513 1707 1 SM PDF
513 1707 1 SM PDF
ABSTRACT
Andrographolide of Andrographis paniculata Nees have been isolated and determined Extraction was carried out by maceration
with ethanol as solvent. The concentration of Andrographolide was determined by HPLC method.The eluation was carried by out
gradiently using methanol: water as an eluent and UV spectrophotometer at maks 228 as detector. The result of HPLC analysis are
selectivity >1.21.5; r was 0.9937; precision was KV < 10%; accuracy > 90%; DL was 0.075; QL was 0.50 and PW < F table.
Andrographolide content of Andrographis paniculata Nees from Banyuwangi was 6.25%, Kediri was 14.69% and Surabaya was 6.83%
Apabila komponen lakton dapat dipisahkan maka pada Preparasi sampel KCKT: Andrografolid pembanding
penelitian selanjutnya dapat dilakukan penentuan kadar dilarutkan dalam metanol pa; Herba sambiloto 0,5 g
masing-masing komponen dengan menggunakan standar ditambah 5,0 ml metanol pa, dikocok dengan penggetar
masing-masing komponen tersebut. ultrasonic selama 15 menit, saring dengan filter
Adapun tahapan penelitian yang akan dilaksanakan Whatman 0,2 mm.
adalah pembuatan ekstrak herba sambiloto. Identifikasi Kondisi Alat KCKT: Eluasi dilakukan gradien pada kondisi
komponen andrographolida dengan metode spektroskopi awal solvent A (As-fosfat 0,1 N dalam aquabidest): solven
Infra merah, kromatografi lapis tipis (KLT) dan kromatografi B (Metanol pro HPLC) = 90 10; kemudian program gradien
cair kinerja tinggi, validasi metode kromatografi cair kinerja linier selama 35 menit menuju 100% Metanol, dilanjutkan
tinggi dan menentukan kadar andrographolida dalam ekstrak 15 menit metanol 100%, kemudian diakhiri kembali
herba sambiloto dari masing-masing sumber dengan metode kekondisi awal dalam 5 menit biarkan selama
KCKT eluasi gradien. 5 menit; kromatogram direkam selama total waktu 60 menit.
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan Rancangan kerja validasi KCKT: Rancangan kerja
permasalahan sebagai berikut: validasi KCKT meliputi (i) pengujian selektivitas, dilakukan
Apakah metode KCKT yang telah divalidasi (parameter dengan sampel ekstrak herba sambiloto berbagai
limit deteksi, kuantitas, linearitas serta akurasi dan presisi) konsentrasi, dihitung linieritasnya dari puncak
dapat digunakan untuk penetapan kadar komponen andrografolid; (ii) Penentuan Dl (limit deteksi), LK (limit
Andrografolid dalam ekstrak etanol herba sambiloto kuantitasi) dan linieritas limit; (iii) Penentuan akurasi dengan
(Andrographis paniculata Nees) metode adisi mulai dari prosedur ekstraksi herba sambiloto,
Tujuan umum penelitian ini adalah 1) mengembangkan dihitung beberapa recoverynya; (iv) Penentuan kadar
metode KCKT gradien dengan validitas optimal untuk andrografolid dalam sampel ekstrak herba sambiloto untuk
penetapan kadar zat aktif andrografolid dalam ekstrak etanol penentuan presisi.
herba sambiloto (Andrographis paniculata Ness);
2) menentukan profil kromatogram ekstrak sambiloto HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan metode KCKT
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan
Tujuan khusus penelitian ini adalah 1) mengukur
bahwa panjang gelombang maksimum andrografolid
beberapa parameter validasi KCKT antara lain: selektivitas,
228 nm. Pada penentuan selektivitas berdasarkan penelitian
linieritas, akurasi, presisi LOD, LOQ, dalam rangka
identifikasi dengan KCKT gradien dengan pelarut
penentuan kadar zat aktif andrografolid dalam ekstrak etanol
pengembang 5 menit dengan komposisi awal sama
herba sambiloto (Andrographis paniculata Nees);
(isokratik) dan langsung pelarut pengembang dengan cara
2) menghasilkan sidik jari kromatogram anrografolid.
eluasi gradien yaitu 10% metanol sampai 100% metanol
Dari penelitian ini diharapkan dapat diperoleh metode
mempunyai harga Rs yang berbeda. Di mana harga resolusi
yang tervalidasi untuk menentukan kadar zat aktif
dengan cara langsung lebih besar sehingga selanjutnya
andrografolid ekstrak etanol herba sambiloto (Andrographis
dipakai eluen tersebut di atas. Profil ekstrak pada maks
paniculata Nees) dengan metode KCKT sebagai syarat
228 nm mempunyai luas area lebih tinggi dari pada profil
untuk memperoleh bahan baku simplisia yang berkualitas
ekstrak pada m maks 260 nm dan maks 275 nm selanjutnya
aman, dan berkhasiat secara farmakologis.
analisis dengan KCKT dipakai maks 228 nm.
Pada penentuan linieritas 5 macam konsentrasi yaitu
BAHAN DAN CARA KERJA
konsentrasi 12100 ppm. Kelima konsentrasi di atas masing-
Bahan: Herba sambiloto yang berasal dari Kediri, masing dieluasi dengan eluen metanol: air (H2PO4) 0,15 N
Banyuwangi dan Surabaya yang sudah dikeringkan dan secara gradien dengan komposisi 10% metanol sampai
dijadikan serbuk. andrografolid, zat pembanding (ex. 100% metanol. Pengukuran dilakukan pada maks 228 nm
Sigma); Metanol pro HPLC (E. Merck); Aquabidestilata dengan kecepatan alir 1 ml/menit. Dari perhitungan
(ex); Asam Fosfat pa. (E.Merck). koefisien regresi diperoleh harga r 0,9937 > 0,99 sehingga
Alat: Seperangkat alat HPLC Perkin Elmer PE 2000 system; garis yang diperoleh linier dan valid.
kolom HPLC ODS 25 cm 0,5 cm, dengan prekolom Pada penentuan homogenitas menunjukkan data yang
5 cm 0,5 cm; Injektor Rheodyne dengan sampel loop diperoleh adalah homogen di mana nilai PW yang diperoleh
20 ml. lebih dari F tabel yaitu 11,653 < 29,46. Pada penentuan
Aryani 75
presisi atau derajat keterulangan di antara hasil uji individual KURVA REGRESI
jika prosedur diaplikasikan berulang-ulang terhadap sampel
homogen koefisien variasi rata-rata yang didapat adalah 7000000
3,22%. 6000000
Pada penentuan akurasi dilakukan dengan cara A 5000000
menimbang 100 mg sampel dan selanjutnya diekstrak r
4000000
e
dengan 1 ml etanol, ekstrak ditampung, ekstraksi diulang a 3000000
sampai beberapa kali dimana setiap kali ekstrak ditampung 2000000
dan dianalisis dengan cara KCKT sampai ekstrak bebas
1000000
andrografolid, recovery yang didapat adalah 100%.
0
Kadar andrografolid yang didapat dari ekstrak etanol
96% herba sambiloto yang berasal dari Banyuwangi 6,25%, 1 2 3 4 5 6
dari Kediri 14,69%, dan Surabaya 6,83%. Kadar
Gambar 3. Grafik hubungan antara kadar andrografolid standart
dengan area
Np p 4,80
Sb = = 0,6
5 5
y1 y2 12 9
Slope = = = 0,5
x1 x2 0,75
3.Sb 3.0,6
LOD = = = 0,075
S 24
10.Sb 10.0,6
LOQ = = = 0,25
S 24