Anda di halaman 1dari 7

Kasus SPT Tahunan Badan PT Longlasting Beverage 2017

BIBLIOGRAFI KASUS PT LONGLASTING BEVERAGE

Judul Kasus : PT LONGLASTING BEVERAGE


Penyusun : INDRAYAGUS SLAMET
Ruang Lingkup : PPh BADAN & PPH PEMOTONGAN PEMUNGUTAN

Abstaksi

Kasus ini merupakan suatu contoh kasus yang dapat digunakan untuk menganalisis aspek-
aspek PPh Badan atas transaksi-transaksinya yang mengandung konsep-konsep dasar PPh
Badan yang umumnya terjadi dalam dunia usaha. Diharapkan mahasiswa mampu
memecahkan permasalahan-permasalahan yang terkandung dalam kasus tersebut dan
tidak salah diterapkan dalam praktek lapangan.

Permasalahan

1. Equalisasi dengan SPT PPN dan SPT Masa PPh


2. Aspek PPN secara umum dalam Rugi Laba
3. Objek PPh final dan Non Final
4. Aspek PPh Potong pungut
5. Kredit PPh

Tingkatan Kasus

Konsep : 2 (Sederhana)
Analisis : 3 (Susah)
Penyajian : 2 (Sedang)

KASUS PERPAJAKAN : PT LONGLASTING BEVERAGE (LLB)

PT LLB (PMA) merupakan perusahaan manufaktur makanan dan minuman dari kelapa.
Awal didirikan pada tahun 2004, perusahaan yang terletak di jalan Narogong KM 133
Cilengsi ini sahamnya dimiliki oleh MNA Ltd, Singapore, sebesar 90%, PT Garment Indah
Indonesia (GII) 5% dan sisanya saham Pak Selamet yang merangkap sebagai Direktur
Utama. Direktur Utama ini merangkap juga sebagai wakil direktur di PT GII. Untuk
urusan racikan, rumusan dan design kemasan, PT LLB menggunakan
rumusan/tatacara/prosedur yang diatur oleh MNA Ltd. Perusahaan juga memiliki affiliasi
di British Virgin Island (BVI).

Berikut adalah Laporan Keuangan PT LL Beverage dan catatan atas transaksi


keuangannya untuk tahun 2016.

1
Kasus SPT Tahunan Badan PT Longlasting Beverage 2017

BALANCE SHEET
Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2016

RUPIAH
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan Setara Kas 4.807.479.922
Piutang Usaha - Pihak ketiga 114.575.299.187
Piutang lain-lain Hubungan Istimewa 12.139.877.364
Persediaan 11.429.569.179
Uang Muka Pajak 3.035.817.653
Beban Dibayar Dimuka 110.094.364.507
Total Aktiva Lancar 256.082.407.812
AKTIVA TIDAK LANCAR
INVESTASI (BVI Ltd) 210.000.000.000

AKTIVA TETAP (net) 10.416.412.800


JUMLAH 476.498.820.612

KEWAJIBAN DAN EKUITAS


KEWAJIBAN LANCAR
Hutang Bank 21.556.525.372
Hutang Pajak 721.265.345
Hutang lain-lain 607.260.900
Uang Muka Penjualan 2.371.114.366

Jumlah Kewajiban Lancar 25.256.165.983

Kewajiban Tidak Lancar


Hutang Hubungan Istimewa 440.826.197.489

EKUITAS
Modal Disetor 1.000.000.000
Saldo Laba Ditahan 9.416.457.140
Jumlah Ekuitas 10.416.457.140

JUMLAH 476.498.820.612

PROFIT & LOSS (For the year ended December 2016)


1
Kasus SPT Tahunan Badan PT Longlasting Beverage 2017

RUPIAH

PENDAPATAN USAHA 163.500.000.000


BEBAN POKOK USAHA 120.886.312.910
LABA KOTOR 42.613.687.090

BEBAN USAHA
Beban penjualan 5.159.744.080
Beban Administrasi dan Umum 12.724.909.660
Jumlah beban usaha 17.884.653.740
LABA USAHA 24.729.033.350
PENDAPATAN LUAR USAHA
Pendapatan (Beban) Luar Usaha (2.898.291.350)
LABA SEBELUM PAJAK 21.830.742.853
Pajak kini (5.457.685.713)

