Anda di halaman 1dari 14

satuan acara penyuluhan(SAP) MP-ASI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Makanan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan individual.


Hal ini terutama pada tahun-tahun pertama dari kehidupan anak, makanan merupakan faktor
yang sangat penting bagi pertumbuhan yang normal dari setiap individu. Oleh sebab itu,
dalam rangka perkembangan dan pertumbuhan anak menjadi sehat dan kuat , perlu
memperhatikan makanan, tidak saja dari segi kuantitas (jumlah) jumlah makanan yang
dimakan, melainkan juga dari segi kualitas (mutu) makanan itu sendiri. Makanan yang
banyak hanya akan mengenyangkan perut, tetapi gizi yang cukup akan dapat menjamin
pertumbuhan yang sempurna.

Pada balita, pemberian makanan yang bergizi bermanfaat dalam mengoptimalkan


pertumbuhan dan perkembangannya. Namun, makanan yang kurang gizi dapat berdampak
buruk kepada balita yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhannya pula. Dengan
demikian jelas betapa makanan mempunyai pengaruh besar bukan saja terhadap pertumbuhan
jasmani manusia, tetapi juga terhadap perkembangan jiwa. Kurangnrya pengetahuan ibu
terhadap gizi yang diperlukan oleh bayi sesuai usianya menyebabkan masalah gizi yang
mengganggu kesehatan, diantaranya obesitas akibat makan terlalu banyak tanpa
memperhatikan kebutuhan gizi seimbang, gizi buruk, masalah pertumbuhan, dan sebagainya.
Ibu-ibu yang mempuyai bayi atau balita membutuhkan edukasi akurat dan
komprehensif tentang makanan pendamping ASI untuk mencapai perkembangan dan
pertumbuhan balita yang optimal. Oleh sebab itu, kami sebagai tenaga kesehatan akan
melakukan penyuluhan tentang makanan pendamping ASI untuk menekan angka penyakit
terkait masalah gizi di desa Bekare, kecamatan Bungkal, kabupaten Ponorogo.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah definisi makanan pendamping ASI?


2. Bagaimana kebutuhan gizi pada bayi usia 6-24 bulan?
3. Bagaimana cara pemberian MP-ASI pada bayi?
4. Bagaimana cara penyajian MP-ASI?

4.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi makanan pendamping ASI.
2. Mengetahui kebutuhan gizi pada bayi usia 6-24 bulan.
3. Mengetahui cara pemberian MP-ASI pada bayi.
4. Mengetahui cara penyajian MP-ASI.
BAB II
PERENCANAAN STRATEGI
2.1 Advokasi
1. Sasaran : Kepala desa Bekare, kecamatan Bungkal, kabupaten Pororogo.
2. Tujuan : Acara ini mendapat persetujuan dan dukungan dari kepala desa
Bekare, kecamatan Bungkal, kabupaten Ponorogo sehingga acara
promosi kesehatan ini berjalan lancar.
3.Pokok Bahasan : Pengetahuan tentang gizi seimbang dalam makanan pendamping
ASI.
METODE MASALAH KEGIATAN SASARAN TEMPAT MEDIA EVALUASI
Dengan Kurangnya Memberikan Kepala Kantor Makalah Bapak kepala
mendatangi pengetahuan pengetahuan desa kepala desa
di kantor ibu tentang tentang desa mengerti dan
kepala desa. makanan pentingnya mendukung
pendamping gizi serta
ASI sesuai seimbang menurunkan
usia bayi dalam surat
pemberian keputusan
makanan untuk
pendampin diadakannya
ASI. promosi
kesehatan di
desa Bekare,
kecamatan
Bungkal,
kabupaten
Ponorogo

