Latar Belakang
Pilkada merupakan pesta demokrasi rakyat dalam memilih kepala daerah beserta wakilnya
yang berasal dari usulan partai politik tertentu, gabungan partai politik atau secara independen dan
yang telah memenuhi persyaratan (Sumarno, 2005:131).Pemilihan kepala daerah (Pilkada atau
Pemilukada) dilakukan secara langsung oleh penduduk daerah administratif setempat yang
memenuhi syarat.Pemilihan kepala daerah dilakukan satu paket bersama dengan wakil kepala
daerah. Pilkada dilaksanakan untuk mengkoreksi system demokrasi tidak langsung (perwakilan) di
era sebelumnya,dimana kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih oleh DPRD,menjadi
demokrasi yang berakar langsung pada pilihan rakyat (pemilih).Melalui pilkada,masyarakat
sebagai pemilih berhak untuk memberikan suaranya secara langsung sesuai dengan kehendak hati
nuraninya,tanpa perantara,dalam memilih kepala daerah.
Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Pemilu Tahun 2008 tentang pelaksanaan pilkada,
menunjukkan bahwa pemerintah sangat berkeinginan dalam menciptakan negara demokrasi,
sebagai sebuah sistem yang dapat mengakomodir aspirasi masyarakat, dimana pilkada adalah
merupakan sebuah gambaran dari bentuk dan keseriusan pemerintah dalam mewujudkan demokrasi
disemua tingkatan pemerintahan.Pelaksanaan pilkada bertujuan melakukan penyelenggaraan sistem
demokrasi ditingkat lokal untuk menghasilkan penyelenggara pemerintahan di daerah, dalam hal ini
eksekutif yang benar-benar merupakan hasil kesepakatan bersama melalui pilkada dalam
menentukan pemimpinnya didasarkan pada asas Pancasila dan berdasar pada konstitusi. (UU Nomor
10 Tahun 2008)
Pemilihan langsung Kepala Daerah menjadi consensus politik nasional yang merupakan salah
satu instrument penting penyelenggaraan pemerintahan setelah digulirkannya otonomi daerah di
Indonesia.Sedangkan Indonesia sendiri telah melaksanakan pilkada secara langsung sejak
diberlakukannya Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah.Hal ini apabila
dilihat dari perspektif desentralisasi,pilkada langsung tersebut merupakan sebuat terobosan baru
yang bermakna bagi proses konsolidasi demokrasi ditingkat lokal.Pilkada langsung akan membuka
ruang partisipasi yang lebih luas bagi masyarakat dalam proses demokrasi untuk menentukan
kepemimpinan politik di tingkat lokal.Sistem ini juga membuka peluang bagi masyarakat untuk
mengaktualisasi hak-hak politiknya secara lebih baik tanpa harus direduksi oleh kepentingan-
kepentingan elite politik, seperti ketika berlaku sistem demokrasi perwakilan.Pilkada langsung juga
memicu timbulnya figure pemimpin yang aspiratif,kompeten,legitimate,dan berdedikasi.Sudah
tentu hal ini akan menjadikan Kepala Daerah yang terpilih akan lebih berorientasi pada warga
dibandingkan pada segelitir elite di DPRD.
Sistem pilkada langsung mengandung sejumlah kelemahan.Ada sejumlah kelemahan menonjol
yang bisa direnungkan sebagai bahan kewaspadaan.Pilkada dalam era liberalisasi politik dengan
kekuatan partai politik yang masih dominan,memungkinkan sekali yang bisa bertempur disana
adalah mereka yang memiliki kapital ekonomi dan politik yang kuat.Para pengusaha yang sekaligus
dekat dengan partai politik,atau para incumbent yang kaya,adalah yang paling besar mendapatkan
peluang masuk dalam bursa pencalonan pilkada.
