Disusun oleh :
Rizkiani Dwi Putri 220110130069
Dinda Sinta K 220110130074
Tutor 6
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Identitas Klien
Nama : Ny.I
Umur : 72 tahun
Alamat : JLn. Sekeloa Gg abasra no 12 RT 01 RW 09a Margahayu Selatan
Kabupaten Bandung.
Pendidikan :-
Tanggal masuk ke panti werdha : -
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Sunda
Agama : Islam
Status Perkawinan : Janda
Tanggal Pengkajian : 29 Agustus 2017
Jelaskan kemampuan sosialisasi klien pada saat sekarang, sikap klien pada orang lain, harapan-
harapan klien dalam melakukan sosialisasi, kepuasan klien dalam sosialisasi, dll
Identifikasi Masalah Emosional :
PERTANYAAN TAHAP 1
1. Apakah klien mengalami sukar tidur ? ya
2. Apakah klien sering merasa gelisah ? ya
3. Apakah klien sering murung atau menangis sendiri ? ya
4. Apakah klien sering was-was atau kuatir ? ya
PERTANYAAN TAHAP 2
1. Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan ? ya
2. Ada masalah atau banyak pikiran ? ya , apabila meninggal khawatir dengan anak dan
cucu
3. Ada gangguan/ masalah dengan keluarga lain ? tidak
4. Menggunakan obat tidur/ penenang atas anjuran dokter ? tidak
5. Cenderung mengurung diri ? tidak
Kesimpulan : Masalah emosional (+)
SPIRITUAL
- Kegiatan keagamaan,: Sesekali menghadiri acara pengajian , kegiatan di malam hari
berdzikir dan setiap hari klien terbangun untuk melaksanakan shalat malam (shalat taubat,
hajat, tahajut dan witir).
- Konsep/keyakinan klien tentang kematian : klien mengganggap kematian sebagai takdir dan
manusia yang bernyawa pasti akan mati .
- Harapan-harapan klien : apabila menghadapi kematian tidak ingin merepotkan keluarga dan
ingin khusnul khotimah .
Pengkajian Fungsional Lansia
INDEKS KATZ
SKORE KRITERIA
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil, berpakaian
dan mandi
B Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali satu dari fungsi
tersebut
C Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi dan satu
fungsi tambahan
D Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian
dan satu fungsi tambahan
E Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian,ke kamar kecil dan satu fungsi tambahan
F Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian,
berpindah, dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada enam fungsi tersebut
Lain-lain Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi, tidak dapat diklasifikasikan
sebagai C, D, E, F dan G
Keterangan :
Mandiri : berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang lain. Seseorang
yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak melakukan fungsi, meskipun ia
anggap mampu.
Hasil Pengkajian : Berdasarkan data yang didapat Ny.I memperoleh skor A , maka Ny.I
mempunyai kemandirian dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Modifikasi dari Barthel Indeks
Keterangan :
a. 130 : Mandiri
b. 65 125 : Ketergantungan sebagian
c. 60 : Ketergantungan total
Hasil Pengkajian : Berdasarkan data yang diperoleh , Ny.I mendapat skor 130 maka Ny.I
termasuk mandiri.
Pengkajian Status Mental Gerontik
Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan Short Portable Mental Status
Questioner (SPSMQ)
Instruksi :
Ajukan pertanyaan 1 10 pada daftar ini dan catat semua jawaban .
Catat jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan.
Interpretasi hasil :
a.Salah 0 3 : Fungsi intelektual utuh.
b.Salah 4 5 : Kerusakan intelektual ringan
c.Salah 6 8 : Kerusakan intelektual sedang
d.Salah 9 10 : Kerusakan intelektual berat
Hasil pengkajian : berdasarkan data yang diperoleh Ny.I mendapatkan skor 8 , maka Ny,I
mengalami kerusakan intelektual sedang.
Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan
MMSE (Mini Mental Status Exam)
Interpretasi hasil :
> 23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
18-22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
17 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
Kesimpulan : Klien mengalami aspek kognitif dari fungsi mental baik dengan total skor
23.
