Anda di halaman 1dari 14

Comparative evaluation of photodynamic therapy using LASER or light emitting diode

on cariogenic bacteria: An in vitro study

Perbandingan evaluasi terapi photodynamic menggunakan LASER atau Light Emitting Diode
pada bakteri kariogenik: Studi in vitro

Rangkuman Jurnal

- Tujuan:

Tujuan dari penelitian ini adalah untung mengevaluasi secara in vitro efek dari terapi fotodinamik
terapi (PDT) menggunakan sinar LASER atau sinar LED pada bakteri kariogenik (streptococcus
mutans dan lactobacillus casei) di dalam dentin

- Bahan dan cara:

25 fragmen dari dentin terkontaminasi dengan streptococcus mutans dan lactobacillus casei dibagi
menjadi lima kelompok eksperimen sesuai dengan terapi yang mereka terima: kontrol (tanpa
perlakuan), SCLED (no dye), SCLASER (no dye), CCLED (dye) dan CCLASER (dye). Pewarna
yang digunakan adalah biru metilen pada 10 mM. Data dianalisis dengan menggunakan Kruskal-
Wallis, diikuti oleh Mahasiswa-Newman-Keuls ( = 0,05).

Preparasi spesimen dentin- dentin yang dijadikan spesimen adalah gigi seri sapi yang diletakkan
di disk diamond. Inokulasi bakteri- gigi yang disiapkan diteril dengan autoclave selama 15 min
di suhu 121c derajat celsius. Agen fotosintesis dan pencahayaan- fotosintesis agen menggunakan
methylene blue. Analisis mikrobiologikal- sampel dentin dikumpulkan menggunakan
mikrobrush yang dicelupkan saline solution

- Hasil

Hasil dari demonstrasi dengan menggunakan methylene blue saja tidak dapat mengurangi bakteri
jika tidak diikuti menggunakan LASER atau LED

- Kesimpulan:

Terlepas dari sumber cahaya yang digunakan, baik LED atau LASER, PDT efektif dalam
mengurangi SM dan LC di dentin.

1
ASPEK PENILAIAN TELAAH KRITIS JURNAL PENELITIAN ARTIKEL TERAPI

1. Menentukan ada atau tidaknya randomisasi dalam kelompok dan teknik


randomisasi yang digunakan
Ada randomisasi (25 sampel di ambil dengan metode random)
2. Menentukan ada atau tidaknya persamaan pada kedua kelompok di awal penelitian
Tidak ada persamaan intervensi (sampel diberikan perlakuan yang berbeda-
beda yang dibagi dalam 5 group eksperimental)
3. Mengidentifikasi lengkap atau tidaknya follow-up
Tidak ada follow up, hanya percobaan yang langsung di lakukan ke 25
sampel yang di intervensi dengan cara berbeda-beda.
4. Mengidentifikasi ada tidaknya blinding pada pasien, klinisi dan peneliti
Tidak ada blinding
5. Menentukan ada tidaknya persamaan perlakuan pada kedua kelompok selain
perlakukan eksperimen
Perlakuan terhadap kedua kelompok sama
6. Mengidentifikasi ada tidaknya analisis pasien pada kelompok randomisasi semula
25 sampel acak eksperimental dibagi menjadi 5 group eksperimen berdasarkan
terapi yang digunakan :
control (no treatment)
SCLED- LED application(94 J/cm) without a dye.
SCLASER LASER application(94 J/cm2) without a dye.
CCLED-LED application(94 J/cm2) with the dye.
CCLASER LED application(94 J/cm2) with the dye.
7. Menentukan hasil penelitian (membaca tabel, menghitung prevalence/incidence,
RR/OR/PR)
tes kruskal wallis
a. menunjukan perbedaan yang signifikan (p < 0,05) pada kelompok
streptococcus mutans dalam hal colony forming unit (CFU/ML)
b. menunjukan perbedaan yang juga signifikan (p < 0,05) pada kelompok
lactobacillus casei

2
the student of newman keuls test
mengungkapkan bahwa penggunaan metilen biru saja (tanpa LED atau
LASER) menunjukan penurunan yang signifikan pada colony forming unit
(CFU/ML) dari streptococcus mutans bila dibandingkan dengan kelompok
kontrol.
8. Menentukan kemungkinan penerapan pada pasien (spektrum pasien dan setting)
dapat digunakan / diterapkan pada pasien yang mempunyai gigi karies
sampai dentin
9. Menentukan potensi keuntungan dan kerugian bagi pasien
keuntungan
ampuh / lebih efektif untuk mematikan bakteri kariogenik seperti Streptococcus
Mutans dan Lactobacillus Casei pada karies dentin.
kerugian
harga untuk fotodinamik terapi lebih tinggi / mahal dibandingkan dengan terapi
lainnya.