Momen pemilihan kepala daerah (pilkada) banyak berdampak dalam mendongkrak laju
pertumbuhan ekonomi tahun ini.Alasannya,pesta rakyat tersebut mampu menggenjot konsumsi
masyarakat yang merupakan motor utama penggerak perekonomian.Gelaran pilkada selalu
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.Setiap Negara tentunya akan selalu
berkembang dan berusaha untuk selalu maju dalam segala sektornya,terutama dalam sektor
perekonomian.Karena itu,pastilah masing-masing wilayah di Negara tersebut berusaha untuk maju
dan berkembang dengan kemampuannya masing-masing.
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara
berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.Pertumbuhan ekonomi
dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang
diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.Pertumbuhan ekonomi sering disama
artikan dengan pembangunan ekonomi,tetapi pada dasarnya dua hal itu berbeda pengertiannya.
Dengan adanya pertumbuhan ekonomi maka akan ada pembangunan ekonomi dimana dengan
pertumbuhan ekonomi itu sendiri akan memunculkan pembangunan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu target yang sangat penting yang harus dicapai dalam
proses pembangunan ekonomi.Oleh karena itu,umumnya perencanaan pembangunan ekonomi
berorientasi pada masalah pertumbuhan.Bagi Negara Indonesia yang jumlah penduduknya
tergolong besar dan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi serta ditambah lagi dengan jumlah
penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan pada awal proses pembangunan,pertumbuhan
ekonomi menjadi sangat penting dan lajunya harus jauh lebih besar dari pada laju pertumbuhan
penduduk agar peningkatan pendapatan masyarakat tercapai.
Pada kenyataannya setiap tahunn,ada ratusan pemilihan kepala daerah (pilkada),baik itu
bupati,walikota,maupun gubernur,baik di tingkat kota, kabupaten, maupun provinsi.Salah satu
pilkada yang diadakan dan ditunggu-tunggu adalah pilkada DKI Jakarta. Namun, di berbagai media,
baik televisi, koran, radio, yang menjadi bahan perbincangan justru sebagian besar adalah pilkada
Jakarta.Bahakan pada data Political Wave terkait pilkada Jakarta menunjukan angka pengguna
media sosial pun seperti facebook, twitter, Instagram, terus meningkat.
Jakarta Sebagai ibukota Negara seringkali dijadikan tolak ukur bagi daerah lain dalam sektor
apapun.Segala yang terjadi di Jakarta akan menjadi suatu pembahasan yang penting terlebih dalam
hal ekonomi dan politik.Pilkada DKI Jakarta 2017 ini mempunyai pengaruh yang cukup kuat.Bank
Indonesia (BI) memandang bahwa dampak pemilihan kepala daerah atau pilkada yang tercermin
pada komponen pengeluaran lembaga non-profit rumah tangga (LNPRT) terhadap pertumbuhan
ekonomi tahun ini cukup besar.Belum lama ini Jakarta juga tengah mengadakan pemilihan umum
yang diadakan serentak dengan daerah lain.Pilkada DKI Jakarta termasuk pilkada yang paling
ditunggu tunggu karen telah menjadi sorotan oleh berbagai pihak,selain merupakan barometer bagi
Indonesia.Pasalnya,merebut Jakarta hampir sama dengan merebut Indonesia.Sebagian besar
keuangan Indonesia ada di Jakarta,sehingga salah kelola tentang Jakarta akan berdampak pada
daerah lain diluar provinsi DKI Jakarta itu sendiri.Dengan adanya gelaran pilkada DKI,ada bebrapa
perubahan yang timbul dari segi pertumbuhan ekonomi baik dampak positif maupun negative,maka
dari itu penulis ingin mengetahui lebih dalam mengenai efek apa yang ditimbulkan dari pilkada
DKI terhadap pertumbuhan ekonomi di Jakarta.