2.2 Social Support (Kemitraan)

1. Sasaran : Kader desa Bekare, kecamatan Bungkal, kabupaten Ponorogo.


2.Tujuan : Kader mengetahui dan ikut berperan dalam meminimalkan
angka penyakit mengenai masalah gizi yang terjadi di desa
Bekare, kecamatan Bungkal, kabupaten Ponorogo.
3.Pokok Bahasan : Pengetahuan pentingnya gizi seimbang dalam pemberian
makanan pendamping ASI.
METODE MASALAH KEGIATAN SASARAN TEMPAT MEDIA EVALUASI
Dengan Kurangnya Memberikan Kader Kantor Makalah Bapak dan
mendatangi pengetahuan pengetahuan kader ibu kader
di kantor ibu tentang tentang mengerti dan
kader makanan pentingnya mendukung
pendamping gizi serta
ASI sesuai seimbang menurunkan
usia bayi. dalam surat
pemberian keputusan
makanan untuk
pendampin diadakannya
ASI. promosi
kesehatan di
desa Bekare,
kecamatan
Bungkal,
kabupaten
Ponorogo

2.3 Empowerment
1. Sasaran : Ibu yang mempunyai bayi dan balita di desa Bekare, kecamatan
Bungkal, kabupaten Ponorogo.
2. Tujuan : Ibu mengetahui pentingnya gizi seimbang dalam pemberian
makanan pendamping ASI sehingga dapat menekan angka
penyakit terkait masalah gizi pada bayi dan balita.
3. Pokok Bahasan : Pentingnya gizi seimbang dalam pemberian makanan
pendamping ASI.
METODE MASALAH KEGIATAN SASARAN TEMPAT MEDIA EVALUASI
Dengan Kurangnya Memberikan Ibu yang Di Laptop, Ibu
mengadakan pengetahuan pengetahuan memiliki lapangan LCD mengetahui
penyuluhan ibu tentang tentang bayi dan desa Proyekt tentang
makanan pentingnya balita di Bekare, or, pentingnya
pendamping gizi desa kecamatan Leaflet gizi
ASI sesuai seimbang Bekare, Bungkal, seimbang
usia bayi dalam kecamatan kabupaten dalam
pemberian Bungkal, Ponorogo pemberian
makanan kabupaten makanan
pendamping Ponorogo pendamping
ASI. ASI
BAB III
RENCANA ACARA PENYULUHAN

3.1 Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Topik : Gizi seimbang dalam pemberian makanan pendamping


ASI
Sasaran : Ibu yang memiliki bayi usia 6-24 bulan di desa Bekare,
kecamatan Bungkal, kabupaten Ponorogo
Waktu : 90 Menit
Tempat : Lapangan desa Bekare
Tujuan Umum : Untuk menekan angka penyakit akibat masalah gizi pada
bayi dan balita di Indonesia
Tujuan Khusus : Untuk memberikan pengetahuan pada ibu yang memiliki
bayi usia 6 24 bulan mengenai makanan pendamping ASI sesuai usia
bayi di desa Bekare, kecamatan Bungkal, kabupaten Ponorogo
Metode : Kegiatan promosi kesehatan ini menggunakan metode
yaitu ceramah
Media : Kegiatan promosi kesehatan ini menggunakan media
pendukung yaitu laptop, LCD proyektor dan leaflet
Alat Evaluasi : Setelah di beri lembar pertanyaan audien dapat menjawab
sehingga dapat di simpulkan bahwa audien telah
mencerna materi dengan baik
Pertanyaan dari audien : 1. Bagaimana cara memilih menu yang baik untuk
kebutuhan bayi kita mengingat uang kita yang terbatas
untuk membeli daging dan ikan? (Ibu Amelia)
2. Apakah setelah menyusui 6 bulan kita boleh berhenti memberikan ASI dan beralih ke susu
formula dan sebagai gantinya kita memberi anak kita dengan gizi seimbang ?(Ibu Afid)
3. Anak saya susah makan tapi senang ngemil jajan,
apakah itu dapat memenuhi gizinya lalu bagaimana
cara agar anak saya tidak susah makan?(Ibu Astia)

3.2 Materi Penyuluhan (Terlampir)

3.3 Kegiatan Operasional

Kegiatan
Tahapan Waktu Kegiatan Penyuluhan
Audient
Pendahuluan 10 Menit 1. Membuka Mendengar dan
Menjawab
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan maksud dan tujuan
penyuluhan
4. Menggali pengetahuan ibu ibu
tentang gizi seimbang

Penyajian 60 Menit 1. Menjelaskan definisi dari makanan Mendengar dan


pendamping ASI Melihat
2. Menjelaskan tentang kebutuhan gizi
pada bayi sesuai usia
3. Menjelaskan tentang resep makanan
pendamping ASI
4. Mendemonstrasikan cara penyajian
makanan gizi seimbang untuk bayi dan
balita
Penutup 20 menit 1. Memberi kesempatan pada audien Audien
untuk bertanya menanyakan
2. Melakukan evaluasi pada audien tentang hal-hal
dengan memberikan lembar khusus yang belum di
untuk di jawab mengerti dan
3. Menarik kesimpulan narasumber
menjawab
pertanyaan
yang di
sampaikan.

3.4 Evaluasi

3.4.1 Evaluasi Struktur

1. Peserta hadir ditempat penyuluhan


2. Penyelenggaraan penyuluhan yang dilaksanakan di lapangan desa Bekare, kecamatan
Bungkal, kabupaten Ponorogo
3.4.2 Evaluasi Proses

1. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan


2. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan sebelum acara penyuluhan selesai.
3. Peserta mengajukan pertanyaan
4. Peserta mampu menjawab pertanyaan sekilas tentang materi penyuluhan
5. Peserta penyuluhan memahami tentang gizi seimbang dalam pemberian makanan
pendamping ASI disesuaikan dengan usia bayi
BAB IV
LAMPIRAN MATERI KEGIATAN

4.1 Definisi Makanan Pendamping ASI


Makanan pendamping ASI atau bisa disebut MP-ASI adalah makanan yang diberikan
kepada bayi selain ASI, dimana jenis dan karakter dari makanan tersebut disesuaikan dengan
umur bayi.
MP-ASI diberikan mulai usia 4 bulan sampai 24 bulan. Semakin meningkat usia
bayi/anak, kebutuhan akan zat gizi semakin bertambah karena tumbuh kembang, sedangkan
ASI yang dihasilkan kurang memenuhi kebutuhan gizi. MP-ASI merupakan makanan
peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus
dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan
pencernaan bayi/anak. Pemberian MP-ASI yang cukup dalam hal kualitas dan kuantitas
penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat
pada periode ini. Tujuan pemberian makanan pendamping ASI yaitu menurut shollihin
(1999) yaitu :
1. Untuk menambah energi
2. Membantu dalam proses pertumbuhan bayi
3. Sebagai makanan pelengkap
4. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah, mencium dan menelan serta
melakukan adaptasi pada makanan yang mengandung energi tinggi.
5. Guna memenuhi zat-zat gizi yang belum dipenuhi oleh asi guna menunjang proses
pertumbuhan agar tetap optimal.
4.1.1 Usia dalam Pemberian MP-ASI
Menurut lewis ( 2004 ) kebutuhan nutrisi yang harus dikonsumsi oleh bayi yaitu :
1. Usia 0-6 bulan
Bayi hanya diberi ASI saja lebih sering, karena ASI banyak mengandung zat-zat antibody
yang sangat dibutuhkan oleh tubuh ,serta sangat baik untuk masa pertumbuhan otak bayi.
2. Usia 6-9 bulan
Makanan yang cocok diberikan diantaranya bubur, tepung beras, bubur encer, pisang lumat,
dan pepaya lumat.
3. Usia 9-12 bulan
Bayi diberikan ASI dan makanan pendamping seperti makanan bubur, nasi dan menginjak
usia 10 bulan bayi mulai diperkenalkan makanan keluarga.
4. Usia 12-24 bulan
Bayi tetap terus diberi ASI dan makanan lengkap sekurang-kurangnya diberikan 3x sehari
dengan porsi yang sedikit dan diberikan makanan selingan 2-3x sehari.
Menurut WHO ( 2003 ) tentang makanan pendamping yang baik untuk bayi adalah:
1. Makanan yang dimakan dapat memenuhi kebutuhan terutama zat-zat besi, kalsium, vitamin
A,B,C,D,K.
2. Bersih dan aman.
a. Tidak ada bakteri pathogen
b. Tidak ada bahan kimia lainnya yang berbahaya
c. Makanan yang disajikan tidak terlalu panas
d. Makanan yang disajikan tidak terlalu pedas
e. Makanan mudah dicerna
f. Disukai oleh anak
g. Makanan tersedia dan terjangkau
4.1.2 Cara Pemberian MP- ASI pada Bayi
1. Berikan secara hati-hati sedikit demi sedikit dari bentuk encer kemudian yang lebih kental
secara berangsur angsur.
2. Makanan diperkenalkan satu persatu sampai bayi benar-benar dapat menerimanya.
3. Makanan yang dapat menimbulkan alergi diberikan paling terakhir dan harus dicoba sedikit
demi sedikit misalnya telur, cara pemberiannya kuningnya lebih dahulu setelah tidak ada
reaksi alergi, maka hari berikutnya putihnya.
4. Pada pemberian makanan jangan dipaksa, sebaliknya diberikan pada waktu lapar (
Notoatmodjo, 1998: 138 ).
4.1.3 Tahap-Tahap Pemberian MP-ASI
Dalam pemberian MP-ASI terdapat beberapa tahapannya yaitu :
1. Mutu bahan makan, mutu bahan makanan yang baik sangat membantu dalam proses
pertumbuhan karena yang terkandung dalam makanan sangat tinggi.
2. Tekstur dan kekentalan makanan , bayi dengan tekstur makanan lumat atau cair akan
membantu dalam proses makan secara bertahap.
3. Jenis makanan, bayi yang secara dini diperkenalkan satu per satu jenis makanan supaya
mengenal dengan baik sehingga nantinya dengan perkembangan waktu yang dapat menerima
makan yang baru.
4. Jumlah atau porsi makanan, pemberian makanan secara bertahap merupakan cara yang tepat
dalam proses makan.
5. Urutan pemberian MP-ASI ,makanan yang diberikan secara berahap dan berurutan dari
makanan yang ringan kemudian agak padat ,seperti makan saring ,nasi tim, sari jeruk dan jus
kemudian dilanjutkan dengan sayuran dan daging.
6. Jadwal waktu makan ,jadwa makan yang diperlukan bagi bayi sangat bervaiasi tergantung
tingkat lapar pada bayi. Jadwal yang sesuai dengan keadaan lapar atau haus yang sangat
berkaitan dengan pengosongan lambung sehingga saluran cerna siap untuk diidi makanan (
ferdinan ,2008 )
4.1.4 Prinsip Dasar Pemberian MP-ASI
1. Bayi disuapi, batita dibantu makan sendiri. Ikuti isyarat lapar-kenyang anak.
2. Beri makan perlahan dan sabar, jangan paksa.
3. Eksperimen berbagai kombinasi, rasa, tekstur dan cara menggugah selera makan anak.
4. Ingatlah bahwa anak belajar ketika makan, maka berikan kasih sayang dan perhatian