LABA TAHUN BERJALAN 16.373.057.140

PERMASALAHAN (INFORMASI TAMBAHAN ATAS TRANSAKSI DALAM LAPORAN KEUANGAN)


1. Dalam pos Kas dan setara kas, terdapat Deposito (bunga 6% pa) yang dananya dari
pinjaman bank mandiri. Rata-rata Deposito setahun Rp 4 milliar dan rata-rata
pinjaman setahun (termasuk pinjaman yang didepositokan) adalah Rp 10 milliar.
Bunga pinjaman setahun Rp 1,8 milliar.

2. Dalam piutang lain-lain terdapat pinjaman kepada Direksi dan karyawan tanpa
bunga sejumlah Rp 2 milliar. Dana pinjaman ini berasal dari uang pinjaman dari
Bank BNI 46. Beban bunga pinjaman Rp 100 juta. Selain itu ada juga Piutang
lainnya kepada PT GII (Hubungan Istimewa) sejumlah Rp 10 milliar tanpa bunga.
Dana yang dipinjamkan ini teridentifikasi berasal dari uang pinjaman dari Bank
BII dengan bunga 14,5%.

3. Aktiva Tetap perusahaan terdiri dari: 2 rumah dinas (penyusutan Rp 400 juta), 1
kantor, 6 kendaraan sedan perusahaan yang dibawa pulang Direksi dan Komisaris
(penyusutan total Rp 250 juta) , 6 Truck, 1 pabrik, dan 5 mesin. Masing-masing
fixed asset sudah dimasukan dalam kelompok yang sesuai dengan PMK-
96/PMK.03/2009 untuk tujuan penyusutan fiskal.

4. Persediaan Bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi dicatat dengan net
realisable value, yaitu Rp 11.429.569.179,- sedangkan harga perolehannya adalah
Rp 12.400.000.000,-

5. Hutang kepada Parent Co. yang diperoleh dari awal tahun 2011 belum dibayar
yaitu Rp 440.826.197.489.

6. Penjualan sejumlah Rp 163,5 milliar terdiri dari:

1
Kasus SPT Tahunan Badan PT Longlasting Beverage 2017
Penjualan Export ke MNA, Ltd Rp 100 milliar
Penjualan Dalam Negeri Independent party Rp 51,5 milliar
Penjualan kepada PT GII- Related Party Rp 12 milliar
Diketahui bahwa harga penjualan ke Related Party sudah sesuai harga pasar
wajar yaitu dengan gross margin 30% sebagaimana umumnya. SPT PPN selama
2014 menunjukan adanya DPP Rp 170 milliar (ternyata selisih DPP tidak bisa
dijelaskan). Dalam pos penyerahan Dalam negeri yang sejumlah Rp 50 milliar
terdapat penjualan kepada Pemda Jakarta Barat sejumlah Rp 3 milliar. SSP PPN
dan PPh sudah diterima dari Pemda tersebut.

7. Pada Harga Pokok penjualan terdapat :


Pemakaian material (Pembelian import = 30%) 92.173.944.988
Beban Royalty (MNA Ltd- Singapore) 2.500.000.000
Upah Tenaga Kerja 8.562.500.000
Biaya pengiriman (antar pulau via PT AKM Shipping) 3.527.004.528
Sewa Alat berat (PT Trakindo) 2.885.747.450
Beban penurunan nilai persediaan 2.458.000.000
Subkontraktor (PT Anu-Anu) 1.100.000.000
Penyusutan (Pabrik/Mesin/Peralatan/Truck/Rumdin) 2.230.000.000
Sumbangan produk (untuk 2 desa sekelilingnya)) 600.000.000
Pemakaian Bahan Bakar solar (bayar SSP pasal 22) 1.697.173.972
Biaya konsumsi (Catering CV Enak) 697.173.972
Biaya Akomodasi Lapangan dan Lainnya 2.454.768.000
120.886.312.910

