Anda di halaman 1dari 3

Hak dan kewajiban perawat dan pasien

Khamarudin, 1606825770, fik-ui 16

Setiap individu memiliki hak dan kewajiban. Hak dan kewajiban pada setiap
individu juga dipengaruhi oleh peran setiap individu. Individu yang berperan
sebagai perawat tentu memiliki hak dan kewajiban yang berbeda dengan individu
yang berperan sebagai pasien. Hak dan kewajiban baik perawat maupun pasien
diatur dalam undang-undang republic Indonesia.

Undang-undang republik indonesia nomor 38 tahun 2014 menjelaskan


perawat dalam melaksanakan tugasnya memiliki hak dan kewajiban. Hak tersebut
dijelaskan dalam pasal 36 yaitu: (1) memperoleh pelindungan hukum sepanjang
melaksanakan tugas sesuai dengan standar pelayanan, standar profesi, standar
prosedur operasional, dan ketentuan peraturan perundang-undangan; (2)
memperoleh informasi yang benar, jelas, dan jujur dari klien dan/atau keluarganya
(3) menerima imbalan jasa atas pelayanan keperawatan yang telah diberikan (4)
menolak keinginan klien atau pihak lain yang bertentangan dengan kode etik,
standar pelayanan, standar profesi, standar prosedur operasional, atau ketentuan
peraturan perundang-undangan; (5) memperoleh fasilitas kerja sesuai dengan
standar.

Selain mempunyai hak, perawat juga memiliki kewajiban yang harus


dilaksanakan. Kewajiban tersebut diatur oleh pasal 37 yaitu: (1) melengkapi sarana
dan prasarana pelayanan keperawatan sesuai dengan standar pelayanan
keperawatan dan ketentuan peraturan perundang-undangan; (2) memberikan
pelayanan keperawatan sesuai dengan kode etik, standar pelayanan keperawatan,
standar profesi, standar prosedur operasional, dan ketentuan peraturan perundang-
undangan; (3) merujuk klien yang tidak dapat ditangani kepada perawat atau tenaga
kesehatan lain yang lebih tepat sesuai dengan lingkup dan tingkat kompetensinya;
(4) mendokumentasikan asuhan keperawatan sesuai dengan standar; (5)
memberikan informasi yang lengkap, jujur, benar, jelas, dan mudah dimengerti
mengenai tindakan keperawatan kepada klien dan/atau keluarganya sesuai dengan
batas keccwenangannya; (6) melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari
tenaga kesehatan lain yang sesuai dengan kompetensi perawat; (7) melaksanakan
penugasan khusus yang ditetapkan oleh pemerintah.

Selain perawat yang memiliki hak dan kewajiban, seorang pasien juga
memiliki hak dan kewajiban. Hak dan kewajiban tersebut diatur oleh Undang-
undang republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit. Pasal 31
menyatakan bahwa pasien memiliki dua kewajiban yaitu (1) setiap pasien
mempunyai kewajiban terhadap Rumah Sakit atas pelayanan yang diterimanya, (2)
Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajiban pasien diatur dengan Peraturan
Menteri.

Pasien juga memiliki 18 hak yang diatur dalam pasal 32 yaitu (1)
memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah
Sakit,(2) memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien, (3) memperoleh
layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi, (4) memperoleh
layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur
operasional, (5) memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien
terhindar dari kerugian fisik dan materi, (6) mengajukan pengaduan atas kualitas
pelayanan yang didapatkan, (7) memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan
keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit, (8) meminta konsultasi
tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai Surat Izin
Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit, (9) mendapatkan privasi
dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya (10) mendapat
informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan
medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan
prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan, (11)
memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya, (12) didampingi keluarganya
dalam keadaan kritis, (13) menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang
dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya, (14) memperoleh
keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah Sakit, (15)
mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya,
(16) menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya (17) menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit
apabila Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan
standar baik secara perdata ataupun pidana, (18) mengeluhkan pelayanan Rumah
Sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak dan
elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Oleh Karena itu, sangat penting setiap individu mengetahui hak dan kewajiban yang
melekat pada dirinya termasuk perawat maupun pasien. Agar hak dan kewajiban
tersebut dapat dilaksanakan dan menuntut hak yang harus diperoleh. Sehingga
perawat dapat melaksanakan tugasnya secara maksimal . Hal tersebut tentu
berdampak pada meningkatnya pelayanan kesehatan sehingga pasien merasa puas
dan kebutuhannya terpenuhi dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai