BAB III Tinjauan Lapangan
BAB III Tinjauan Lapangan
TINJAUAN LAPANGAN
PT PERTAMINA EP ASSET V TANJUNG FIELD
8
9
RBP packer merupakan salah satu jenis packer yang berfungsi untuk
memplug atau menutup pada bagian bawah dari zona perforasi. Packer
jenis ini bersifat tidak permanen atau dapat diambil kembali. Untuk
mengirimkan packer jenis ini ke dalam wellbore menggunakan
retrieving tool dan juga menggunakan rangkaian string yang terdiri
dari tubing. String yang digunakan biasanya berukuran 23/8, 27/8,
31/2.
b. Bridge Plug
Bridge plug merupakan salah satu jenis packer yang fungsinya
adalah untuk mengisolasi zona antara casing-tubing. Perbedaannya
11
2. Fishing Tool
13
d. Casing Spear
Casing spear merupakan merupakan salah satu jenis fishing
tool yang digunakan untuk mengangkat fish ke permukaan melalui
15
inside diameter fish. Cara kerja dari alat ini yaitu menggigit dari dalam
dengan slips. Alat ini dapat dilepaskan dari fish dengan diputar.
g. Casing Roller
Casing roller merupakan salah satu fishing tool yang
berfungsi untuk memperbaiki inside diameter dari casing yang rusak
atau robek sehingga diameter casing kembali seperti semula. Alat ini
juga dapat untuk menghaluskan casing yang collaps dengan cara
diputar.
Cara kerja casing roller ini adalah diturunkan dengan string lalu
didudukkan dibagian casing yang rusak kemudian diputar.
17
h. Burn Shoe
Burn Shoe merupakan suatu alat fishing yang digunakan
untuk membersihkan kotorankotoran yang berada di sekitar casing.
Selain itu juga digunakan untuk menghancurkan Bridge Plug atau
Cement Retainer.
j. Wash Pipe
Wash pipe merupakan salah satu fishing tool yang dipakai
untuk membesarkan lubang annulus dengan rotasi diluar fishnya
sehingga terlepas dari dinding dan melepaskan material yang terjepit
diantaranya yang bisa saja pasir dan lain-lain.
Dinding washpipe harus cukup kecil agar dapat diturunkan
diluar fish tersebut. Inside diameternya harus cukup besar sehingga
dapat menelan fishnya. Kadang - kadang dibawah washpipe diberi
rotary shoe. (Gambar 3.16. terlampir)
3. Drilling Tool
Drilling Tool merupakan peralatan yang digunakan untuk operasi
pemboran dan workover/wellservice. Terdapat beberapa peralatan, antara
lain:
a. Bit
Bit atau mata bor merupakan alat yang digunakan untuk
menembus lapisan formasi pada saat proses pemboran berlangsung.
Ada tiga macam mata bor jika dilihat dari jenis batuan yang dibor,
yaitu :
19
b. Drill Pipe
Merupakan bagian dari rangkaian pipa bor yang panjangnya
tergantung dari kedalaman pemboran, sehingga biasanya berjumlah
paling banyak untuk mencapai kedalaman lubang bor yang diinginkan.
c. Drill Collar
Drill collar mempunyai bentuk seperti drill pipe, akan tetapi
diameter dalamnya lebih kecil dan diameter luarnya sama dengan
diameter luar dari tool joint drill pipe.
20
e. Tubing
Tubing merupakan pipa yang berdiameter lebih kecil dari
pada drill srting yang digunakan untuk memproduksi fluida. Tubing
memiliki panjang rata-rata 9 9 meter. Tubing merupakan pipa
yang terakhir yang dimasukkan, dimana sumur telah diketahui
mempunyai kandungan minyak yang bias diproduksi.
Tubing berfungsi sebagai pipa yang mengangkat fluida
(minyak/gas/uap panas) ke permukaan dengan bantuan pompa ataupun
dengan tenaga alami akibat dari perbedaan tekanan didalam sumur
dengan tekanan permukaan.
22
g. Centralizer
Centralizer adalah alat yang berfungsi untuk menempatkan
casing di tengah-tengah lubang bor sehingga didapat jarak yang sama
antara casing dan dinding lubang bor.
Alat ini berupa susunan plat-plat yang bertumpu pada dua
cincin dengan salah satu cincinnya mempunyai kedudukan yang tetap
terhadap casing. Sedang yang satunya lagi dapat bergerak sehingga
plat-plat dapat mengembang dan menyempit sesuai dengan kondisi
lubang.
i. Scrapper
Scrapper merupakan alat yang digunakan untuk
membersihkan inside diameter casing.
