Anda di halaman 1dari 7

PERATURAN BUPATI MERANGIN

NOMOR TAHUN 2014

TENTANG

KAWASAN MINAPOLITAN KABUPATEN MERANGIN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MERANGIN

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan program Pengembangan Kawasan


Minapolitan sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi
perdesaan melalui pengembangan usaha agribisnis berbasis
komoditas perikanan;

b. bahwa dalam rangka penyusunan program Pengembangan Kawasan


Minapolitan yang integratif, partisipatif sehingga dapat digunakan
sebagai panduan bagi segenap pemangku kepentingan dalam
Pengembangan Kawasan Minapolitan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf


a dan huruf b, maka perlu ditetapkan dengan Peraturan Bupati
tentang Penetapan Kawasan Minapolitan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan


Daerah Otonom Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Provinsi
Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965
Nomor 25) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II
Sarolangun Bangko dan Daerah Tingkat II Tanjung Jabung (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 50, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 2755);

2. Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan


Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi
dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3903); sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2000 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan
Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muara Jambi
dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 081, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3969)

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan


Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan


Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 1999,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851);

6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5038);

8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan


Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5233);

9. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6);

10. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4430);

11. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.


12/MEN/2010 tentang Minapolitan.

12. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.


18/MEN/2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Induk
Pengembangan Kawasan Minapolitan.

13. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.


18/MEN/2011 tentang Pedoman Umum Minapolitan.

14. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.


32/MEN/2010 tentang Penetapan Kawasan Minapolitan,
sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor KEP. 39/MEN/2011 tentang Penetapan Kawasan
Minapolitan.

15. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 35/KEPMEN-


KP/2013 tentang Penetapan Kawasan Minapolitan.

16. Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 4 Tahun 2014 tentang


Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Merangin Tahun
20142023 (Lembaran Daerah Kabupaten Merangin Tahun 2014
Nomor 4);

17. Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 12 Tahun 2013


tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Merangin Tahun Anggaran 2014, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 12 Tahun 2014
tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Tahun Anggaran 2014 (Lembaran Daerah Kabupaten
Merangin Tahun 2014 Nomor 12);

18. Peraturan Bupati Merangin Nomor 41 Tahun 2013 tentang


Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Merangin Tahun Anggaran 2014, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Bupati Merangin Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Merangin Tahun Anggaran 2014 (Berita Daerah
Kabupaten Merangin Tahun 2014 Nomor 63);

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KAWASAN MINAPOLITAN


KABUPATEN MERANGIN

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1. Kabupaten adalah Kabupaten Merangin.


2. Pemerintah Daerah adalah Penyelenggara Urusan Pemerintahan oleh
Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
menurut asas dan Tugas Pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-
luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia sebagaimana di maksud dalam Undang-Udang Dasar Tahun
1945.
3. Bupati adalah Bupati Merangin
4. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Merangin.
5. Kawasan adalah suatu wilayah yang mempunyai fungsi dan atau
aspek/pengamatan fungsional tertentu.
6. Minapolitan adalah konsepsi pembangunan ekonomi kelautan dan
perikanan berbasis kawasan berdasarkan faktor administratif dan atau
aspek fungsional.
7. Kawasan Minapolitan adalah suatu bagian wilayah yang mempunyai
fungsi utama ekonomi yang terdiri dari sentra produksi, pengolahan,
pemasaran komoditas perikanan, pelayanan jasa, dan/atau kegiatan
pendukung lainnya.
8. Kawasan Penyangga (Hinterland) adalah Kawasan pendukung
disekitar Kawasan Minapolitan.
9. Minapolis adalah kota-kota kecil yang berbasis perikanan sebagai
bagian dari system perkotaan dengan maksud meningkatkan
pendapatan kawasan perdesaan (regional income).
10. Masyarakat adalah masyarakat perikanan.

BAB II

PRINSIP, TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI

Pasal 2

Prinsip Kawasan Minapolitan Kabupaten Merangin adalah :


a. Prinsip kerakyatan yaitu pembangunan diutamakan bagi sebesar-
besarnya untuk kesejahteraan rakyat dan bukan untuk kesejahtera
bukan untuk orang perorang atau kelompok.
b. Prinsip swadaya yaitu bimbingan dan dukungan kemudahan (fasilitas)
yang diberikan haruslah mampu menumbuhkan keswadayaan dan
kemandirian bukan untuk menumbuhkan ketergantungan.
c. Prinsip kemitraan yaitu memperlakukan pelaku usaha perikanan
sebagai mitra kerja pembangunan yang berperan aktif dalam seluruh
proses pengambilan keputusan sebagai pelaku dan mitra kerja yang
aktif dalam pelaksanaan pembangunan; dan.
d. Prinsip bertahap dan berkelanjutan yaitu pembangunan dilaksanakan
sesuai dengan potensi dan kemampuan masyarakat setempat serta
memperhatikan kelestarian lingkungan.

Pasal 3

Tujuan Kawasan Minapolitan Kabupaten Merangin adalah :


a. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya
pelaku sektor perikanan.
b. Menumbuh kembangkan kelembagaan usaha ekonomi sektor
perikanan yang efektif, efisien dan berdaya saing.
c. Menumbuhkembangkan sarana dan prasarana umum dan sosial yang
mendukung kelancaran usaha ekonomi masayarakat.
d. Menciptakan iklim usaha ekonomi yang kondusif yang mampu
mendorong pertumbuhan dan perkembangan usaha masayarakat di
kawasan minapolitan.

Pasal 4

Kelompok sasaran (Stakeholders) Kawasan Minapolitan Kabupaten


Merangin adalah :
a. Masyarakat yang bergerak di sektor perikanan adalah penggerak
utama yang harus berprakarsa secara mandiri dan kreatif untuk
mencari langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menciptakan
dan menumbuhkembangkan usaha-usaha baru seperti penyediaan
sarana produksi, pengelolaan hasil (processing), pemasaran
(marketing) atau penyediaan jasa keuangan.
b. Pemerintah adalah sebagai fasilisator pembangunan (pendamping dan
pemberdayaan masyarakat), yang setiap kegiatannya selalu berpihak
kepada masyarakat lemah dan dan tidak berdaya, sehingga tumbuh
system ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar
yang berkeadilan.
c. Swasta adalah mitra usaha ekonomi kerakyatan.
d. Pendukung lainnya adalah pemberi dorongan dan stimulasi dalam
rangka kerjasama antar unsur dalam suasana dalam suasana
kesetaraan, kesejajaran serta bersinergi seperti para cendikiawan,
pemuka masyarakat, pemuka adat, perguruan tinggi serta LSM .

Pasal 5

Strategi pengembangan Kawasan Minapolian Kabupaten Merangin di


tempuh melalui :
a. Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM).
b. Pengembangan Permodalan.
c. Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Rakyat.
d. Pengembangan Usaha Sektor Perikanan.
e. Pengembangan Sarana Prasarana dan Iklim Usaha
Pasal 6

Pembangunan pada Kawasan Minapolitan Kabupaten Merangin mengacu


pada rencana pengembangan serta mekanisme sesuai ketentuan yang
berlaku.

BAB III

KAWASAN MINAPOLITAN DAN KAWASAN PENYANGGA

MINAPOLITAN

Pasal 7

Kawasan Minapolitan Kabupaten Merangin dan Kawasan Penyangga


Minapolitan Kabupaten Merangin.
a. Kawasan Minapolitan Kabupaten Merangin adalah Kecamatan
Pamenang Barat dengan Kota Ikannya (Minapolis) adalah Desa
Pinang Merah.
b. Kawasan Penyangga (Hinterland) Minapolitan Kabupaten Merangin
adalah Kecamatan Pamenang, Kecamatan Pamenang Selatan dan
Kecamatan Renah Pamenang.
c. Kawasan Minapolitan Kabupaten Merangin dan Kawasan Penyangga
Minapolitan ditetapkan dalam Rencana Pengembangan Minapolitan
Kabupaten Merangin.

BAB IV

KELEMBAGAAN

Pasal 8

Kelembagaan pengembangan Kawasan Minapolitan Kabupaten Merangin


dibawah tanggung jawab Bupati Merangin melalui Kelompok Kerja (Pokja)
Pengembangan Kawasan Minapolitan Kabupaten Merangin dan ditetapkan
dengan Keputusan Bupati Merangin.

BAB V

PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN

Pasal 9

(1) Untuk menjamin terlaksananya pembangunan Kawasan Minapolitan


Kabupaten Merangin secara terpadu dan berkelanjutan maka
Kelompok Kerja (Pokja) Pengembangan Kawasan Minapolitan
melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program.
(2) Hasil pemantauan dan evaluasi terhadap Pelaksanaan Pembangunan
Kawasan Minapolitan sebagaimana pada ayat (1) diatas disampaikan
oleh Kelompok Kerja kepada Bupati Merangin paling sedikit 2 (dua)
kali dalam 1 (satu) tahun.

BAB VI

PEMBIAYAAN

Pasal 10

Pembiayaan pembangunan Kawasan Minapolitan dapat berasal dari :


a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
b. Anggaran Pendapatan Balanja Negara (APBN); dan/atau
c. Sumber-sumber lain yang sah dan tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VII

PENUTUP

Pasal 11

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan


Peaturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Kabupaten Merangin.

Ditetapkan di Bangko
Pada Tanggal 2014

BUPATI MERANGIN,

H. AL HARIS

Diundangkan di Bangko
Pada tanggal 2014

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MERANGIN

H. SIBAWAIHI. S.Pd. ME

BERITA DAERAH KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2014 NOMOR.......

Anda mungkin juga menyukai