Anda di halaman 1dari 39

Adam R. I.

(1514100068)
Suci A. (1514100016)
Irma D. (1514100018)
SISTEM PERNAFASAN Sally K. S. (1514100028)
Henny M. P (1514100038)
Sistem Pernafasan dengan Paru-paru
Organ Organ yang berperan
1.Rongga hidung :
2.Faring
3.Trakea
4.Bronkus
5.Bronkiolus
6.Alveolus
Rongga Hidung
Rongga hidung tersusun dari tulang rawan dan memiliki 2
buah rongga dengan 1 buah sekat.
1. Struktur Rongga Hidung
Rongga hidung di bagian depan dibatasi oleh lapisan
mukosa yang tersusun atas epitel pipih berlapis banyak dan
berambut. Lamina propinanya mengandung banyak kelenjar
keringat dan kelenjar sebasea.
mendekati saluran respirasi epitel berjenis lapis banyak
semu bersilia.
diantara epitelium terdapat sel gobet yang berfungsi
memproduksi mokus, sehingga memberi lingkungan yang
basah/lembab pada sel epitel. Lamina propina tidak lagi
mengandung kelenjar sebasea dan keringat.
2. Fungsi Rongga Hidung

filter bagi partikel-pertikel


yang berpotrnsi menyebabkan
penyakit sehingga tidak
mengakibatkan infeksi (bulu
hidung)

memberi kelembaban dan


menghangatkan udara
(pembuluh kapiler dibawah
lapisan mukosa)

oragan pembahu, karena


terdapat reseptor olfaktori.
Faring
adalah rongga persimpangan antara saluran pencernaan
(posterior) dan saluran pernafasan(anterior). Pada percabangan tersebut
terdapat epiglotis yang menjaga agar makanan tidak masuk ke saluran
pernafasan. Faring juga dilapisi oleh lapisan mukosa bersilia. Faring juga
merupakan tempat tinggal tonsil (jaringan limfatik mengandung banyak
sel darah putih ). Tonsil berperan membasmi penyakit yang terhambat di
rambut, silia, dan mocus di rongga hidung dan faring. Faring dibagi
menjadi 3 bagian yaitu :
1. Nesogaring : bagian superior faring, letak terhubung ke bagian
posterior rongga hidung melalui nares internal, dilapisi
oleh epitel komular semu bersilia
2. Orofaring : dilapisi lapisan epitelium skuamisa
3. Laringofaring : bagian iferor faring ,dilapisi epitel skuamosa
berlapis yang
menolak abrasi, serangan kimia, dan invasi oleh
patogen.
Trakea
Saluran udara ke paru-paru
Dinding mengandung rambut getar dan dilapisi liilin, keduanya
berfungsi menahan debu dan kotoran yang masuk bersama
udara
Panjang sekitar 10 cm dan diameter sekitar 2,5 cm
Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin
tulang rawan

Bronkus
Merupakan percabangan trakea (kanan dan kiri)
Tempat percabangannya disebut bifurkasi
Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea
Jenis epitelnya adalah selapis pipih
tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian
bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen
dengan sempurna
Bronkiolus
Marupakan percabangan bronkus
Jenis epitelnya adalah epitel toraks selapis, kemudian pada bronkiolus
terkecil (terminal) berubah menjadi lapisan kubus selapis
Mempunyai serabut elastin paling banyak dibanding faring dan
bronkus.

Alveolus
Ujung bronkiulus berbentuk gelembung
Diselubungi pembuluh darah kapiler
Tempat pertukaran gas (oksigen dan karbondioksida) secara difusi
Mengandung banyak makrofag , berfungsi memindahkan materi asing
dari dalam paru-paru yang belum tersaring pada saluran sebelumnya
Berjumlah 150 juta per paru-paru
Konsentrasi oksigen di dalam alveolus lebih besar daripada di dalam
kapiler=menyebabkan difusi.
Jenis Pernafasan pada
A. Pernafasan dada Manusia
Rongga dada membesar karena gerakan tulang rusuk. Mekanisme
inspirasi dan ekspirasi sebagai berikut:
Pada saat inspirasi :
Otot antar tulang rusuk berkontraksi
Tulang rusuk dan tulang dada terangkat
Rongga dada membesar, menyebabkan paru-paru ikut membesar
Tekanan udara berkurang, sehingga udara dapat masuk

Pada saat ekspirasi :


Otot antar tulang rusuk berelaksasi
Tulang rusuk dan tulang dada turun ke posisi semula
Rongga dada mengecil
Volume paru-paru berkurang = tekanan udara bertambah
Menjadikan udara keluar.
B. Pernafasan perut
Pada pernafasan perut, rongga dada membesar karena gerakan diafragma.
Pada saat inspirasi :
o Otot diafragma berkontraksi = letak diafragma agak mendatar
o Rongga dada membesar
o Tekanan udara berkurang = udara dapat masuk ke paru-paru

