Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Zootek (Zootek Journal ) Vol. 36 No.

2 : 262 - 270 (Juli 2016) ISSN 0852 -2626

ANALISIS BREAK EVEN POINT TERNAK SAPI POTONG


KELOMPOK TANI SUMBER HIDUP SEJATI
DI KECAMATAN BINTAUNA KABUPATEN
BOLAANG MONGONDOW UTARA

Alvianti Bawinto, D.R. Mokoagouw, F.H. Elly*, M.A.V. Manese

Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi, Manado 95115

ABSTRAK
ABSTRACT
Ternak sapi di Bolaang Mongondow
Utara merupakan salah satu sumber
pendapatan masyarakat. Permasalaannya ANALYSIS OF BREAK EVEN
belum diketahui kelayakan usaha ternak sapi POINT ON CATTLE FARMING BY
potong milik kelompok tani ternak sapi FARMER GROUP "SUMBER HIDUP
Sumber Hidup Sejati. Tujuan penelitian ini SEJATI" IN THE SUB DISTRICT OF
adalah untuk mengetahui Break Even Point BINTAUNA BOLAANG MONGONDOW
(BEP) usaha ternak sapi potong pada NORTH. Cattle, in Bolaang Mongondow
kelompok tani Sumber Hidup Sejati. North is one of the sources of income of the
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan community. The problem, unknown feasibility
metode studi kasus. Data primer diperoleh of cattle, by the groups "Sumber Hidup Sejati"
langsung dari responden melalui wawancara as the owner. The purpose of research that has
dengan menggunakan kuesioner. Data been done is to analyze Break Even Point
sekunder diperoleh dari instansi yang terkait (BEP) of the cattle business, the farmer group
dengan penelitian ini. Total biaya variabel " Sumber Hidup Sejati". This research has
yang dikeluarkan Rp 86.444.000, biaya tetap been conducted using the case study method.
sebesar Rp 6.280.000 dengan penerimaan Rp Primary data was obtained directly from the
105.000.000. Hasil penelitian menunjukkan respondent, through interviews using a
jumlah ternak sapi sebanyak 14 ekor dengan questionnaire. Secondary data were obtained
keuntungan sebesar Rp. 14.276.000. Hasil from the agency, which is associated with this
analisis Break Even Point (BEP) penerimaan research. Total variable cost of Rp 86.444
diperoleh nilai 34.888.889. Artinya usaha million, fixed costs USD 6.28 million, with
ternak sapi potong pada kelompok tani income from sales of cattle Rp 105,000,000.
Sumber Hidup Sejati mencapai pulang The results showed the number as many as 14
pokok pada saat memperoleh penerimaan heads of cattle, with a profit of Rp. 14.276
sebesar Rp. 34.888.889,-. Berdasarkan hasil million. The results of the analysis of Break
analisis BEP volume diperoleh nilai BEPnya Even Point (BEP) for the revenue of cattle
sebesar 4,74. Artinya usaha ternak sapi potong obtained value 34,888,889. That is the
pada kelompok tani Sumber Hidup Sejati business of cattle on farmers' groups "Sumber
mencapai pulang pokok apabila memelihara Hidup Sejati" reached break even, on the
sapi potong sebanyak 5 ekor. condition of the revenues received Rp.
34,888,889, Based on the analysis BEP
Kata Kunci: Break Even Point, Ternak Sapi volume values obtained BEP 4.74. That is the
Potong, Kelompok Tani business of cattle on farmers' groups "Sumber
Hidup Sejati" no profit no loss suffered if
livestock raising cattle that are as much as five
head.
*Korespondensi (corresponding author):
Email: femi_elly@yahoo.co.id Keywords: Break Even Point, Beef Cattle,
Farmers Group

