PERATURAN INTERNAL
RUMAH SAKIT TK. II 03.05.01 DUSTIRA
(HOSPITAL BY LAWS)
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
a. Dimasa lalu rumah sakit sering dianggap sebagai lembaga sosial yang kebal
hukum berdasarkan doctrin of charitable immunity, sebab menghukum rumah
sakit untuk membayar ganti rugi sama artinya dengan mengurangi asetnya, yang
pada gilirannya akan mengurangi kemampuannya untuk menolong masyarakat
banyak. Namun dengan terjadinya perubahan paradigma perumahsakitan di
dunia, dimana rumah sakit merupakan institusi yang padat modal, padat
tekhnologi dan padat tenaga sehingga pengelolaan rumah sakit tidak semata-
mata sebagai unit sosial. Maka sejak itu rumah sakit mulai dijadikan subyek
hukum dan sebagai target gugatan atas perilaku yang dinilai merugikan.
b. Perubahan rumah sakit dan unit sosial menjadi unit sosio ekonomi
berdampak semakin kompleknya rumah sakit dan potensial menimbulkan konflik
apabila hubungan antara pemilik, pengelola dan staf medis tidak teratur dengan
baik. Oleh karena itu rumah sakit perlu mempunyai peraturan internal yang
mengatur hubungan ketiga unsur tersebut yang disebut peraturan internal rumah
sakit. Dalam meningkatkan kesadaran hukum, serta kepekaan terhadap tuntutan
secara hukum yang sering terjadi akhir-akhir ini maka peraturan internal rumah
sakit tersebut menjadi acuan penting bagi rumah sakit.
a. Pendahuluan.
b. Nama, tujuan, visi dan misi.
c. Ketentuan umum
d. Mekanisme dan hubungan kerja pemilik.
2
4. Dasar :
BAB II
NAMA, TUGAS POKOK, VISI, MISI,
TUJUAN, MOTTO DAN FALSAFAH RUMKIT TK II DUSTIRA
5. Nama Rumah Sakit. Nama rumah sakit ini adalah Rumah Sakit Tk. II
03.05.01 Dustira Kesdam III/Siliwangi.
7. Visi. Menjadi rumah sakit kebanggaan Prajurit, PNS dan Keluarganya serta
Masyarakat Umum di wilayah Kodam III/Slw yang bermutu dalam pelayanan, pendidikan
dan penelitian.
8. Misi.
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan paripurna
b. Memberikan dukungan kesehatan yang handal.
c. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan
pengembangan yang bermutu dalam rangka pelaksanaan Rumah Sakit
Pendidikan.
9. Tujuan.
a. Membangun budaya organisasi yang kondusif dan sense of service.
b. Mewujudkan pelayanan kesehatan prima berbasis kepuasan pelanggan.
c. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang terintegrasi sesuai standar,
menuju persaingan di tingkat Nasional.
d. Mengintegrasikan pelayanan dan pendidikan untuk meningkatkan mutu
pelayanan dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuandan teknologi
kedokteran.
3
11. Falsafah.
12. Judul. Judul Dokumen ini adalah Peraturan Internal Rumkit Tk II 03.05.01
Dustira/Hospital Bay Laws.
BAB III
KETENTUAN UMUM
13. Pengertian-pengertian.
a. Hanya dapat dilaksanakan oleh Karumkit Tk II Dustira atau oleh Waka dan
Pejabat lainya yang mendapat perintah/mandat dari Kepala Rumkit Tk II Dustira.
b. Surat Perjanjian Kerjasama/Nota Kesepakatan (MOU) sebagai tindak lanjut
atau yang mendasari hubungan dengan instansi/lembaga lain ditandatangani oleh
Karumkit Tk II Dustira atau pejabat terkait atas persetujuan Karumkit Tk II Dustira.
1) Karumkit : 1 orang.
2) Wakarumkit : 1 orang.
3) Ketua Komite Medik : 1 orang.
4) Kepala Departemen : 6 orang.