Penjelasan tambahan:
1) Pembelian material Dalam Negeri (kelapa bulat) dalam tahun 2014 adalah Rp 105
milliar dari koperasi kelapa di Lampung dan beberapa wilayah lainnya.
2) Bahan bakar (solar) dibeli dari pertamina langsung.
3) Pengiriman produk menggunakan jasa pelayaran PT AKM yang khusus untuk PT LLB
saja (exclusively for PT AKM) sedangkan konsumen lain tidak diperbolehkan.
4) Subcontractor merupakan jasa maklon khusus untuk packing produk jadi.
5) Dalam biaya akomodasi dan lainnya terdapat: a)beban Pajak Masukan yang sudah
dikreditkan di SPT PPN atas metarial Rp 100 juta ...b) beban perpajakan berupa
SKPKB PPh 2010 dengan pokok Rp 500 juta dan bunga Rp 100 juta...c) beban bea
siswa untuk anak direksi Rp 100 juta dan anak kampung sebelah Rp 150 juta...d)
beban pajak reklame Rp 60 juta...e) beban Pph 21 tanggungan perusahaan untuk
para direksi Rp 150 juta...e) beban sewa apartement Expatriate (professional) asal
Singapore Rp 100 juta...f) beban perawatan sedan Rp 60 juta...g) pajak kendaraan
bermotor truck Rp 12 juta dan sedan Rp 30 juta, dan h) beban sumbangan selain
berupa inventory juga berupa uang kepada Pak Camat setempat Rp 100 (untuk
perayaan HUT RI) juta dan infrastruktur warga desa sekitar Rp 500 juta dalam
bentuk uang.
6) Mesin dan truck adalah asset dengan cara perolehan sewa dengan hak opsi dari BCA
Finance. Cicilan setahun (plus bunganya) seluruhnya Rp 2 milliar sedangkan
penyusutan mesin dan truck seluruhnya Rp 500 juta.

8. Beban promosi dan Pemasaran terdiri dari:


1
Kasus SPT Tahunan Badan PT Longlasting Beverage 2017
Beban Pemasaran & Promosi 3.798.769.672
Beban Entertainment (Ada Daftar Nominatif 20%) 1.245.000.000
Beban komisi penjualan 115.974.408
5.159.744.080

Beban promosi dan pemasaran tidak ada daftar nominatif, hanya berisi beban-beban
promosi tanpa rincian jelas, namun didalamnya ternyata ada beban cicilan mobil Porch
Cayenne milik pribadi Pak Direktur Utama, Bang Selamet sejumlah Rp 800 juta.

Dalam beban entertainment hanya 20% ada rincian nominatifnya.

Dalam beban komisi, sejumlah tersebut adalah komisi penjualan yang diberikan kepada
4 orang atas jasanya mencari pembeli di dalam negeri dan ada tanda bukti. PPh belum
dipotong.

9. Beban Administrasi dan Umum terdiri dari:


Beban Gaji dan Tunjangan 8.400.000.000
Beban Penyusutan (ruko 10%/sedan 20%) 1.230.000.000
Beban Keamanan dan Kebersihan 67.500.000
Beban Kerugian Piutang tak tertagih 456.528.660
Beban Konsumsi Kantor 254.000.000
Beban Perawatan aktiva tetap (ruko 10%/Sedan
60%/ sisanya aktiva lainnya) 750.000.000
Beban Listrik/Air/Telepon (beban Ruko 20%) 100.500.000
Beban Management & Technical Fee (MNA Ltd.) 550.000.000
Beban Notaris (beban Sewa Ruko) 50.000.000
Beban ATK dan Umum 196.409.000
Beban Perjalanan Dinas 342.875.000
Beban Kepegawaian 305.647.000
Beban Lainnya 21.450.000
12.724.909.660

Penjelasan Tambahan:
1) Terdapat informasi bahwa berdasarkan hasil equalisasi SPT Pasal 21 masa
Desember 2014 diketahui bahwa DPP gaji, upah, komisi, dan objek Pasal 21
lainnya adalah sejumlah Rp 14.500.000.000,-.

