Anda di halaman 1dari 2

Literatur Materi

Tata kelola perusahaan merujuk pada seperangkat mekanisme dan proses yang membantu
memastikan bahwa perusahaan diarahkan dan dikelola untuk menciptakan nilai bagi
pemiliknya sementara secara bersama memenuhi tanggung jawab kepada pemegang saham
lain. Apapun sumber kekuatan tata kelola perusahaan, sistem tata kelola perusahaan dan
sistem pengendali-an manajemen (SPM) merupakan sebuah hal yang terkait erat. Fokus tata
kelola perusahaan adalah pada pengendalian perilaku top management (para eksekutif),
walaupun secara tidak langsung, semua karyawan lainnya yang ada di perusahaan. Tata
kelola perusahaan menambah kontrol manajemen baik perhatian untuk mengendalikan
perilaku top management dan khususnya, peran untuk memonitor dewan direksi
perusahaan.
Perusahaan adalah badan hukum sehingga harus tunduk pada hukum dan peraturan
yurisdiksi pemerintah ketika menjalankan usaha dan orang-orang dari pasar saham
ketika sahamnya diperdagangkan. Dikenal adanya istilah sarbanes-oaxley yang suatu UU
yang disahkan oleh Kongres Amerika sebagai respon atas beberapa kegagalan perusahaan
besar, Tujuan Explicitnya adalah untuk meningkatkan transparansi, ketepatan waktu dan
kualitas pelaporan keuangan. Ketentuan utama yang ada dalam Sarbanes-Oaxley yaitu
mengenai Audit external industri,anggota komite audit dewan direksi dan manajer senior
perusahaanDengan mematuhi aturan yang tercantum dalam UU sarbanes Oaxleymmaka
perusahaan akan mampu meningkatkan struktur internal controlnya, meningkatkan
kepercayaan komte audit perusahaan, meningkatkan kemampuan untuk mencegah dan
mendeteksi kecurangan
Dalam suatu perusahaan juga dikenal adanhya dewan direksi, Dewan direksi memiliki
kewajiban fidusia untuk mendorong keberhasilan jangka panjang perusahaan bagi
kepentingan pemegang saham dan juga terkadang pemegang hutang. Direksi harus
memastikan bahwa mereka bertindak secara independen dan bertanggung jawab pada
pemegang saham, dan mereka harus menggunakan kewenangan mereka demi
keberlangsungan kepemimpinan eksekutif dengan nilai-nilai dan tujuan yang tepat
Perusahaan biasanya akan membentuk komite. Dua komite dewan yang umum dengan
tanggung jawab yang berhubungan dengan pengendalian manajemen yang signifikan yaitu :
1. Komite Audit
2. Komite Kompensasi

AUDIT COMMITTES
Komite audit memberikan pengawasan independen atas proses pelaporan keuangan
perusahaan, pengendalian internal, dan auditor independen. Komite audit diperlukan dari
luar (non-eksekutif) atau direktur independen dengan persyaratan yang mengharuskan
mengerti hal-hal berkaitan dengan keuangan, Komite audit mencakup pembuatan struktur,
proses dan persyaratan keanggotaan. Selain itu, juga menangani keluhan mengenai
akuntansi, proses audit, dan hal yang terkait pengendalian internal termasuk prosedur
rahasia.

COMPENSATION COMMITTES
Komite Kompensasi menangani masalah yang berkaitan dengan kompensasi dan manfaat
yang diberikan kepada karyawan, dan khususnya pihak top executive, tapi di beberapa
perusahaan komite kompensasi juga menyediakan pengawasan mengenai desain dan
operasi dari rencana pensiun. Komite Kompensasi memiliki tanggung jawab fidusia untuk
memastikan bahwa programkompensasi eksekutif perusahaan berjalan adil dan tepat untuk
menarik, mempertahanka, dan memotivasi manajer, sehingga membuat tindakan mereka
sesuai dengan pandangan ekonomi perusahaan dan relevan terhadap praktik perusahaan.
Komite Kompensasi biasanya bergantung pada fungsi sumber daya manusia di dalam
perusahaan sebagai staf pendukung. Desain rencana kompensasi menimbulkan masalah
kompleks, sehinga komite kompensasi sering menggunakan konsultan luar untuk
menyediakan data atau keahlian yang tidak dimiliki perusahaan. Konsultan sering
melakukan studi banding kompensasi industri atau memberikan saran mengenai desain
rencana kompensasi, Komite Kompensasi harus mempertahankan tanggung jawab penuh
untuk mengawasi kerja dari konsultan kompensasi yang disewa.

Anda mungkin juga menyukai