Anda di halaman 1dari 3

Dari anamnesis dapat diketahui adanya trias gejala berupa epistaksis masif

yang
berulang, rasa sumbatan pada hidung dan rasa penuh pada wajah. Selain itu
perlu ditanyakan tanda-tanda umum dari tumor seperti adanya penurunan
berat badan dan kelelahan.

Pada pemeriksaan fisik secara rinoskopi posterior akan terlihat massa tumor
yang
konsistensinya kenyal, warnanya bervariasi dari abu-abu sampai
merah muda, dengan konsistensi kenyal dan permukaan licin. Bagian
tumor yang terlihat di nasofaring biasanya
diliputi oleh selaput lendir berwarna keunguan, sedangkan bagian yang
meluas ke luar nasofaring berwarna putih atau abu-abu. Pada usia muda
warnanya merah muda, sedangkan pada penderita yang lebih tua warnanya
kebiruan karena lebih banyak komponen fibromanya. Mukosanya
mengalami hipervaskularisasi dan tidak jarang ditemukan adanya ulseras

Gambar . Wajah pada penderita angiofibroma nasofaring

Foto x-ray
Pada pemeriksaan radiologis konvensional (foto kepala potongan antero-
posterior, lateral dan posisi Waters) akan terlihat gambaran klasik yang
disebut sebagai tanda Holman Miller yaitu pendorongan prosesus
pterigoideus ke belakang sehingga fisura pterigo-palatinamelebar.
Akan terlihat juga adanya massa jaringan lunak di daerah nasofaring yang
dapat mengerosi dinding orbita, arkus zigoma dan tulang di sekitar
nasofaring.
Foto polos sinus paranasal 3 posisi menggambarkan adanya massa jaringan
lunak pada daerah hidung dan nasofaring yang dapat mengerosi dinding
orbita, arkus zigoma dan tulang di sekitar nasofaring, akan tetapi kurang
menunjukkan gambaran yang khas untuk angiofibroma nasofaring belia

Gambar . foto polos lateral menunjukkan adanya massa besar di nasofaring


yang menggeser diding antral posterior ke anterior (tanda panah). Massa tersebut
juga meluas ke sinus sphenoid.

Diagnosis Banding

Polip angiomatosa
Polip angiomatosa adalah polip inflamatorik hidung yang mempunyai
komponen vaskuler dan fibrosa. Secara histologi merupaka tumor jinak dan
mirip dengan angiofibroma nasofaring. Polip tidak mempunyai predileksi
jenis kelamin. Kemungkinan adanya polip angiomatosa harus selalu
dipikirkan sebelum mempertimbangkan diagnosa angofibroma, pada pasien
dewasa dan perempuan. Gejala yang paling sering muncul adalah hidung
tersumbat dan sering mimisan. Pembesaran lesi secara perlahan dapat
menyebabkan erosi tulang, pendesakan struktur tulang di dekatnya, pipi
bengkak dan eksofthalmus.
Polip angiomatosa terletak terutama di fossa nasalis dan bukan di nasofaring,
tidak meluas ke fossa pterigopalatina, sinus sphenoidalis, maupun ke intra
kranial. Pada angiografi polip angiomatosa mempunyai tampilan
hipovaskuler atau avaskuler. Pada CT scan polip tidak menyangat atau
hanya menyangat minimal. Polip dapat dieksisi dengan
mudah dan jarang terjadi kekambuhan. Angiografi dan embolisasi tidak
diperlukan pada polip.

Karsinoma Nasofaring
Karsinoma nasofaring merupakan neoplasma yang berasal dari lapisan epitel
mukosa nasofaring, dan merupakan tumor paling umum yang mengenai
nasofaring. Karsinoma nasofaring biasanya muncul dari fossa Rosenmuller
dan dikenal sebagai neoplasma agresif lokal dengan tingginya kejadian
metastase ke limfonodi leher. Tumor primer di dalam nasofaring dapat
meluas ke palatum, rongga hidung, orofaring dan basis kranii. Gejala klinis
yang paling sering dirasakan adalah adanya benjolan di leher. Keluhan lain
dapat berupa epistaksis, hidung tersumbat, otitis media, telinga berdenging
dan tuli. Karsinoma nasofaring merupakan keganasan dengan karakteristik
variasi distribusi geografis dan etnis, terutama di Asia Tenggara. Gambaran
radiologi karsinoma nasofaring adalah asimetri fossa Rosenmuller,
hilangnya lapisan lemak di parapharyngeal space, destruksi tulang dan
penebalan preoccipital space.

Anda mungkin juga menyukai