Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN RESIKO

PROSEDUR KERJA PELAYANAN LABORATORIUM


DI SUB UNIT LABORATORIUM PUSKESMAS SUNGAI DURI
MENGGUNAKAN FAILURE MOOD EFFECT ANALYSIS

Di Susun Oleh :

1. Dr. albert satria


2. Uun Saguarni
3.Nurul Huda
4.Nurhayati

MMR Reguler 2017


Langkah 1: Identifikasi Proses

PROSEDUR PELAYANAN
1. Petugas menerima formulir permohonan pemeriksaan laboratorium
2. Petugas mencocokkan identitas pasien.
3. Petugas menyiapkan alat-alat dan bahan pemeriksaan sesuai jenis pemeriksaan yang diminta.
4. Petugas mengambil spesimen untuk pemeriksaan ;
a. Untuk pemeriksaan darah, Petugas mengambil spesimen
b. Untuk pemeriksaan urine , Petugas menyuruh pasien untuk buang air kecil ditampung dalam
pot yang diberikan Petugas .
c. Untuk pemeriksaan dahak, Petugas meminta pasien untuk mengeluarkan dahaknya.
d. Untuk pemeriksaan faeces, Petugas memberikan alat swap untuk mengambil tinja pasien.
5. Petugas melakukan pemeriksaan spesimen sesuai permohonan.
6. Petugas mencatat hasil pemeriksaan pada buku register dan bangko hasil pemeriksaan .
7. Petugas menyerahkan hasil pemeriksaan kepada pasien.

DIAGRAM ALUR PELAYANAN


Langkah 2: Mencari Failure Mood Effect Analysis (FMEA) Berdasarkan Alur Prosedur Kerja Pelayanan Laboratorium

Tabel 1. FMEA Pelayanan Laboratorium

EFEK
PENYEBAB KEGAGALAN
NO PROSES/LANGKAH APA YANG MUNGKIN GAGAL SV OCC DT RPN SOLUSI
KEGAGALAN TERHADAP
PASIEN
Pasien harus
Tenaga medis kurang menunggu proses
Blanko permohonan teliti dalam konfirmasi dari Pengecekan ulang setiap
Permohonan
pemeriksaan laboratorium melengkapai kasir ke tenaga formulir permintaan
1 pemeriksaan 4 7 7 196
tidak terisi lengkap, misal formulir medis pemberi pemeriksaan laboratorium oleh
laboratorium
jenis jamkes pemeriksaan formulir paramedis
laboratorium pemeriksaan
laboratorium

Petugas tidak sempat Pasien harus di Adanya cross cek ulang identitas
Pasien dengan nama yang
melakukan cross cek, ulang antara petugas pemanggil pasien
Pencocokan sama dapat tertukar pada
2 pemanggilan secara pengambilan 7 3 10 210 dan petugas pengambil sample
identitas pasien saat pengambilan sample
lisan hanya sample pemeriksaan berdasarkan kartu
pemeriksaan
berdasarkan nama pemeriksaannya tanda berobat

Darah vena tidak dapat Kurangnya ketelitian Peningkatan ketrampilan dan


Pengambilan sampel Pasien harus di
3 terambil sesuai volume dan ketrampilan 6 8 10 480 teknik teknik pengambilan
darah vena suntik ulang
darah yang dibutuhkan petugas sampel darah
Pasien menerima
hasil
Pelabelan sampel
Petugas tidak pemeriksaan Labelisasi langsung dilakukan
pemeriksaan,
4 Labelisasi salah langsung melakukan laboratorium 7 1 8 56 segera setelah menerima sampel
misalnya sampel
pelabelan yang salah, urine
urine
sehingga dapat
salah diagnosis
Alat untuk
Pemeriksaan Hasil pemeriksaan spesimen Salah diagnosis Adanya kalibrasi dan jadwal
5 pemeriksaan tidak di 7 2 5 70
spesimen tidak akurat dan terapi perawatan alat secara rutin
kalibrasi
Penulisan hasil
Waktu konsultasi
pemeriksaan Petugas terburu- Hasil pemeriksaan Laboratorium
Tulisan dalam blanko hasil dokter menjadi
6 laboratorium pada buru dalam menulis 3 7 7 147 dapat di print langsung dari alat
pemeriksaan tidak jelas terganggu
blanko hasil hasil pemeriksaan pemeriksaannya
/kurang efektif
pemeriksaan
Pasien tidak
Pasien merasa hanya Edukasi mengenai pentingnya
Penyerahan hasil mengetahui hal
ingin chek up dan konsultasi kepada dokter dan
pemeriksaan Pasien langsung pulang hal yang
7 tidak perlu 3 6 10 180 bahwa hasil pemeriksaan harus
Laboratorium setelah menerima hasil berkaitan dengan
berkonsultasi dengan terekap dalam rekam medis yang
kepada pasien hasil
dokter berada di ruang dokter
pemeriksaannya
Langkah 3 : Menghitung Cut Point berdasarkan Diagram Pareto dalam rangka
menentukan skala prioritas pemecahan masalah

