Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Dalam penyusunannya, saya memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak, karena itu saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
pihak yang bersangkutan. Harapan saya semoga makalah ini dapat membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis
dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu, saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Singaraja, Agustus 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

ISININ NOMOR HALAMAN SESUAI JAK TUGAS ANE CAI GAE DI


DOBEL FOLIO

Prakata ........................................................................................................ i
Daftar Isi ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................

1.1 Latar Belakang .......................................................................................


1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................
1.4 Manfaat .................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................

2.1 Memahami Hak dan Kewajiban .............................................................


2.2 Hak Dan Kewajiban Mahasiswa Sebagai Agen Pembangunan Indonesia
2.3 Tantangan Mahasiswa Dalam Menerapkan Hak Dan Kewajibannya Sebagai Agen
Pembangunan Indonesia

BAB III PENUTUP .....................................................................................

3.1 Simpulan ...............................................................................................


3.2 Saran .....................................................................................................

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Mahasiswa merupakan motor penggerak dari sebuah kampus atau
sebuah universitas, sehingga perkembangan dan kemajuan kampus tidak akan
pernah lepas dari peran mahasiswa. Selain itu, kampus juga berperan penting
sebagai pendukung untuk menyediakan sarana yang dibutuhkan oleh
mahasiswa. Keduanya saling berketergantungan agar program kerja yang
telah dibuat dapat terlaksana secara maksimal.
Namun dalam kenyataannya, relasi atau hubungan antara keduanya
tidak berjalan secara seimbang. Hal ini dikarenakan kurang pahamnya
mahasiswa akan hak dan kewajiban mereka. Sebagai bagian dari masyarakat
ilmu pengetahuan, tugas utama mahasiswa adalah belajar dan merangkai ilmu
sesuai dengan tujuan ilmu untuk menjadi pedoman bagi kehidupan. Sebab,
tidak ada yang membantah bahwa hanya dengan ilmu pengetahuan lah
kehidupan ini dapat dijalankan secara maksimal. Begitu juga besar
pengharapan masyarakat ke kampus-kampus untuk mendidik anak-anak
mereka menjadi orang yang berilmu pengetahuan, yang diharapkan mampu
melakukan perbaikan dalam kehidupan ini dan menaikan status sosial
keluarga.
Dilain hal, selain tugas utama mahasiswa adalah belajar juga harus
diakui bahwa mahasiswa juga merupakan bagian dari warga negara bangsa
ini yang memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan warga negara
lainnya, yaitu hak untuk berbicara, hak untuk mendapatkan keadilan dan tentu
hak untuk mendapatkan kehidupan yang layak. Adanya kesadaran bahwa
mahasiswa selain sebagai pelajar dan sekaligus bagian dari warganegara
inilah diharapkan sikap ideal dalam memenuhi tugas dan tanggung jawabnya
mahasiswa.
Mahasiswa dapat dikatakan sebagai agen pelopor utama dalam
pembangunan Indonesia. Maksudnya, mahasiswa memiliki kewajiban selain
untuk memikul tanggung jawab intelektualnya, juga berkewajiban untuk
menciptakan perubahan masyarakat dalam menjembatani antara dunia teori
dan penerapannya serta sebagai kontrol sosial di tengah-tengah masyarakat
menuju perubahan yang lebih baik.
Pengimplementasian kewajiban-kewajiban tersebut, penulis nilai
sangatlah kurang. Rasa persatuan dan kesatuan pemuda sesuai apa yang
diamatkan pada sumpah pemuda kian memudar. Faktor-faktor baik secara
intern maupun ekstern semakin mendominasi kurangnya semangat mahasiswa
untuk ikut berpartisipasi dalam rangka pembangunan Indonesia. Apabila
2

kondisi ini terus dibiarkan, maka sikap ini akan terus menempel pada jiwa
mereka.
Sebagai seorang mahasiswa, sikap tersebut merupakan sikap yang harus
dihilangkan. Karena seorang mahasiswa haruslah bersikap kritis serta mampu
memberikan suaranya kepada pemerintah untuk kemajuan dan kesejahteraan
bersama. Namun pada kenyataanya sikap tersebut masih dimiliki oleh banyak
mahasiswa. Hal itu tentunya memberikan pengaruh yang kurang baik bagi
kampus. Untuk itu, maka disusunlah makalah ini berdasarkan uraian latar
belakang di atas dengan mengambil judul Hak dan Kewajiban Mahasiswa
dalam Pembangunan Indonesia.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diambil beberapa
rumusan masalah yang diantaranya sebagai berikut.
1. Apa itu hak dan kewajiban?
2. Bagaimana hak dan kewajiban seorang mahasiswa sebagai agen
pembangunan Indonesia?
3. Apa saja kendala mahasiswa dalam menerapkan hak dan
kewajibannya sebagai agen pembangunan Indonesia?