4.2 Kebutuhan Gizi pada Bayi


4.2.1 Bayi Usia 6 Bulan Pertama
Kecerdasan balita sangat tergantung dari perkembangan otaknya, perkembangan otak
sangat tergantung pada asi asupan bahan makanan dan gizi yang dikandungnya. Untuk itu
pemenuhan gizi tnggi diperlukan sekali bagi balita, khususnya untuk tahun pertama. Para
pakar menyebut usia pertama bayi sebagai usia emas yang harus dijaga dengan sebaik-baik
perlakuan. Pada usia 0-6 bulan sangat dianjurkan mencukupi kebutuhan bayi dengan ASI
eksklusif. Akan tetapi jika tidak memungkinkan, maka perlu makanan pendamping ASI yang
ketat mutu gizinya.
Pertumbuhan bayi yang jauh lebih pesat daripada orang dewasa juga mengakibatkan
membutuhkan gizi yang jauh lebih banyak pula. Energi yang dibutuhkan bayi mencapai 100
hingga 200 kkal/kg berat badan. Dari usia 0-6 bulan belum boleh diberi makanan atau
minuman selain ASI. Hal tersebut karena ASI masih mencukupi kebutuhan gizi yang
diperlukan bayi. Akan tetapi ketika usia bayi mulai meninggalkan angka 6 bulan, maka
kebutuhan gizinya bertambah. Walaupun masih menjadi sumber makanan utama namun bayi
membutuhkan makanan pendamping untuk mengimbangi tingkat pertumbuhannya.
Ibu harus berhati-hati dalam memilih makanan pendamping ASI karena masa itu
organ pencernaan bagi bayi belum berkembang sempurna. Ibu dapat memulai dengan
memberikan makanan bertekstur cair sebagai pendamping ASI. Misalnya bubur tepung cair
atau dengan jus buah. Tepung yang digunakan bisa berasal dari tepung kacang hijau, tepung
beras, atau yepung maizena.
4.2.2 Makanan Pendamping ASI Bagi Bayi Usia 6 - 9 Bulan

