BAB I
PENDAHULUAN
4.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi makanan pendamping ASI.
2. Mengetahui kebutuhan gizi pada bayi usia 6-24 bulan.
3. Mengetahui cara pemberian MP-ASI pada bayi.
4. Mengetahui cara penyajian MP-ASI.
BAB II
PERENCANAAN STRATEGI
2.1 Advokasi
1. Sasaran : Kepala desa Bekare, kecamatan Bungkal, kabupaten Pororogo.
2. Tujuan : Acara ini mendapat persetujuan dan dukungan dari kepala desa
Bekare, kecamatan Bungkal, kabupaten Ponorogo sehingga acara
promosi kesehatan ini berjalan lancar.
3.Pokok Bahasan : Pengetahuan tentang gizi seimbang dalam makanan pendamping
ASI.
METODE MASALAH KEGIATAN SASARAN TEMPAT MEDIA EVALUASI
Dengan Kurangnya Memberikan Kepala Kantor Makalah Bapak kepala
mendatangi pengetahuan pengetahuan desa kepala desa
di kantor ibu tentang tentang desa mengerti dan
kepala desa. makanan pentingnya mendukung
pendamping gizi serta
ASI sesuai seimbang menurunkan
usia bayi dalam surat
pemberian keputusan
makanan untuk
pendampin diadakannya
ASI. promosi
kesehatan di
desa Bekare,
kecamatan
Bungkal,
kabupaten
Ponorogo
2.3 Empowerment
1. Sasaran : Ibu yang mempunyai bayi dan balita di desa Bekare, kecamatan
Bungkal, kabupaten Ponorogo.
2. Tujuan : Ibu mengetahui pentingnya gizi seimbang dalam pemberian
makanan pendamping ASI sehingga dapat menekan angka
penyakit terkait masalah gizi pada bayi dan balita.
3. Pokok Bahasan : Pentingnya gizi seimbang dalam pemberian makanan
pendamping ASI.
METODE MASALAH KEGIATAN SASARAN TEMPAT MEDIA EVALUASI
Dengan Kurangnya Memberikan Ibu yang Di Laptop, Ibu
mengadakan pengetahuan pengetahuan memiliki lapangan LCD mengetahui
penyuluhan ibu tentang tentang bayi dan desa Proyekt tentang
makanan pentingnya balita di Bekare, or, pentingnya
pendamping gizi desa kecamatan Leaflet gizi
ASI sesuai seimbang Bekare, Bungkal, seimbang
usia bayi dalam kecamatan kabupaten dalam
pemberian Bungkal, Ponorogo pemberian
makanan kabupaten makanan
pendamping Ponorogo pendamping
ASI. ASI
BAB III
RENCANA ACARA PENYULUHAN
Kegiatan
Tahapan Waktu Kegiatan Penyuluhan
Audient
Pendahuluan 10 Menit 1. Membuka Mendengar dan
Menjawab
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan maksud dan tujuan
penyuluhan
4. Menggali pengetahuan ibu ibu
tentang gizi seimbang
3.4 Evaluasi
Ketika bayi mulai memasuki usia 6 bulan, makanan pendamping ASI yang diberikan
bisa lebih bervariasi lagi. Para ahli menyarankan agar ibu memberikan makanan tambahan
yang bertekstur dapat merangsang pertumbuhan gigi bayi. Dibawah ini contoh jenis makanan
yang dapat diberikan pada usia 6-9 bulan.
1. Berbagai macam buah-buahan yang rasanya manis. Misalnya pisang, jeruk manis, apel dan
pir. Cara memberikannya bisa dikukus lalu dilumatkan atau bisa dibuat jus.
2. Berbagai macam sayuran. Misalnya wortel, bayam, kentang, jagung. Cara memberikannya
bisa direbus atau dikukus kemudian dilumatkan.
3. Bubur yang dibuat dari beras lunak. Kemudian bubur tersebut bisa dicampur dengan bahan
makanan nabati contohnya wortel, bayam, brokoli, tempe dan tahu, atau dengan bahan
hewani contohnya telur, hati, ikan dan daging (bila bayi tidak alergi). Hati-hati pada
pemberian telur setengah matang karena bakteri salmonella pada telur tidak mati sehingga
dapat menular pada bayi, sebaiknya masak telur sampai matang.
