Anda di halaman 1dari 1

KawanKoe

PENDIDIKAN (ALA) RASULULLAH


Oleh : Ibu Neno Warisman, Ortu Murid

Rasulullah menggunakan diri beliau. Seluruh indra & perangkat TKIT Nurul Fikri
tubuh yg ALLAH beri adalah sarana Rasulullah dlm mendidik anak & Sejak Kecil sudah belajar berdiskusi, .
cucu beliau. Dan seluruh perangkat tubuh itu, dikoordinir oleh pusat Biar Nanti Kalau Gedhe Pintar Diskusi
strategi pendidikan beliau yang bernama HATI yang lembut penuh kasih
sayang.
Contoh, seorang bayi dalam gendongan memipis gamis beliau dan
ibu sang bayi yang menunjukkan kekesalannya malah ditegur oleh Rasul
dengan rangkaian kalimat : Air kencing ini dapat aku cuci, tetapi kaget
anakmu tak dapat aku ganti.
Belasan abad kemudian yaitu hari ini, kita memahami bahwa dlm kepala sel anak terdapat
satu trilyun sel halus yg menuntut perlakuan yang patut agar sel-sel itu tidak rusak. Jika
hentakan, bentakan tiada belai kasih sayang & berbagai contoh lainnya dari ketidakpatutan
diterima anak, mulai dini hingga perjalanan usia berikutnya hingga dewasa, maka ilmu penge-
tahuan menjanjikan kegagalan besar yg siap diterima oleh kedua orang tuanya & semua
pihak yg mendidik ketidakpatutan tersebut. Bukan saja hasil dunianya, tetapi yg lebih SDIT Nurul Fikri
menakutkan adalah hasil akhiratnya. Harap tenang !!!
Begitulah salah satu contoh ajaib, tidak umum untuk ukuran hari ini, dijalankan oleh Aku & teman-temanku sedang mengikuti
beliau & hendaknya membuat kita sadar dgn sebenar-benarnya akan pentingnya mengikuti Tes Daya Serap (TDS)
cara mendidik yg dicontohkan Rasul.
Semoga jika kita mau melakukan perubahan dlm rangka mencari keridhoan Allah semata,
dapatlah Rasulullah memiliki ummat pengganti dari ummat beliau di zaman emas dahulu,
yakni anak-anak kita. Anak yg kita didik dgn keikhlasan tanpa henti, menyelaraskan semua
potensi ruhiyah & badaniahnya dgn menitikberatkan & berdasarkan pendidikan pd kekuatan
hati nurani, baik yang didik maupun yg mendidik harus kuat landasan/pijakannya.

Profil Anak : Luthfikal Hakim A


Namanya Luthfikal Hakim A, sering dipanggil
Luthfikal. Putra Bp. Agung Priyo Sarjono & Ibu Yanti. SMPIT Nurul Fikri
Menurut gurunya, Ia termasuk salah satu anak yang Dita, kelas II-C, aktifis di kelas maupun
cerdas. Apabila guru sedang menerangkan sebuah OSIS. Mentoring dlm kegiatan non-aka-
mata pelajaran, ia dengan cepat mengerti dan selalu demik & berprestasi bagus dikelasnya.
tepat waktu dalam menyelesaikan tugasnya.
Sikapnya terhadap teman sangat baik. Dalam hal
kepemimpinan, ia termasuk sangat menonjol.
Meskipun usianya baru enam tahun.

Profil Guru : Dra. Hj. Asnelly HB.


Ibu Asnelly lahir di Bukittinggi. Beliau merupakan
lulusan dari Institut Ilmu Al Quran, Jurusan Dakwah.
Saat ini sedang menyelesaikan Thesis S-2 di
Universitas HAMKA, Jakarta.
SMAIT Nurul Fikri
Saya mulai mengajar di TQ NF sejak tahun 1993.
Imam, seorang yg dinamis, kooperatif .
Saya mengajar TQ, karena Saya sangat tertarik dengan dunia anak. Anak merupakan saham
Pionir dgn jiwa kepemimpinan yg
kita yang paling besar, amal sholeh yang kita berikan. Jika kita bingkai dengan Ad-Dien akan
menonjol. Tak heran, apabila ia
menjadikannya memiliki pondasi agama yang kuat. Sesuai dengan hadits Nabi, bahwa anak
dipercaya sbg ketua OSIS. Dikenal
lahir dalam keadaan fitrah dan kualitas anak sangat tergantung kepada kualitas gurunya,
sebagai anak yg lucu & supel. Ia juga
karena guru adalah Usroh dari anak-anak. Tugas utama guru adalah membantu orang tua
rajin beribadah & berprestasi di kelasnya.
dalam mendidik anak-anak.
Saat ini, Beliau masih aktif mengajar di Lembaga Ilmu Al Quran dan sudah berjalan selama
12 tahun. Pada tahun 1990-an, beliau juga termasuk salah satu pengajar TQ Robbi Rabiah, TQ
pertama di Indonesia. Di TQ NF beliau memegang amanah sebagai staf ahli dan supervisi
guru. Kesibukan lain beliau adalah dosen agama di sebuah Akper dan pengajar mata kuliah Al
Quran di PQTK NF dan PQTK Mutiara Islam.
Pada pekan ke-2 dan ke-4, setiap hari Jumat, beliau masih menyempatkan diri untuk
mengajar Al Quran pegawai DPR/MPR, Jakarta. Harapan beliau, mudah-mudahan semua
pelaku pendidikan dan semua yang membentuk proses pembelajaran senantiasa menanamkan
dan menumbuhkan jiwa kesabaran serta jiwa kasih sayang.

Anda mungkin juga menyukai