5) Kepala Instalasi : 8 orang.
6) SMF : 20 orang.
7) Kepala Seksi : 4 orang.
8) Kepala Urusan : 6 orang.
9) Perwira urusan : 4 orang.
e. Dalam hal terjadi kekosangan jabatan kepala rumah sakit ditengah suatu
masssa kepengurusan maka Kakesdam III/Slw dapat mengangkat Palakhar
(Perwira Pelaksana Harian) untuk sisa jabatan hingga penetapan berikutnya.
a. Dalam peraturan internal ini ditentukan hanya satu macam cap yang
digunakan yaitu cap Karumkit Tk II Dustira.
b. Setiap dokumen dibubuhi cap Karumkit menyangkut hal-hal yang diputuskan
oleh Kepala Rumah sakit, kecuali dokumen internal Rumkit Tk II Dustira.
BAB IV
MEKANISME DAN HUBUNGAN KERJA PEMILIK
f. Uraian Tugas.
BAB V
MEKANISME DAN HUBUNGAN KERJA ESELON PIMPINAN
g. Tugas lain-lain.
h. Tugas-tugas Berkala.
1) Menjalankan rikkes berkala bagi para personel Kodam III/Slw dan
Mabesad Rawatan Kodam III/Slw.
2) Menjalakan rikkes penerimaan prajurit TNI AD.
3) Menjalankan rikkes untuk jenjang karier prajurit TNI AD.
a) Peranan : Sebagai Ketua PPBDAD.
b) Indikator prestasi : Terselenggara kegiatan dengan baik dan
lancar.
f. Tugas Tambahan.
g. Tugas Lain-lain.
h. Tugas-tugas berkala.
BAB VI
MEKANISME DAN HUBUNGAN KERJA
ESELON PEMBANTU PIMPINAN
e. Tugas Tambahan.
f. Tugas lain-lain.
e. Tugas Tambahan.
f. Tugas Lain-lain.
c. Tugas Harian.
d. Tugas Insidentil.
e. Tugas Periodik.
f. Tugas Tambahan.
g. Tugas Lain-lain.
h. Tugas Berkala.
Ekstern Instansi
1. Kasimatkes 1. Kesdam III/Slw 1. Koordinasi/Minta data
2. Kagudkesrah 2. Kesdam III/Slw 2. Koordinasi/Minta data
e. Tugas Lain-lain.
BAB VII
MEKANISME DAN HUBUNGAN KERJA
ESELON PELAYANAN
d. Tugas Tambahan.
e. Tugas lain-lain.
d. Tugas Tambahan
e. Tugas lain-lain.
Ekstern Instansi
1. Kakesdam III/Slw 1. Kesdam III/Slw 1. Melaporkan/Koordinasi
2. Para Kasi Kesdam 2. Kesdam III/Slw 2. Koordinasi/Minta data
JABATAN YANG SETARA
Intern Instansi
1. Para Kasi 1. Rumkit Tk II Dustira 1. Koordinasi/Minta data
2. Kasub 2. Rumkit Tk II Dustira 2. Koordinasi/Minta data
BAB VIII
MEKANISME DAN HUBUNGAN KERJA
ESELON PELAKSANA
e. Tugas Tambahan.
f. Tugas lain-lain.
e. Tugas Tambahan
f. Tugas lain-lain.
f. Tugas Tambahan.
g. Tugas lain-lain.
f. Tugas Tambahan.
g. Tugas lain-lain.
a) Peranan :
b) Indikator Prestasi :
e. Tugas Tambahan.
e. Tugas Tambahan
f. Tugas lain-lain.
g. Tugas berkala.
e. Tugas Tambahan
f. Tugas lain-lain.
e. Tugas Tambahan.
f. Tugas lain-lain.
e. Tugas Periodik.
f. Tugas Insidentil.