24
k. Sand Bailer
a. Mud Anchor
Mud Anchor merupakan penampung kotoran-kotoran yang
terikut dengan fluida.
26
b. Intake
Sebagai alat untuk masuknya fluida ke dalam rangkaian
pompa. Pada bagian Intake dapat ditambahkan pula fungsi
lain seperti Perforated, Gas Anchor, Cavin Sand Trap,
Weire Wrap Sscreen.
c. Standing Valve
Standing Valve merupakan katup yang tidak bergerak
berada pada bagian bawah working barrel dimana
posisinya akan terbuka pada saat upstroke sehingga fluida
dari dalam sumur dapat masuk ke dalam working barrel.
Posisinya akan tertutup pada saat downstroke sehingga
menahan fluida yang sudah masuk ke dalam working
barrel agar tidak keluar. Rangkaian di standing valve antara
lain:
Punp Setting Nipple (PSN)
Anchor Body
Seating Ring
Lock Seating Ring
Top Open Cage terdapat Ball and Seat
Puller Pin
27
Well Head
Wellhead atau kepala sumur dilengkapi dengan tubing hanger
khusus yang mempunyai lubang untuk cable pack-off atau
penetrator. Cable pack-off ini biasanya tahan sampai tekanan
3000 psi. Tubing hanger dilengkapi juga dengan lubang untuk
hidraulic control line, yaitu saluran cairan hidraulik untuk
menekan subsurface ball valve agar terbuka. (Gambar 3.34.)
Junction Box
Junction box ditempatkan di antara kepala sumur dan
switchboard untuk alasan keamanan. Gas dapat mengalir
keatas melalui kabel dan naik ke permukaan menuju
switchboard, yang bisa menyebabkan terjadinya kebakaran,
karena itu kegunaan dari junction box ini adalah untuk
mengeluarkan gas yang naik keatas tadi. Junction box biasanya
15 ft (minimum) dari kepala sumur dan normalnya berada
diantara 2 sampai 3 ft di atas permukaan tanah. (Gambar 3.35.
terlampir)
Variable Speed Drive (VSD) atau Switchboard
30
Drilling line
2. Rotary System
Rotary system berfungsi untuk memutar drill string selama operasi
pemboran, sehingga daya yang dihasilkan oleh prime mover dapat di
transmisikan sampai kebawah permukaan. Sistem ini terdiri dari beberapa
komponen yaitu:
a. Rotary assembly, yang terdiri dari :
Rotary slips
Make up dan break out tongs
b. Drillstem, menghubungkan rangkaian dari swivel sampai bit, yang
terdiri dari :
Swivel
Drillpipe
Drill collar
BHA (bottom hole assembly)
Bit
3. Circulating System
Peralatan ini berfungsi untuk memberikan service berupa
penyediaan drilling fluid serta penyediaan sifat-sifat fisiknya selama
perboran berlangsung, termasuk dengan peralatan conditioning
equipment. Fungsi utama dari sistem sirkulasi adalah mengangkat
serpihan cutting dari dasar sumur kepermukaan. Skema dari sistem
sirkulasi dapat dilihat pada fluida pemboran umumnya berupa suspensi
dari clay dan material lainya dalam air yang sering disebut dengan fluida
pemboranSistem ini terdiri dari beberapa komponen yaitu:
a. Drilling Fluid, yang befungsi untuk :
37
3.1.4. Stimulasi
Stimulasi merupakan suatu metode workover yang dapat
merubah sifat dari formasi, dengan cara menambahkan chemical
ke reservoir untuk memperbaiki reservoir tersebut. Stimulasi
terbagi menjadi wash, matrix stimulation, matrix fracturing.
Wash merupakan penginjeksian chemical disekitar lubang
bor dan tidak sampai ke reservoir. Wash ada beberapa yaitu acid
wash yang berfungsi untuk mengatasi masalah scale dan solfent
wash yang berfungsi untuk mengatasi masalah wax.