1.3 TUJUAN PENULISAN


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka adapun tujuan yang ingin
dicapai diantaranya sebagai berikut.
1. Memahami tentang hak dan kewajiban.
2. Memahami tentang hak dan kewajiban seorang mahasiswa sebagai
agen pembangunan Indonesia.
3. Memahami tentang kendala mahasiswa dalam menerapkan hak dan
kewajibannya sebagai agen pembangunan Indonesia

1.4 MANFAAT
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini diantaranya sebagai
berikut.
1. Bagi Mahasiswa, lebih menumbuhkembangkan kesadaran akan
pentingnya hak dan kewajiban mereka sebagai agen pelopor
pembangunan Indonesia.
2. Bagi Masyarakat, sebagai bahan untuk menambah khazanah ilmu
pengetahuan bagi siapa saja.
3. Bagi Pemerintah, sebagai bahan evaluasi atau literatur dalam
merumuskan program-program kemahasiswaan yang berkaitan
dengan pembangunan Indonesia.
3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 MEMAHAMI HAK DAN KEWAJIBAN


Hak adalah segala sesuatu yang harus di dapatkan oleh setiap orang
yang telah ada sejak lahir bahkan sebelum lahir. Di dalam Kamus Bahasa
Indonesia hak memiliki pengertian tentang sesuatu hal yang benar, milik,
kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena telah
ditentukan oleh undang-undang, aturan, dsb), kekuasaan yang benar atas
sesuatu atau untuk menuntut sesuatu, derajat atau martabat. Sedangkan
kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan, keharusan (sesuatu hal
yang harus dilaksanakan).

2.2 HAK DAN KEWAJIBAN MAHASISWA SEBAGAI AGEN


PEMBANGUNAN INDONESIA
Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di
universitas, institut atau akademi. Mereka yang terdaftar sebagai murid di
perguruan tinggi dapat disebut sebagai mahasiswa. Tetapi pada dasarnya
makna mahasiswa tidak sesempit itu. Terdaftar sebagai mahasiswa di sebuah
Perguruan Tinggi hanyalah syarat administratif menjadi mahasiswa, tetapi
menjadi mahasiswa mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar
masalah administratif itu sendiri.
Menyandang gelar mahasiswa merupakan suatu kebanggaan sekaligus
tantangan. Betapa tidak, ekspektasi dan tanggung jawab yang diemban oleh
mahasiswa begitu besar. Pengertian mahasiswa tidak bisa diartikan kata per
kata, Mahasiswa adalah Seorang agen pembawa perubahan. Menjadi seorang
yang dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh suatu
masyarakat bangsa di berbagai belahan dunia.
Sebagai mahasiswa berbagai macam lebel pun disandang, ada beberapa
macam label yang melekat pada diri mahasiswa diantaranya sebagai berikut.
1. Direct Of Change, Mahasiswa bisa melakukan perubahan langsung
karena SDMnya yang banyak.
2. Agent Of Change, Sebagai agen perubahan, mahasiswa bertindak bukan
ibarat pahlawan yang datang ke sebuah negeri lalu dengan gagahnya
mengusir penjahat-penjahat dan dengan gagah pula sang pahlawan pergi
dari daerah tersebut diiringi tepuk tangan penduduk setempat. Dalam
artian kita tidak hanya menjadi penggagas perubahan, melainkan menjadi
objek atau pelaku dari perubahan tersebut. Sikap kritis mahasiswa sering
membuat sebuah perubahan besar dan membuat para pemimpin yang tidak
berkompeten menjadi gerah dan cemas. Sadar atau tidak, telah banyak
pembodohan dan ketidakadilan yang dilakukan oleh pemimpin bangsa ini.
4

