Anda di halaman 1dari 2

Tentangmu selalu ku simpan rapat pada bagian dalam tubuhku yang paling jujur,

Pada awalnya aku hanya mengagumimu dalam diam, Ya dalam diamku ada hal yang selalu
ingin ku tunjukkan padamu. Tepatnya aku mulai mengagumimu pada bulan kedua semester
empat lalu, ya lebih tepatnya lagi pada bulan februari, aku hanya malu-malu saat menatapmu,
terlebih aku paling hobi melihatmu diam-diam, saat kau berbalik menatapku, aku hanya
tertunduk malu dengan pipi merona layaknya tomat yang siap panen. Hahaha.

Mendadak pada semester empat aku sangat suka hari selasa dan rabu, bukan hanya sekadar
suka namun menjadi hari favorit, sebelum aku berangkat kuliah aku selalu menatap cermin
berkali-kali hanya karena ingin tampil perfect dihadapanmu nanti, haha lucu sekali saat itu.
Dan saat hari selasa atau rabu aku tak bertemu denganmu rasanya hari itu adalah hari yang
paling menyebalkan dan membuat mood-ku berantakan seharian, ah aku malu sebenarnya
untuk menceritakan hal ini.

Sore itu kau tiba-tiba menghubungiku melalui whatsapp aplikasi dalam androidku yang
paling sering ku kunjungi selain instagram hehe. Kau mengajakku untuk berkolaborasi
dengan tim debatmu, entah apa yang harus aku rasakan senang, sedih, atau bingung setengah
tidak percaya. Ah aku semakin malu menceritakan hal ini. Tanpa pikir panjang aku langsung
mengiyakan tawaranmu begitu saja, padahal aku juga sudah memiliki tim sendiri dan
beruntung timku tidak mengikuti lomba debat itu haha, segitunya ya cinta bisa merubah
segalanya.

Setelah menyetujui ajakanmu, pertemuan pun semakin intens hampir setiap hari hingga larut
malam, bahkan H-1 perlombaan kita belajar hingga shubuh, ah aku selalu mengingatnya
bahkan setiap obrolan kata yang keluar dari bibirmu aku masih teringat jelas, ya sangat jelas
dan begitu jelas. Meskipun dalam lomba itu kita belum mendapat piala namun yang jelas aku
berterimakasih telah memberikan kesempatan padaku untuk mengetahui kehidupanmu
walaupun hanya beberapa minggu.

Beberapa minggu berlalu setelah lomba debat itu, kita semakin akrab bahkan sering
berkomunikasi lewat sms (haha karena ada drama hp hilang pas hari H lomba), lambat laun
perasaanku semakin dalam, terlebih ketika kita setiap malam belajar bersama untuk UAS
semester empat. Masih terekam jelas diingatanku kamu malam-malam ke kos ku haha indah
namun sekejap :)

Hari rabu saat itu menjadi hari terakhir disemester kita jadi teman sekelas, namun kau akan
tetap kuingat selalu, seperti saat aku mengembalikan bolpoinmu yang tertinggal di kosku
setelah malamnya belajar bersama. Tak sengaja aku menjatuhkan bolpoin itu dan taraa
adegan selanjutnya kita mengambil bolpoin itu bersama dan kembali lagi pipiku merah
seperti tomat. Dan ku yakin kau tak mungkin mengingatnya, tidak masalah. Cukup aku saja
yang mengingatnya karena aku tau memorimu terlalu penuh untuk urusan organisasimu
hahaha
Liburan akhir semester telah tiba, harusnya aku bahagia. Namun bagiku lebih baik aku kuliah
dengan alasan agar selalu bertemu denganmu. Katanya sih biar bisa modus namun bagiku
tidak, bertemu denganmu adalah vitamin K (read: keceriaan) buat aku, ya bertemu denganmu
entahlah membuat hariku selalu bersemangat. Pada saat liburan kita jarang komunikasi lagi,
aku tau kamu pasti sibuk dengan urusanmu begitu pula aku.

Namun tiba-tiba kau menghubungiku melalui whatsapp memintaku untuk menghiburmu. Ah


tapi itu bukan waktu yang tepat, ya saat itu aku sedang bersama pacarku haha. Setelah itu kita
kembali jarang berkomunikasi, namun tiba-tiba kau mengganti foto profilmu pada aplikasi
whatsapp dengan perempuan ;( seketika hatiku sesak.

Setelah peristiwa itu aku mulai mengurangi gebuan cinta untukmu dan mulai menyadari
bahwa aku juga sudah memiliki seseorang yang lebih menyayangiku. Namun lagi-lagi kau
menghubungiku dan menceritakan tentang patah hatimu padaku. Pliss aku mencintaimu
sadarlah.

Tak terasa 6 bulan tepatnya agustus perasaanku terhadapmu yang ingin segera ku hilangkan,
tentangmu yang selalu ingin ku lupakan malah meluap-luap, terlebih kau kembali
mengajakku mengikuti lomba karya tulis ilmiah, dan hanya BERDUA! serius aku ingin
sekali mengetahui perasaanmu terhadapku. Namun aku sadar aku tak mungkin memulai :)

Anda mungkin juga menyukai