4. Susu sapi segar. Atau bisa memberikan produk olahan dari susu sapi tersebut misalnya keju
muda.
5. Bubur tepung atau bubur susu.
6. Biskuit dan roti.
Pada usia ini, ASI (atau formula yang diperkaya zat besi) masih menjadi sumber
nutrisi bagi bayi. ASI memberikan nutrisi yang diperlukan untuk bayi, seperti kalsium, zat
besi, protein dan zinc. Meskipun demikian pada usia ini bayi membutuhkan zinc dan zat besi
lebih banyak dari kandungan ASI dan saat inilah tambahan nutrisi dapat diperoleh dari
makanan. WHO dan UNICEF merekomendasikan pemberian ASI sampai umur dua tahun
atau lebih.
Kiat memberikan makanan pada bayi sebagai berikut: satu jenis enis makanan baru
untuk dua hari. Ganti menu setelah 2-4 hari. Adapun urutan pemberian makan, yaitu dimulai
dari makanan rendah protein yang paling rendah resiko bayi akan alergi yaitu serelia (tepung
beras merah, tepung beras putih). Campurkan dengan ASI atau susu formula hingga semi
cair. Beberapa ahli gizi merekomendasikan agar sayuran diperkenalkan sebelum buah, karena
buah yang rasanya manis akan membuat sayuran yang rasanya kurang manis membuat tidak
menarik untuk bayi. Kurangi gula atau garam karena bayi tidak membutuhkan tambahan gula
atau garam.
4.2.3 Makanan Pendamping ASI Bagi Bayi Usia 9 - 12 Bulan
2. Cara Membuat
a. Masak beras dengan ditim, jangan terlalu kasar dan jangan terlalu lunak
b. Masak lauk pauk dengan cara di sop.
c. Tumis rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih yang telah dicincang halus
dengan mentega
d. Masukkan air, tunggu hingga mendidih
e. Masukkan sayap ayam, tunggu hingga setengah matang
f. Masukkan wortel, makaroni, kacang panjang, tunggu hingga setengah matang
g. Masukkan kubis, seledri dan daun bawang
h. Tambahkan garam (sebaiknya jangan gunakan penyedap rasa terutama MSG)
i. Aduk hingga matang
j. Agar lebih variasi goreng telur dengan mentega. Sajikan makanan dengan bentuk kartun
yang disukai bayi karena usia ini anak sulit makan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan masalah diatas dapat di simpulkan bahwa kebutuhan gizi pada bayi
berbeda pada setiap usia. Pada balita, pemberian makanan yang bergizi bermanfaat dalam
mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangannya. Namun, makanan yang kurang gizi
dapat berdampak buruk kepada balita yang mempengaruhi perkembangan dan
pertumbuhannya pula.
Dengan demikian jelas betapa makanan mempunyai pengaruh besar bukan saja
terhadap pertumbuhan jasmani manusia, tetapi juga terhadap perkembangan jiwa. Untuk itu
perlu diketahui bagi ibu kebutuhan gizi pendamping ASI yang diperlukan bayi pada usia
tertentu.
5.2 Saran.
1. Harus ada pengetahuan tentang kebutuhan gizi makanan pendamping ASI bayi usia 6 24
bulan, karena masa-masa tersebut adalah masa emas dimana bayi tumbuh dan berkembang
pesat untuk itu erlu didukung pemenuhan nutrisi melalui MP-ASI.
2. Perlu diketahui bahwa makanan bergizi tidak perlu mahal. Protein bukan hanya didapat dari
hewani namun juga nabati seperti temped an tahu. Namun proten hewani juga perlu
dikonsumsi setidaknya 5 hari sekali.
3. Sebaiknya bayi dikenalkan dengan variasi makanan agar ia tidak menyukai makanan jenis
tertentu saja.
4. Lebih baik masak sendiri makanan untuk bayi karena itu dirasa lebih sehat daripada membeli
makanan kemasan.
5. Sajikan makanan selagi hangat dengan bentuk kartun kesukaan bayi agar merangsang nafsu
makannya (usia 12 24 bulan).