Kita sebagai mahasiswa seharusnya berpikir untuk mengembalikan dan


mengubah semua ini. Perubahan yang dimaksud tentu perubahan kearah
yang positif dan tidak menghilangkan jati diri kita sebagai mahasiswa dan
Bangsa Indonesia. Namun untuk mengubah sebuah negara, hal utama yang
harus dirubah terlebih dahulu adalah diri sendiri. Dengan gelar kita para
mahasiswa sebagai agen perubahan, kita harus bersungguh-sungguh dalam
menuntut ilmu setinggi-tingginya agar kita bisa mengaplikasikan gelar
yang telah diberikan atau dipercaya oleh masyarakat kepada kita sebagai
agen perubahan bangsa yang lebih maju. Bukan malah membuat gelar itu
hanya menempel dinama kita sebagai mahasiswa, sebab gelar yang telah
diberikan kepada mahasiswa sebagai agen perubahan itu bukan diberikan
begitu saja tetapi didalam gelar itu terdapat sebuah harapan untuk
perubahan bangsa kita ini, darai bangsa ynag tidak terarah menjadi bangsa
yang lebih terarah. Kebanyakan mahasiswa mungkin tidak menyadari
bahwa kita sebagai mahasiswa telah menjadi tumpuan kebangkitan
untuk bangsa kita yang lebih maju lagi.
3. Iron Stock, Mahasiswa sebagai iron stock berarti mahasiswa
seoarang calon pemimpin bangsa masa depan yang akan menggantikan
generasi yang telah ada, sehingga tidak cukup hanya dengan memupuk
ilmu spesifik saja. Perlu adanya soft skill seperti leadership, kemampuan
memposisikan diri, dan sensitivitas yang tinggi.
4. Moral Force, Moral force atau kekuatan moral adalah fungsi yang utama
dalam peran mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Mahasiswa dalam kehidupannya dituntut untuk dapat memberikan contoh
dan teladan yang baik bagi masyarakat. Hal ini menjadi beralasan karena
mahasiswa adalah bagian dari masyarakat sebagai kaum terpelajar yang
memiliki keberuntungan untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi.
Kini, peran mahasiswa yang satu ini telah banyak ditinggalkan, banyak
kegiatan mahasiswa yang berorientasi pada kehidupan hedonisme. Amanat
dan tanggung jawab yang telah dipegang oleh mahasiswa sebagai kaum
terpelajar telah ditinggalkan begitu saja. Jika ini terjadi, kegiatan
mahasiswa bukan lagi berorientasi pada rakyat, hal ini pasti akan
menyebabkan generasi pengganti hilang. Maka dari itu, peran moral
force sangat dibutuhkan bagi mahasiswa Indonesia yang secara garis besar
memiliki goal menjadikan negara dan bangsa ini lebih baik.
5. Social Control, Peran mahasiswa sebagai social control terjadi ketika ada
hal yang tidak beres atau ganjil dalam masyrakat. Mahasiswa sudah
selayaknya memberontak terhadap kebusukan-kebusukan dalam birokrasi
yang selama ini dianggap lasim. Kita sebagai mahasiswa seharusnya
menumbuhkan jiwa kepedulian social yang peduli terhadap masyrakat
karena kita adalah bagian dari mereka. Kepedulian tersebut tidak hanya
diwujudkan dengan demo atau turun kejalan saja. Melainkan dari
5

