Anda di halaman 1dari 4

Konsep Neighborhood

Untuk memenuhi tugas Home Care

KELOMPOK 2:

1. Aninda Istifaraswati 22020114130107


2. Aullia Niken Wulandari 22020114120048
3. Atik Naila Haqqi Silmy 22020114120051
4. Nurul Agustina 22020114130116
5. Shelfi Widyastuti 22020114130147
6. Tadea Yasinta Wijaya 22020114140076
7. Tiara Adelina Damayanti 22020114130104
8. Yohana Esi Purwaningsih 22020114120054

Jurusan Keperawatan
Fakultas Kedokteran
Universtas Diponegoro
2015
Diskusikan dalam kelompok kasus-kasus yang diberikan sesuai dengan berbagai
permasalahan yang muncul baik dari segi fisik, psikologis, sosial, budaya, ekonomi,
maupun pertimbangan-pertimbangan yang lain.
Tuliskan hasil diskusi kelompok ke dalam kertas kerja dan dikumpulkan setelah
jam pembelajaran selesai, maksimal jam 15.00 WIB.

Kasus 2

Keluarga Tn. E (25 tahun) memiliki Bayi F (8 bulan). Bayi F baru saja pulang dari
rumah sakit karena dirawat akibat diare selama 3 hari. Keluarga Tn. E merupakan
keluarga dengan status sosial ekonomi menengah ke bawah. Istri Tn. E, Ny. G bekerja
sebagai buruh cuci pakaian, sedangkan Tn. E bekerja sebagai tukang ojek. Bayi F jarang
dibawa ke posyandu karena Ny. E sibuk bekerja. Bayi F sering masuk rumah sakit
akibat diare. Kondisi lingkungan rumah kotor, sekeliling rumah banyak sampah
berserakan karena berdekatan dengan tempat pembuangan sampah. Bayi F tidak
mendapatkan ASI sejak bayi dengan alasan ASI tidak keluar. Saat ini mendapatkan susu
formula dengan dot yang hanya dicuci tanpa di rebus. Saat ini bayi F menderita batuk
pilek. Keluarga tidak mau membawa bayi F ke pelayanan kesehatan dengan alasan
biaya yang dikeluarkan cukup banyak jika di bawa ke pelayanan kesehatan.

Fisik

1. Lingkungan dekat dengan tempat pembuangan sampah dan banyak sampah


yang berserakan mengakibatkan bayi Tn E sering masuk rumah sakit dan
mengalami batuk pilek

2. Bayi Tn E tidak mendapatkan ASI dari ibunya sehingga kekebalan bayi


lemah

3. Bayi Tn E minum susu formula dengan dot susu yang tidak steril yang
mengakibatkan bakteri yang biasa hidup dalam dot bayi masuk tubuh bayi
sehingga dapat mengakibatkan diare.
Psikologis

1. Acuh terhadap keluarga sendiri sehingga kurang adanya perhatian satu sama
lain termasuk kepada si bayi.

2. Tidak peduli terhadap lingkungan dengan menyediakan waktu untuk


mengelola sampah disekitar rumah dengan baik akhirnya menimbulkan
penyakit.

3. Kurangnya rasa caring pada anaknya karena kedua orang tua terlalu
berorientasi pada pekerjaan daripada kesehatan anaknya sendiri.
4. Ikatan psikologis anak dan ibu kurang karena si bayi tidak mendapatkan ASI
dari ibu yang notabene dapat memperkuat ikatan batin keduannya sehingga
apabila si bayi ibunya kurang peka.
Social

1. Bayi F tidak mendapatkan imunisasi dengan baik sehingga tidak terkontrol


kesehatan dan perkembangannya.

2. Bayi F tidak pernah dibawa ke posyandu karena kurang adanya waktu luang
dan kesadaran.

3. Kondisi masyarakat yang tidak peduli terhadap lingkungan sekitar terbukti


dengan adanya tidak terkelolanya tempat pembuangan sampah di sekitar
perumahan.

4. Rumah Tn E berdekatan dengan tempat pembuangan sampah menyebabkan


timbulnya beberapa penyakit seperti batuk, pilek, dan diare.
5. Banyak sampah berserakan disekitar rumah karena memang letak rumah
yang berdekatan dengan tempat pembuangan sampah.

6. Bayi F kurang mendapatkan kasih sayang karena orang tua bayi F sibuk
bekerja sehingga tidak dapat melihat perkembangan anaknya secara intensif
Budaya
1. Kurang menjaga kebersihan lingkungan perumahan.

2. Kurang mengutamakan kesehatan dibuktikan dengan kurang mendapat


informasi padahal banyak akses kesehatan bagi masyarakat.

3. Apatis terhadap lingkunga sekitar sehingga kurangnya sosialisasi antar


tetangga yang bertukar informasi satu sama lain.
Ekonomi

1. Status ekonomi rendah karena orang tuannya hanya bekerja sebagai tukang
ojek dan buruh cuci.
2. Kedua orang tua sibuk bekerja sehingga anak kurang terurus
3. Tidak pernah ke pelayanan kesehatan dengan alasan kekuragan biaya

Konsep Neighborhood

1. Tidak memanfaatkan fasilitas pelayanan social


2. Kurangnya hubungan bertetangga karena keduanya sibuk bekerja, sehingga
tidak ada yang saling mengingatkan. Hal ini juga menunjukkan bahwa tidak
pedulinya dengan lingkungan sekitar.

3. Tinggal di lingkungan yang kumuh, tidak ada lingkungan hijau yang terbuka
sehingga memicu timbulnya berbagai macam penyakit.

4. Secara transportasi kebutuhan keluarga tersebut telah terpenuhi, karena


profesi Tn E sebagai tukang ojek
5. Keluarga Tn E kurang memperhatikan keselamatan anaknya yang tergambar
dari kurang bersihnya peralatan minum bayi

6. Sebagai tetangga seharusnya saling berbagi pengetahuan dan informasi


tentang pelayanan kesehatan seperti menganjurkan untuk pergi ke posyandu,
cara merawat bayi dengan baik, mengatur waktu dan lingkungan dengan
baik.

Anda mungkin juga menyukai