Rumusan Masalah
1. Apa saja efek yang timbul dari pilkada DKI dilihat dari sisi pertumbuhan
ekonomi?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
LANDASAN TEORI
An Inquiry into the nature and causes of the wealth of the nation,teorinya yang
dibuat dengan teori the invisible hands (Teori tangan-tangan gaib)
Teori pertumbuhan ekonomi Adam Smith ditandai oleh dua faktor yang saling
berkaitan,yaitu :
a. Pertumbuhan penduduk
b. Pertumbuhan output total
a. Sumber-sumber alam
b. Tenaga kerja (pertumbuhan penduduk)
c. Jumlah persediaan
Menurut David Ricardo faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar hingga
menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja
melimpah.Pendapat Ricardo ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh
Thomas Robert Malthus,menyatakan bahwa makanan (hasil produksi) akan
bertambah menurut deret hitung (satu,dua, dan seterusnya).Sedangkan penduduk
akan bertambah menurut deret ukur (satu,dua,empat,delapan,enam belas, dan
seterusnya) sehingga pada saat perekonomian akan berada pada taraf subisten atau
kemandegan.
AY = f (AK,AL,AT)
Dimana :
Rober Sollow lahir pada tahun 1950 di Brookyn,ia seorang peraih nobel di bidang
dibidang ilmu ekonomi pada tahun 1987.Robert Sollow menekankan perhatiannya
pada pertumbuhan output yang akan terjadi atas hasil kerja dua faktor input
utama.Yaitu modal dan tenaga kerja.
RF. Harrod dan Evsey Domar tahun 1947 pertumbhan ekonomi menurut Harrod
dan domar akan terjadi apabila ada peningkatan produktivitas modal (MEC) dan
produktivitas tenaga kerja.
3. Teori pertumbuhan ekonomi Joseph Schumpeter
Adam Smith,Ekonomi Politik adalah cabang ilmu pengetahuan dari para legislator
yang memiliki dua tujuan berbeda,yang pertama menciptakan sumber pendapatan
bagi masyarakat atau mengupayakan swasembada bagi masyarakat,yang kedua
yaitu menyediakan sejumlah daya bagi negara atau pemerintah agar mereka
mampu menjalankan berbagai tugas dan fungsinya dengan baik.
Istilah Ekonomi Politik merupakan suatu istilah yang sangat populer pada abad ke
18,namun setelah Alfred Marshal mengeluarkan bukunya yang berjudul
Principles of Economics maka istilah ekonomi politik mulai dipisahkan.Orang
lebih suka menggunakan istilah ekonomi saja atau politik saja.Ekonomi lebih
ditekankan pada uraian-uraian ekonomi yang lebih matematis kuantitatif,
sedangkan politik semakin menjauhkan diri dari uraian tentang ekonomi.
Pekembangan di abad ke 20 tepatnya pada tahun 1960 menyebabkan orang mulai
melihat kembali pada istilah ekonomi politik.Meskipun pemahaman mengenai
ekonomi politik klasik berbeda dengan ekonomi politik modern,akan tetapi secara
umum disepakati bahwa pendekatan ekonomi politik sangat diperlukan,terutama
dalam menjelaskan fenomena ekonomi maupun fenomena politik yang secara
signifikan dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi dan faktor-faktor politik.
Sebagian besar negara berkembang bertumpuk kepada sumber daya alam dalam
melaksanakan proses pembangunannya.Namun demikian,sumber daya alam saja
tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi,apabila tidak didukung
oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam
yang tersedia.Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah,
kekayaan mineral,tambang,kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
4. Faktor Budaya
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan
kualitas IPTEK.Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting
bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang
modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
2) Hukum Permintaan
Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang
menyatakan :
Hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang tersebut
dimana hubungan berbanding terbalik yaitu ketika harga meningkat atau
naik maka jumlah barang yang diminta akan menurun dan sebaliknya
apabila harga turun jumlah barang meningkat.
3) Kurva Permintaan
Kurva Permintaan dapat didefinisikan sebagai:
Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu
barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para
pembeli.Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya
menurun dari kiri ke kanan bawah.Kurva yang demikian disebabkan oleh
sifat hubungan antara harga dan jumlah yang diminta yang mempunyai
sifat hubungan terbalik.
4) Teori Permintaan
Perbandingan lurus antara permintaan terhadap harganya yaitu apabila
permintaan naik,maka harga relatif akan naik,sebaliknya bila permintaan
turun, maka harga relatif akan turun.
2. Teori Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan atau jual
pada bebrbagai tingkat harga selama satu periode waktu tertentu.
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran:
a) Harga barang itu sendiri
Jika harga suatu barang naik,maka produsen cenderung akan
menambah jumlah barang yang dihasilkan.Hal ini kembali lagi
pada hukum penawaran.
b) Harga barang lain yang terkait
Apabila harga barang subtitusi naik,maka penawaran suatu barang
akan bertambah dan sebaliknya.Sedangkan untuk barang
complement dapat dinyatakan bahwa apabila harga barang
komplemen naik,maka penawaran suatu barang berkurang,atau
sebaliknya.
c) Harga faktor produksi
Kenaikan harga faktor produksi akan menyebabkan perusahaan
memproduksi outputnya lebih sedikit dengan jumlah anggaran
yang tetap yang nantinya akan mengurangi laba perusahaan
sehingga produsen akan pindah ke industri lain dan akan
mengakibatkan berkurangnya penwaran barang.
d) Biaya produksi
Kenaikan harga input juga mempengaruhi biaya produksi.Bila
biaya produksi meningkat,maka produsen akan menbgurangi hasil
produksinya,berarti penawaran barang berkurang.
e) Teknologi produksi
Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi,dan
menciptakan barang-barang baru sehingga menyebabkan kenaikan
dalam penawaran barang.
f) Jumlah pedagang/penjual
Apabila jumlah penjual suatu produk tertentu semakin banyak,
maka penawaran barang tersebut akan bertambah.
g) Tujuan perusahaan
Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba buka hasil
produksinya.Akibatnya tiap produsen tidak berusaha untuk
memanfaatkan kapasitas produksinya secara malksimum,tetapi
akan menggunakannya pada tingkat produksi yang akan
memberikan keuntungan maksimum.
h) Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah untuk mengurangi komoditas impor
menyebabkan supply dan keperluan akan kebutuhan tersebut
dipenuhi sendiri sehingga dapat meningktakan penawaran.
2. Hukum Penawaran
Semakin tinggi harga suatu barang,semakin banyak jumlah barang
tersebut akan ditawarkan oleh para penjual.Sebaliknya,makin rendah harga
suatu barang,semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan.
3. Kurva Penawaran
Kurva penawaran dapat didefinisikan sebagai:
Yaitu suatu kurva yang menunjukkan hubungan diantara harga suatu
barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan.
Kalau penawaran bertambah diakibatkan oleh faktor-faktor di luar harga,
maka supply bergeser ke kiri atas.
Kalau berkurang kurva supply bergeser ke kiri atas.
Terbentuknya harga pasar ditentukan oleh mekanisme pasar.
4. Teori Penawaran
Yaitu teori yang menerangkan sifat penjual dalam menawarkan barang
yang akan dijual.
BAB III
METODE PENELITIAN
6. Kerangka Wawancara
Tema :Pilkada Dki
Judul :Efek Yang Timbul Dari Pilkada Dki Dilihat Dari
SisiPertumbuhan Ekonomi Di Jakarta
Daftar Pertanyaan :
a) Sudah berapa lama anda tinggal di Jakarta ?
b) Mengapa anda memilih untuk tinggal di Jakarta ?
c) Bagaimana Pendapat anda tentang keadaan kota Jakarta sekarang ?
d) Apa pendapat anda tentang pertumbuhan ekonomi di Jakarta ?
e) Apa makna pilkada DKI menurut pemahaman anda ?
f) Apakah anda ikut berpartisipasi dalam pilkada DKI yang
berlangsung kemarin ?
g) Menurut anda apakah pilkada DKI mempunyai pengaruh terhadaap
pertumbuhan ekonomi di Jakarta ?