pemikiran-pemikiran cemerlang mahasiswa, diskusi-diskusi, atau


memberikan bantuan moril dan materil kepada masyarakat dan bangsa
kita.
6. Guardian of Value, Guardian of value artinya penjaga nilai-nilai. Sesual
dengan artinya disini kita sebagai mahasiswa berperan sebagai penjaga
nilai-niolai, nilai-nilai tersebut bukanlah nilai-nilai yang negative
malainkan nilai-nilai yang positif. Nilai positif yang bias membawa nagara
ini lebih maju yaitu nilai kebaikan yang ada dalam masyarakat
Indonesia. Kita sebagai mahasiswa jangan membiarkan nilai kebaikan
yang dari dulu telah ada itu hilang, terus berubah menjadi nilai keburukan
kepada masyarakat Indonesia. Kita sebagai mahasiswa telah dipercaya
sebagai kalangan muda yang mampu menjaga dan mencari nilai-nilai
kebaikan yang lebih baik lagi. Sekarang ini sudah banyak nilai-nilai
keburukan yang ada dalam Negara kita seperti maraknya terjadi korupsi
oleh pejabat-pejabat besar, hukum-hukum yang berlaku dinegara ini
bagaikan pusau yang tajam kebawah dan tumpul keatas, maksudnya yaitu
kalangan-kalangan bawah yang ekonominya lemah yang mencuri sandal
jepit hukumannya lebihberat dibandingkan pejabat-pejabat tinggi yang
telah melakukan korupsi, yang notabenenya telah mengambil uang
Negara. Maka dari itub kita se bagai mahasiswa harus bisa menghilangkan
budaya buruk seperti itu, daj kita harus menjaga nilai-nilai kebaikan yang
sudah ada agar kita bias mengarahkan Negara ini kearah yang lebih maju
lagi.
Lembaga pendidikan tinggi sebagai pusat kebudayaan dan unit kerja
ilmiah adalah kunci kemajuan dan sebagai pusat wahana pembangunan yang
akan melayani tantangan masyarakat dan akan memberi pelayanan jika
membawa kebaikan bersama. Dilain hal, mahasiswa sebagai salah satu unsur
di dalam masyarakat dan lembaga tinggi sadar akan tugas dan tanggung
jawab untuk mengusahakan terciptanya keluarga masyarakat Pancasila yang
kita cita-citakan sehingga tercipta suasana yang harmonis sebagai warga
Negara yang mempunyai satu bangsa, bangsa Indonesia, bahasa Indonesia,
dan satu tanah air, Tanah Air Indonesia, kita perlu mengambil kesempatan
sehingga tercipta suasana yang harmonis civitas akademika, masyarakat, dan
pemerintah, maka dengan menyusun hak-hak dan kewajiban sesuai dengan
apa yang diamanatkan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Tri Dharma diambil dari bahasa sansekerta. Tri yang berarti tiga dan
Dharma yang berarti kewajiban. Jadi, Tri Dharma merupakan asas /
pondasi yang harus meneguhkan langkah para mahasiswa, dia harus menjadi
pijakan untuk menjalankan misinya di Negara Kesatuan Republik Indonesia
dalam bidang pendidikan dan pengembangan. Tri Darma merupakan suatu
asas yang dipegang oleh setiap perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta
6

yang ada di Indonesia. Setiap mahasiswa wajib dan bertanggung jawab dalam
mewujudkan Tri Dharmatersebut.
Tri Dharma Perguruan Tinggi menerangkan bahwa kewajiban
perguruan tinggi terdiri dari tiga hal, yaitu:
1. Pendidikan dan pengajaran - berarti berlangsungnya proses pewarisan
ilmu pengetahuan. Disini terlihat peran guru pengajar mahasiswa yang
bertukar informasi mengenai ilmu pengetahuan dan informasi yang
didapat selama duduk di bangku kuliah. serta kewajiban mereka kita
untuk menularkan ilmu tersebut yang lainnya.
2. Penelitian dan pengembangan - penelitian berguna untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah didapat. Penelitian di
perguruan tinggi juga tidak hanya dilakukan untuk penelitian yang bisa
langsung diterapkan dalam jangka pendek tetapi juga sekaligus yang
berguna bagi masa mendatang saat mahasiswa telah bergabung dalam
masyarakat.
3. Pengabdian kepada masyarakat - para mahasiswa yang telah
mendapatkan ilmu pengetahuan melalui berbagai macam penelitian bisa
langsung menerapkannya dengan terjun mengabdi kepada masyarakat.
Terlihat jelas hasil penerapan ilmu dan penelitian yang dilakukan selama
duduk di perguruan tinggi. Aktivitas ini sendiri dapat dilakukan atas
inisiatif individu maupun kelompok tanpa mencari keuntungan pribadi.
Berdasarkan asas Tri Dharma Perguruan Tinggi di atas, maka dapat
dijabarkan hak dan kewajiban mahasiswa sebagai berikut.