3
Pratikum EBD
Skenario
Seorang mahasiswa kedokteran gigi membaca artikel di jurnal tentang penggunaan
photodynamic therapy (PDT) untuk pasien karies gigi. Mahasiswa tersebut kemudian ingin
mengetahui lebih lanjut apakah PDT dapat membunuh bakteri kariogenik. Pada jurnal tersebut
juga disebutkan 2 metode PDT yaitu, dengan laser dan dengan LED.

A. Background question
1. Apa yang dimaksud dengan PDT?
2. Apa fungsi dari melakukan terapi PDT?
3. Bagaimana cara melakukan terapi photodynamic/PDT?
4. Apa saja macam-macam dari PDT?
5. Apa saja sumber sinar PDT?
6. Apa manfaat PDT pada kedokteran gigi?
7. Apa saja keuntungan dan kekurangan terapi photodynamic (PDT)?
8. Apa itu methylene blue dye?
9. Apa itu bakteri kariogenik?
10. Apa saja yang termasuk bakteri-bakteri kariogenik?
11. Bagaimana cara membunuh bakteri kariogenik selain dengan PDT?
12. Apa definisi LASER?
13. Apa fungsi LASER?
14. Apa hubungan LASER dengan bakteri kariogenik?
15. Apakah LASER membunuh atau menghilangkan bakteri kariogenik?
16. Bagaimana LASER membunuh bakteri kariogenik?
17. Bagaimana cara menerapkan PDT menggunakan LASER?
18. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari penggunaan LASER?
19. Apa definisi dengan LED?
20. Apa fungsi LED?
21. Apa hubungan LED dengan bakteri kariogenik?
22. Apakah LED membunuh atau menghilangkan bakteri kariogenik?
23. Bagaimana LED membunuh bakteri kariogenik?

4
24. Bagaimana cara menerapkan PDT menggunakan LED?
B. Jawab background question
1. Terapi Photodynamic (PDT) adalah pengobatan yang menggunakan obat khusus yang disebut
photosensitizing, bersama dengan cahaya untuk membunuh sel kanker. Obat-obatan hanya
bekerja setelah mereka telah diaktifkan atau dihidupkan oleh beberapa jenis cahaya. PDT
juga dapat disebut terapi photoradiation, fototerapi atau fotokemoterapi.1

http://asnanportal.com/

http://ipj.quintessenz.de/

http://www.periowaveblog.com/

5
http://www.dental-online-college.com/

2. PDT telah digunakan dalam banyak situasi, termasuk lesi kulit, luka bakar, kanker kulit,
leishmaniosis. Dalam kedokteran gigi, PDT telah diteliti untuk pengobatan infeksi mulut,
seperti karies, pulpitis, penyakit periodontal, mukosa dan infeksi endodontik. Terapi
photodynamic ditandai dengan penggunaan cahaya telah dianggap sebagai alternatif yang
menjanjikan untuk pengobatan klasik karies gigi.2
3.
PDT dasarnya memiliki tiga langkah. Pertama, cairan ringan-sensitif, krim, atau obat
intravena (fotosensitizer) diterapkan atau diberikan. Kedua, ada masa inkubasi menit ke hari.
Akhirnya, jaringan target ini kemudian terkena panjang gelombang cahaya tertentu yang
kemudian mengaktifkan obat photosensitizing. Jadi pada intinya penerapan fotosensitizer
obat,inkubasi periode,cahaya aktivasi.3
4. Berdasarkan jurnal ini diketahui terdapat dua jenis PDT yaitu yang menggunakan Laser dan
yang menggunakan LED.3
Laser merah

www.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.bioopticsworld.com/content/dam/etc/medialib/pla
tform-7/biooptics-world_/articles/print-articles/volume-3/issue-7/94730.res&imgrefurl
PDT LED