Pada saat ekspirasi


Diafragma berelaksasi = kembali ke posisi semula
Rongga dada mengecil
Tekanan udara membesar = udara dalam paru-paru keluar

Volume Udara Pernafasan daalam Paru - Paru

1. Udara pernafasan (volume tidal) = 500 ml


2. Udara cadangan inspirasi (volume komplementer) = 1500 ml
3. Volume residu(tersisa dipau-paru) = 1000 ml
4. Kapasitas vital paru-paru = 4500 ml
Pernafasan Ikan adalah hewan bertulang
belakang (vertebrata) yang
pada Ikan hidup di air dan bernapas
dengan insang.

Insang terletak di sebelah


kanan dan kiri kepala ikan, di
dalam rongga insang.
Pada setiap sisi kepala,
terdapat 5 7 lembar insang.
Setiap lembar insang
dipisahkan oleh celah insang.
Insang ikan terdiri atas :
1.Tutup insang (operkulum) terdapat pada
ikan bertulang sejati, sedangkan pada
ikan bertulang rawan, insang tidak
tertutup. Operkulum berfungsi melindungi
bagian kepala dan mengatur mekanisme
aliran air sewaktu bernafas.
2. Selaput tipis di pinggiran operkulum
(membran brankiostega), berfungsi
sebagai klep/katup pada waktu air masuk
ke dalam rongga mulut.
3. Lengkung insang (arkus brankialis), berasal
dari tulang rawan
4. Lembaran (filamen) insang (holobrankialis),
berwarna kemerahan
5. Saringan insang (tapis insang), berfungsi
untuk menjaga agar tak ada benda-
benda asing yang masuk ke dalam
rongga insang.
Mekanisme pernapasan ikan terjadi dalam 2 fase:
Inspirasi
Tekanan udara rongga mulut lebih kecil dibanding tekanan udara di air
air masuk ke rongga mulut rongga mulut tertutup udara masuk insang
melalui difusi operkulum terbuka air mengalir melalui celah insang,
menyentuh filamen O2 diikat kapiler darah disebarkan ke jaringan-
jaringan tubuh.
Ekspirasi
CO2 dibawa dari jaringan tubuh menuju insang diekskresikan keluar
tubuh.
Insang pada ikan bukan hanya berfungsi sebagai alat
pernapasan. Insang berfungsi pula sebagai alat
ekskresi garam, penyaring makanan, alat pertukaran
ion, dan osmoregulator.
Beberapa jenis ikan (misalnya ikan gabus dan lele)
memiliki labirin berupa rongga-rongga tidak
beraturan yang merupakan perluasan ke atas dari
insang yang membentuk lipatan-lipatan.
Labirin ini berfungsi untuk menyimpan cadangan O2
sehingga ikan dapat bertahan pada kondisi minim
Oksigen.
Sistem Pernapasan pada
Serangga (Insecta)
SISTEM TRAKEA
Pada umumnya serangga bernafas
dengan melalui sistem trakea ( trachea
system ) yang cabang-cabangnya
menjalar ke seluruh tubuh, sehingga
udara yang diambil dapat langsung
berhubungan dengan jaringan sel.

Sistem trachea berfungsi dalam proses


pengangkutan oksigen dari udara dan
pengeluaran karbondioksida dari dalam
tubuh.
Mekanisme
pernapasan pada
serangga, misalkan
pada belalang:
Jika otot perut
belalang berkontraksi
maka trakea
mengempis, sehingga
udara kaya CO2 keluar.

Jika otot perut


belalang berelaksasi
maka trakea
mengembang, sehingga
udara kaya O2 masuk.
Trakea
Struktur sistem trakea
terlihat dari atas
(dorsal)

Struktur sistem
trakea terlihat dari
samping
Sistem Pernapasan pada Serangga Air
Nimfa dan larva serangga
air memiliki alat khusus
untuk memperoleh
oksigen dari dalam air,
yang disebut insang
trakea.
Pernafasan
pada
Reptil
PARU PARU
Faveoli

Reptile bernafas menggunakan paru paru


Alveolus pada reptile tidak berkembang,
sehingga terbentuk faveoli
Faveoli merupakan rongga rongga udara yang
berdinding tipis serta terdapat pembuluh
kapiler
ANATOMY OF REPTILE
ASPIRATION PUMP
MECHANISM

Inhalasi: Otot tulang rusuk relaksasi


rongga dada membesar volume paru
paru membesar udara masuk

Ekshalasi: Otot tulang rusuk konstraksi


rongga dada mengecil volume
paru paru mengecil udara keluar
PERNAFASAN PADA RATTLESNAKE