HAK-HAK MAHASISWA
1. Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk
menuntut dan mengkaji ilmu sesuai dengan norma dan susila yang berlaku
dalam lingkungan akademik.
2. Memperoleh pengajaran sebaik-baiknya dan layanan bidang akademik
sesuai dengan minat, bakat, kegemaran dan kemampuan.
3. Memanfaatkan fasilitas perguruan tinggi dalam rangka kelancaran proses
belajar.
4. Mendapatkan bimbingan dari dosen yang bertanggung jawab atas program
studi yang diikuti serta hasil belajarnya.
5. Memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan program studi yang
diikutinya serta hasil belajarnya.
6. Menyelesaikan studi lebih awal dari jadwal yang ditetapkan sesuai dengan
persyaratan yang berlaku.
7. Memperoleh layanan kesejahteraan sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku.
7

8. Memanfaatkan sumber daya perguruan tinggi melalui


perwakilan/organisasi kemahasiswaaan untuk mengurus dan mengatur
kesejahteraan, minat dan tata kehidupan bermasyarakat.
9. Pindah ke perguruan tinggi lain atau program studi lain, bilamana daya
tampung perguruan tinggi atau program yang bersangkutan
memungkinkan.
10. Ikut serta dalam organisasi mahasiswa pada perguruan tinggi yang
bersangkutan.

KEWAJIBAN-KEWAJIBAN SEBAGAI MAHASISWA


1. Mematuhi semua peraturan/ketentuan yang berlaku pada perguruan tinggi
yang bersangkutan.
2. Ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan, ketertiban dan
keamanan perguruan tinggi yang bersangkutan.
3. Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan kecuali bagi
mahasiswa yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
4. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian.
5. Menjaga kewibawaan dan nama baik perguruan tinggi yang bersangkutan.
6. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional.

Di lain hal, adapun hak dan kewajiban mahasiswa sebagai generasi


muda dalam pembangunan Indonesia diantanya sebagai berikut.
1. Mahasiswa Indonesia sebagai warga Negara berhak dan berkewajiban
sama dengan warga Negara lainnya.
2. Mahasiswa Indonesia berhak berserikat dan berkumpul dengan individu
warga Negara lainnya.
3. Mahasiswa Indonesia berhak dan berkewajiban membina keserasian hidup
yang layak antar warga Negara, terutama antar generasi mudanya tanpa
adanya diskriminasi ras, kesukuan, agama, kedudukan sosial, dan
pandangan politik.
4. Mahasiswa Indonesia berhak dan berkewajiban berpartisipasi dalam
usaha-usaha kemajuan dan pembaharuan dalam masyarakat sesuai dengan
Tri Darma Perguruan Tinggi dengan mengutamakan sifat profesinya.
5. Mahasiswa Indonesia melalui lembaga kemahasiswaannya dapat
memberikan sumbangan-sumbangan pemikiran dalam bentuk sosial,
partisipasi, kontrol sosial terhadap kebijakan pemerintah dalam usaha
pembaharuan dan pembangunan bangsa.
6. Mahasiswa Indonesia melalui lembaga kemahasiswaan di dalam kampus
mempunyai kebebasan sepenuhnya dalam menentukan kegiatan diri, oleh
dan untuk mahasiswa serta untuk masyarakat dalam bidang
kemahasiswaan.
8

