Anda di halaman 1dari 2

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

Indonesia merupakan negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia.


Kebutuhan kelapa sawit menigkat tajam, seiring dengan meningkatnya kebutuhan
CPO (Crude Palm Oil) dunia. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan kelapa
sawit, serta meningkatnya persaingan di perusahaan perkebunan yang ada di dunia.
Indonsia diharapkan mampu bersaing di industri internasional dalam memproduksi
kelapa sawit dengan target dan sasaran yang mampu menghasilkan mutu minyak
yang baik diantara industri sawit di negara-negara lain.
Proses produksi pengolahan kelapa sawit (PKS) setiap pabrik rata-rata 45
sampai 90 ton tandan buah segar (TBS) per jam dengan lama pengolahan 20
jam/hari, sehingga kelapa sawit yang diolah sekitar 900 s/d 1800 ton TBS per hari.
Crude Palm Oil (CPO) merupakan hasil olahan daging buah kelapa sawit melalui
proses perebusan Tandan Buah Segar (TBS), perontokan, dan pengepresan.
CPO ini diperoleh dari bagian mesokarp buah kelapa sawit yang telah mengalami
beberapa proses, yaitu sterilisasi, pengepresan, dan klarifikasi. Crude Oil ini
merupakan produk level pertama yang dapat memberikan nilai tambah sekitar 30%
dari nilai jual tandan buah segar.
CPO dapat digunakan sebagai bahan baku industri minyak goreng, industri
sabun, dan industri margarin. Dilihat dari proporsinya, industri yang selama ini
menyerap CPO paling besar adalah industri minyak goreng (79%), kemudian
industri oleokimia (14%), industry sabun (4%), dan sisanya industri margarin (3%).
Pemisahan CPO dan PKO dapat menghasilkan oleokimia dasar yang terdiri atas
asam lemak dan gliserol. Secara keseluruhan proses produksi minyak sawit tersebut
dapat menghasilkan 73% olein, 21% stearin, 5% Palm Fatty Acid Distillate
(PFAD), dan 0.5% buangan.

1
Komponen asam lemak yang terdapat dalam CPO (Tabel 1).

Anda mungkin juga menyukai