6
http://image.made-in-china.com/43f34j00KMyaSVTJwFgN/Table-LED-Photodynamic-Therapy-
PDT-Light-Therapy-Beauty-Machine-L2-.jpg
PDT sinar merah

http://northcoastvetspecialist.com/yahoo_site_admin/assets/images/photodynamic_therapy.3501
53707_std.jpg
PDT sinar biru

http://www.nazderm.com/images/blue-light-therapy.png

5. Berikut adalah sumber sinar PDT yaitu sinar halogen, light emitting diode (LED), Laser
Diode, dan HeNe.

7
LASER LED

6. Dalam kedokteran gigi, PDT telah diteliti untuk pengobatan infeksi mulut seperti karies,
pulpitis, penyakit periodontal, mukosa dan infeksi endodontik. Dalam kasus karies, PDT telah
menunjukan hasil yang efektif untuk membunuh bakteri kariogenik pada biofilm dan dentin4
7. Keuntungan:
tidak memiliki efek samping jangka panjang bila digunakan dengan benar.
- non invasive dibandingkan dengan operasi
- hanya membutuhkan waktu singkat dan dapat dilakukan pada pasien rawat jalan.
Hal ini dapat ditargetkan dengan sangat akurat. Tidak seperti radiasi, PDT dapat diulang
ebrkali-kali pada tempat yang sama jika diperlukan. Menimbulkan bekas minimal atau bahkan
tanpa timbul jaringan parut setelah pengobatan. Biaya lebih murah dibandingkan dengan
pengobatan kanker lainnya.
Kerugian:
Hanya dapat mengobati daerah domana cahaya dapat mencapai. Disamping itu obat-obatan
yang sering digunakan sekarang dapat membuat orang sensitive terhadap cahaya selama
beberapa waktu, sehingga tindakan pencegahan khusus harus diambil setelah obat dimasukkan
ke dalam atau pada tubuh. Efek samping pemberian PDT juga tergantung dari hal 1. Daerah
pada tubuh yang akan diterapi. 2. Jenis obat photosensitizing agent 3. Lamanya waktu antara
pemberian obat dengan pemapar sinar 4. Jumlah luas kulit yang sensitive terhadap sinar
selama pengobatan.5
8. Biru metilen adalah salah satu zat warna yang digunakan pada bakteriologi, indikator redoks,
antiseptik desinfekan dan bahan pencelup kertas.11

www.outpatientsurgery.net

8
9. Bakteri kariogenik adalah bakteri yang mampu menghasilkan asam selama aktivitas
metabolismenya.
10. Mulut merupakan tempat berkembanganya banyak bakteri, namun hanya sedikit bakteri
penyebab karies, yaitu Streptococcus mutans dan Lactobacilli di antaranya. Khusus untuk
karies akar, bakteri yang sering ditemukan adalah Lactobacillus acidophilus,Actinomyces
viscosus, Nocardia spp., dan Streptococcus mutans. Contoh bakteri dapat diambil pada plak.6
11. Terapi florida dapat menjadi pilihan untuk mencengah karies. Cara ini telah terbukti
menurunkan kasus karies gigi. Florida dapat membuat enamel resisten terhadap karies. Florida
sering ditambahkan pada pasta gigi dan cairan pembersih mulut.
Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa pemberian radiasi laser intensitas rendah dengan
laser ion argon dapat mencengah karies enamel dan lesi daerah bercak putih. Sedang
dikembangkan pula, vaksin untuk melawan bakteri karies. Pada 2004, vaksin ini telah berhasil
diujicobakan pada hewan, dan uji coba klinis pada manusia pada Mei 2006.6
12. LASER adalah singkatan dari Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation, yang
artinya perbesaran intensitas cahaya yang diperkuat oleh pancaran radiasi yang ter-stimulasi.
sinar LASER dihasilkan dari sumber pancaran radiasi.7

http://allaboutoptics14.blogspot.com/

13. Di bidang kedokteran sinar laser diperlukan untuk mendiagnosa dan menyembuhkan suatu
penyakit. di bidang industri sinar laser bermanfaat untuk pengelasan, pemotongan lempeng
baja, serta untuk pengeboran. Sinar laser juga dapat membantu kasir di toko untuk men-scan
barcode barang yang dijual. Teknologi sinar laser juga sering digunakan untuk pencahayaan
lighting pada panggung pertunjukan / konser musik.7
14. Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa pemberian radiasi laser intensitas rendah dengan
laser ion argon dapat mencengah karies enamel dan lesi daerah bercak putih. Dalam artian
dapat meng-eliminasi bakteri kariogenik.4