7. Berhak mengeluarkan pendapat secara lisan, tertulis baik individu,


kelompok dengan mengutamakan nilai-nilai kesatuan nasional yang
objektif dengan cara-cara demokratis itu. Tidakan dengan mengutamakan
mahasiswa harus dibenarkan melalui lembaga kemahasiswaan kampus.
8. Mahasiswa Indonesia berkewajiban meningkatkan kerjasama antar
kampus dalam program kerja nyata atau konseptional.
9. Mahasiswa Indonesia berkewajiban mencerminkan dan menanamkan rasa
satu bahasa yaitu bahasa Indonesia, satu bangsa yaitu bangsa Indonesia,
dan bertanah air satu yaitu Tanah Air Indonesia dalam setiap kampus,
kegiatan antar kampus yang dilakukannya.
10. Mahasiswa Indonesia berkewajiban menjaga, memelihara, dan
mengutamakan kepentingan nasional bangsa Indonesia dalam setiap
program antar kampus yang dilakuakan baik ditingkat regional maupun
ditingkat nasional.
11. Mahasiswa Indonesia berkewajiban menjaga kemurnian sifat dan fungsi
kemahasiswaan dimana pun ia berada.
12. Mahasiswa Indonesia berhak mendapat jaminan tantangan kebebasan
mimbar, kebebasan ilmiah, dan otonomi perguruan tinggi. Dan
berkewajiban mempersiapkan diri untuk menerima tanggung jawab
kepemimpinan bangsa dimasa yang akan datang.
13. Mahasiswa Indonesia berhak mendapat pendidikan yang layak, melakukan
penelitian, mengembangkan pengetahuan, mendapatkan peneltian kademis
yang wajar dan objektif tanpa adanya diskriminasi ras, kesukuan, agama,
dan kedudukan social serta pandangan politik.
14. Mahasiswa Indonesia berhak dan berkewajiban menyelesaikan studinya
dengan sebaik-baiknya.
15. Mahasiswa Indonesia besama-sama civitas akademika lainnya
berkewajiban mengembangkan fasilitas pendidikan yang didapatkannya.
16. Mahasiswa Indonesia berkewajiban menghargai dan menghormati staf
pengajarnya.
17. Mahasiswa Indonesia berhak menilai dan mengemukakan pendapatnya
mengenai materi dan metode pendidikan yang didapatnya.
18. Mahasiswa Indonesia berkewajiban membina dan mengembangkan
kebudayaan nasional sesuai dengan norma-norma Pancasila.
19. Mahasiswa Indonesia berkewajiban membina suasana pergaulan di dalam
kampus untuk menunjang proses pendidikannya

2.3 TANTANGAN MAHASISWA DALAM MENERAPKAN HAK DAN


KEWAJIBANNYA SEBAGAI AGEN PEMBANGUNAN INDONESIA
Dari sekian banyak uraian mengenai hak dan kewajiban mahasiswa
diatas, tentu saja hal tersebut tidak akan terlepas dari berbagai tantangan.
Salah satunya yaitu adanya program beasiswa. Dewasa ini berbagai program
9

beasiswa sudah menjamur dimana-mana. Ada yang merupakan program dari


pemerintah dan juga program dari swasta. Di luar hal darimana beasiswa itu
berasal, tujuan pasti dari setiap program beasiswa tersebut tidak lain adalah
untuk membantu serta mendukung peserta didik yang berpotensi akademik
baik dan juga memiliki prestasi. Pada akhirnya mengacu pada tujuan utama
pendidikan Indonesia, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa, yang
tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang 1945. Untuk mendapatkan
beasiswa tersebut, ada syarat yang harus dipenuhi oleh penerima beasiswa.
Syarat tersebut beraneka ragam karena disesuaikan dengan tujuan khusus dari
lembaga penyedia beasiswa tersebut.
Salah satu program beasiswa dari pemerintah adalah Bidik Misi. Bidik
Misi merupakan beasiswa yang diperuntukan bagi mereka yang memiliki
prestasi serta berpotensi akademik baik namun kondisi ekonomi tidak
memadai untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, dalam hal ini
Perguruan Tinggi Negeri. Prasyarat utama untuk menjadi penerima beasiswa
ini adalah berprestasi dan berasal dari keluarga tidak mampu secara finansial.
Jika telah lolos seleksi dan ditetapkan sebagai penerima beasiswa Bidik Misi
di suatu Universitas Negeri, maka penerima beasiswa tersebut harus memiliki
IP yang tidak boleh kurang dari 2,75. Jika tidak memenuhi kewajiban
tersebut, maka harus sudah siap menerima pencabutan beasiswa. Hal itu
merupakan harga yang harus dibayar para penerima beasiswa Bidik Misi
atas dana beasiswa yang telah pemerintah berikan. Pemerintah berusaha
untuk menciptakan hubungan timbal balik simbiosis mutualisme dan sudah
semestinya kita mendukungnya.
Namun fakta di lapangan menunjukan bahwa banyak penerima
beasiswa Bidik Misi yang menyalahgunakan haknya, dalam hal ini dana
beasiswa bulanan. Dana tersebut digunakan untuk keperluan sekunder bahkan
tersier, seperti membeli handphone dan Gadget terbaru. Sementara kebutuhan
primer, seperti membeli buku penunjang perkuliahan, biaya praktek, bahkan
tabungan untuk biaya Skripsi atau Tugas Akhir terabaikan. Hal ini sungguh
sangat ironis. Terlebih jika kewajiban untuk memperoleh IP minimal 2,75
tidak bisa dipenuhi.
Di era globalisasi ini, jika tidak pandai menahan hawa nafsu, maka akan
terbawa arus buruknya. Penggunaan gadget dan handphone terbaru di
kalangan penerima beasiswa Bidik Misi akan menimbulkan perbincangan
hangat yang jatuhnya menjadi suudzon atau buruk sangka. Paradigma yang
muncul di masyarakat tentang Bidik Misi adalah identik dengan tidak
mampu. Jadi akan muncul pertanyaan di benak masyarakat, mengapa yang
tidak mampu justru bisa membeli barang mahal seperti itu. Dan jika akhirnya
masyarakat melaporkan hal tersebut ke Dikti, maka beasiswa Bidik Misi akan
dicabut.
10