Tabel 2. Cut Point kegagalan Pelayanan Laboratorium

EFEK KEGAGALAN PRESENTASE


NO RPN KOMULATIF
TERHADAP PASIEN KOMULATIF
1 Pasien harus di suntik ulang 480 480 36 %
Pengulangan pengambilan
2 sampel 210 690 51 %
Pasien menunggu proses
3 konfirmasi administrasi 196 886 66 %
Pasien tidak mengetahui
kondisi terkait hasil
pemeriksaan
4 laboratoriumnya 180 1066 79 %
Waktu konsultasi dokter
5 menjadi kurang efektif 147 1213 90 %
6 Salah diagnosisi dan terapi 70 1283 96 %
Hasil pemeriksaan
7 laboratorium salah 56 1339 100 %

Tabel 2 menggambarkan rumus Pareto yang artinya ,apabila kegagalan dengan nilai presentase komulatif 80%
atau mendekati (dalam hal ini 79 %) dapat terpecahkan, maka otomatis semuanya akan terselesaikan.
Langkah 4: Menentukan solusi dan indikator keberhasilan, berdasarkan prioritas pemecahan masalah

Tabel 3. Solusi dan indicator keberhasilan

APA YANG EFEK KEGAGALAN INDIKATOR WAKTU


NO PROSES/LANGKAH PENYEBAB KEGAGALAN SOLUSI
MUNGKIN GAGAL TERHADAP PASIEN KEBERHASILAN EVALUASI

KIE mengenai pentingnya


Pasien tidak 100 % pasien
Penyerahan hasil Pasien merasa hanya konsultasi dengan dokter
Pasien langsung mengetahui hal hal melakukan konsultasi
pemeriksaan ingin chek up dan tidak dan supaya data hasil
1 pulang setelah yang berkaitan ke dokter paska Setiap 3 bulan
Laboratorium kepada perlu berkonsultasi pemeriksaan laboratorium
menerima hasil dengan hasil pemeriksaan
pasien dengan dokter dapat tercatat di rekam
pemeriksaannya laboratorium
medis
Pasien harus
Blanko
Tenaga medis kurang menunggu proses Adanya cross cek oleh 100 % data pasien
permohonan
Permohonan teliti dalam konfirmasi dari kasir paramedis mengenai tertulis lengkap dalam
pemeriksaan Setiap bulan
2 pemeriksaan melengkapai formulir ke tenaga medis kelengkapan data di blanko blanko permintaan
laboratorium tidak
laboratorium pemeriksaan pemberi formulir permintaan pemeriksaan pemeriksaan
terisi lengkap,
laboratorium pemeriksaan laboratorium laboratorium
misal jenis jamkes
laboratorium
Pasien dengan
Adanya mekanisme
nama yang sama Petugas tidak sempat
pencocokan identitas pasien Tidak terdapat (0%)
dapat tertukar melakukan cross cek, Pasien harus di ulang
Pencocokan identitas dengan kartu tanda berobat kejadian salah identitas
3. pada saat pemanggilan secara pengambilan sample Setiap bulan
pasien sebelum dilakukan pada saat penambilan
pengambilan lisan hanya berdasarkan pemeriksaannya
pengambilan sampel sampel darah
sample nama
pemeriksaan
pemeriksaan
Angka kejadian
Darah vena tidak Peningkatan ketrampilan
pengulangan
dapat terambil Kurangnya ketelitian dan update petugas
Pengambilan sampel Pasien harus di suntik penyuntikan ulang
4 sesuai volume dan ketrampilan mengenai teknik teknik Setiap bulan
darah vena ulang untuk memperoleh
darah yang petugas pengambilan sampel darah
sampel darah vena
dibutuhkan vena
naksimal 5 % tiap bulan
Langkah 5 : Penyusunan alur baru sesuai solusi yang telah ditetapkan
PROSEDUR PELAYANAN
1. Petugas menerima formulir permohonan pemeriksaan laboratorium
2. Crosssek kelengkapan formulir permohonan pemeriksaan laboratorium oleh paramedis
3. Petugas mencocokkan identitas pasien.
4. Cross cek identitas pasien dengan kartu tanda berobat yang dimiliki
5. Petugas menyiapkan alat-alat dan bahan pemeriksaan sesuai jenis pemeriksaan yang diminta.
6. Petugas mengambil spesimen untuk pemeriksaan ;
a. Untuk pemeriksaan darah, Petugas mengambil spesimen
b. Untuk pemeriksaan urine , Petugas menyuruh pasien untuk buang air kecil ditampung dalam pot yang diberikan Petugas .
c. Untuk pemeriksaan dahak, Petugas meminta pasien untuk mengeluarkan dahaknya.
d. Untuk pemeriksaan faeces, Petugas memberikan alat swap untuk mengambil tinja pasien.
7.Petugas mengecek kondisi alat (kalibrasi)
8.Petugas melakukan pemeriksaan spesimen sesuai permohonan.
9.Petugas mencatat hasil pemeriksaan pada buku register dan bangko hasil pemeriksaan dengan tulisan yang jelas atau print out hasil pemeriksaan
langsung dari alat
10.Petugas menyerahkan hasil pemeriksaan kepada pasien.
11. Petugas memberikan KIE pentingnya konsultasi kepada dokter mengenai hasil pemeriksaan laboratoriumnya