9
15. LASER dapat membunuh bakteri sampai ke bagian dentin.4
16. Sinar laser yang diikat oleh methylene blue cahaya nya, akan melisis kan dinding sel bakteri
yang akhirnya merusak struktur bagian dalam bakteri kariogenik yang akhirnya mematikan
bakteri tersebut.
17. Aktivasi fotosenitizer pada penyerapan cahaya mengubah obat dari keadaan dasar ke keadaan
singlet tereksitasi. Agen photosensitizing adalah obat yang membuat sel-sel lebih sensitive
terhadap cahaya. Obat tersebut tertarik pada sel-sel kanker, dan tidak menjadi aktif sampai
terkena jenis sinar tertentu. Dari keadaan ini obat dapat hancur langsung meresap ke bagian
terdalam. Ketika cahaya diarahkan pada daerah tententu, obat menjadi aktif dan sel-sel
tersebut menjadi rusak. Beberapa sel-sel normal dalam tubuh juga akan terpengaruh oleh PDT,
tetapi sel-sel tersebut biasanya akan dilihat dulu apakah perlu pengobatan tambahan atau
biopsy.
Sinar laser yang diikat oleh methylene blue cahaya nya, akan melisis kan dinding sel bakteri
yang akhirnya merusak struktur bagian dalam bakteri kariogenik yang akhirnya mematikan
bakteri tersebut
18. Keuntungan laser:8
1. Pada beberapa prosedur perawatan, tidak membutuhkan pembiusan
2. Perdarahan minimal atau bahkan tanpa perdarahan
3. Infeksi bakteri diminimalkan karena sinar energy tinggi mensterilkan daerah yang
dikerjakan
4. Kerusakan jaringan sekitar sangat sedikit
5. Penyembuhan luka lebih cepat
Kerugian laser, adalah harga alat yang masih relative mahal sehingga penggunaannya pun
masih sangat terbatas.8
19. LED (Light Emitting Dioda) adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya pada saat
mendapat arus bias maju (forward bias). LED (Light Emitting Dioda) dapat memancarkan
cahaya karena menggunakan dopping galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang
berbeda diatas dapat menghasilkan cahaya dengan warna yang berbeda. LED (Light Emitting
Dioda) merupakann salah satu jenis dioda, sehingga hanya akan mengalirkan arus listrik satu
arah saja. Cara kerja LED:

10
Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif
(P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan
maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda.
LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P
dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses untuk
menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga
menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju
atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-
Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang
bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan
photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).Cara kerja LED (Light Emitting
Diode).
LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan cahaya ketika dialiri tegangan maju ini
juga dapat digolongkan sebagai Transduser yang dapat mengubah Energi Listrik menjadi
Energi Cahaya.9

20. - Lampu Penerangan Rumah


- Lampu Penerangan Jalan
- Papan Iklan (Advertising)
- Backlight LCD (TV, Display Handphone, Monitor)
- Lampu Dekorasi Interior maupun Exterior
- Lampu Indikator
- Pemancar Infra Merah pada Remote Control (TV, AC, AV Player)10
21. LED memiliki kelebihan dibanding sumber cahaya lain untuk proses fototerapi karena LED
hanya menghasilkan sejumlah kecil panas dalam cahaya yang ditimbulkan sehingga tidak
menimbulkan kerusakan pada lapisan dermis.

11
Secara alamiah beberapa bakteri termasuk bakteri Stertococcus mutans menghasilkan
endogen porfirin yaitu molekul pengabsorpsi cahaya yang bersifat fotosensitiser (peka
terhadap cahaya). Setiap molekul porfirin memiliki kemampuan mengabsorpsi cahaya yang
bersifat spesifik, yaitu bergantung pada panjang gelombang tertentu. Pemaparan cahaya
dengan spektrum panjang gelombang yang sesuai dengan spektrum serap porfirin fotosesitiser
dan dosis energi pemaparan yang tepat dapat menyebabkan fotoinaktivasi sel bakteri.
Fotoinaktivasi adalah penghambatan aktivitas metabolisme sel karena kerusakan membran
sitoplasmik akibat peroksidasi oleh oksigen reaktif pada lipid dan protein mengakibatkan lisis
sel atau inaktivasi sistem transport membran dan sistem enzim transport membran pada
bakteri tersebut.
potensi pemaparan LED pada spektrum gelombang tertentu untuk fotoinaktivasi bakteri
Streptococcus mutans sebagai upaya terapi alternatif menjaga kesehatan mulut dan
pencegahan karies gigi yang ramah lingkungan dan tanpa efek samping yang berbahaya.10
22. LED membunuh bakteri kariogenik10
23. Obat fotosensitizer dapat diaktifkan menjadi satu atau beberapa jenis cahaya. Lampu yang
optimal tergantung pada panjang gelombang yang ideal untuk obat tertentu yang digunakan
dan jaringan target. Sumber cahaya harus langsung diterapkan pada jaringan target untuk
jumlah waktu tertentu. 10
24. - Mempersiapkan preparasi bakteri di disk
- Melakukan penyinaran menggunakan LED yang diarahkan ke disk yang berisi bakteri
didentin