262
Jurnal Zootek (Zootek Journal ) Vol. 36 No. 2 : 262 - 270 (Juli 2016) ISSN 0852 -2626

PENDAHULUAN ternak sapi potong adalah terjaminnya


ketersediaan hijuan pakan (Abdullah et al.,
Sub sektor peternakan merupakan 2005).
salah satu bagian dari sektor pertanian Daging sapi potong merupakan
yang memiliki peranan penting dalam sumber protein hewani yang banyak
menunjang kebutuhan pangan masyarakat. disukai oleh masyarakat Indonesia.
Salah satu usaha peternakan yang dapat Kenyataannya ketersediaan daging sapi
menunjang kebutuhan masyarakat akan saat ini belum mampu untuk memenuhi
protein hewani asal ternak ialah produk kebutuhan masyarakat. Hal ini yang
daging sapi, ternak sapi bermanfaat menyebabkan sebagian dari kebutuhan
memenuhi kebutuhan protein hewani asal daging sapi harus diimpor. Kondisi yang
ternak yang esensial guna memenuhi demikian menunjukkan adanya peluang
kebutuhan gizi masyarakat (kesehatan) untuk pengembangan usaha budidaya
serta menambah sumber pendapatan petani ternak sapi potong lokal. Oleh karena itu
peternak baik sebagai usaha sampingan akhir-akhir ini telah banyak berkembang
maupun usaha utama dan juga ternak sapi usaha penggemukan sapi potong yang
sebagai salah satu sumber tenaga kerja. dilakukan oleh para peternak maupun
Usaha sapi potong sangat berperan kelompok tani di Indonesia. Untuk
dalam kehidupan penduduk pedesaan pada peternak kecil, yang kebanyakan ialah
skala kecil terbukti mampu membantu petani di pedesaan, usaha penggemukan
pendapatan dengan pemanfaatan sapi ini merupakan alternatif yang biasa
sumberdaya alam yang tersedia di dilakukan untuk menambah pendapatan
sekitarnya. Usaha ternak sapi menurut keluarga.
Yulianto dan Saparinto (2011), memiliki Sistem pemeliharaan dilakukan
prospek usaha masa depan. Ternak sapi pola intensif dimana penyediaan pakan
juga sebagai tambahan penghasilan, dan dilakukan oleh peternak (cut and carry).
kotorannya dapat dijadikan sebagai Pakan yang diberikan berupa hijauan yang
sumber pupuk yang sekaligus memberikan bersumber dari tanaman naungan berupa
keuntungan bagi petani. Tantangan leguminosa pohon (lamtoro dan gliricidia)
terbesar dalam semua system produksi ataupun yang dikembangkan pagar hidup
ternak di berbagai Negara berkembang sebagai pakan utama yang tersedia tiap
adalah pakan dan lahan, Padahal faktor hari. Untuk memenuhi kebutuhan hijauan
utama dalam menentukan produktivitas pakan berbagai usaha telah banyak
263
Jurnal Zootek (Zootek Journal ) Vol. 36 No. 2 : 262 - 270 (Juli 2016) ISSN 0852 -2626

dilakukan seperti integrasi padi ternak atau potong dengan berhimpun didalam
pemanfaatan lahan perkebunan kelapa, kelompok tani. Salah satu kelompok tani
perkebunan karet, kakau dan tanaman yang ada di Kecamatan Bintauna adalah
pangan (Priayanto, 2008). Sumber Hidup Sejati. Ternak sapi milik
Keberhasilan pembangunan anggota kelompok tani Sumber Hidup
peternakan yang hanya diukur dengan Sejati dikumpulkan didalam kandang
meningkatnya produksi usaha tani ternak yang dibuat oleh kelompok dan
sapi potong harus lebih dikembangkan lagi digemukkan selama 6 bulan.
yaitu dengan memberdayakan petani Berdasarkan latar belakang di atas
ternak agar pendapatan dan kehidupannya maka permasalahanya berapa Break Even
meningkat. Dalam hal ini petani ternak Point (BEP) yang dicapai usaha
sebagai subyek, sedangkan ternak sebagai penggemukan sapi potong Sumber Hidup
obyek pembangunan yang harus Sejati dengan produktivitas dan populasi
ditingkatkan produksinya; adapun lahan, penggemukan sapi yang ada. Break Even
air sebagai basis ekologi budidaya harus Point (BEP) diartikan sebagai suatu titik
dijaga kesuburannya sedangkan teknologi atau keadaan dimana perusahaan di dalam
adalah sebagai alat untuk meningkatkan operasinya tidak memperoleh keuntungan
efisiensi yang harus selalu diperbaharui dan tidak menderita kerugian, dengan kata
sesuai dengan kebutuhan. Dengan lain, pada keadaan itu keuntungan atau
demikian pembangunan peternakan harus kerugian sama dengan nol. Analisa break
dikembangkan menjadi industri biologis even point ini menganalisis hubungan
yang dikendalikan manusia (Bambang, antara biaya produksi, penerimaan dan
2004). volume produksi.
Kecamatan Bintauna memiliki Rumusan masalah dalam penelitian
lahan yang cukup luas untuk sektor ini adalah:
pertanian. Hal ini mengindikasikan 1. Berapa besar biaya yang digunakan
Kecamatan Bintauna mempunyai potensi oleh kelompok dalam mengelolah
lahan yang luas untuk pengembangan usaha ternaknya.
ternak sapi potong. Luas lahan pertanian 2. Pada posisi mana usaha
yang tersedia tersebut sangat menunjang penggemukan sapi potong
dalam penyadiaan pakan bagi ternak sapi kelompok tani Sumber Hidup
potong. Data pra survey yang diperoleh, Sejati tidak mengalami
sebagian peternak di Kecamatan Bintauna keuntungan ataupun kerugian
melakukan usaha penggemukan sapi (Break Even Point).
264
Jurnal Zootek (Zootek Journal ) Vol. 36 No. 2 : 262 - 270 (Juli 2016) ISSN 0852 -2626