ALUR PELAYANAN
Permohonan pemeriksaan
laboratorium dan kwitansi
pembayaran

Paramedis mengembalikan
Tidak
lengkap
formulir permohonan
laboratorium kepada dokter
Crosscek pemberi formulir
kelengkapan
permohonan
laboratorium
Lengkap

Petugas laboratorium
mencocokkan identitas
pasien
Petugas meminta
pasien yang
Tidak tertulis di formulir
sesuai yang melakukan
Petugas laboratorium
melakukan crosscek pemeriksaan
identitas pasien dengan
kartu tanda berobat
Sesuai

Petugas mengambil
spesiemen sesuai Petugas memeriksa
Pemeriksaan spesimen
permintaan kondisi / kalibrasi alat

Pencatatan / print out


hasil pemeriksaan

KIE kepada pasien Penyerahan hasil


mengenai pentingnya pemeriksaan ke pasien
konsultasi ke dokter
Langkah 6 : Evaluasi dari solusi yang kita desain untuk pemecahan masalah

APA YANG PENYEBAB EFEK KEGAGALAN


NO PROSES/LANGKAH SV OCC DT RPN KETERANGAN
MUNGKIN GAGAL KEGAGALAN TERHADAP PASIEN
1 KIE mengenai pentingnya Pemahaman dari Kemampuan petugas Pasien tidak mendapatkan 4 4 3 48
konsultasi dengan dokter pasien menganai KIE dalam memberikan KIE penjelasan dari dokter
dan supaya data hasil yang diberikan oleh kurang
pemeriksaan laboratorium petugas
dapat tercatat di rekam Terjadi penurunan nilai RPN
medis

2 Adanya cross cek oleh Proses cross cek Kurangnya jumlah Pasien menunggu proses 5 4 2 40
paramedis mengenai tidak rutin dilakukan petugas atau adanya konfirmasi data Terjadi penurunan nilai RPN
kelengkapan data di tugas luar dari instansi
blanko permintaan sehingga jumlah
pemeriksaan laboratorium petugas berkurang

3 Adanya mekanisme Proses pencocokan Keterbatasan waktu Salah identitas dan salah 7 2 2 28
pencocokan identitas tidak dilakukan petugas jenis pemeriksaan Terjadi penurunan nilai RPN
pasien dengan kartu tanda dengan detail laboatorium yang
berobat sebelum diinginkan
dilakukan pengambilan
sampel pemeriksaan

4 Peningkatan ketrampilan Tidak semua Keterbatasan dana dan Proses penyuntikan untuk 7 4 2 56
dan update petugas petugas menerima SDM pengganti saat pengambilan sampel Terjadi penurunan nilai RPN
mengenai teknik teknik diklat yang optimal proses diklat darah vena dapat diulang
pengambilan sampel beberapa kali
darah vena

Anda mungkin juga menyukai