PENGKAJIAN KESEIMBANGAN
Pengkajian keseimbangan dinilai dari dua komponen utama dalam bergerak, dari kedua
komponen tersebut dibagi dalam beberapa gerakan yang perlu diobservasi oleh perawat. Kedua
komponen tersebut adalah :
Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan
Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini :
1. Bangun dari kursi (dimasukkan dalam analisis)
Tidak bangun dari tempat tidur dengan sekali gerakan, akan tetapi usila mendorong
tubuhnya ke atas dengan tangan atau bergerak ke bagian depan kursi terlebih dahulu,
tidak stabil pada saat berdiri pertama kali.
Point : 1
2. Duduk ke kursi (dimasukkan dalam analisis)
Menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di tengah kursi
Point : 0
3. Menahan dorongan pada sternum (Pemeriksa mendorong sternum sebanyak 3 kali dengan
hati-hati)
Klien menggerakkan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh sisi-
sisinya
Point : 1
4. Mata tertutup
Lakukan pemeriksaan sama seperti di atas tapi klien disuruh menutup mata
Point : 0
5. Perputaran leher
Menggerakkan kaki, menggenggam objek untuk dukungan kaki : Keluhan vertigo,
pusing, atau keadaan tidak stabil
Point : 1
6. Gerakan menggapai sesuatu
Tidak mampu menggapai sesuatu dengan bahu fleksi sepenuhnya sementara berdiri pada
ujung jari-jari kaki, tidak stabil memegang sesuatu untuk dukungan
Point : 1
7. Membungkuk
Tidak mampu membungkuk untuk mengambil objek-objek kecil (misalnya pulpen) dari
lantai, memegang objek untuk bisa berdiri lagi, dan memerlukan usaha-usaha yang keras
untuk bangun.
Point : 1
No Pertanyaan Ya Tidak
I. Kuesioner EDQ
Kuesioner ini adalah tentang status demensia pada bapak/Ibu. Silakan pilih salah satu dari
empat pilihan (tidak pernah, jarang, sering, selalu) yang bapak/Ibu rasakan sejak dua tahun
yang lalu khususnya dalam seminggu ini. Silakan contreng () pada pernyataan yang anda
pilih.
RENCANA INTERVENSI
Dx Tujuan Intervensi Rasional
Gangguan Nyeri pada klien 1. Kaji aktifitas 1. Mengetahui seberapa
mobilitas fisik berkurang atau fisik klien besar perubahan
berhubungan tidak diradsakan aktifitas klien sebelum
dengan kembali dengan dan setelah penyakit
perubahan kriteria hasil : dirasakan.
fisiologi sistem Klien
muskuloskeletal mengalami 2. Pertahankan 2. Istirahat sistemik
yang ditandai peningkatan istirahat tirah dianjurkan selama
dengan nyeri aktifitas fisik baring/ duduk eksaserbasi akut dan
sendi pada dari jika diperlukan seluruh fase penyakit
bagian kaki sebelumnya jadwal aktivitas yang penting untuk
memberikan
periode istirahat
yang terus
menerus.
4. Posisikan 4. Meningkatkan
dengan bantal, stabilitas (mengurangi
kantung pasir, resiko cidera) dan
gulungan memerptahankan
trokanter, bebat, posisi sendi yang
brace diperlukan dan
kesejajaran tubuh.
Catatan Tindakan Keperawatan
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Azizah,Lilik Marifatul. Keperawatan Lanjut Usia. Edisi 1. Garaha Ilmu. Yogyakarta. 2011
Mubaraq, Chayatin, Santoso. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep Dan Aplikasi. Salemba
Medika. Jakarta. 2011
Stanley, Mickey. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Alih Bahasa; Nety Juniarti, Sari
Kurnianingsih. Editor; Eny Meiliya, Monica Ester. Edisi 2. EGC. Jakarta. 2006
A.Dokumentasi
B. Materi Latihan Gerak Untuk Perawatan Rematik
Latihan gerak dapat bermanfaat dalam mempertahankan fungsi sendi. Latihan ini
mencakup gerakan aktif dan pasif pada semua sendi yang sakit, sedikitnya dua kali sehari.
Latihan paling baik diatur oleh pekerja kesehatan yang sudah mendapatkan latihan khusus,
seperti ahli terapi fisik atau terapi kerja. Latihan yang berlebihan dapat merusak struktur
penunjang sendi yang memang sudah lemah oleh adanya penyakit.
Latihan rentang gerak adalah gerakan sendi melalui rentang penuhnya dalam bidang yang
sesuai untuk mempertahankan atau meningkatkan gerakan sendi.