Adapun yang menjadi tujuan dari Responden dalam penelitian ini adalah
penelitian ini adalah: anggota kelompok tani ternak sapi Sumber
1. Untuk mengetahui berapa besar Hidup Sejati . Analisis data yang digunakan
biaya produksi yang diperoleh adalah analisis Break Even Point (BEP).

usaha tarnak sapi potong di Perhitungan biaya tetap dalam penelitian ini

kelompok tani Sumber Hidup dihitung dari biaya penyusutan kandang dan

Sejati. peralatan yang digunakan dengan rumus


penyusutan menurut (Baridwan, 2004),
2. Untuk mengetahui Break Even
seperti pada persamaan (1).
Point (BEP) usaha ternak sapi
potong pada kelompok tani
Penyusutan per Tahun =
Sumber Hidup Sejati.
.. (1)
METODE PENELITIAN

Analisis Break Even Point (BEP)


Penelitian ini dilakukan di Desa
digunakan untuk mengetahui hubungan
Huntuk Kecamatan Bintauna Kabupaten
antara variabel didalam kegiatan perusahaan
Bolaang Mangondow Utara pada Kelompok
yakni biaya produksi, volume produksi dan
Tani Sumber Hidup Sejati. Metode yang
keuntungan yang diperoleh perusahaan.
digunakan dalam penelitian ini adalah
Rumus BEP secara matematis yang
metode studi kasus. Studi kasus
digunakan mengacu dari Riyanto (2001)
merupakan pengujian secara rinci seperti pada persamaan (2).
terhadap sasaran penelitian dan ditelaah
secara mendalam sebagai suatu totalitas
BEP (Harga/Rp) =
sesuai dengan tujuan penelitian (Aries,
2008). Data yang diperoleh bersumber dari
(2)
data primer dan data sekunder. Data
primer diperoleh langsung dari responden
melalui wawancara dengan menggunakan
kuesioner. Data sekunder diperoleh dari BEP ( Jumlah/Unit) =
instansi yang terkait dengan penelitian ini.

