PENDAHULUAN
1.3.3 Bagaimana aspek-aspek dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) di industri
farmasi pabrik obat?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pabrik farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk
melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat. Sebuah pabrik farmasi membuat obat-
obatan untuk dipakai dalam diagnosis, mengurangi rasa sakit, serta mencegah dan mengobati
penyakit.
Izin usaha industri farmasi diberikan oleh Menteri Kesehatan dan wewenang
pemberian izin dilimpahkan kepada Badan Pengawasan Obatan Makanan (BPOM). Izin ini
berlaku seterusnya selama industri tersebut berproduksi dengan perpanjangan izin setiap 5
tahun, sedangkan untuk industri farmasi Penanaman Modal Asing (PMA) masa berlakunya
sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1967 tentang Penanaman
Modal Asing dan pelaksanaannya.
2.3 Jenis Permohoan Izin
2.3.7 Pelaporan
Industri farmasi wajib menyampaikan laporan industri secara berkala
mengenai kegiatan usahanya:
Sekali dalam 6 (enam) bulan, meliputi jumlah dan nilai produksi setiap
obat atau bahan obat yang dihasilkan sesuai dengan ketentuan; dan
Sekali dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan ketentuan.
2.4 Alur Permohonan Persetujuan Prinsip Industri Farmasi
Dalam pelaksanaan pelayanan izin Industri Farmasi, pelaksana pelayanan
perizinan dan pemohon harus mengikuti alur tata cara perizinan sebagai berikut:
2.4.1. Alur Permohonan Persetujuan Prinsip Industri Farmasi
Validasi merupakan tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap bahan,
proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang digunakan dalam
produksi maupun pengawasan mutu akan senantiasa mencapai hasil yang diinginkan. Seluruh
kegiatan validasi hendaklah direncanakan.Unsur utama program validasi dirinci dengan jelas
dan didokumentasikan di dalam Rencana Induk Validasi (RIV) atau dokumen setara.RIV
hendaklah merupakan dokumen yang singkat, tepat dan jelas. Pada umumnya validasi proses
dilakukan sebelum produk dipasarkan (validasi prospektif). Dalam keadaan tertentu, jika hal
tersebut tidak memungkinkan, validasi dapat juga dilakukan selama proses produksi rutin
dilakukan (validasi konkuren). Proses yang sudah berjalan hendaklah juga divalidasi (validasi
retrospektif).