PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari dokumentasi.
2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dokumentasi.
3. Untuk mengetahui komponen dari dokumentasi.
1
4. Untuk mengetahui teknik pencatatan dalam dokumentasi.
5. Untuk mengetahui jenis-jenis pencatatan.
6. Untuk mengetahui bentuk format dokumentasi.
7. Untuk mengetahui pengertian pelaporan.
8. Untuk mengetahui jenis-jenis pelaporan.
BAB II
PEMBAHASAN
2
Dokumentasi adalah bagian dari keseluruhan tanggung jawab perawat
antara perawat yang melakukan asuhan keperawatan dengan perawat lain atau
dengan tenaga kesehatan lain, serta pihak -pihak yang memerlukannya dan yang
dipertanggung-jawabkan.
diperlukan.
e. Sebagai sarana komunikasi antar perawat atau perawat dengan profesi lain.
keperawatan.
diberikan oleh perawat (sesuai kompetensi masing-masing perawat) Potter & Perry
a. Komunikasi
3
Sebagai cara bagi tim kesehatan untuk mengkomunikasikan (menjelaskan) perawatan
klien termasuk perawatan individual, edukasi klien dan penggunaan rujukan untuk
rencana pemulangan.
b. Tagihan finansial
Dokum
kumentasi da pat menj ela skan sejauh mana lembaga pera watan menda patkan ganti
rugi
ugi (reimburs
bursee) atas pela yana n ya ng diber ikan bagi kli en.
c. Edukasi
Denga
nga n catata n ini peserta di dik belajar tentang pola ya ng harus ditemui dala m ber bagai
dibutuhkan klien.
d. Pengkajian
Catatan memberika n da ta ya ng digunakan pera wat u ntuk mengi dentifika si da n
mendukun
ndukung
g dia gnos
nosa kepera wata n dan mer enca nakan i nt er vensi ya ng sesuai.
e. Riset
Pera wat dapat menggu
ggu nakan catatan klien sela ma stu di riset untuk mengu mpulkan
tenta ng kua
kualita
litas da n ket epatan pera wata n ya ng di ber ikan dala m suatu institu
titu si.
4
g. Dokumentasi legal
Pendoku menta sia n yang akur
kurat ada lah sala h satu perta hana n diri ter baik ter hada p
tu ntutan ya ng berkaita
ita n dengan a su han k epera wata n (Imelda,CM.2015).
a. Komunikasi
mengkomunikasikan kepada tenaga kesehatan lainnya dan menjelaskan apa saja yang
b. Proses keperawatan
mengevaluasi respon klien terhadap proses dan hasil tindakan keperawatan secara
tertentu.
5
Dengan adanya standar dokumentasi memberikan informasi bahwa
(Imelda,CM.2015).
7
selama dirawat, baik mengenai permasalahan dan tindak lanjut yang
dibutuhkan. ((Doenges, E & Burley. T.J. (1995))
2.6 Bentuk Format Dokumentasi
Ada beberapa bentuk format dokumentasi yang dapat digunakan perawat untuk
mengidentifikasi dan mengatasi masalah pasen antara lain ( Eggland, E., Th, (1994)) :
1. S O A P
Contoh S O A P :
TGL. WAKTU MASALAH S . O.A. P
30/6/01 Jam 14.00 Integritas kulit S : pasien mengeluh rasa nyeri sekitar
luka ketika dipalpasi
O : pada balutan luka terlihat warna
jambu dan tidak berbau
A : luka memperlihatkan tanda awal dari
Penyembuhan
P : teruskan perawatan luka.
Tanda tangan : Zr Aminah
2. S O A P I E R
Format SOAPIER lebih tepat digunakan apabila rencana pasien ada yang akan dirubah
dan proses evaluasi mulai dilakukan.
8
CONTOH S O A P I E R
TGL. S . O.A. P. I . E . R
WAKTU MASALAH
30/6/01 17.00 Luka Infeksi S : Pasien mengeluh nyeri sekitar luka
ketika dipalpasi
O : Pada balutan luka terlihat ada
nanah dan berbau
A : Terjadi infeksi pada luka
3. D . A . R.
Format dokumentasi D. A. R membantu perawat untuk mengatur pemikirannya dan
memberikan struktur yang dapat meningkatkan pemecahan masalah yang kreatif.
Komunikasi yang terstruktur akan mempermudah konsistensi penyelesaian masalah di
antara tim kesehatan.
D : Data. Data objektif dan subjektif yang mendukung masalah
A : Action. Tindakan yang segera harus dilakukan untuk mengatasi
masalah
R : Respons. Respons pasen terhadap tindakan perawat sekaligus melihat
tindakan yang telah dilakukan berhasil/tidak
9
CONTOH D . A . R
TGL. MASALAH
WAKTU D.A. R
R : Pasen masih
kesakitan
D : Suhu 39,5 0C
Peningkatan
Suhu A : Oral antipiretik sesuai instruksi
a) Laporan Telepon
Laporan telepon digunakan saat perawat menginformasikan kepada dokter tentang
perubahan kondisi klien, perawat dari satu unit menginformasikan kepada perawat pada unit
lain mengenai pemindahan klien, atau informasi terhadap laporan hasil radiologi atau
pemeriksaan diagnostik. Informasi dalam pelaporan per telepon harus didokumentasikan
10
secara permanen dalam format tertulis jika peristiwa signifikan telah terjadi pada klien.
Dengan demikian orang yang terlibat dengan pelaporan per telepon memastikan bahwa
informasi yang disampaikan jelas, akurat dan singkat.
Dalam pendokumentasian hubungan telepon, perawat harus menuliskan kapan
hubungan telepon dilakukan, siapa yang melakukan (jika berbeda dengan penulis
informasi), siapa yang dihubungi, kepada siapa informasi telah diberikan, informasi apa
yang diberikan, dan informasi apa yang telah diterima.
11
Setelah perawat pengirim melengkapi laporan pemindahan, perawat penerima harus
menyediakan waktu untuk mengajukan pertanyaan tentang status klien.
d). Laporan Kecelakaan
Kecelakaan adalah segala peristiwa yang terjadi tidak sesuai dengan aktivitas rutin
unit perawatan kesehatan atau perawat rutin dari klien. Klien, pengunjung, atau tenaga kerja
dapat beresiko ketika sesuatu yang tidak lazim terjadi dalam bidang keperawatan. Oleh
karena itu, laporan kecelakaan dapat membantu mengidentifikasi kecenderungan resiko
tinggi dalam asuhan keperawatan atau aktivitas keseharian unti yang membutuhkan
perbaikan.
Ketika terjadi kecelakaan, perawat yang terlibat dalam kecelakaan atau perawat yang
menyaksikan kecelakaan harus mengisi laporan kecelakaan. Laporan harus dilengkapi
meskipun cedera tidak terjadi atau tidak tampak.
Ketika klien atau pengunjung terlibat dalam suatu kecelakaan, perawat yang
menyaksikan kecelakaan melakukan tindakan untuk menyingkirkan individu dari resiko dan
kemudian mulai melaporkan kecelakaan dengan menggambarkan rinciannya. Dokter akan
memeriksa individu untuk menentukan apakah telah terjadi cedera. Jika terjadi cedera,
dokter mendokumentasikan hasil pemeriksaan dan temuan dalam catatan medis klien.
Perawat hanya mendokumentasikan deskripsi objektif tentang apa yang telah terjadi dan
tindak lanjut yang telah dilakukan. Perawat melaporkan apa yang sebenarnya disaksikan.
Catatan akurat : klien ditemukan tergeletak di lantai, mengeluh nyeri pada panggul
kirinya. Tampak rotasi eksternal dan pemendekan tungkai kiri. Diangkat kembali keatas
tempat tidur dengan bantuan perawat. Tanda vital : TD, 142/88; Nadi, 90; Pernapasan, 22.
Pagar tempat tidur dinaikkan, lampu pemanggil dalam jangkauan, diinstruksikan untuk tetap
berada ditempat tidur. Dr. Smith dihubungi, diinstruksikan pemeriksaan rongent STAT.
Catatan tidak akurat : klien terjatuh dari tempat tidur, mengeluhkan nyeri pada
panggul kiri. Tampak rotasi eksternal dan pemendekan tungkai kiri. Dr.Smith dihubungi.
Suatu laporan kecelakaan harus ringkas dan akurat, melaporkan apa yang benar-benar
disaksikan oleh perawat dan dituliskan sejalan dengan perawatan. Perawat tidak
menguraikan dalam catatan medis bahwa suatu laporan insidens telah disiapkan. Ketika
perawat sebagai korban kecelakaan, perawat harus melaporkan secara rinci kecelakaan dan
kemudian mencari bantuan medis sesuai dengan kebijakan institusi. (Purwanti, Enny Sri .
2011)
12
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1 Simpulan
Dokumentasi adalah bagian dari keseluruhan tanggung jawab perawat untuk
perawatan klien. Tujuan dalam pendokumentasian yaitu :Komunikasi, Tagihan
financial,edukasi,pengkajian,riset,audit dan pemantauan,dokumentasi legal. Komponen
dokumentasi yaitu : Komunikasi,proses keperawatan, standar Dokumentasi Keperawatan.
Ada dua jenis pencatatan yaitu : catatan Pasen secara Tradisional dan catatan Berorientasi pada
Masalah. Bentuk Format Dokumentasi yaitu :S O A P, S O A P I E R, dan D . A . R.Pelaporan
adalah salah satu komponen dari dokumentasi keperawatan Jenis-Jenis Pelaporan yaitu :laporan
telepon, instruksi per telepon, laporan pemindahan klien, laporan kecelakaan
3.2 Saran
a. Kepada dosen pengajar
Agar bersedia memberikan bahan ajaran kepada kami, khususnya dalam materi dokumentasi
keperawatan sehingga kami mampu menerapkan materi ini untuk kedepannya.
13