibatkan berbagai elemen bangsa seperti pendidikan
pancasila. Pendidikan Pancasila diharapkan mampu menghadirkan karakter generasi muda yang
tidak hanya cerdas namun berkarakter.
Pendidikan Pancasila sangatlah penting bagi para generasi muda Indonesia agar dapat
terebentuk karakter yang unggul dan berakhlak mulia, sehingga mampu bersaing, beretika,
bermoral, sopan dan santun dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Karena karakter
merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri
sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap,
perasaan, perhatian, dan perbuatan berdasarkan norma, hukum, tatakrama dan adat istiadat
sehingga tidak ada lagi tindak kriminal seperti korupsi dan sebagainya.
Aktualisasi Pancasila harus digaungkan mulai dari berbagai lingkungan pendidikan. Baik
itu di keluarga sebagai pendidikan informal, sekolah sebagai lembaga pendidikan formal,
maupun dalam masyarakat sebagai lembaga pendidikan non formal. Kesemua ranah pendidikan
tersebut harus melekat dengan nilai- nilai Pancasila.
6
yang memberi kebebasan pada anak, pola asuh otoriter yang mewajibkan anak untuk selalu
patuh, atau pola asuh autoritatif yang artinya antara orangtua dan anak saling mengerti
tanggungjawab, hak dan kewajiban masing-masing. Selanjutnya untuk menanamkan moral yang
baik pada anak, orang tua juga harus memiliki karakter yang tentu saja lebih baik terlebih
dahulu. Dengan begitu orangtua seakan menjadi teladan atau row model bagi anak dalam
bertindak sehingga anak senantiasa berhati-hati dalam bertingkah laku.
Kedua, dalam ranah lembaga pendidikan formal atau sekolah, peran seorang guru
sangat penting dalam membentuk karakter siswanya. Para guru yang merupakan orangtua kedua
siswa di sekolah, perlu senantiasa mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila yang sebenarnya.
mulai dari kebiasaan untuk berdoa setiap kegiatan belajar mengajar, saling toleransi antar teman,
menumbuhkan sikap peduli sesama, dan tidak membeda- bedakan antara siswa satu dengan
siswa lainnya.
Ketiga, implementasi pendidikan Pancasila di masyarakat tentu dimulai dari sekitar
lingkungan rumah. Keberagaman etnis yang ada di masyarakat hendaknya menjadi suatu warna
tersendiri bagi mereka, sebagaimana semboyan yang dimiliki bangsa Indonesia yaitu Bhinneka
Tunggal Ika. Walaupun negara Indonesia terdiri dari beragam suku, namun kerukunan antar
seluruh umat tetap perlu dijunjung tinggi.
Kewarganegaraan dalam bahasa latin disebutkan Civis, selanjutnya dari kata Civis
ini dalam bahasa Inggris timbul kata Civic artinya mengenai warga negara atau
kewarganegaraan. Dari kata Civic lahir kata Civics, ilmu kewarganegaraan dan Civic
Education, Pendidikan Kewarganegaraan.
Pelajaran Civics mulai diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1790 dalam rangka
mengamerikakan bangsa Amerika atau yang terkenal dengan nama Theory of
Americanization. Sebab seperti diketahui, bangsa Amerika berasal dari berbagai bangsa yang
datang di Amerika Serikat dan untuk menyatukan menjadi bangsa Amerika maka perlu diajarkan
Civics bagi warga negara Amerika Serikat. Dalam taraf tersebut, pelajaran Civics membicarakan
masalah government, hak dan kewajiban warga negara dan Civics merupakan bagian dari ilmu
politik.
Di Indonesia Pendidikan Kewarganegaraan yang searti dengan Civic Education itu dijadikan
sebagai salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa di Perguruan
Tinggi untuk program diploma/politeknik dan program Sarjana (SI), baik negeri maupun swasta.
7
Di dalam Undang-Undang nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang
dipakai sebagai dasar penyelenggaraan pendidikan tinggi pasal 39 ayat (2) menyebutkan bahwa
isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat :
Pendidikan Pancasila
Pendidikan Agama
Pendidikan pancasila memiliki peran yang paling penting dan berguna bagi Mahasiswa
diperguruan Tinggi. Pendidikan pancasila atau kewarganegaraan haruslah kita pelajari dan
gunakan dalam kehidupan sehari-hari sehingga kita dapat mengetahui dan mengerti tentang hak
dan kewajiban sebagai warga Negara Indonesia. Bersama pendidikan agama dan
kewarganegaraan, pendidikan pancasila berperan penting dalam pembentukan moral, adab,
perilaku dan kepribadian yang sehat dan berjiwa Nasionalisme.
Pancasila adalah sebagai sumber nilai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara bagi bangsa Indonesia. Sebab itu seluruh tatanan kehidupan masyarakat dan bangsa
Indonesia menggunakan pancasila sebagai dasar moral atau norma dan sebagai tolak ukur baik
buruk dan benar salahnya sikap, perubahan dan tingkah laku sebagai bangsa Indonesial.
8
Memahami mata kuliah Pendidikan Kewarganegaaraan adalah salah satu upaya untuk
membangkitkan kembali semangat kebangsaan generasi muda, khususnya mahasiswa dalam
menghadapi pengaruh globalisasi dan mengukuhkan semangat bela negara. Tujuannya adalah
untuk memupuk kesadaran cinta tanah air, mengetahui tentang hak dan kewajiban dalam usaha
pembelaan negara, serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika.
9
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia, Ideologi Negara Indonesia, sekaligus menjadi
pandangan hidup bangsa. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan Negara
Republik Indonesia, maka manusia Indonesia menjadikan mengamalan Pancasila sebagai
penjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan. Oleh karena itu
mengamalannya harus dimulai dari setiap warga Negara Indonesia, setiap penyelenggara Negara
yang secara meluas akan berkembang menjadi pengamalan pancasila oleh setiap lembaga
kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik dipusat maupun didaerah.
Di dalam pancasila terkandung nilai-nilai luhur, ajaran-ajaran moral yang kesemuanya itu
merupakan penjelmaan dari seluruh jiwa manusia Indonesia. Menyadari bahwa untuk kelestarian
nilai-nilai pancasila itu perlu diusahakan secara nyata dan terus-menerus pengayatan dan
mengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Oleh sebab itu setiap Warga Negara
Indonesia, penyelenggara Negara, serta lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan baik
di pusat maupun di daerah harus sama-sama mengamalkan nilai-nilai pancasila demi
kelestariannya.
10