Ketika bayi mulai memasuki usia 6 bulan, makanan pendamping ASI yang diberikan
bisa lebih bervariasi lagi. Para ahli menyarankan agar ibu memberikan makanan tambahan
yang bertekstur dapat merangsang pertumbuhan gigi bayi. Dibawah ini contoh jenis makanan
yang dapat diberikan pada usia 6-9 bulan.
1. Berbagai macam buah-buahan yang rasanya manis. Misalnya pisang, jeruk manis, apel dan
pir. Cara memberikannya bisa dikukus lalu dilumatkan atau bisa dibuat jus.
2. Berbagai macam sayuran. Misalnya wortel, bayam, kentang, jagung. Cara memberikannya
bisa direbus atau dikukus kemudian dilumatkan.
3. Bubur yang dibuat dari beras lunak. Kemudian bubur tersebut bisa dicampur dengan bahan
makanan nabati contohnya wortel, bayam, brokoli, tempe dan tahu, atau dengan bahan
hewani contohnya telur, hati, ikan dan daging (bila bayi tidak alergi). Hati-hati pada
pemberian telur setengah matang karena bakteri salmonella pada telur tidak mati sehingga
dapat menular pada bayi, sebaiknya masak telur sampai matang.
4. Susu sapi segar. Atau bisa memberikan produk olahan dari susu sapi tersebut misalnya keju
muda.
5. Bubur tepung atau bubur susu.
6. Biskuit dan roti.
Pada usia ini, ASI (atau formula yang diperkaya zat besi) masih menjadi sumber
nutrisi bagi bayi. ASI memberikan nutrisi yang diperlukan untuk bayi, seperti kalsium, zat
besi, protein dan zinc. Meskipun demikian pada usia ini bayi membutuhkan zinc dan zat besi
lebih banyak dari kandungan ASI dan saat inilah tambahan nutrisi dapat diperoleh dari
makanan. WHO dan UNICEF merekomendasikan pemberian ASI sampai umur dua tahun
atau lebih.
Kiat memberikan makanan pada bayi sebagai berikut: satu jenis enis makanan baru
untuk dua hari. Ganti menu setelah 2-4 hari. Adapun urutan pemberian makan, yaitu dimulai
dari makanan rendah protein yang paling rendah resiko bayi akan alergi yaitu serelia (tepung
beras merah, tepung beras putih). Campurkan dengan ASI atau susu formula hingga semi
cair. Beberapa ahli gizi merekomendasikan agar sayuran diperkenalkan sebelum buah, karena
buah yang rasanya manis akan membuat sayuran yang rasanya kurang manis membuat tidak
menarik untuk bayi. Kurangi gula atau garam karena bayi tidak membutuhkan tambahan gula
atau garam.
4.2.3 Makanan Pendamping ASI Bagi Bayi Usia 9 - 12 Bulan

Usia 9 12 bulan merupakan masa-masa akhir tahun pertama bayi.