2. Dynagraph
Dynagraph adalah suatu metode pengukuran yang bertujuan
untuk mendeteksi performa pada pompa angguk, baik dari segi
kebocoran standing valve, traveling valve, kebocoran tubing dan
keseimbangan pompa. Prinsip kerja dari metode pengukuran ini adalah
dengan mengukur perubahan beban yang terjadi pada pompa pada
setiap posisi kerja tertentu. Perubahan beban ini yang kemudian di
intrepetasikan sehingga diketahui kondisi performa pompa angguk
tersebut. Apabila terjadi kebocoran pada valve pompa, baik pada
standing valve ataupun traveling valve, maka hal ini akan mengurangi
rate produksi. Sedangkan bila kondisi pompa tidak seimbang, maka
akan berpotensi merusak pompa. Pengujian dynagraph dilakukan
menggunakan alat; a. Horse Shoe Transducer, b. PRT (Polished Rod
Transducer), c. Cable connector. (Gambar 3.48. terlampir)
Manifold
Manifold adalah sekumpulan pipa saluran dan choke yang
bertujuan untuk mengatur jalannya laju produksi dan pengetesan
dari masing-masing sumur ke separator. Berdasarkan fungsinya
manifold terbagi menjadi beberapa jenis yaitu:
- Group Manifold
Berfungsi sebagai pengumpul fluida produksi dari berbagai
sumur yang selanjutnya dikirim ke unit pemisahan antara
liquid dan gas atau separator group.
- Test Manifold
Manifold ini digunakan untuk melakukan test produksi suatu
sumur tanpa menggangu produksi sumur lainnya dimana arah
aliran fluida dari sumur di arahkan ke separator test.
- Straight to Tank Manifold (STT)
Merupakan manifold berfungsi sebagai penyalur fluida
langsung masuk ke tangki tanpa melewati peralatan pemisah.
45
Heater
Heater adalah alat yang digunakan untuk menurunkan viskositas
minyak dengan memanaskan crude oil sebelum di teruskan ke
separator untuk menjaga suhu crude oil agar tidak mengalami
penurunan viskositas. (Gambar 3.51. terlampir)
Separator
Separator adalah alat berupa tabung bertekanan yang digunakan
untuk memisahkan fluida dengan gas yang di desain berupa
vertical atau horizontal. Jenis separator yang digunakan di
Tanjung field yaitu jenis separator dua fasa, yaitu digunakan untuk
memisahkan antara liquid dan gas. Liquid akan keluar melalui
outlet dibagian bawah sedangkan gas akan keluar melalui outlet
dibagian atas.
Tanki Penampung
Tangki penampungan ini merupakan tangki penampungan
sementara sebelum minyak dikirimkan ke SPU Manunggul.
Pompa Transfer
Pompa transfer digunakan untuk mengirimkan liquid dari block
station ke PPP Manunggul. Pemompaan dilakukan secara
48
Keterangan
PC 1 : Puncak cairan akhir
PC 2 : Puncak cairan awal
AB 1 : Air bebas akhir
AB 2 : Air bebas awal
1. Tanki PPP
50
M3 = 14740 m3
M4= 15110 m3
M5= 14760 m3
4. Boiler
Boiler adalah alat yang digunakan untuk memanaskan tanki agar
temperatur suhu dalam tanki stabil. Suhu ini dijaga 42o C, agar
minyak dalam tanki tidak membeku.
oleh WTP sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan, agar air
yang akan digunakan aman. Adapun chemical yang digunakan
adalah soda ash, alumunium sulfat, polimer, dan yang terakhir
hypoclorite (kaporit). Setiap chemical ini memiliki fungsi yang
sangat penting pada setiap prosesnya.
2. Strainer
Strainer merupakan alat penyaring air sungai dari partikel-partikel besar.
Air sungai yang tersaring dari strainer ini mengalir melalui line menuju
clarified water tank.
59
air. Air yang terdapat di dalam ini tidak lagi terdapat pasir atau lumpur,
karena telah terendapkan sebelumnya di clarified tank river.
5. Feed Pump
Fungi feed pump adalah pompa yang membantu memompakan water dari
clarified water tank ke sand filter .
6. Sand Filter
Sand Filter pada WTP pertamina terdapat 4 sand filter, berfungsi untuk
menyaring air yang akan dialirkan ke deaerator tower.
61
7. Utility Tank
Utility tank dapat menampung 1500 bbl air, berfungsi untuk oil cooler
water intect pump, baching chemical wash dan untuk mencukupi
kebutuhan air didaerah itu sendiri.
8. Deaerator Tower
Deaerator tower merupakan proses terakhir diWTP, alat ini berfungsi
untuk menjernihkan air sebelum masuk ke pompa transfer. Adanya
pemisahan dengan menggunakan filter dan memisahkan oksigen dengan
cara water di jatuhkan.
62
9. Transfer Pump
Transfer pump merupakan pompa yang akan mendistribusikan air dari
water treatment plan ke perumahan dan water injection plan. Terdapat 4
pompa transfer
2. Pompa Booster
64
Pompa booster berfungsi sebagai pompa pembantu agar aliran air yang
bertekanan cukup kecil berkisar 5-7 psi dapat di tingkatkan menjadi 78-80
psi dan dapat dialirkan ke pompa injeksi.