g. Tugas Tambahan
h. Tugas berkala
Ekstern Instansi
1. Ketua PPNI 1. Kesdam III/Slw 1.Koordinasi /minta data
2. Ketua IBI 2. Dinkes Kota Cimahi 2. Koordinasi / minta data
JABATAN SETARA
Intern Instansi
Para Kainstal Rumkit Dustira Koordinasi/minta data
Ekstern Instansi
1. Kasi Kesmil 1. Kesdam III/Slw 1. Koordinasi
2. Kasi Keskureh 2. Kesdam III/Slw 2. Koordinasi
JABATAN YANG LEBIH RENDAH
1. Para Kepala Ruangan 1. Rumkit Dustira 1. Koordinasi/Disposisi
2. Para Kaur/paur 2. Rumkit Dustira 2. Koordinasi/Disposisi
3. Turmin 3. Rumkit Dustira 3. Koordinasi/Disposisi
e. Tugas Tambahan
1) Memberikan pertimbangan kepada Karumkit bidang pelayanan
kesehatan, bidang personel, bidang sarana prasarana
f. Tugas lain-lain.
1) Memberikan / menerima konsultasi staf dan administrasi
2) Memberikan arahan tugas pada staf poliklinik
3) Menerima masukan saran staf tentang pelaksanaan tugas
4) Memberikan arahan / disposisi kepada para Kapoliklinik
j. Tugas berkala. Memberikan dan mengakomodir fungsi dan tugas staf dan
dinas-dinas lain dalam pelaksanaan Evakuasi paisen dan Rikkes.
1) Peranan : Sebagai Koordinator.
2) Indikator prestasi : Evakuasi dan Rikkes dapat berjalan lancar dan
aman
d. Tugas Tambahan
b) Indikator Prestasi :
d. Tugas lain-lain.
f. Tugas berkala
d. Tugas Tambahan
e. Tugas lain-lain.
f. Tugas Berkala.
d. Tugas Tambahan
e. Tugas Lain-Lain
f. Tugas Berkala :
d. Tugas Insidentil.
e. Tugas Periodik.
a) Peranan : Promotor
b) Indikator Prestasi : Kegiatan praktek dan penelitian dapat
berjalan dengan tertib dan lancar.
e. Tugas Tambahan.
f. Tugas Lain-Lain.
BAB IX
RAPAT
46. Pelaksanaan rapat dengan ketentuan sebagai berikut
a. Rapat rutin dilaksanakan paling sedikit sekali dalam sebulan pada tempat
yang sudah ditentukan.
b. Undangan Rapat. Staf tata usaha menyampaikan undangan kepada setiap
pejabat Rumah Sakit dan pihak lain yang terkait. Setiap rapat dinyatakan sah
hanya bila undangan telah disampaikan dan disetujui oleh seluruh anggota rapat
atau surat perintah Kepala Rumah Sakit sudah terbitkan tentang jadwal tetap rapat
rutin.
c. Peserta Rapat. Setiap rapat rutin selain dihadiri oleh Pejabat Rumah
Sakit dan Kepala Rumah Sakit juga dihadiri oleh bagian yang terkait dalam bahsan
rapat dan/atau staf yang ditentukan oleh Kepala Rumah Sakit.
d. Pengambilan Keputusan Rapat.
c. Dalam hal jumlah suara yang diperoleh adalah sama maka pimpinan rapat
berwenang untuk menyelenggarakan pemungutan suara yang kedua kalinya.
d. Apabila pada penyelenggaraan kedua jumlah suara yang diperoleh tetap
sama maka keputusan ditentukan oleh Kepala Rumah Sakit sebagai pimpinan
rapat.
BAB X
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN STAF MEDIS
47. Kepala Rumah Sakit mengangkat dan memberhentikan staf medis berdasarkan
surat perintah yang diatur dalam peraturan internal yang berlaku di Rumah Sakit Tk.II
Dustira.
a. Kepala Rumah Sakit menerbitkan surat perintah penugasan staf medis yang
kriterianya ditetapkan dalam Medical Staff By Laws.
b. Jangka waktu penugasan staf medis ditentukan dalam peraruran internal staf
medis yang berlaku di Rumah Sakit Tk.II Dustira kecuali ditetapkan lain oleh Kepala
Rumah Sakit.
c. Penugasan klinis di Rumah Sakit Tk.II Dustira pada seorang staf medis
diatur lebih lanjut dalam peraturan Internal Staf Medis (Medical Staf Bylaws).