Obat fotosensitizer dapat diaktifkan menjadi satu atau beberapa jenis cahaya. Lampu yang optimal
tergantung pada panjang gelombang yang ideal untuk obat tertentu yang digunakan dan jaringan
target. 10

C. Tentukan pertanyaan dengan menggunakan PICO


Patient/probelm: bakteri kariogenik
Intervention: LED yang dikombinasikan dengan metylen blue dye
Comparrison: LASER Commented [pa1]: Mana yang terbaruuuuuuuuu

Outcomes: PDT LED atau LASER dengan metylen blue dye adalah terapi yang efektif
Commented [pa2]: I: (yg paling baru) LED
mengurangi SM dan LC didentin.
Commented [pa3]: Cari yg lebih spesifik led/laser dengan
dye atau tidak

12
D. Tuliskan pertanyaan PICO
P: apakah terapi fotodinamik yang paling efektif untuk mengurangi jumlah bakteri kariogenik di
dentin?
I: apakah LASER merupakan terapi fotodinamik yang efektif untuk membunuh bakteri kariogenik
pada dentin?
C: apakah LED merupakan terapi fotodinamik yang lebih efektif dibanding LASER untuk
mengurangi bakteri kariogenik pada dentin?
O: apakah terapi fotodinamik dengan menggunakan methylene blue dye merupakan cara yang
efektif untuk mengurangi bakteri kariogenik pada dentin?

Apakah pdt dengan laser yang menggunakan methylene blue dye merupakan terapi yang
efektif untuk mengurangi bakteri kariogenik pada dentin?

E. Indentifikasi jenis pertanyaan / masalah yang sesuai


Theraphy/prevention

13
Daftar Pustaka
1. B.G. Maiya, Photodynamic Therapy: 2. Old and New Photosensitizers, Resonance,
2000, June.
2. Bonnett, R. Chemical Aspect of Photodynamic Therapy. London: Gordon and Breach
Publishers; 2000.
3. Ricatto LG, Conrado LA, Turssi CP, Franca FM, Basting RT, Amaral FL. Comparative
evaluation of photodynamic therapy using LASER or light emitting diode on cariogenic
bacteria: An in vitro study. Eur J Dent : 2014.
4. Liliana Guimares O.R et all. Comparative evaluation of photodynamic therapy using
LASER or light emitting diode on cariogenic bacteria: an in vitro study, Eur J Dent
2014;8:509-14, Brazil.
5. A.P. Castano, T.N. Demidova, and M.R. Hamblin, Mechanism in Photodynamic Therapy:
Part One-Photosensitizers, Photochemistry and Cellular Localization, Photodiagnosis and
Photodynamic Therapy, 2004, 1, 279-93.
6. Edwina A.M. Kidd, Sally Joyston Bechal. Dasar-Dasar Karies. Jakarta : EGC; 1991.
7. Andre irawan. mei 2014, LASER[Homepage of Academia.edu][online]. Available :
http://www.academia.edu/5392928/LASER_Diode [12 mei 2015]
8. http://www.plimbi.com/article/138312/sinar-laser
9. http://elektronika-dasar.web.id/komponen/led-light-emitting-dioda/
10. Suryani Dyah Astuti, Nimatuzahroh, Muhammad Zainuddin, Suhariningsih. The Potency
of Blue Light Emitting Diode (LED) for Photoinactivation of Staphylococcus aureus
Bacteria with Endogeneous Porphyrin.
11. DEGRADASI SENYAWA BIRU METILEN SECARA FOTOLISIS DENGAN
KATALIS Tio2-SNo2 diunduh dari http://repository.unand.ac.id/8598/

14

Anda mungkin juga menyukai