265
Jurnal Zootek (Zootek Journal ) Vol. 36 No. 2 : 262 - 270 (Juli 2016) ISSN 0852 -2626

HASIL DAN PEMBAHASAN adalah biaya yang dikeluarkan setiap tahun


yang besarnya tidak berpengaruh langsung
Desa Huntuk merupakan salah satu
terhadap jumlah output yang dihasilkan.
desa yang berada di Kecamatan Bintauna
Biaya tetap yang dikeluarkan oleh
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.
kelompok tani Sumber Hidup Sejati
Di daerah ini terdapat usaha peternakan
meliputi sewa tanah, listrik, penyusutan,
penggemukan sapi potong yang dikelolah
biaya tetap dan biaya variabel.
oleh peternak yang tergabung dalam
a. Biaya Sewa Tanah
kelompok usaha tani Sumber Hidup
Luas tanah yang disewa oleh Sumber
Sejati. Usaha ini merupakan usaha yang
Hidup Sejati adalah 15 Ha = 150.000
dikelola oleh para peternak. Usaha
m2, besarnya biaya sewa tanah yaitu Rp.
penggemukan sapi potong dimulai tahun
200.000/6 bulannya. Sehingga total
2012 diatas lahan seluas 20 ha dengan
pengeluaran untuk sewa tanah pada
jumlah anggota kelompok sebanyak 13
setiap tahunnya yaitu sebesar Rp.
orang dengan bapak Moh. Iman Alamri
200.000 2 = Rp. 400.000/tahun.
sebagai ketua kelompok.
b. Biaya Listrik
Berdasarkan perkembangan usaha
Berdasarkan hasil wawancara besarnya
yang ada menunjukkan kelompok tani
total biaya listrik yaitu Rp.
Sumber Hidup Sejati sedikit sulit
30.000/bulan12 bulan = Rp.
memperoleh sapi bakalan untuk di
360.000/tahun.
gemukkan, maka sapi bakalan diperoleh
c. Biaya Penyusutan
dari daerah sekitar yaitu dari peternak-
Penyusutan mencari laba dan rugi
peternak yang berada di Kecamatan
terdapat komponen biaya penyusutan
Bintauna dan Kecamatan sekitar seperti
yang didapat dari investasi. Besarnya
Kecamatan Sangkub, Kaidipang,
biaya penyusutan per tahun yaitu Rp.
Pinoguluman, Bolangitang Timur, dan
11.520.000.
lain-lain. Jenis bakalan ternak sapi potong
d. Biaya Tetap
adalah sapi bali dan peranakan ongole
Total biaya tetap Kelompok Tani
(PO).
Sumber Hidup Sejati adalah sebesar
Biaya Produksi, Penerimaan dan
Rp. 6.280.000.
Keuntungan
e. Biaya Variabel
Menurut Soekardono (2009), biaya
Total biaya variabel Kelompok Tani
produksi secara teori terdiri dari biaya
Sumber Hidup Sejati adalah sebesar
tetap dan biaya variabel. Biaya tetap
Rp. 93.444.000.
266
Jurnal Zootek (Zootek Journal ) Vol. 36 No. 2 : 262 - 270 (Juli 2016) ISSN 0852 -2626

Penerimaan yang diperoleh


BEP (Rp) =
kelompok Sumber Hidup Sejati sebesar
Rp. 105.000.000 dengan jumlah
pemeliharaan ternak sapi 14 ekor. Harga
jual dari ternak sapi sebesar Rp. BEP (ekor) =
7.5000.000/ekor adalah rata-rata harga
yang dijual.
Keuntungan Kelompok Tani
Sumber Hidup Sejati untuk jumlah BEP Penerimaan (Rp) =
ternak sapi sebanyak 14 ekor memperoleh
keuntungan sesuai hasil penelitian sebesar
Rp. 12.276.000.
=
Analisis Titik Impas (Break Even Point)
Analisis Break Even Point = 34.888.889

merupakan salah satu teknis analisis Berdasarkan hasil analisis BEP harga
ekonomi yang berguna dalam hubungan
dipeoleh nilai 34.888.889. Artinya usaha
biaya variabel total (TVC) dan biaya tetap
ternak sapi potong pada kelompok tani
total (TFC) terhadap output produksi atau
Sumber Hidup Sejati mencapai pulang
ukuran-ukuran lain dalam aktifitas bisnis
pokok pada saat memperoleh penerimaan
dan industri (Gaspersz, 2002). Analisis
sebesar Rp. 34,888,889,-.
BEP ini dilakukan dengan pertimbangan
bahwa usaha penggemukan sapi potong
sudah beroperasi sekitar 8 tahun. BEP (ekor) =
Berdasarkan kondisi ini maka dibutuhkan
pegkajian berapa usaha tersebut
=
mengalami pulang pokok/titik impas.
Analisis Break Even Point (BEP)
= 4,74
digunakan untuk mengetahui hubungan
antar variabel didalam kegiatan
Berdasarkan hasil analisis BEP volume
perusahaan yakni biaya produksi, volume
diperoleh nilai BEPnya sebesar 4,74.
produksi dan keuntungan yanga diperoleh
Artinya usaha ternak sapi potong pada
perusahaan. Riyanto (2001), rumus
kelompok tani Sumber Hidup Sejati
matematis yang digunakan adalah:
267
Jurnal Zootek (Zootek Journal ) Vol. 36 No. 2 : 262 - 270 (Juli 2016) ISSN 0852 -2626