BAB XI
PERATURAN RUMAH SAKIT
50. Kepala Rumah Sakit berwenang untuk menetapkan berbagai ketentuan dan
peraturan pelaksanaan untuk melaksanakan peraturan internal ini yang meliputi peraturan
Rumah Sakit, peraturan tentang personil Rumah Sakit, pengendalian pasien dan
pengunjung serta masalah lain yang tidak dicantumkan dalam peraturan internal ini.
Kepala Rumah Sakit senantiasa mengupayakan agar peraturan internal ini dapat dilihat
oleh berbagai pihak-pihak yang berkepentingan.
57
b. Jenis Apel
1) Apel rutin
c. Tempat apel.
d. Waktu.
e. Apel pada bulan puasa dimulai pada pukul 08.00 dan selesai sama dengan
point 2).
f. Peserta Apel.
g. Pengelompokkan Apel. Untuk apel hari Senin, Selasa, Rabu dan Jumat
dilaksanakan Apel gabungan sedangkan pada Kamis apel perbagian.
h. Pengambil Apel.
i. Pakaian.
1) Cuaca hujan.
2) Upacara Bendera Senin atau upacara lainnya yang bersamaan
waktunya.
59
a. Cuti tahunan.
b. Cuti Sakit.
1) Cuti sakit yang lamanya lebih dari dua hari perlu adanya surat
keterangan dokter yang berdinas di Lingkungan TNI AD.
2) Cuti sakit diberikan paling lama enam bulan.
c. Cuti Kawin.
1) Cuti kawin diberikan selama tiga hari bagi Pria dan enam hari kerja
bagi Wanita yang melaksanakan pernikahan di tempat kedudukan/daerah di
mana yang bersangkutan bertugas.
2) Untuk pernikahan di luar tempat/ daerah penugasan ditambah dengan
waktu perjalanan pulang pergi.
1) Lamanya cuti Ibadah Haji adalah paling lama empat puluh lima hari,
Ibadah umroh dan perjalanan rohani paling lama empat belas hari.
2) Bagi yang melaksanakan Ibadah haji, umroh dan perjalanan rohani
maka cuti tahunan hilang/ dihapuskan.
60
1) Bagi personel Kowad dan PNS wanita yang akan melaksanakan cuti
melahirkan berdasarkan surat keterangan dokter yang berdinas di TNI AD
serta diberikan cuti hamil dan melahirkan selama 3 bulan yang
pelaksanaannya dapat diatur sesuai kebutuhan.
2) Jika personel Kowad dan PNS wanita melahirkan, namun anaknya
meninggal dunia atau keguguran sebelum waktunya melahirkan, yang
bersangkutan diberi istirahat selama satu setengah bulan setelah anaknya
meninggal dunia atau gugur kandungan.
3) Bagi yang melaksanakan cuti hamil dan melahirkan, maka cuti
tahunan hilang/dihapuskan.
1) Lamanya cuti luar biasa adalah 8 hari kerja dalam satu tahun secara
terus menerus atau terputus-putus sesuai dengan kebutuhan, antara lain :
2) Jika cuti luar biasa diberikan lebih dari delapan hari kerja dalam satu
tahun maka cuti tahunan diberikan kepada yang bersangkutan dikurangi
dengan sekian hari lebihnya dari delapan hari tersebut.
3) Dengan menyimpang dari ketentuan dalam point f pasal 1 dan 2, cuti
luar biasa dapat diperpanjang sebanyak-banyaknya satu bulan dalam
setahun, dalam hal seorang anggota keluarga meninggal dunia dan personel
yang bersangkutan harus mengurus hak-haknya sehubungan dengan harta
peninggalan, sehingga dia harus sering kali meninggalkan tempat
kedudukannya.
g. Cuti Istimewa.