Pada usia ini bayi akan mulai beradaptasi untuk memasuki masa anak-anak. Pemberian
makanan pada bayi usia ini tidak lagi untuk memicu tumbuhnya gigi akan tetapi lebih untuk
memperkenalkan berbagai macam makanan kepada bayi.
Setiap orang memang harus mengonsumsi berbagai macam makanan
agar kebutuhan gizinya terpenuhi. Sebab sumber makanann yang satu akan memiliki
kandungan gizi yang berbeda dengan yang lain. Selain itu juga tidak ada satu bahan makanan
pun yang memilki kandungan gizi lengkap. Sehingga jika tidak mengonsumsinya secara
bergantian, maka kandungan gizi tersebut dapat kita peroleh semua. Sumber makanan yang
satu akan melengkapi yang lain.
Seperti yang sudah diutarakan sebelumnya bahwa sejak awal dalam
kandungan ibu memegang peranan sangat penting. Demikian pula pada masa-masa ini. Ibu
diharapkan dapat menerapkan pola makan yang baik untuk bayinya. Pola makan yang tidak
hanya memperhatikan gizinya saja, melainkan juga kemampuan alat pencernaan anak dalam
mencerna makanan. Makanan tambahan pada bayi usia ini tidak lagi terpaku pada makanan
cair. Biasanya bayi akan mulai diperkenalkan dengan makanan yang memiliki tekstur lebih
padat. Misalnya nasi tim. Guna melengkapi kebutuhan bayi, nasi tim tersebut dapat
ditambahkan dengan berbagai sumber makanan nabati dan hewani.
Sumber bahan makanan nabati yang bisa diberikan pada bayi misalnya
wortel. bayam, brokoli, dan kangkung. Sedangkan untuk sumber bahan makanan hewani
misalnya telur, daging, dan ikan. Ibu juga boleh memperkenalkan berbagai rasa bumbu
sederhana. Misalnya saja bawang putih, bawang merah, daun bawang, dan bawang bombay.
Pengolahan bisa dilakukan dengan cara direbus, dikukus, ditim, atau ditumis.
Pada balita usia 9 bulan keatas sudah bisa diperkenalkan dengan
bumbu rempah sebagai penyedap masakan. Seringkali bila kita memikirkan bumbu penyebab
untuk makanan yang kita buat, yang terpikirkan adalah gula dan garam. Perkenalkanlah
bumbu rempah pada bayi anda sehingga pengenalan makanan keluarga seperti yang biasa
anda masak tidak perlu harus ditunda sampai bayi berusia batita.
4.2.4 Makanan Pendamping ASI Bagi Bayi Usia 12 24 Bulan
Bayi tetap terus diberi ASI dan makanan lengkap sekurang-kurangnya diberikan 3x
sehari dengan porsi yang sedikit dan diberikan makanan selingan 2-3x sehari. Pada usia ini
berikan makanan pada bayi anda dengan tekstur agak kasar dan lauk pauk dari pangan
hewani dan nabati seperti makanan orang dewasa. Berikan buah-buahan setelah makan atau
bisa ditambah segelas susu untuk pemenuhan kalsium karena usia ini bayi anda akan siap
untuk disapih.
Berikan makanan selingan seperti biscuit 2 kali sehari dan hindari memberikan
makanan manis sebelum waktu makan karena bisa mengurangi nafsu makan. Ajak anak
makan bersama di ruang makan agar anak terbiasa makan bersama keluarga. Pada usia ini
biasanya bayi sulit makan karena itu perlu variasi makanan setiap harinya serta buatlah
makanan semenarik mungkin bagi bayi seperti bentuk makanan menyerupai tokoh kartun
kesukaannya. Menurut WHO ( 2003 ) tentang makanan pendamping yang baik untuk bayi
adalah:
1. Makanan yang dimakan dapat memenuhi kebutuhan terutama zat-zat besi, kalsium, vitamin
A,B,C,D,K.
2. Bersih dan aman.
a) Tidak ada bakteri pathogen
b) Tidak ada bahan kimia lainnya yang berbahaya
c) Makanan yang disajikan tidak terlalu panas
d) Makanan yang disajikan tidak terlalu pedas
e) Makanan mudah dicerna
f) Disukai oleh anak
g) Makanan tersedia dan terjangkau

4.3 Menu Sehat Makanan Pendamping ASI


4.3.1 Bayi Usia 6 Bulan Pertama
Berikan bayi ASI saja tanpa pedamping makanan atau minuman apapun.
4.3.2 Makanan Pendamping ASI Bayi Usia 6 9 Bulan
1. Bahan :
a. Susu bubuk 2 sendok makan
b. Tepung Beras 2 sendok makan (bisa diganti dengan tepung kacang hijau atau tepung beras
merah)
2. Cara Membuat:
a. Larutkan tepung beras dan susu dengan air secukupnya
b. Aduk hingga rata
c. Panaskan diatas kompor dengan api kecil
d. Aduk sampai matang
e. Bubur siap disajikan pada bayi selagi hangat