Gambar 1. Grafik Break Even Point

Keterangan :
TR = Total Revenue
TC = Total Cost
TVC = Total Variabel Cost
TFC = Total Fixed Cost

mencapai pulang pokok apabila atau rugi pada tingkat penjualan tertentu,
memelihara sapi potong sebanyak 5 ekor. dan titik BEP. Berdasarkan Gambar 1
Kondisi nilai BEP penerimaan dan dijelaskan sebagai berikut.
volume dengan menggunakan rumus BEP a. Garis vertikal menunjukan biaya dan
menurut Riyanto (2001), sesuai dengan juga hasil penjualan total dalam rupiah
perhitungan atau analisis Total Revenue atau sebesar Rp. 105.000.000,- dan
(TR) dan Total Variabel Cost (TVC) biaya sebesar Rp. 92.724.000,-
dengan menggunakan grafik. Grafik BEP b. Garis horizontal menunjukan kuantitas
dapat dilihat pada Gambar 1. yang dijual. Oleh karena harga produk
bersifat tetap maka sumbu X juga dapat
Grafik BEP dapat diketahui nilai
menunjukan penjualan dalam rupiah
penjualan, kuantitas penjualan,biaya
atau pada penjualan 14 ekor.
variabel, biaya tetap, laba marginal, laba

268
Jurnal Zootek (Zootek Journal ) Vol. 36 No. 2 : 262 - 270 (Juli 2016) ISSN 0852 -2626

c. Perusahaan berkapasitas maksimum 14 Sumber Hidup Sejati dengan


unit, berarti penjualan maksimum Rp. pemeliharaan 14 ekor yaitu Rp.
105.000.000,- 92.724.000,-
d. Biaya variabel ditarik dari titik Rp. 2. Usaha penggemukan sapi potong dalam
6.280.000 Kekanan atas ketitik Rp. penelitian ini menunjukkan nilai BEP
86.444.000,- (yaitu angka yang penerimaan yaitu sebesar Rp.
diperoleh dari biaya tetap Rp. 6.280.000 34.888.889,- dan BEP produksi sebesar
Ditambah biaya variabel Rp. 4,74.
86.444.000) Pada penjualan Rp.
105.000.000.
DAFTAR PUSTAKA
Pertemuan antara garis biaya total
dan garis penjualan, yaitu titik E, disebut
Abdullah, L., P.D.M.H. Karti dan S.
sebagai titik BEP (break event point) dari Hardjoewignyo. 2005. Reposisi
titik ini ditarik garis lurus kesumbu Y akan tanaman pakan dalam kurikulum
Fakultas Peternakan Pros.
diperoleh nilai penjualan BEP yaitu Rp. Lokakarya Nasional Tanaman
34.888.889, dan biaya total juga Rp. PakanTernak. Bogor

86.444.000. Dari titk BEP ditarik garis Aries, Erna Febru. 2008. Metode
lurus ke sumbu X akan diperoleh kuantitas Penelitian Studi Kasus.
http://ardhana12.wordpress.com/.
penjualan BEP yaitu 5 unit. dari titik BEP (Diakses tanggal 5 September
kekiri terlihat segitiga yang menunjukan 2016).

daerah rugi (loss area) dan kekanan terlihat Bambang, S. 2004. Peran Usaha
segitiga yang menunjukan daerah laba Peternakan Sapi potong Dalam
Pembangunan Agribisnis.
(profit area). University Press, Semarang.
Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan
KESIMPULAN & Kehutanan Kabupaten Bolaang
Mongondow Utara. 2012. Laporan
Tahunan Dinas Pertanian,
Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, Peternakan, Perkebunan &
Kehutanan Kabupaten Bolaang
dapat disimpulkan beberapa hal sebagai Mongondow Utara.
berikut:
Gazpersz, V. 2002. Pedoman Penyusunan
1. Biaya produksi usaha penggemukkan Rencana Bisnis. PT Gramedia
sapi potong pada kelompok tani Pustaka utama. Jakarta.

269
Jurnal Zootek (Zootek Journal ) Vol. 36 No. 2 : 262 - 270 (Juli 2016) ISSN 0852 -2626

Priyanto, D. 2008. Model Usahatani


integrasi ternak sapi dalam upaya
peningkatan pendapatan petani.
Wartazoa.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar


Pembelanjaan Perusahaan.
Yogyakarta:BPFE.

Soekartawi. 2003. Agribisnis, Teori dan


Aplikasinya. Penerbit PT. Raja
Grafindo Persada. Jakarta.

270

Anda mungkin juga menyukai