2) Beban kerugian piutang tak tertagih rinciannya adalah sbb:

Nama Customer Menjadi Perjanjian Terdaftar Jumlah


Beban Tertulis/Media (nominatif) sbg. Piutang Ragu
Komersial Masa Lampiran SPT
Badan PT LLB
PT Kampret Yes No Yes Rp 220 juta
PT Kalong Yes Yes Yes Rp 100 juta
PT Kuda (Hub.Ist) Yes Yes Yes Rp 80 juta
CV Bodong Yes Yes No Rp 50 juta

1
Kasus SPT Tahunan Badan PT Longlasting Beverage 2017
Koh Achong Yes Yes No Rp 20 juta
Lainnya Yes No No Sisanya

3) Beban perjalanan Dinas sebesar 60% adalah dalam bentuk Lumpsum ke


pegawai yang berangkat yang tidak perlu beban pembuktian lagi.
4) Beban kepegawaian berisi beban seragam pabrik Rp 200 juta (wajib dari
Depnaker), beban berupa tunjangan uang melahirkan Rp 60 juta untuk 3
orang, dan sisanya uang penebusan langsung pengobatan ke rumah sakit.
5) Beban lainnya adalah biaya bingung yang bingung mau di poskan dimana,
berisi biaya undeductible expenses.
6) Beban Management & Technical Fee kepada MNA Ltd dibayar atas jasa
tersebut dimana staff ahlinya hadir di Indonesia semala 90 hari.
7) Beban Konsumsi kantor hanya untuk manager kebawah, jajaran Direksi
diberikan uang makan. 10% dari beban konsumsi ini adalah makan minum di
Puncak-Bogor sewaktu meeting tahunan.

10. Data penghasilan Luar usaha terdiri dari:


Pendapatan sewa Ruko 1.000.000.000
Pendapatan jasa giro 110.000.000
Pendapatan Dividen (saham 40% di PT ABG) 54.500.000.000
Pendapatan Outsouring (pengolahan) 2.000.000.000
Pendapatan cabang di negara X (PPh = 20%) 4.537.300.000
Kerugian penjualan fixed assets (200.000.000)
Kerugian Selisih Kurs atas Pinjaman Dollar (1.310.000.000)
Beban Bunga pinjaman Bank (3.250.000.000)
Beban Bunga pinjaman ke Parent Co.LN (60.160.000.000)
Beban administrasi dan provisi bank (125.590.497)
(2.898.290.497)
Penjelasan Tambahan:
1) Terdapat informasi dari management bahwa atas pengalihan asset berupa
kendaraan sedan terjadi kerugian sebesar Rp 200 juta. Nilai Buku Fiskal sedan
Rp 400 juta dijual kepada Komisarisnya seharga Rp 200 juta. Nilai pasar sedan
tersebut adalah Rp 700 juta.

2) Beban bunga pinjaman Bank sudah termasuk didalamnya untuk dana pinjaman
yang Depositokan.

Informasi Pinjaman:
Pinjaman Bank Independent Rp 21.556.525.372,- dan Pinjaman kepada MNA Ltd (Parent
co) Rp 440.826.197.489 dengan total bunga pinjaman sbb:
Beban Bunga pinjaman Bank (3.250.000.000)
Beban Bunga pinjaman ke Parent Co.LN (60.160.000.000)
Jumlah Beban Bunga Pinjaman 63.410.000.000

============================

1
Kasus SPT Tahunan Badan PT Longlasting Beverage 2017
Seluruh kewajiban PPh potong pungut (diasumsikan) sudah dilakukan dengan baik.
Carilah Kredit PPh selain Pasal 25 yang tersedia pada Laporan keuangan (Rugi Laba).
Pasal 25 (yang sudah dibayar) Rp 1.200.000.000,- dan STP Pasal 25 dengan pokok Rp 100
juta dan bunganya Rp 25 juta sampai dengan pembuatan SPT Badan ini, STP tersebut
belum dibayar.

DISCUSSION QUESTION

1. Buatlah Laba Rugi Rekonsiliasi untuk tahun 2016.


2. Hitunglah Total Kredit PPh untuk PT LLB tahun 2016 ini.
3. Buatlah SPT Badannya. Data Identitas silahken mengarang bebas.
4. Amatilah satu per satu, mana beban yang menjadi Objek PPh pemotongan &
pemungutan pada tahun 2016. Hitung pajaknya !

Anda mungkin juga menyukai