Terdapat 2 jenis masalah etika yaitu distres moral/ etik, sering disebut masalah etik dan
dilemma etik.
A. Distres Moral/ Etik
Pada distres etik, perawat mengetahui apa yang baik yang harus dilakukan, tetapi karena
keterbatasan situasi terdapat 5 (lima) hal yang sulit melakukannya. Menurut Taylor et.al
(1997) penyelesaian langkah-langkah masalah/distress moral yaitu :
1. Pengkajian situasi (pengumpulan data)
2. Identifikasi masalah etik
3. Perencanaan Identifikasi alternatif dan konsekuensi dari setiap alternatif sesuai
justifikasi etik.
4. Implementasi tindakan
5. Evaluasi
Contoh kasus
Ani adalah seorang perawat yang bertugas di ruang bersalin di suatu klinik di Komunitas
yang memberi pelayanan pada pasien biasa dan swasta. Ani sudah mengobservasi selama ini
bahwa dokter-dokter kebidanan berbeda memperlakukan kedua jenis pasien ini.
Suatu hari, Ani merawat seorang ibu yang direncanakan untuk operasi sesar. Ibu tersebut
(pasien biasa) telah mengatakan bahwa ia tidak dibius total tetapi dengan anestesi spinal
sehingga sadar saat melahirkan.
Pada saat ahli anestesi datang, Ani sudah ragu-ragu karena melihat dokter tersebut sering
gagal melakukan anestesi spinal. Ternyata saat itu dokter anestesi tersebut gagal melakukan
anestesi spinal. Setelah menunggu kira-kira 20 menit, dokter kebidanan sudah tidak sabar
menunggu dan meminta untuk dilakukan anestesi total. Ani merasa, haknya sebagai pasien
tidak dihargai, tetapi tidak mengerti, apa yang harus dilakukannya.
1. Pengkajian Situasi :
a. Kondisi pasien stabil dan operasi direncanakan dan meminta supaya sadar saat
melahirkan
b. Dokter anestesi sering gagal melakukan anestesi spinal
c. Dokter kebidanan, buru-buru. Pada waktu yang lalu kadang-kadang membeda-
bedakan pelayanan untuk pasien biasa dan swasta. Dia adalah kepala bagian
1
2
2
3
3
4
4
5
Konsekuensi tindakan yang diusulkan, bila informasi tidak diberi tahu, pasien akan
terus cemas, marah dan mungkin akan menolak tindakan yang akan dilakukan dan
akibat proses penyembuhan akan terganggu
4. Menetapkan siapa pembuat keputusan yang tepat. Perawat tidak membuat keputusan
untuk pasien tetapi perawat membantu pasien dalam membuat keputusan bagi dirinya.
Dalam hal ini perlu dipikirkan :
Siapa yang sebaiknya terlibat dalam membuat keputusan dan mengapa?
Untuk siapa saja keputusan itu dibuat?
5
6
Apa kriteria untuk menetapkan siapa pembuat keputusan (sosial, ekonomi, fisiologi,
psikologik, peraturan/hukum)?
Sejauh mana persetujuan pasien dibutuhkan?
Apa prinsip moral yang ditekankan atau diabaikan oleh tindakan yang diusulkan ?
Dalam contoh di atas, dokter bedah yakin bahwa pembuat keputusan dirinya dan kepala
ruang setuju. Namun, kriteria siapa yang seharusnya pembuat keputusan tidak jelas. Bila
kriteria sudah disebutkan mungkin konflik tentang efek memberi informasi atau tidak
memberi informasi tentang kesehatan ibu A, sudah dapat diselesaikan. Apakah secara
fisiologik menguntungkan diberitahu atau tidak diberitahu? Apa efek sosial dan efek
ekonomi dari tindakan yang diusulkan?
Sumber:
1. Sitorus, R, (2010). Penyelesaian masalah etik. Makalah tidak dipublikasikan
2. Kozier & Erb (1983). Ethical aspects of Nursing.