Rattlesnake memiliki bentuk paru paru yang unik. Bentuknya memanjang dan
menyempit
Rattlesnake dan kebanyakan ular berbisa hanya memiliki satu paru paru karena
paru paru kirinya hilang.
Bagian anteriornya bervaskuler dan berfungsi sebagai alat respiratori sedangkan
bagian posteriornya sakular dan avaskular
PERNAFASAN PADA BUAYA

Hepar membantu aspiration pump dengan bertindak seperti piston


Saat inhalasi: otot intercostal relaksasi rongga dada membesar hepar
terdorong ke arah posterior udara masuk
Saat ekshalasi: otot intercostal kontraksi rongga dada mengecil hepar
terdorong ke arah anterior udara keluar
The Anatomy
The Anatomy`
PERNAFASAN PADA KURA KURA
Respirasi

Aves
Burung pada umumnya dapat terbang.
Pada waktu terbang, otot-otot dada menggerakkan sayap
sehingga mengganggu pengambilan napas oleh paru-paru.
Maka dari itu di samping memiliki paru-paru, burung memiliki
alat bantu pernapasan berupa kantung udara ( sakus
pneumatikus).
Letak kantung udara:
1) pangkal leher (servikal),
2) ruang dada bagian depan ( toraks anterior),
3) antartulang selangka (korakoid),
4) ruang dada bagian belakang ( toraks posterior),
5) rongga perut ( saccus abdominalis) dan ketiak (saccus axilliaris).
Fungsi kantung udara:
1) membantu pernapasan, terutama saat terbang;
2) menyimpan cadangan udara ( oksigen);
3) memperbesar atau memperkecil berat jenis pada saat berenang;
4) mencegah hilangnya panas tubuh yang terlalu banyak
Mekanisme pernapasan:
Inspirasi :aves menghisap udara dengan cara memperbesar rongga dadanya sehingga tekanan
udara di dalam rongga dada menjad kecil yang mengakibatkan masuknya udara luar.
Udara luar yang masuk sebagian kecil tinggal di paru paru dan sebagian besar akan di teruskan
ke pundi pundi udara sebagai cadangan udara.
Ekspirasi : Ekspirasi terjadi apabila otot intercostal relaksasi maka tulang rusuk dan tulang
dada kembali ke posisi semula, sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih
besar dari tekanan udara luar akibatnya udara dari paru paru yang kaya karbondioksida.
Bersamaan dengan mengecilnya rongga dada, udara dar kantung udara masuk ke paru paru
dan terjadi pelepasan oksigen dalam pembuluh kapiler di paru paru.
Pernapasan Saat Istirahat
Proses Inspirasi
a). Pengambilan udara adalah dimulai dari adanya pergerakan tulang rusuk ke arah depan bawah.
b). Rongga dada membesar tetapi tekanan udara mengecil.
c). Diikuti mengembangnya paru-paru dan mengecilnya tekanan di dalam rongga paru-paru.
d). Akibatnya udara masuk ke dalam paru-paru melalui saluran pernapasan antara lain lewat lubang
hidung luar, lubang hidung dalam, celah tekak, trakea, siring, dan terakhir udara masuk ke paru-paru.
e). Setelah udara masuk ke paru-paru, udara akan masuk ke dalam parabronkus.
f). Di dalam parabronkus terjadi pertukaran O2 dan CO2 semua udara yang masuk sebagian udara
masuk ke dalam paru-paru dan sebagian udara lainnya masuk ke kantong udara.
Proses Ekspirasi Saat Istirahat
a). Tulang rusuk kembali ke posisi semula.
b). Otot-otot dada bekerja dengan mengecilkan rongga dada, sedangkan tekanan
rongga dada menjadi besar.
c). Ruangan dari paru-paru menjadi tertekan sehingga menjadi sempit sedangkan
tekanan dalam ruang paru-paru menjadi besar.
d). Udara ke luar dari kantong udara dan paru-paru.
e). Saat udara melewati paru-paru terjadi difusi O2 dan CO2 lagi
Pernapasan Saat Terbang
1). Pada saat burung terbang mengangkat sayapnya,
maka mengakibatkan kantong udara antartulang korakoid terjepit tetapi
kantong udara yang terletak di bawah ketika mengembang.
2). Udara masuk ke kantong udara yang berada di bawah ketiak.
3). Terjadi proses masuknya udara (inspirasi)
yang ditandai dengan terjadinya difusi O2 dan CO2 dalam paru-paru.
4). Pada saat burung menurunkan sayapnya mengakibatkan kantong udara yang berada
di bawah ketiak terjepit sehingga menyebabkan kantorng udara antartulang korakoid mengembang.
5). Kemudian udara masuk ke dalam kantong udara antartulang korakoid.
6). Sehingga terjadilah ekspirasi yang juga ditandai terjadinya difusi O2 dan CO2.

Anda mungkin juga menyukai