3. Pompa Injeksi
Berfungsi menaikan tekanan injeksi air setelah produce water dan fresh
water di campurkan.
4. Tubing Leak
Tubing leak adalah salah satu masalah yang biasa di hadapi. Biasa terjadi
akibat adanya gesekan secara terus menerus antara sucker rod dengan
tubing, sucker rod putus, gas lock dan lain sebagainya.
68
3.4. Laboratorium
3.4.1. Pengujian Water Cut, Base Sedimen & Water, SG, dan kandungan Cl-
Peralatan :
a. Sampel minyak dari sumur
b. Heater /water batch
c. Gelas ukur
d. Centrifuge tube
e. Centrifuge machine
f. Termometer
g. Hydrometer
h. Buret titrasi
i. Pipet ukur
Bahan :
69
volume water
Water Cut=
volume total fluida
apakah minyak itu tergolong minyak ringan, minyak sedang, ataupun minyak
berat. Berikut ini penggolongan minyak berdasarkan nilai derajat API nya.
Minyak Berat : 10 20 API
Minyak Sedang : 20 - 30 API
Minyak Ringan : > 30 API
Dalam hal ini SG dari minyak tanjung ialah 0,81 sampai dengan 0,83. Maka
semakin tinggi nilai SG pada minyak maka semakin berat kandungan
minyaknya, dan jika semakin kecil nilai SG nya maka semakin besar nilai
derajat API nya.
Rumus untuk menghitung SG yaitu:
oil
SG=
water
Keterangan :
SG = Spesific Gravity Oil
. oil = density minyak
. water = density air
Langkah kerja uji SG :
a. Oil dimasukkan ke dalam gelas ukur.
b. Bila volume minyak yang di dapat pada pengukuran water cut banyak
maka nilai SG bisa diukur, apabila nilai dari volume minyak yang didapat
pada pengukuran water cut sedikit maka nilai SG tidak dapat diukur.
c. Dimasukkan hydrometer dan termometer.
d. Dibaca skala yang ditunjukan pada hydrometer dan termometer.
e. Hasil bacaan tadi dikonversi dengan tabel ASTM untuk memperoleh nilai
SG 60/60.
Bahan:
73
1. Gliserin
2. Crude Oil
Langkah kerja pengujian Wax Content:
1. Sample crude oil dimasukkan ke dalam tube dan pendingin yang telah
diisi dengan gliserin hingga mencapai temperatur -25.6oC
2. Sample crude oil yang telah beku di tempatkan ke dalam pada wax
content analyzier
3. Simpan data hasil pembacaan
Pemilihan prime mover disesuaikan pada kondisi lapangan dan beban dari
pumping unit yang bekerja, seperti :
a. Horse power
b. Tipe prime mover
c. Ketahanan pada waktu operasi selama 24 jam dan bekerja pada situasi
serta kondisi buruk
2. Pumping Unit
Peralatan ini berfungsi untuk merubah atau meneruskan tenaga dari prime
mover untuk memompa fluida melalui sucker rod string. Hal ini dilakukan
dengan merubah tenaga putaran mekanis dari prime mover menjadi
gerakan naik turun, pada sistem crank/pitman dan yang kemudian
diteruskan ke horse head melalu walking beam menjadi gerakan naik
turun vertikal. Fungsi dari bagian-bagian pumping unit yaitu :
a. Gear reducer, berfungsi untuk merubah kecepatan putaran (RPM) dari
prime mover menjadi kecepatan pemompaan yang diinginkan.
b. V-Belt, merupakan sabuk untuk memindahkan gerak dari prime mover
ke gear reducer.
c. Counter balance, berfungsi untuk menyeimbangkan beban yang
terjadi pada waktu up stroke dan down stroke sehingga beban yang
ditahan dapat seimbang
d. Samson post, sebagai penyangga dari walking beam dan letaknya
diatur dekat dengan titik gravitasi dari walking beam
e. Crank, sebagai tempat penghubung crank shaft dengan counter
balance, sebagai tempat mengatur panjang langkah polished rod
karena jarak dari crank shaft ke crank pin (pitman) bearing
menentukan panjang langkah polished rod. Selain itu dapat berfungsi
untuk menempatkan counter weight.
f. Carrier bar, merupakan penyangga dari polished rod
g. Bridle (wire-line hanger), sebagai tempat untuk menggantung carrier
bar.
75