1) Seorang Prajurit TNI AD dan PNS TNI AD berhak atas cuti Istimewa
karena alasan-alasan :
2) Pama dan PNS Gol. III surat cutinya diselesaikan oleh Urdal Situud
Rumkit Tk.II Dustira, Bintara/ Tamtama serta PNS Gol. II diselesaikan oleh
Urdal Situud Rumkit Tk.II Dustira.
a. Pembayaran.
1) Uang muka harus dilunasi pada hari masuk rawat yang besarnya
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan harus dilunasi dalam kurun waktu
1 x 24 jam.
a) Batas waktu pukul 12.00 dan apabila lebih dari pukul 12.00 s.d
18.00 dikenakan 50 % dari sewa kamar.
b) Diatas pukul 18.00 dikenakan biaya 100% dari sewa kamar.
c) Untuk visite dokter spesialis (sore) :
f. Kunjungan diluar jam besuk harus mendapat ijin dari dokter ruangan/ dokter
jaga.
j. Anak-anak yang berumur dibawah 12 tahun tidak boleh masuk ruang anak,
ruang penyakit dalam dan ruang gawat darurat.
BAB XII
ATURAN KARYAWAN HARIAN LEPAS
54. Umum.
55. Dasar. Hasil rapat koordinasi Karumkit Tk.II Dustira tentang peraturan
Karyawan Harian Lepas Rumkit Tk.II Dustira.
56. Pengertian. Yang dimaksud Karyawan Harian Lepas Rumkit Tk.II Dustira adalah
pegawai yang telah melewati masa percobaan selama 3 bulan dan untuk selanjutnya
menandatangani kontrak kerja untuk melanjutkan kerjanya selama 1 tahun dan kemudian
diangkat menjadi Karyawan Harian Lepas Rumkit Tk.II Dustira.
57. Kewajiban Karyawan Harian Lepas Rumkit Tk.II Dustira yang harus dipenuhi dan
dilaksanakan.
63
1) Mengikuti kegiatan apel pagi setiap pukul 07.00 dan apel siang setiap
pukul 15.30 kecuali hari Jumat pukul 16.00.
2) Mengikuti kegiatan yang berlaku baik dilingkungan Rumkit Tk.II
Dustira.
3) Mentaati dan melaksanakan prosedur administrasi Rumkit Tk.II
Dustira.
4) Bekerja dengan baik dan sungguh-sungguh sesuai peraturan yang
ada.
58. Hak-hak Karyawan Harian Lepas Rumkit Tk.II Dustira sesuai bidang pembinaan
dan perawatan meliputi :
d. Cuti. Merupakan upaya menjamin kesegaran jasmani dan rohani serta untuk
kepentingan yang bersangkutan.
2) Cuti sakit.
3) Cuti bersalin.
k. Ketentuan lain mengenai aturan KHL dapat dilihat di siklus KHL Rumkit Tk II
Dustira.
BAB
PENUTUP
59. Peraturan internal Rumkit Tk II Dustira sangat penting sebagai penjabaran dari
aturan, uraian tugas dan tanggungjawab Rumkit Tk II Dustira agar digunakan untuk
koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dalam upaya efektifitas dan efisiensi bidang tugas
dan fungsi nasing-masing tingkat baik struktural maupun fungsional. Hal-hal yang belum
tercantum di dalam peraturan internal ini dan dirasa perlu sebagai akibat adanya tuntutan
kebutuhan dab perkembangan dinamika pelaksanaan kegiatan akan diatur lebih lanjut dan
menjadi bagian tak terpisahkan dalam peraturan internal ini
Ditetapkan di Cimahi
Pada tanggal 2012
Kepala Kesdam III/Siliwangi
PERATURAN INTERNAL
RUMAH SAKIT TK. II 03.05.01 DUSTIRA
(HOSPITAL BY LAWS)