4.3.3 Makanan Pendamping ASI Bayi Usia 9 12 Bulan


1. Bahan :
a. Beras 2 sendok makan
b. Ikan 10 gram (bisa diganti tahu, tempe, hati ayam atau telur 1 butir)
c. Santan 1 sendok makan (bisa diganti minyak kelapa)
d. Garam secukupnya
e. Air 3 gelas
f. Daun bayam 10 lembar (bisa diganti wortel, kangkung atau sayuran lain)
2. Cara Membuat
a. Haluskan semua bahan
b. Tuang air pada panci, tunggu hingga air mendidih
c. Masukkan semua bahan kedalam panic kecuali bayam
d. Masaklah dengan api kecil hingga setengah matang
e. Masukkan bayam yang sudah dicuci bersih kedalam panic hingga masakan hamper matang
f. Tambahkan garam secukupnya
g. Aduk sampai matang
h. Makanan siap disajikan kepada bayi selagi hangat
4.3.4 Makanan Pendamping ASI Bagi Bayi Usia 12 24 Bulan
1. Bahan
a. Telur ayam 1 butir
b. Sayap ayam 1 potong
c. Wortel 1 buah ukuran kecil, kubis, makaroni,kacang panjang, daun bawang dan daun
seledri, brokoli secukupnya
d. Garam dan rempah-rempah secukupnya
e. Beras secukupnya
f. Air 3 gelas
g. Mentega secukupnya

2. Cara Membuat
a. Masak beras dengan ditim, jangan terlalu kasar dan jangan terlalu lunak
b. Masak lauk pauk dengan cara di sop.
c. Tumis rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih yang telah dicincang halus
dengan mentega
d. Masukkan air, tunggu hingga mendidih
e. Masukkan sayap ayam, tunggu hingga setengah matang
f. Masukkan wortel, makaroni, kacang panjang, tunggu hingga setengah matang
g. Masukkan kubis, seledri dan daun bawang
h. Tambahkan garam (sebaiknya jangan gunakan penyedap rasa terutama MSG)
i. Aduk hingga matang
j. Agar lebih variasi goreng telur dengan mentega. Sajikan makanan dengan bentuk kartun
yang disukai bayi karena usia ini anak sulit makan.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.1.1 Kesimpulan Umum

Dari pembahasan masalah diatas dapat di simpulkan bahwa kebutuhan gizi pada bayi
berbeda pada setiap usia. Pada balita, pemberian makanan yang bergizi bermanfaat dalam
mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangannya. Namun, makanan yang kurang gizi
dapat berdampak buruk kepada balita yang mempengaruhi perkembangan dan
pertumbuhannya pula.

Dengan demikian jelas betapa makanan mempunyai pengaruh besar bukan saja
terhadap pertumbuhan jasmani manusia, tetapi juga terhadap perkembangan jiwa. Untuk itu
perlu diketahui bagi ibu kebutuhan gizi pendamping ASI yang diperlukan bayi pada usia
tertentu.

5.1.2 Kesimpulan Khusus

Ibu-ibu yang mengikuti penyuluhan didesa Bekare, kecamatan Bungkal, kabupaten


Ponorogo telah menerima dan memahami materi penyuluhan yang telah disampaikan.
Diharapkan ibu-ibu dapat menindaklanjutinya pemahaman yang didapat dan lebih cermat
dalam memilih pemenuhan gizi pada bayinnya sesuai dengan usia.

5.2 Saran.
1. Harus ada pengetahuan tentang kebutuhan gizi makanan pendamping ASI bayi usia 6 24
bulan, karena masa-masa tersebut adalah masa emas dimana bayi tumbuh dan berkembang
pesat untuk itu erlu didukung pemenuhan nutrisi melalui MP-ASI.
2. Perlu diketahui bahwa makanan bergizi tidak perlu mahal. Protein bukan hanya didapat dari
hewani namun juga nabati seperti temped an tahu. Namun proten hewani juga perlu
dikonsumsi setidaknya 5 hari sekali.
3. Sebaiknya bayi dikenalkan dengan variasi makanan agar ia tidak menyukai makanan jenis
tertentu saja.
4. Lebih baik masak sendiri makanan untuk bayi karena itu dirasa lebih sehat daripada membeli
makanan kemasan.
5. Sajikan makanan selagi hangat dengan bentuk kartun kesukaan bayi agar merangsang nafsu
makannya (usia 12 24 bulan).

Anda mungkin juga menyukai