Bukan tidak diperbolehkan untuk menghadiahi diri, tapi akan lebih


bijak jika penerima beasiswa Bidik Misi dapat mengimbangi antara hak dan
kewajibannya. Masih banyak hal primer yang harus dipenuhi sebagai
pertanggungjawaban terhadap pemerintah dan masyarakat, dan terutama
pertanggungjawaban pada diri sendiri. Jangan sampai era globalisasi ini
menggoyahkan tekad awal untuk senantiasa menuntut ilmu.
Kewajiban memperoleh dan mempertahankan IP minimal 2,75
merupakan hal yang tidak mudah. Tapi hal ini bisa menjadi salah satu alat
pacu untuk terus meningkatkan prestasi. Jika IP bagus, maka peluang untuk
berprestasi di bidang akademik maupun non-akademik pun semakin banyak.
Manusia yang cerdas adalah mereka yang mampu menjadikan kekurangan
sebagai solusi atas permasalahan.
Setelah kewajiban terpenuhi, maka tidak akan menjadi masalah jika
menuntut hak. Menggunakan uang bulanan beasiswa Bidik Misi untuk
membeli barang sekunder dan tersier seperti handphone atau gadget
merupakan salah satu hak. Namun cara menggunakan hak itu pun harus
cerdas. Pemanfaatan teknologi, bukan dimanfaatkan teknologi. Seperti
contoh, menggunakan gadget untuk tugas, berorganisasi, bahkan untuk
berbisnis pencari penghasilan tambahan. Bukan untuk riya. Karena dalam
kehidupan ini, kita yang harusnya menguasai keadaan, bukan kita yang
dikuasai keadaan.
Menciptakan keseimbangan antara hak dan kewajiban dalam hidup ini,
akan memberikan manfaat besar bagi diri sendiri. Tidak ada hal yang perlu
dikhawatirkan, jika cerdas dalam memanfaatkan keadaan.
11

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yang
diantaranya sebagai berikut.
1. Hak adalah segala sesuatu yang harus di dapatkan oleh setiap orang yang
telah ada sejak lahir bahkan sebelum lahir. Sedangkan kewajiban adalah
sesuatu yang wajib dilaksanakan, keharusan (sesuatu hal yang harus
dilaksanakan).
2. Hak mahasiswa yang paling utama yaitu berhak memperoleh pendidikan
sesuai apa yang telah diatur oleh undang-undang. Sedangkan kewajiban
mahasiswa yaitu berkewajiban untuk memberikan sumbangsihnya
kepada masyarakat dan bangsa demi Indonesia yang lebih baik.
3. Salah satu tantangan yang sering ditemui dalam penerapan hak dan
kewajiban sebagai seorang mahasiswa yaitu penyelewengan beasiswa.

3.2 SARAN
Adapun saran yang dapat diberikan yaitu kita sebagai generasi muda
mahasiswa sebaiknya lebih mengutamakan kewajiban daripada hak. Meskipun
hak itu lebih penting untuk diri kita sendiri, namun utamakan kewajiban kita
terlebih dahulu. Niscaya keseimbangan antar keduanya akan melahirkan
tunas-tunas muda Indonesia yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai