Rasulullah menggunakan diri beliau. Seluruh indra & perangkat TKIT Nurul Fikri
tubuh yg ALLAH beri adalah sarana Rasulullah dlm mendidik anak & Sejak Kecil sudah belajar berdiskusi, .
cucu beliau. Dan seluruh perangkat tubuh itu, dikoordinir oleh pusat Biar Nanti Kalau Gedhe Pintar Diskusi
strategi pendidikan beliau yang bernama HATI yang lembut penuh kasih
sayang.
Contoh, seorang bayi dalam gendongan memipis gamis beliau dan
ibu sang bayi yang menunjukkan kekesalannya malah ditegur oleh Rasul
dengan rangkaian kalimat : Air kencing ini dapat aku cuci, tetapi kaget
anakmu tak dapat aku ganti.
Belasan abad kemudian yaitu hari ini, kita memahami bahwa dlm kepala sel anak terdapat
satu trilyun sel halus yg menuntut perlakuan yang patut agar sel-sel itu tidak rusak. Jika
hentakan, bentakan tiada belai kasih sayang & berbagai contoh lainnya dari ketidakpatutan
diterima anak, mulai dini hingga perjalanan usia berikutnya hingga dewasa, maka ilmu penge-
tahuan menjanjikan kegagalan besar yg siap diterima oleh kedua orang tuanya & semua
pihak yg mendidik ketidakpatutan tersebut. Bukan saja hasil dunianya, tetapi yg lebih SDIT Nurul Fikri
menakutkan adalah hasil akhiratnya. Harap tenang !!!
Begitulah salah satu contoh ajaib, tidak umum untuk ukuran hari ini, dijalankan oleh Aku & teman-temanku sedang mengikuti
beliau & hendaknya membuat kita sadar dgn sebenar-benarnya akan pentingnya mengikuti Tes Daya Serap (TDS)
cara mendidik yg dicontohkan Rasul.
Semoga jika kita mau melakukan perubahan dlm rangka mencari keridhoan Allah semata,
dapatlah Rasulullah memiliki ummat pengganti dari ummat beliau di zaman emas dahulu,
yakni anak-anak kita. Anak yg kita didik dgn keikhlasan tanpa henti, menyelaraskan semua
potensi ruhiyah & badaniahnya dgn menitikberatkan & berdasarkan pendidikan pd kekuatan
hati nurani, baik yang didik maupun yg mendidik harus kuat landasan/pijakannya.